Anda di halaman 1dari 40

OLEH

DENNIS
211001131401
00

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS DATA SEISMIK


MENGGUNAKAN METODE
AVO (AMPLITUDO VERSUS
OFFSET) DALAM
PENDUGAAN LAPISAN
RESERVOIR HIDROKARBON

OUTLINE
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Pengertian Dasar Seismik
Metode Seismik AVO
Analisis Seismik AVO
Kesimpulan

LATAR BELAKANG
Meningkatnya kebutuhan sumber daya minyak dan
gas bumi
Metode Seismik refleksi merupakan metode untuk
mengetahui kondisi bawah permukaan
Analisis bright spot tidak cukup untuk memastikan
kandungan hidrokarbon dalam lapisan batuan
Muncul metode AVO sebagai pelengkap metode
bright spot

MAKSUD DAN TUJUAN


MAKSUD

TUJUAN

Menjelaskan prinsip dasar


metode seismik
Menjelaskan konsep
seismik AVO
Menjelaskan atribut-atribut
dalam metode seismik AVO

Mengetahui hubungan antara


sifat batuan dan fluida
Mengetahui cara
mengindikasikan keberadaan
hidrokarbon di bawah
permukaan berdasarkan
metode seismik AVO

PENGERTIAN SEISMIK
PENGERTIAN DASAR SEISMIK KLASIFIKASI GELOMBANG SEISMIK
PRINSIP HUKUM GELOMBANG SEISMIK JENIS METODE SEISMIK

TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS
DIPONEGORO

PENGERTIAN DASAR SEISMIK

Ilustrasi Survei Seismik pada Daerah Offshore (Sumber: Krisenergy

KLASIFIKASI GELOMBANG
SEISMIK
GELOMBANG BADAN (BODY WAVE)
Menjalar melalui bagian dalam bumi dan ke kegala arah di dalam bumi

Gelombang Longitudinal (Brown,


2005)

Gelombang Transversal (Brown,


2005)

GELOMBANG PERMUKAAN (SURFACE WAVE)


GELOMBANG LOVE
menjalar dalam bentuk gelombang transversal dan merupakan gelombang S horizontal yang
penjalarannya parallel dengan permukaannya

GELOMBANG RAYLEIGH
orbit gerakannya elips tegak lurus dengan permukaan yang terjadi akibat adanya interferensi
antara gelombang tekan dengan gelombang geser secara konstruktif.

GELOMBANG LOVE (Elnashai and Sarno,


GELOMBANG
2008)
RAYLEIGH (Elnashai and Sarno, 2008)

PRINSIP HUKUM SEISMIK

HUKUM FERMAT (Abdullah, 2007) HUKUM HUYGENS (Sheriff, 1995) HUKUM SNELLIUS (Bhatia, 1986)

A. HUKUM FERMAT, lintasan dengan waktu tercepat


B. HUKUM HUYGENS, terdapat suatu mekanisme dimana pulsa seismik akan
kehilangan energi seiring dengan bertambahnya kedalaman (Asparini, 2011).
C. HUKUM SNELLIUS, gelombang terpantul dan terbiaskan antar dua medium

JENIS METODE SEISMIK

Hukum Snellius (Bhatia, 1986)

METODE SEISMIK
AVO
KONSEP DASAR AVO
PERSAMAAN AVO MODEL AVO
ATRIBUT AVO
KLASIFIKASI KELAS AVO
INVERSI AVO

TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS
DIPONEGORO

KONSEP DASAR AVO


Membaca suatu anomali nilai amplitudo sinyal
seismik terhadap bertambahnya offset (jarak
sumber penerima) dan suatu pemantul (reflector).

PERSAMAAN AVO
Zoeppritz (1919), berdasarkan koefisien refleksi dan transmisi pada
sudut datang lebih dari nol

Shuey (1985)

Aki dan Richard (1980)

Shuey menyusun kembali persamaan


Aki-Richard berdasarkan sudut datang
menjadi,

Persamaan Aki-Richards menggunakan


asumsi persamaan Zoeppritz dengan
menambahkan konsep harga perubahan
densitas lapisan, kecepatan gelombang P
dan S pada bidang batas sehingga
diperoleh persamaan berikut:

= rata-rata poisson ratio

batas

= perbedaan yang melewati bidang

= rata-rata sudut datang dan sudut transmisi

= rata-rata densitas formasi

= perbedaan densitas yang melewati bidang batas

Vp = perbedaan rata-rata kecepatan gelombang


Vp
batas

= perbedaan Vp yang melewati bidang

MODEL AVO

Ostranders Model (1984)

ATRIBUT AVO
Intercept (A)
menunjukkan refleksi gelombang seismik yang terjadi pada offset nol yang merupakan
atribut reflektivitas sudut datang normal yang mencerminkan perubahan litologi.

Gradient (B)
merupakan atribut yang menjelaskan mengenai karakteristik amplitude terhadap offset
dari suatu data seismik prestack yang menunjukkan kenaikkan amplitude terhadap
offset dan mencerminkan kehadiran fluida pada batuan.

Product (A*B)
merupakan hasil dari perkalian intercept (A) dengan gradient (B). Hasil perkalian positif
menunjukkan adanya peningkatan amplitude terhadap offset (anomali AVO Positif).
Hasil perkalian tersebut juga dapat diinterpretasikan adanya keberadaan gas pada
sikuen batupasir.

Faktor Fluida (F)


dilakukan berdasarkan garis mudrock. Reflektor yang berada jauh dengan garis
mudrock menunjukkan amplitude yang besar, dan sebaliknya untuk reflector yang
berada dekat dengan garis reflector menunjukkan amplitudo yang rendah.

Garis Mudrock, dengan Vp/VS konstan, persamaan Gardner pada AVO,


cross plot intersep (A) dan gradien (B) (Castagna et al., 1998)

KLASIFIKASI KELAS AVO


(BERDASARKAN KANDUNGAN MINYAK DAN GAS BUMI)

(Rutherford dan Williams, 1985)


Rutherford dan William 1989,
dimodifikasi Castagna

KELAS I (HIGH IMPEDANCE


CONTRAST
SANDS)
Gas sand kelas I memiliki
impedansi akustik yang lebih
tinggi
dibandingkan
lapisan
penutupnya
(cap).
Koefisien
refleksi dari normal incidence
adalah positif pada top batupasir
dan negatif pada base batupasir.
Nilai intercept amplitude positif
besar
kemudian
mengecil
dengan bertambahnya offset
maupun angle.

KELAS II
Nilai intercept kecil dan gradien
negatif.
Jika intercept positif kecil
kemudian mengecil dengan
bertambahnya offset hingga
menjadi negatif maka disebut
kelas IIp.
Jika intercept Ro negatif kecil
kemudian semakin negatif sesuai
dengan bertambahnya offset
(gradien negatif) maka disebut
kelas II.

KELAS III

Gas sand memiliki nilai


impedansi akustik yang
lebih rendah
dibandingkan batuan
penutupnya (cap).
Koefisien refleksi dari
normal incidence selalu
bernilai negatif dan
semakin negatif dengan
kenaikkan offset. Pasir
tipe ini biasanya kurang

KELAS IV
Gas sand kelas IV memiliki
intercept negative dan gradient
positif. Pada data stack seismik
berupa bright spot tetapi
magnitudo refleksi turun dengan
kenaikan offset. Batupasir kelas
IV ini muncul pada porous sand
yang dibatasi oleh litologi dengan
kecepatan gelombang seismik
tinggi, seperti hard shale
(contoh: siliceous atau
calcareous), siltstone, tightly
cemented sand atau carbonate.

INVERSI AVO
Tujuan:
Mengestimasi parameter fisika batuan untuk
mempertajam identifikasi zona reservoir (Goodwat et
al., 1997)
Metode inversi ini didasarkan dari parameterparameter seperti,
Lamda (), Mu (), Densitas ()
Yang kemudian menjadi Lamda-rho () dan mu-rho
() yang diturunkan dari persamaan impedansi

ANALISIS SEISMIK
AVO

ANALISIS DATA SUMUR WELL SEISMIK TIE ANALISIS DATA SEISMIK


ANALISIS ANGLE STACK ANALISIS CROSSPLOT POISSONS RATIO vs VP
ANALISIS POISSONS RATIO vs VP/VS
ANALISIS PARAMETER FISIKA BATUAN

ANALISIS DATA SUMUR


Meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif untuk
mengetahui zona prospek hidrokarbon berdasarkan
parameter petrofisika.

