Anda di halaman 1dari 13

INFEKSI

Disusun oleh :
Dian Setyo P
Ririn B
Winda A
Dionisia Veronika
Divania Saraswati
Elok Wulandari R
Khaerunnisa

(1061521024)
(1061521087)
(1061521086)
(1061611028)
(1061611029)
(1061611034)
(1061611059)

Sinusitis .
..
Sinusitis merupakan peradangan pada mukosa sinus
paranasal. Peradangan ini banyak dijumpai pada anak dan
dewasa yang biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas
atas.

Klasifikasi Sinusitis (Mangunkusumo dan Rifki, 2003)


1. Sinusitis akut apabila gejalanya berlangsung dari
beberapa hari sampai 4 minggu.
2. Sinusitis subakut apabila gejalanya berlangsung dari 4
minggu sampai 3 bulan.
3. Sinusitis kronis apabila gejalanya berlangsung lebih
dari 3 bulan

Etiologi
Sinusitis...
Sinusitis dapat disebabkan oleh :
Virus rhinovirus, virus parainfluenza, respiratory
syncitial
virus (RSV) dan virus influenza.
Bakteri S. pneumoniae dan H. Influenza (sinusitis bakteri
akut)
S. Aureus dan Staphylococcus koagulasi negatif,
bakteri
anaerob dan bakteri gram negatif ( sinusitis
bakteri kronis)
Jamur Aspergilosis
Alergi Rinitis
Kelainan anatomi dan struktur hidung
Hormonal
Lingkungan

Tanda,Gejala dan Diagnosis

Tanda lokal sinusitis adalah hidung tersumbat, sekret hidung yang kental
berwarna hijau kekuningan atau jernih, dapat pula disertai bau, nyeri tekan
pada wajah di area pipi di antara kedua mata dan di dahi. Tanda umum terdiri
dari demam tinggi, sakit kepala atau migraine, serta menurunnya nafsu
makan (Depkes RI, 2005).

Tanda dan gejala : hidung tersumbat, sakit gigi di rahang atas,


nyeri di bagian wajah atau sinus yang dapat menyebar hanya
disatu bagian di wajah, suhu di atas 39 C (Dipiro et al., 2008).

Penegakan diagnosis adalah melalui pemeriksaan klinis THT, aspirasi sinus


yang dilanjutkan dengan kultur dan dijumpai lebih dari 104/ml koloni
bakteri, pemeriksaan x-ray dan CT scan (untuk kasus kompleks) (Depkes
RI, 2005).

Terapi...
Terapi pokok meliputi pemberian antibiotika dengan lama terapi 10-14 hari,
kecuali bila menggunakan azitromisin. Secara rinci antibiotika yang dapat
dipilih tertera pada tabel 1 dan 2. Untuk gejala yang menetap setelah 1014 hari maka antibiotika dapat diperpanjang hingga 10-14 hari lagi. Pada
kasus yang kompleks diperlukan tindakan operasi (Depkes RI, 2005).

Tabel 1. Antibiotika yang dapat dipilih pada terapi sinusitis


menurut Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan

Tabel 2. Obat antibiotika untuk terapi sinusitis menurut


Handbook of Pharmacotherapy- Dipiro

Terapi Antibiotika menurut Handbook of Pharmacotherapy- Dipiro,


telah menunjukkan bahwa terapi antibiotika adalah terapi yang
unggul dengan peristiwa mengurangi atau menghilangkan gejala.

Algoritma
Terapi...

Kasus...

Ny. S 35 tahun, Ny.S datang ke apotek dengan keluhan nyeri pada wajah
terutama pada kedua tulang pipi sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan ini
disertai juga dengan adanya lendir yang keluar melalui hidung. Ny S
mengeluhkan lendir yang keluar kental, berwarna kekuningan dan berbau.
Hidung juga terasa mampet. Nyeri kepala kadang dirasakan, dan suhu
tubuh meningkat 390C, namun tidak sering. Hal ini diikuti oleh keluarnya
cairan hidung yang kemudian menjadi lebih kental dan berwarna. Dokter
menyatakan pasien mengalami sinusitis dan memberikan terapi
pengobatan.

R/ Dumin tablet (jika perlu) 3-4x1 tab


Amoksisilin kaplet 3x1 kaplet
Rhinofed tab 2x1 tab
Methyl Prednisolon 4 mg 2x1 tab

Penyelesaian
Kasus...

Analisa dengan Metode SOAP


Subjektif
Pasien : Ny. S 35 tahun
Keluhan : keluhan nyeri pada wajah terutama pada
kedua tulang pipi sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan ini
disertai juga dengan adanya lendir yang keluar melalui
hidung. Ny S mengeluhkan lendir yang keluar kental,
berwarna kekuningan dan berbau. Hidung juga terasa
mampet. Nyeri kepala kadang dirasakan, namun tidak
sering. Hal ini diikuti oleh keluarnya cairan hidung yang
kemudian menjadi lebih kental dan berwarna.

Obyektif

Assesment
Berdasarkan data yang diperoleh, obat yang tertera dalam
resep sudah tepat. Tidak ada interaksi dalam pengobatan kasus
ini.

Plan

Farmakologi dan Non farmakologi

Terapi Non Farmakologi


Terapi Farmakologi
- Olahraga secara teratur
- Pasien disarankan banyak
minum air putih untuk
mencegah dehidrasi dan
untuk menurunkan
viskositas mukus
- Istirahat total disarankan
sampai demam berkurang.
- Makan makanan yang
bergizi seimbang untuk
meningkatkan sistem imun
sehingga akan mempercepat
penyembuhan penyakit.
- Membersihkan tempat dan
lingkungan pasien
- Membuka jendela pada pagi
hari supaya sinar matahari
dapat masuk kedalam
ruangan dan terjadi
pertukaran udara

Untuk mengatasi demam


digunakan antipiretik dan
analgetik yaitu Dumin
(parasetamol tablet) dengan
dosis 34 kali sehari 1 tablet
Untuk mengatasi saluran
pernafasan diberikan
Rhinofed (Pseudoefedrin 30
mg, Terfenadin 40 mg)
dengan dosis 3 kali sehari 1
tablet
Methyl prednisolon
digunakan untuk
kortikosteroid dengan dosis
2 kali sehari 4 mg
Amoksisilin digunakan
sebagai antibiotik dengan
dosis 3 kali sehari 1 kaplet.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai