Anda di halaman 1dari 19

ARAH KEBIJAKAN UMUM

PENANAMAN MODAL PROVINSI


JAWA TENGAH
(Substansi Pergub 51 Tahun 2012 ttg RUPM Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2012 2025)
Disampaikan pada Kegiatan Koordinasi Perencanaan dan
Pengembangan Penanaman Modal serta Kegiatan Memfasilitasi
dan Kerjasama Penanaman Modal
Sukoharjo, 18 Desember 2012
BADAN PENANAMAN MODAL
DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH

Posisi RUPMD di antara


Dokumen Perencanaan Lain
Visi dan Misi
RPJP
Nasional

RUPM
Nasional

Visi dan Misi


RPJPD
Provinsi

RUPMD
Provinsi

Visi dan Misi


RPJPD
Kab/Kota

RUPMD
Kabupaten/Kot
a
2

POKOK-POKOK PENTING

Pemprov
Jateng
Menetapkan
Rencana Umum Penanaman Modal
Provinsi (RUPMP) melalui Pergub
No. 51 Tahun 2012 Tentang RUPM
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
2025, yang terdiri dari 6 (Enam)
Pasal dan 14 (Empat Belas) Ayat;
RUPMP
adalah
dokumen
perencanaan penanaman modal di
tingkat provinsi yang berlaku

PENDAHULUAN
AZAS DAN
TUJUAN
VISI DAN MISI
SISTEMAT
IKA
RUPMP

ARAH KEBIJAKAN
PM
TAHAPAN
PELAKS.
PROYEKSI
KEBUTUHAN
INVEST.

PELAKSANAAN

AZAS
:
1. Kepastian Hukum;
2.
3.
4.

Keterbukaan;
Akuntabilitas;
Perlakuan yang sama dan tidak;
Membedakan Asal Penanam
Modal;
5. Kebersamaan;
6. Efisiensi Berkeadilan;
7. Berkelanjutan;
8. Berwawasan Lingkungan;
9. Kemandirian;
10. Keseimbangan Kemajuan;
11. Kesatuan Ekonomi Daerah.

TUJUAN:
TUJUAN
1.Tingkatkan Pertumb. Ekonomi Daerah;
2.Ciptakan Lapangan Kerja;
3.Tingkatkan Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan & Berwawasan
Lingkungan;
4.Tingkatkan Daya Saing Dunia Usaha
Daerah;
5.Tingkatkan Kapasitas & Kemampuan
Teknologi Daerah;
6.Dorong Pengemb. Ekonomi
Kerakyatan;
7.Mengolah Ekonomi Potensial Jadi
Kekuatan Ek. Riil
6

VISI DAN MISI


Visi Sampai Tahun 2025:
Menuju Jawa Tengah Sejahtera Dengan
Daya Tarik Penanaman Modal Yang
Berkelanjutan
Misi:
1.Ciptakan Iklim Investasi Kondusif
2.Wujudkan Infrastruktur Pm Yg Memadai
Scr Kualitas Dan Kuantitas
3.Jamin Kepastian Hukum & Kepastian
Berusaha
4.Wujudkan Kemitraan Yg Seimbang Antara
Umkm Dan Usaha Besar
7
5.Wujudkan Pemanfaatan Potensi Sumber

7 ARAH KEBIJAKAN
1.PeningkatanMODAL
Iklim Penanaman
PENANAMAN

Modal
2.Persebaran Penanaman Modal
3.Fokus Pengembangan Pangan,
Infrastruktur, &Energi
4.Penanaman Modal yang
Berwawasan Lingkungan
5.Pemberdayaan UMKM dan
Koperasi
6.Pemberian Kemudahan & Insentif
Penanaman Modal
7.Promosi & Kerjasama Penanaman

PENINGKATAN IKLIM PENANAMAN


MODAL
a.Penguatan Kelembagaan Penanaman
Modal Daerah sistem PTSP yg lebih efektif
dan akomodatifpelimpahan wewenang
perijinan dari Kepala Daerah, tingkatkan
koord. antar instansi daerah, proaktif mjd
inisiator PM serta berorientasi pada
pemecahan masalah & fasilitasi
b.Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal Pelaks. pemantauan , pembinaan &
pengawasan
c.Hubungan Industrial dorong Hub. Indust.
yg sehat dlm Penanaman Modal
9
d.Sistem Pajak Daerah dan Pungutan

PERSEBARAN PENANAMAN
MODAL
a. Pengembangan
wilayah
melalui
regionalisasi
b. Pengemb. wil utamakan pengemb.
sektor basis
c. Pengemb. sentra-sentra ekonomi
baru
d. Pemberian kemudahan dan/atau
insentif PM
e. Pengemb. pusat-pusat pertumbuhan
strategis
10

FOKUS PENGEMBANGAN PANGAN,


INFRASTRUKTUR DAN ENERGI

a. Pangan, infrastruktur, dan


energi sebagai isu strategis
dalam pengemb. kualitas &
kuantitas PM
b. Harus selaras dg upaya pemb.
ekonomi yg berkelanjutan,
mandiri, serta mendukung
kedaulatan bangsa
c. Ditunjang oleh pembangunan

11

PENANAMAN MODAL YANG


BERWAWASAN LINGKUNGAN
a. Pengembangan
PM
hrs
menuju
pengembangan ekonomi hijau
b. Sinergi
dg
kebijakan
&
program
pembangunan LH
c. Pengembangan
sektor2
prioritas
&
teknologi yg ramah lingk.
d. Peningkatan penggunaan teknologi &
proses prod. yg ramah lingkungan
e. Pengemb. wil yg perhatikan tata ruang &
daya dukung lingkungan
f. Pemberian kemudahan dan/atau insentif
12
PM yang dorong upaya2 pelestarian lingk.

PEMBERDAYAAN UMKMK
a. Kebijakan dasar PM diarahkan pd
pemberdayaan
&
perlindungan
UMKM & Koperasi
b. Terdapat 2 Strategi besar yaitu :
-. Strategi Naik Kelas, meningkatkan
usaha UMKMK mjd usaha dg skala
lebih besar;
-. Strategi
Aliansi
Strategis,
memperkuat
keterkaitan
dlm
berbagai bid. usaha mjd
13

PEMBERIAN KEMUDAHAN
DAN/ATAU INSENTIF
a. Insentif diberikan utk dorong daya
saing & promosikan kgt PM yg
strategis & berkualitas, dg tekankan
pada peningk. nilai tambah, peningk.
PM di sektor prioritas & pengemb.
wilayah.
b. Diberikan pada Industri Pionir &
Prioritas Tinggi
c. Mempertimbangkan klasifikasi wil
dlm rangka dorong persebaran &
pemerataan PM;
14

PROMOSI & KERJASAMA


PENANAMAN MODAL
a. Penguatan image building sebagai
tujuan PM;
b. Pengemb. strategi promosi yg lebih
fokus, terarah & inovatif.
c. Pelaks. kgt promosi dlm rangka capai
target PM
d. Peningk. koordinasi promosi PM dg
pusat & daerah
e. Penguatan peran fasilitasi hasil kgt
promosi
scr
pro
aktif
utk
mentransformasi
minat
PM
mjd
15

Tahapan Pelaksanaan Rencana Umum


Penanaman Modal Provinsi
TAHAP I
TAHAP III
TAHAP II
TAHAP IV
2012 2016 2021 2025 2015
2020
2025

Pengemb
PM yg
relatif
mudah &
cpt
menghas
ilkan

Percepat
an
Pemb.
Infrast &
Energi

Pengemb
. Industri
Skala
Besar

Pengemb.
Ekonomi
Berbasis
Pengetahu
an

16

Proyeksi Kebutuhan
Investasi Jateng
2025

Visi RUPMP Sampai


Tahun 2025:
Menuju Jawa Tengah
sejahtera dengan daya
modal
:tarik
Rp. penanaman
TAHAP III : 2021
yang berkelanjutan
2025

2024 : Rp.191,70
183,86 T
PENGEMBANGAN
INDUSTRI
SKALA
T
2023 : Rp. 176,30
BESAR
2022 : Rp. 169,00
T
Pengembangan
industri skala besar
T
2021 : Rp. 161,97
yang terintegrasi
2020 : Rp. T
155,19 TAHAP II : 2016 2020
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
2019 : Rp. T
148,65
INFRASTRUKTUR DAN ENERGI
Fokus pada percepatan pembangunan
2018 : Rp. T
142,36
infrastruktur fisik, diversifikasi dan
konversi
energi
serta
peningkatan
2017 : Rp.T136,31
kualitas SDM yang dibutuhkan

2016 : Rp.T130,48
2015 : Rp.T124,88 TAHAP I : 2012 2015
PENGEMBANGAN PENANAMAN
2014 : Rp.T 119,50
MODAL YANG RELATIF MUDAH DAN
CEPAT MENGHASILKAN
2013 : Rp.T 114,32
Mendorong kelompok industri yang
2012 : Rp.
T 110,80
cepat menghasilkan bahan baku /
setengah jadi bagi industri lainnya,
T
penunjang infrastruktur

17

Pelaksanaan RUPMP

Langkah-Langkah
1.SKPD/Lembaga teknis terkait dapat
menyusun kebijakan terkait kegiatan
penanaman modal dengan mengacu
kepada RUPMP.
2.Pemkab/Kota susun RUPMK mengacu
RUPM, RUPMP, dan prioritas
pengembangan potensi Kab/kota.
3.RUPMK ditetapkan oleh
Bupati/Walikota.
4.Pemkab/Kota dlm menyusun RUPMK,
dpt berkonsultasi kpd BKPM dan

18

TERIMA KASIH

19

Anda mungkin juga menyukai