Anda di halaman 1dari 8

SP KEPERAWATAN JIWA

MENARIK DIRI
SARIRAMADHAYANI

STRATEGI PELAKSANAAN MENARIK DIRI

Masalah Utama
: Isolasi Sosial
Hari / tanggal : Rabu, 21-september-2016
Pertemuan :1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a.)Data obyektif:
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam, kontak mata
kurang (menunduk), menolak berhubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang, posisi
menekur.
b.) Data subyektif:
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat, ya atau
tidak.

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri


3. Tujuan khusus :
1. Klien mampu mengungkapkan hal hal yang melatarbelakangi
terjadinya isolasi sosial
2. Klien mampu mengungkapkan keuntungan berinteraksi
3. Klien mampu mengungkapkan kerugian jika tidak berinteraksi
dengan orang lain
4. Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang
4. Tindakan keperawatan.
1. Mendiskusikan faktor faktor yang melatarbelakangi terjadinya
isolasi sosial
2. Mendiskusikan keuntungan berinteraksi
3. Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN:


SP 1 Pasien:
Membina hubungan saling percaya, membantu pasien
mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien
mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan
pasien berkenalan

ORIENTASI

(PERKENALAN):
Selamat pagi
Saya Hendra Setiawan, Saya senang dipanggil Hendra,
Saya mahasiswa UNDIP yang akan merawat Ibu.
Siapa nama Ibu? Senang dipanggil siapa?
Apa keluhan ibu hari ini? Bagaimana kalau kita
bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman ibu ?
Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Mau berapa lama, bu? Bagaimana kalau 15
menit

KERJA:
(Jika pasien baru)
Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu? Siapa
yang jarang bercakap-cakap dengan ibu? Apa yang membuat ibu jarang
bercakap-cakap dengannya?
(Jika pasien sudah lama dirawat)
Apa yang ibu rasakan selama ibu dirawat disini? O.. ibu merasa sendirian?
Siapa saja yang ibu kenal di ruangan ini
Apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan dengan teman yang ibu kenal?
Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien
yang lain?
Menurut ibu apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah benar,
ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya ibu ? Ya, apa
lagi ? (sampai pasien
dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya.
Kalau begitu inginkah ya ibu ? belajar bergaul dengan orang lain ?

Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan


orang lain
Begini lho ibu ?, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu
nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh:
Nama Saya T, senang dipanggil T. Asal saya dari Flores, hobi
memancing
Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya
dari mana/ Hobinya apa?
Ayo ibu dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. Coba
berkenalan dengan saya!
Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali
Setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut ibu bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan ibu bicarakan. Misalnya
tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan
sebagainya.

TERMINASI:
Bagaimana

perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?


ibu tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali
Selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi
selama saya tidak ada. Sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan
dengan orang lain. S mau praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa
mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.
Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak ibu
berkenalan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, ibu mau
kan?
Baiklah, sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai