Anda di halaman 1dari 27

PERAWATAN ODHA DI

RUMAH
Dr. Titik Wahyuningsih,M.Kes

HIV AIDS BUKAN VONIS MATI


Saat seseorang mengalami infeksi HIV
seringkali merasa bahwa kehidupannya telah
berakhir.
Padahal kehidupan ini harus terus berjalan.
Jangan biarkan seolah-olah hidup ini telah
berakhir.
Karena itumenjaga kesehatan adalah hal yang
sangat penting terutama untuk orang yang
menderita HIV karena daya tahan tubuhnya
biasanya akan sangat menurun dan jangan
sampai menularkan HIV pada orang lain.

Beberapa hal yang dapat dilakukan


untuk menjaga kesehatan adalah:
Cari tahu dan pelajarilah apa itu HIV AIDS
Konsultasi ke dokter ttg obat-obatan yang
diperlukan untuk mencegah berbagai infeksi
seperti pneumonia, TB paru dll
Carilah dukungan dari teman, sahabat, atau
anggota keluarga anda
Jangan merokok karena penderita HIV lebih
mudah mengalami serangan jantung atau
kanker paru-paru. Merokok dapat
meningkatkan resiko anda menderita keduanya

Jangan menggunakan berbagai obatobatan terlarang


Tidak minum alkohol
Konsumsilah diet sehat dan seimbang
untuk menjaga agar sistem kekebalan
tubuh anda tetap kuat.
Berolahragalah secara teratur untuk
mengurangi stress dan memperbaiki
kualitas hidup anda serta mencegah
timbulnya rasa sangat lelah akibat HIV

HAL-HAL YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH


PASANGAN ATAU ANGGOTA KELUARGA
PENDERITA

Berilah dukungan emosional pada pasangan


atau anggota keluarga anda, anda dapat
belajar menjadi pendengar yang baik dan
terus semangati dan dukung pasangan atau
anggota keluarga anda tersebut
Lindungilah diri anda sendiri terhadap infeksi
HIV atau infeksi lainnya dengan tidak
menggunakan jarum suntik yang sama
dengan penderita atau melakukan hubungan
seksual tanpa perlindungan apapun (kondom)

Jagalah kebersihan diri anda, rumah anda,


lingkungan sekitar rumah anda, dan
penderita untuk mencegah terjadinya infeksi
Rawat dan jagalah kesehatan diri anda
sendiri. Bila anda merasa stress, anda dapat
memberitahu masalah anda pada orang lain
atau mencari bantuan ahli bila diperlukan
Pelajarilah bagaimana cara minum obatobatan pada penderita dan carilah bantuan
saat keadaan gawat darurat

HOME BASE CARE


PERAWATAN DASAR DIRUMAH
Orang Dengan HIV/AIDS (Odha) tidak selalu harus
dirawat di rumah sakit karena salah satu tempat
terbaik untuk merawat Odha adalah di rumah/tempat
tinggal Odha itu sendiri dengan dikelilingi oleh orangorang yang mencintainya.
Banyak Odha dapat hidup aktif dalam jangka waktu
yang lama, tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Perawatan di rumah biasanya lebih murah, lebih
menyenangkan, lebih akrab dan membuatnya bisa
mengatur dirinya sendiri.
Penyakit yang berhubungan dengan Odha biasanya
akan cepat membaik dengan kenyamanan yang
dirasakan di rumah, dukungan dari teman, keluarga
dan orang-orang yang dicintainya.

Perawatan Odha di rumah


merupakan kesinambungan dari
perawatan di rumah sakit.
Perawatan di rumah adalah
perawatan yang diberikan kepada
Odha di tempat tinggalnya sendiri,
mencakup perawatan fisik dasar,
dukungan psikososial, aktivitas
spiritual dan perawatan paliatif.

Perawatan ini bisa dilakukan oleh Odha itu


sendiri atau keluarga yi : orang-orang yang
mempunyai tanggungjawab utama dalam
perawtan Odha di rumah (misalnya: suami/istri
Odha, anak, orangtua, saudara kandung dll),
Sedapat mungkin Odha mau mengurus diri
sendiri seperti mandi, buang air besar/kecil,
makan dan minum. Jika Odha tidak mampu
melakukannya, keluarga adalah pemberi
perawatan utama pada Odha, oleh sebab itu
perlu memberi edukasi kepada keluarga cara
perawatan Odha dan bagaimana keluarga
dapat melindungi diri dari penularan dan tetap
menjaga kesehatan diri mereka sendiri.