WELL SEISMIC TIE

Pengikatan data sumur dengan data seismik

ANALISIS DATA SEISMIK


Data CDP gather 2D, software Humpson-Russel

Koreksi NMO (Normal


Move Out)
Tujuan: menghilangkan efek
dari offset
antara shot
point dengan receiver pada
suatu trace dalam satu CDP
Data Seismik CDP gather setelah dilakukan koreksi NMO
menggunakan software Humpson-Russel (Wibisono, 2009)

Mute dan Bandpass Filter


Mute, untuk menghilangkan sebagian rekaman yang diperkirakan dari sinyal
gangguan seperti grounroll, first break, dll.
Bandpass Filter, untuk menjaga sinyal tetap utuh dan untuk meredam noise
agar meningkatkan resolusi perbandingan sinyal pantul

Koreksi RNMO dan Trim Static


NMO menggunakan data kecepatan RMS yang kurang akurat dibandingkan
kecepatan interval
Tujuan, menyempurnakan data hasil NMO akibat efek stretching amplitude
(pergeseran nilai frekuensi yang jauh lebih rendah dibandingkan frekuensi
sebenarnya)

Supergather
dan Angle Gather
Supergather
Untuk memperbesar signal to noise
ratio
Menunjukkan anomali brightspot
yang lebih jelas

Angle gather

Untuk merubah penampilan data


seismik dari domain jarak ke dalam
domain sudut data (angle of
Data CDP gather setelah proses Supergather menggun
incidence) gelombang seismik
software Humpson-Russel (Wibisono, 2009)
terhadap reflektornya.
Untuk melihat variasi amplitude
terhadap sudut serta menentukan
sudut optimum dibawah sudut kritis

Kurva Respon AVO dan Inversi Atribut AVO

Contoh Kurva AVO menggunakan software


Humpson-Russel (Wibisono, 2009)
Merah top sand tersaturasi gas, biru base gas

Semakin jauh titik


datum dari garis linier
yang menunjukkan
gradient, maka
simpangan
amplitudonya
semakin besar
Koefisien refleksi
positif dan sudut
datang yang besar
menunjukkan
intercept (A) dan
gradient (B) positif,

Respon AVO pada reservoir


yang meiliki kandungan saturasi
minyak 20%, 30%, 40%, dan
50% (Priyono, 2000)

Respon AVO pada reservoir yang memiliki


kandungan saturasi gas 20%, 30%, 40%, dan
50% (Priyono, 2000)

Analisis Product
Product positif menunjukkan ada hidrokaron dalam reservoir

Penampang Product pada batas reservoir menggunakan


software Humpson-Russel (Wibisono, 2009)

Analisis Faktor Fluida


Dilihat berdasarkan deviasi Mudrock line.
Hidrokarbon pada batupasir ditunjukkan dengan deviasi
terhadap mudrock line bernilai negative yang
menunjukkan batas atas reservoir, sedangkan nilai positif
menunjukkan batas bawah reservoir.

ANALISIS ANGLE STACK

(Wibisono, 2009)

perjalanan
gelombang
seismik dari
sumber sampai
sudut yang
ditentukan
dimana sudut
tersebut
menggantikan
fungsi jarak

ANALISIS CROSSPLOT
POISSONS
RATIO
VS
VP
Untuk melihat kesensitifitas log

terhadap perubahan litologi

Untuk membedakan jenis fluida


dalam medium
Poissons ratio mendekati 0 = batuan
keras
Poissons ratio mendekati 0,5 =
batuan lunak
Shale = Poissons ratio dan Vp tinggi
Sand = Poissons ratio dan Vp rendah

Crossplot Poissons Ratio


vs Vp (Hampson-Russel,
2004)

