Pengertian Sistem kendali loop tertutup (closed-loop control system) adalah sistem kendali yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi pengendaliannya. Dengan kata lain, sistem kendali loop tertutup adalah sistem kendali berumpan-balik.
CONTOH APLIKASI LOOP TERTUTUP
Contoh-contoh aplikasi loop tertutup
1. Dispenser 2. Pompa Air Otomatis
3.Setrika Otomatis 4. AC 5. Lemari Es
DISKRIPSI SISTEM SETRIKA LISTRIK
Sistem Kendali Temperatur Pada Setrika 1. Gambar Konfigurasi Setrika Listrik
2. Deskripsi Setrika Listrik
a. Elemen Pemanas Sebagai sumber panas seterika listrik digunakan elemen pemanas berupa kawat nikelin berbentuk pipih yang dililitkan pada lembaran mika yang dibentuk sedemikian rupa sesuai bentuk alas seterika, sehingga panasnya dapat tersebar merata. Elemen pemanas ini terisolasi terhadap badan seterika. b. Besi Pengumpul Panas (alas) Besi pengumpul panas atau yang sekaligus sebagai bagian dasar/alas dari seterika, berbentuk plate yang dilapisi bahan anti karat dan anti lengket, dan bagian ini harus selalu bersih karena langsung dengan objek yang diseterika (pakaian). c. Besi Pemberat Pada seterika yang lama, dilengkapi dengan besi pemberat, karena daya rata-rata seterika listrik 350 watt, sedang objek/bahan yang diseterika kebanyakan dari jenis katun, yang pelicinannya memerlukan tekanan yang cukup kuat.
d. Tutup dan pemegang seterika
Tutup seterika gunanya untuk melindungi bagian dalam seterika yang dialiri arus listrik terhadap sentuhan pemakaiannya, dan juga berfungsi agar panas tidak menyebar langsung ke udara bebas. e. Terminal dan Kabel penghubung Terminal berguna untuk menghubungkan rangkaian dalam seterika dengan sumber tegangan dari kotak-kontak dinding, melalui kabel penghubung. f. Pengatur Panas Seterika dengan pengatur panas otomatis menggunakan komponen tambahan berupa termostat yang tersusun dari bahan bi metal yaitu lempengan dua logam yang berbeda koefisien muai panjangnya, disatukan menjadi satu lempengan.
3. Bagian-Bagian pada Setrika Listrik
4. Cara Kerja Sistem Setrika Listrik
Sistem kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya panas pada bagian setrika yang disebut elemen pemanas. Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian langsung ke saklar bimetal. Pada sistem saklar ini, ketika kedua logam tersebut kontak, maka arus akan terus mengalir menuju elemen pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor. Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme perpindahan kalor tersebut berlangsung secara konduksi.
5. Cara kerja loop pada bimetal
Arus yang masuk ke lempengan bimetal yang lebih akan menyebabkan
pemuaian/pelengkungan pada lempengan bimetal yang kemudian menyebabkan kondisi off pada setrika ( arus tidak mengalir ke elemen pemanas ), kemudian ketika kodisi off bimetal tidak menerima arus karena sudah terputus sambungan terhadap elemen panas dan pada saat tersebut merupakan kondisi pendinginan bimetal yang berpengaruh terhadap kembalinya posisi awal bimetal tersebut/tegak lurus dimana hal tersebut merupakan kondisi ON pada setrika ( arus mengalir ke elemen pemanas ).