Dalam merawat Odha di rumah harus diingat


bahwa pengaruh HIV terhadap setiap orang itu
berbeda, sehingga harus diketahui
perkembangan keadaan Odha dari dokter atau
perawatnya mengenai perawatan apa yang
diperlukan.
Sering sekali bantuan yang dibutuhkan Odha
bukan bantuan medis tetapi bantuan untuk
melakukan pekerjaan sehari-hari,
Kita juga harus ingat bahwa merawat Odha
merupakan tanggungawab yang berat , perlu
kerjasama dengan Odha untuk memutuskan apa
yang harus dilakukan, siapa yang harus
dilibatkan, seberapa banyak kita dapat berbuat,
kapan pertolongan tambahan diperlukan, dsb.
Peranan keluarga dalam perawatan Odha di
rumah selain dalam hal pengobatan juga

Persiapan merawat Odha di rumah

Dalam perawatan Odha di rumah, manajer kasus


bertugas untuk membantu Odha/keluarganya
memahami masalah, mengidentifikasi dan
mencari alternatif pemecahan masalah dan
membuat mereka bisa mengambil keputusan atas
permasalahan yang mereka hadapi.
Peran manajer kasus sebagai edukator dalam hal
ini sangat dibutuhkan. Edukasi yang diberikan
meliputi :
pemahaman dasar HIV/AIDS mencakup penularan
dan cara pencegahan penularan HIV serta
masalah-masalah atau gejala-gejala yang
berkaitan dengan IO

Manager kasus memberikan Pengertian HIV/AIDS


HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus,
yaitu virus yang menyerang sel kekebalan tubuh
manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan
mudah terserang berbagai penyakit. Seseorang yang
telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara
fisik bisa sama dengan orang yang tidak terinfeksi
HIV. Seseorang sudah terinfeksi atau tidak hanya
bisa diketahui melalui tes darah.
HIV tidak akan membunuh Odha karena HIV
menginfeksi sel-sel darah yang berperan terhadap
sistem imunitas (kekebalan) tubuh sehingga sel-sel
tersebut tidak berfungsi lagi, akibatnya daya tahan
tubuh semakin lama semakin menurun.

AIDS singkatan dari Aquired Immune


Deficiency Syndrome, yaitu
kumpulan berbagai penyakit yang
menyerang tubuh karena
melemahnya daya tahan tubuh
akibat terserang virus HIV. Seseorang
dikatakan AIDS apabila sudah
menampakkan berbagai gejala
penyakit yang menyerang tubuh
akibat hilangnya daya tahan tubuh.

Bagaimana penularan HIV ?


Cara paling umum penularan HIV adalah :
Melalui seks vagina, anal atau mulut tanpa kondom
dengan seseorang yang terinfeksi HIV
Melalui penggunaan jarum suntik atau semprit
bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV
Dari ibu ke bayinya sebelum bayi dilahirkan, selama
kelahiran atau melalui pemberian ASI. Tanpa
intervensi, 30 % bayi yang dilahirkan oleh ibu HIV +
akan terinfeksi HIV. Penggunaan obat tertentu diakhir
waktu kehamilan dan selama kelahiran dapat
mengurangi kemungkinan bayi terinfeksi menjadi di
bawah 10%, tetapi tidak akan mencegah infeksi HIV
untuk seluruh bayi

HIV tidak menular melalui udara,


makanan, air, gigitan serangga,
hewan, piring, pisau, garpu, sendok,
Kloset/WC, cium pipi, bersalaman
atau lainnya yang tidak melibatkan
darah, air mani, cairan vagina, atau
ASI.
Kita tidak akan terinfeksi HIV dari
kotoran, cairan hidung, air liur,
keringat, air mata, air seni atau
muntah.

Mencegah penularan HIV di rumah

HIV tidak mudah menular, kecuali bila


melakukan hubungan seksual yang tidak
aman/terlindungi atau ada kontak darah
dengan darah (penularan melalui darah,
penggunaan jarum suntik bersama,
transfusi).
Virus HIV cepat mati di luar tubuh
manusia. Prinsipnya resiko penularan
tidak akan terjadi pada perawatan Odha,
asalkan mengikuti aturan-aturan yang
sudah ditetapkan

Lanjutan
Cuci tangan dengan sabun dan air setelah
mengganti seprei , baju atau setelah
terkontaminasi oleh cairan tubuh Odha (misalnya :
darah, air kencing, dahak)
Tutuplah luka, baik yang ada pada perawat
(keluarga) maupun Odha.
Prinsipnya semua luka terbuka yang
memungkinkan adanya kontak darah dengan
orang lain, dengan seprei/baju Odha, harus ditutup
dengan kain bersih. Gunakan potongan plastik,
kertas, sarung tangan untuk menyisihkan cairancairan yang mungkin keluar dari luka tersebut.

lanjutan
Jagalah agar seprei dan baju tetap bersih agar Odha
merasa nyaman dan mencegah kemungkinan timbulnya
masalah kulit.
Bila yang merawat bisa mengikuti aturan di atas, resiko
penularan dari kontak dengan cairan tubuh Odha akan
sangat rendah.
Bahan-bahan yang terkontaminasi cairan tubuh Odha
cucilah dengan air dan sabun, bilas, keringkan dan setrika
seperti biasanya.
Jangan berbagi barang-barang yang tajam seperti alat
cukur, sikat gigi, jarum atau apapun yang memungkinkan
terkena darah Odha.
Jika terpaksa harus berbagi, alat-alat tersebut harus
direbus terlebih dahulu dalam air mendidih sebelum
digunakan

Jauhkan barang-barang seperti popok, tissue


bekas pakai, saputangan atau apapun yang
memungkinkan terkontaminasi cairan tubuh
Odha.
Letakkan pada tempat yang tertutup dan sulit
dijangkau terutama oleh anak-anak
HIV tidak menular melalui kontak sosial,
misalnya bersalaman, ngobrol, berpelukan.
Akan tetapi Odha dan keluarga sedapat
mungkin mneghindari infeksi yang bisa
ditularkan melalui kontak sosial seperti
Infeksi saluran pernafasan dan diare.

Menghindari Infeksi lainnya


Odha mempunyai daya tahan tubuh yang
lemah sehingga mudah terkena infeksi. Infeksi
dapat melemahkan daya tahan tubuh Odha.
Beberapa cara menjaga kebersihan yang
harus dijalankan oleh semua anggota
keluarga termasuk Odha :
Cuci tangan sebelum : memasak, makan,
menyuapi makanan dan memberi obat
Cuci tangan setelah : memakai kertas tissu
toilet, mengganti popok/pakaian dalam

Perawatan Paliatif
Yaitu perawatan yang terpusat pada
penderita dan keluarganya, ditujukan
untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita dan keluarganya melalui
semua tindakan yang aktif dan
antisipatif, preventif dan pengobatan
terhadap semua gejala untuk
mengatasi penderitaan .

Diperlukan pendekatan secara terpadu oleh


sebuah tim yang multiprofesional, yang bekerja
secara interdisipliner sepanjang perjalanan
penyakitnya, dengan menempatkan upaya
membina relasi dokter-pasien-keluarga yang
saling menghargai dan saling mempercayai
sebagai hal yang utama.
Perawatan paliatif harus memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan penderita baik dari segi
fisik, maupun segi intelektual, emosional, sosial
dan spiritual. Ia juga menjaga otonomi penderita,
menyediakan informasi yang diinginkan dan
keleluasaan untuk memilih perawatan yang
bagaimana yang diinginkannya.

Pada kasus HIV/AIDS, hal ini menjadi sangat


penting karena stigma dan penilaian negatif
yang melekat pada mereka yang menderita
penyakit ini. Tidak jarang penderita ditolak
keberadaannya, dikucilkan atau diisolasi dari
masyarakat. Perilaku menyimpang seperti
penyalahgunaan narkotika, khususnya IDU
(injecting drug use), hubungan homoseksual,
hubungan heteroseksual dengan pasangan
yang berganti-ganti dan lain-lainnya
merupakan kondisi yang sering dikaitkan
dengan HIV/AIDS. Stigma dan penilaian
negatif ini juga berdampak pada keluarga

Kebutuhan psikologik berupa:


Rasa aman dan nyaman karena keyakinan bahwa
dirinya berada dalam perawatan oleh para ahli yang
kompeten dan keluarga/care givers yang peduli
dengan keadaannya
Kebutuhan untuk mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya serta gejala-gejala yang
sedang/akan dialaminya sehingga penderita tidak
berada dalam keadaan ketidak-pastian yang
berkepanjangan
Penderita juga ingin untuk tetap dihargai dan
dianggap mampu, dengan cara melibatkannya
dalam mengambil keputusan-keputusan yang
terkait dengan dirinya terutama bila secara fisik ia
menjadi sangat tergantung pada orang lain.

Kebutuhan sosial :
Perasaan tetap diterima oleh keluarganya
walaupun penampilan /perilakunya sering kali
tidak menyenangkan.
Perasaan tetap dibutuhkan, dilibatkan dan
diperhitungkan dalam keluarganya sehingga
penderita tidak merasa menjadi beban bagi
keluarganya.
Kesempatan bagi penderita untuk membebaskan
diri dari keterikatannya dengan orang lain dan
dibebaskan dari berbagai tanggung jawab dalam
pekerjaan/keluarga yang sebelumnya dipikul
penderita dengan menyerahkannya kepada orang
lain.

Kebutuhan spiritual :
Kasih sayang yang diexpresikan secara nyata
seperti jabat tangan, sentuhan, strokes atau
belaian.
Kesempatan untuk memperbaiki hubunganhubungan interpersonal yang terganggu diwaktu
yang lalu, serta mendapatkan pengampunan
atas kesalahan-kesalahannya dimasa lalu.
Keyakinan bahwa dirinya tetap dicintai dan
dihargai.
Perasaan bahwa hidupnya tetap mempunyai
arah/tujuan yang jelas dan berarti bagi
sesamanya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai