Anda di halaman 1dari 9

SISTEM KALANG TERTUTUP

DIAPLIKASIKAN PADA SISTEM SETRIKA


LISTRIK

1.
2.
3.
4.
5.

Disusun Oleh :
Danang Wijanarko
( D400140108 )
Mahadira Dewantara
( D400140078 )
Muchammad Ardan Ramadhani
( D400140076 )
Muchammad Wahid Muntasyir
( D400140103 )
Juri Effendi
( D400140029 )

SISTEM KENDALI LOOP TERTUTUP


Pengertian
Sistem kendali loop tertutup (closed-loop control system) adalah sistem
kendali yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap
aksi pengendaliannya. Dengan kata lain, sistem kendali loop tertutup
adalah sistem kendali berumpan-balik.

CONTOH APLIKASI LOOP TERTUTUP

Contoh-contoh aplikasi loop tertutup


1. Dispenser
2. Pompa Air Otomatis

3.Setrika Otomatis
4. AC
5. Lemari Es

DISKRIPSI SISTEM SETRIKA LISTRIK


Sistem Kendali Temperatur Pada Setrika
1. Gambar Konfigurasi Setrika Listrik

2. Deskripsi Setrika Listrik


a. Elemen Pemanas
Sebagai sumber panas seterika listrik digunakan elemen pemanas
berupa kawat nikelin berbentuk pipih yang dililitkan pada lembaran mika
yang dibentuk sedemikian rupa sesuai bentuk alas seterika, sehingga
panasnya dapat tersebar merata. Elemen pemanas ini terisolasi terhadap
badan seterika.
b. Besi Pengumpul Panas (alas)
Besi pengumpul panas atau yang sekaligus sebagai bagian dasar/alas
dari seterika, berbentuk plate yang dilapisi bahan anti karat dan anti
lengket, dan bagian ini harus selalu bersih karena langsung dengan objek
yang diseterika (pakaian).
c. Besi Pemberat
Pada seterika yang lama, dilengkapi dengan besi pemberat, karena
daya rata-rata seterika listrik 350 watt, sedang objek/bahan yang
diseterika kebanyakan dari jenis katun, yang pelicinannya memerlukan
tekanan yang cukup kuat.

d. Tutup dan pemegang seterika


Tutup seterika gunanya untuk melindungi bagian dalam seterika yang
dialiri arus listrik terhadap sentuhan pemakaiannya, dan juga berfungsi
agar panas tidak menyebar langsung ke udara bebas.
e. Terminal dan Kabel penghubung
Terminal berguna untuk menghubungkan rangkaian dalam seterika
dengan sumber tegangan dari kotak-kontak dinding, melalui kabel
penghubung.
f. Pengatur Panas
Seterika dengan pengatur panas otomatis menggunakan komponen
tambahan berupa termostat yang tersusun dari bahan bi metal yaitu
lempengan dua logam yang berbeda koefisien muai panjangnya, disatukan
menjadi satu lempengan.

3. Bagian-Bagian pada Setrika Listrik

4. Cara Kerja Sistem Setrika Listrik


Sistem kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi
energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian
listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang
menyebabkan timbulnya panas pada bagian setrika yang disebut elemen
pemanas. Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu,
kemudian langsung ke saklar bimetal. Pada sistem saklar ini, ketika kedua
logam tersebut kontak, maka arus akan terus mengalir menuju elemen
pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor. Setelah
sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka
selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme
perpindahan kalor tersebut berlangsung secara konduksi.

5. Cara kerja loop pada bimetal

Arus yang masuk ke lempengan bimetal yang lebih akan menyebabkan


pemuaian/pelengkungan pada lempengan bimetal yang kemudian
menyebabkan kondisi off pada setrika ( arus tidak mengalir ke elemen
pemanas ), kemudian ketika kodisi off bimetal tidak menerima arus
karena sudah terputus sambungan terhadap elemen panas dan pada saat
tersebut merupakan kondisi pendinginan bimetal yang berpengaruh
terhadap kembalinya posisi awal bimetal tersebut/tegak lurus dimana
hal tersebut merupakan kondisi ON pada setrika ( arus mengalir ke
elemen pemanas ).

Anda mungkin juga menyukai