ANALISIS POISSONS RATIO


VS VP/VS Vp/Vs = 0, maka nilai Poissons ratio sekitar
0,5 mengindikasikan medium cair
(gelombang bias tidak merambat melalui
fluida karena tidak memiliki modulus geser
Vp/Vs = 1,5 maka poissons ratio 0,1
mengindikasikan gas.
Vp/Vs = 2 maka poisson ratio 1/3
mengindikasikan saturasi air yang tinggi

ANALISIS PARAMETER FISIKA


BATUAN
Inversi gelombang P dan
gelombang S menghasilkan
parameter Lamda-rho dan murho
Lamda-rho : inkompressibilitas
Lamda-rho rendah = gas (mudah
terkompresi)

Contoh Penampang Lamda-rho menggunakan


software Humpson-Russel (Wibisono, 2009)

Mu-rho = rigiditas
Membedakan litologi
yang bersifat porous atau
tidak.
Mu-rho tinggi : Porous

Penampang Mu-Rho menggunakan


software Humpson-Russel (Wibisono,
2009)

KESIMPULAN
Prinsip metode AVO yaitu dengan melihat adanya anomali amplitude terhadap jarak (offset) yang
efektif untuk melengkapi kekurangan dalam melakukan analisis hidrokarbon yang berdasarkan bright
spot.
Parameter dalam metode AVO didasarkan pada koefisien refleksi, sudut datang gelombang,
kecepatan gelombang P (Vp), kecepatan gelombang S (Vs), dan densitas batuan.
Atribut dalam metode AVO antara lain Intercept (A), Gradient (B), Product (A*B), dan faktor fluida
yang bertujuan untuk meningkatkan interpretasi reservoir.
Rutherford dan William (1989) dan Castagna (1998) membagi anomali AVO menjadi empat kelas
berdasarkan kandungan minyak dan gas bumi pada batupasir yaitu kelas I (high impedance contrast
sands), Kelas II (near-zone impedance contrast sand), Kelas III (low impedance contrast sands), dan
Kelas IV (low impedance contrast sands)
Respon AVO dipengaruhi oleh jenis fluida serta tingkat saturasinya.
Untuk mengidentifikasi zona reservoir, dilakukan invers AVO dengan konsep inkompressional dan
rigiditas batuan.
Jika nilai kecil maka nilai inkompresibilitas rendah. Nilai inkompresibilitas yang rendah merupakan
cerminan dari sifat gas.
Jika nilai besar maka nilai rigiditas tinggi. Nilai rigiditas yang tinggi dicerminkan dari matriks,

DAFTAR PUSTAKA
Aki dan Richard. 1980. Quantitative Seismology. San Francisco: W.H. Freeman and Company
Castagna, J.P., Swan, H.W., 1998. Principles of AVO crossplotting: The Leading Edge.
Castagna, J.P., Swan, H.W., and Foster, D.J., 1998. Framework For AVO Gradient and Intercept
Interpretation: Geophysics.
Shuey, R.T. 1985. A Simplification of Zeoppritz Equations: Geophysics
Gadallah, R.M dan Fisher, R. 2009. Exploration Geophysics. Springer: Berlin
Goodway, B., Chen, T., dan Downton, J,. 1998. AVO and Prestack Inversion. Presented Annual
Meeting CSEG.
Hampson, D., dan Russel, B. 2004. AVO Theory. Hampson-Russel Software Service
Ostrander, W., J., 1984, Plane-wave reflection coefficients for gas sands at non normal incidence:
Geophysics Vol. 49. 52nd Annual International SEG: Dallas
Priyono, Awali. 2000. Metode Seismik dalam Usaha Pendeteksian Reservoir Minyak dan Gas Bumi
(Penerapan Metode AVO). Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Santosa dan Harvityan. Analisis Anomali AVO Pada Data Seismik 2D dan 3D Lapangan Einstein
Cekungan Jawa Barat Utara. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Wibisono, Erlangga. 2009. Analisis dan Inversi AVO Simultaneous Untuk Mengekstrak Sifat Fisika
Batuan: Studi Kasus Batupasir Formasi Gumai Pada Sub Cekungan Jambi (Skripsi). Depok:
Universitas Indonesia.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai