Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , karena limpahan rahmat-
Nya, makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas tentang “Peralatan Listrik Rumah Tangga”, suatu
pembahasan yang umum di masyarakat dimana masyarakat menggunakan
berbagai macam peralatan listrik rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Makalah ini dibuat guna melengkapi tugas kelompok mata kuliah Dasar
Teknik Elektro dan memperdalam pemahaman mengenai sistem kelistrikan yang
ada pada peralatan listrik rumah tangga yang sangat diperlukan dengan harapan
mendapatkan manfaat pengetahuan sistem kelistrikan terutama dalam hal
perawatan dan perbaikan yang cerdas serta melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Dasar Teknik Elektro”.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatnkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran. Untuk itu terima kasih kami sampaikan kepada Bapak
M. Taufik selaku dosen mata kuliah “Dasar Teknik Elektro” dan rekan-rekan
kelompok yang bertugas.
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat.

Malang, 25 Maret 2017


Penyusun

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peralatan listrik dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang
sangat vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun kegiatan
dan kebutuhan manusia yang lepas dari peralatan listrik. Oleh karena itu manusia
selalu berpikir bagaimana menciptakan dan menggunakan hasil teknologi listrik
listrik secara efektif dan efisien. Namun, dalam penggunaannya listrik juga
memiliki permasalahan.
Pada dasarnya, baik tidaknya suatu peralatan listrik tidak hanya
bergantung pada kualitas alat itu sendiri namun juga bergantung pada kualitas
pemakai dalam merawat dan menggunakannya. Jika peralatan listrik hanya
sekedar digunakan, maka menimbulkan kerusakan atau tidak berfungsinya alat
secara efisien. Kemudahan yang ditawarkan oleh peralatan listrik, tidak selamanya
menguntungkan manusia. Manusia terkadang melakukan hal-hal cerboboh yang
menyebabkan korsleting listrik atau kerusakan komponen listrik lainnya.
Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele karena dapat
menimbulkan kebakaran.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin menjelaskan tentang konsep
dasar kelistrikan yang ada di dalam beberapa peralatan listrik sehari-hari,
mencakup masalah awal pembangkitan listrik pada peralatan, komponen yang
bekerja di dalam peralatan listrik, dan cara kerja dari sistem listrik peralatan
rumah tangga.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dari
makalh ini adalah :
1. Apa saja komponen listrik yang digunakan di dalam peralatan rumah
tangga?
2. Apa saja fungsi dari masing-masing komponen listrik yang ada di
peralatan listrik rumah tangga?
3. Bagaimana cara kerja sistem kelistrikan yang ada pada peralatan listrik
rumah tangga?

1.3 Tujuan penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang dapat dirumuskan
dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk:
1. Mengetahui sistem kelistrikan yang ada pada peralatan listrik rumah
tangga
2. Mengetahui komponen-komponen yang berperan di dalam sistem
kelistrikan peralatan rumah tangga.
3. Mengetahui cara kerja sistem kelistrikan peralatan rumah tangga.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Setrika Listrik


Seterika listrik adalah alat yang dipanas kan dengan menggunakan daya
listrik dan digunakan untuk menghilangkan kerutan pada pakaian atau baju atau
lainnya yang terbuat dari kain sehingga licin dan rapi. Pada saat ini ada banyak
jenis seterika, dari yang untuk keperluan rumah tangga sampai industri seperti
hotel, rumah sa- kit, dan lain-lain.
Bagian panas dari seterika pada awal- nya dibuat dari besi sehingga ada
masa- lah dengan kebersihannya akibat karat pada besi. Hasil perbaikannya, pada
saat ini, bagian pemanasnya dibuat dari alumunium atau stainless steel. Panas dari
seterika modern dikendalikan dengan termostat yang fungsinya untuk
mengendalikan suhu relatif konstan sesuai dengan kebutuhan, jenis kain dan
tingkat kehalusan hasil setrikaan.

A. Komponen pada seterika listrik


Bagian-bagian utama dalam sistem kelistrikan seterika :
1. Kabel daya
Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel (dengan inti serabut) yang
dibungkus dengan bahan isolasi kain menjadikannya tetap lentur sehingga
tidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik. Kabel daya pada
seterika ada yang arahnya bisa diatur sehingga memudahkan dalam proses
penyetrikaannya.

Gambar 2.1 Kabel daya.

2. Elemen pemanas
Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan panas bila
dialiri arus listrik. Dari elemen pemanas inilah sumber energi panas
dibangkitkan. Elemen pemanas diletakkan antara besi pemberat dan alas
seterika.

Gambar 2.2 Jenis-jenis Elemen pemanas.

4. Lampu indikator
Hampir semua seterika listrik dilengkapi dengan indikator lampu. Indikator
lampu digunakan sebagai tanda bahwa setrika telah tersambung, dengan
sumber tegangan atau tidak (ON atau OFF). Bila lampu menyala berarti ada
arus listrik yang mengalir ke seterika (ON) dan sebaliknya bila lampu mati
berarti tidak ada arus listrik yang mengalir (OFF). Matinya lampu indikator
juga menunjukkan bahwa seterika telah mencapai suhu maksimumnya.
6. Pengatur On-Off dan suhu
Hampir semua seterika dilengkapi dengan pengatur suhu sehingga tinggi
rendahnya suhu dapat disesuaikan dengan jenis tekstil/kain yang akan
diaturerika. Pengatur suhu ini biasanya menggunakan prinsip bimetal.

Gambar 2.5 Penutup dan Pemberat Setrika.


B. Prinsip Kerja

Gambar 2.6 Cara kerja


sistem kelistrikan pada seterika

Bila seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan (ON),


maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya arus listrik
yang mengalir ini, elemen pemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian
disalurkan secara konduksi pada permukaan dasar seterika (permukaan yang
digunakan untuk melicinkan pakaian).
Panas yang dibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus listrik terus
mengalir. Oleh karena itu, bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu,
untuk mencegah terjadinya panas lebih seterika harus diputuskan dari sumber
listriknya dan disambungkan kembali bila suhu mulai kurang. Demikian kondisi
ini terjadi secara berulang.
Namun, bila seterika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu, maka seterika
akan memutuskan aliran listriknya secara otomatis bila suhu telah mencapai
maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai harga tertentu, seterika juga
akan secara otomatis menghubungkan aliran listrikya. Demikian siklus kerja
otomatis ini berulang.
2.2 Rice Cooker

Gambar 2.12 Bagian-bagian rice cooker


Cast Heater
Heater ini menyatu dengan logam. Menghasilkan daya 300-400 watt, tergantung
jenis cookernya. Apabila kerusakan pada bagian ini, sudah tidak memungkinkan
untuk diperbaiki.

Mica heater / termistor


Heater jenis ini tertutup oleh semacam kertas (mica) yang berfungsi pada waktu
warming. Heater ini juga berfungsi sebagai termistor, yaitu tahanan makin besar
bila bertambah panasnya. Makin besar tahanan maka tegangan yang masuk
berkurang sehingga mengurangi daya panas yang dihasilkan heater. Sehingga
mampu mengontrol panas cooker saat warming supaya panasnya tetap di kisaran
70-80 celcius.

Bimetal Thermostat
Dalam bimetal thermostat terdapat magnet dan pegas, pada suhu ruang gaya
magnet lebih besar dari gaya pegas. Bagian metal thermostat (bagian yang kontak
langsung dengan panci tempat nasi) menyensor panas dari panci apakah panasnya
sudah mencapai sekitar 134 derajat celcius. Metal bila terkena panas maka daya
magnet berkurang sehingga gaya pegas lebih besar dari gaya magnet. Akibatnya
pegas terlepas dari magnet (menjauh) sehingga menekan tuas dan tuas menekan
saklar.

Bimetal adalah jenis sensor suhu atau saklar (switch) elektro mekanis yang terbuat
dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang
direkatkan menjadi satu. Tingkat pemuaian yang berbeda dari dua logam tersebut
akan menghasilkan gerakan mekanis melengkung ketika strip atau lempengan
bimetal tersebut terkena panas.

Bimetal biasanya digunakan pada saklar listrik thermostat, yang biasa


diaplikasikan untuk mengontrol elemen pemanas, seperti pada setrika, pemanas
air, oven, tungku pembakaran, penanak nasi dan lain sebagainya.

Selain digunakan pada saklar termostat, bimetal biasanya juga digunakan pada
perangkat pelindung atau protektor seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan
Overload relay yang berfungsi untuk melindungi rangkaian dari arus lebih (over
current). Dimana biasanya terdapat kumparan kawat yang digunakan untuk
memanaskan lempengan/ strip bimetal, sehingga MCB atau Overload relay akan
trip bila terjadi over current.

Thermal Fuse
Thermal fuse berfungsi memutus arus bila panasnya melebihi kewajaran akibat
adanya kerusakan dari rice cooker.

Saklar
saklar berfungsi untuk memindah dari posisi cooking ke warming maupun
sebaliknya. Tombol saklar ditekan oleh tuas yang digerakkan otomatis oleh
thermostat maupun secara manual melalui tombol panel.

Panel led (lampu)


Terdiri led indikator untuk posisi cooking dan warming.
Cara kerja :

 Pada waktu menanak nasi, saklar akan terhubung dengan elemen pemanas
utama, arus listrik langsung menuju ke elemen utama dan lampu rice
cooking menyala. Ketika suhu pemanas mencapai maksimal dan nasi
sudah matang maka thermostat trip (magnet dari otomatis) langsung
menggerakkan tuas sehingga posisi saklar jadi berubah mengalirkan listrik
menuju ke elemen penghangat nasi melewati thermostat.

 Pada posisi penghangat ketika suhu thermostat sudah maksimal arus yang
menuju ke elemen penghangat akan terputus otomatis, begitu pula ketika
suhu pada thermostat berkurang maka otomatis arus menuju elemen
penghangat akan terhubung kembali secara otomatis, proses ini akan
berlangsung secara terus menerus.
2.3 Kipas Angin
Bagian body:

Gambar 2.7 Bagian body kipas


angin
1. Bagian ini merupakan tempat dimana angin dihasilkan dari baling-baling.
Baling-baling tersebut dihalangi oleh sangkar baling baling sehingga membuat
baling-baling lebih aman dari kontak langsung dengan benda lain.
2. Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dan juga paling mahal
sekaligus sebagai jantungnya kipas angin. Bagian ini tempat beradanya sebuah
mesin motor listrik (dinamo) kipas angin. Selain untuk dinamo, pada bagian ini
juga terdapat sebuah gaerbox tempat pengatur kipas angin dapat menengok
atau tidak.
3. Bagian leher ini banyak fungsinya, setidaknya ada 3 fungsi utama dari bagian
leher yaitu : untuk menahan kipas angin agar tegak dan menempel pada body,
membuat kipas angin dapat menengok dan membagikan udara menjadi lebih
merata dan mengatur arah kipas angin secara horizontal, ke atas dan ke bawah.
4. Bagian ini pada umumnya sebagai tempat kelistrikan berada , dari mulai
masuknya arus dari sumber dan kemudian diatur oleh kontrol kipas angin,
bagian berupa saklar tekan, saklar tarik, saklar berupa modul, dan sebagainya.
5. Bagian paling bawah ini merupakan bagian paling berat karena pada bagian ini
kipas angin dapat berdiri tegak. Pada beberapa merk kipas angin, bagian ini
dapat diatur tinggi rendahnya sebuah kipas angin.

Bagian listrik :

Gambar 2.8 Bagian listrik


Sumber dari stop kontak
Ini adalah kelistrikan utama, kabel ini yang menghubungkan antara kipas angin
dan sumber listrik, misalnya PLN atau genset.
Saklar speed
Saklar speed atau selektor speed atau juga saklar kecepatan adalah tempat dimana
mengatur kecepatan pada kipas angin dan sekaligus menghentikan kipas tersebut
biasanya kipas angin memiliki 4 tombol saklar dengan fungsinya masing-masing:
0 untuk berhenti atau menghentikan kipas angin. Bisa juga disebut off
1 menghidupkan kipas angin dengan kecepatan yang biasa saja
2 menghidupkan kipas angin dengan kecepatan yang lumayan kencang
3 menghidupkan kipas angin dengan kecepatan yang cepat
Pada umumnya, warna dari keempat kabel tersebut berbeda beda, tergantung merk
dari kipas angin. Maka dari itu, jangan asal sambungkan kabel pada kipas angin
karena dapat mengakibatkan kipas angin terbakar.
Misalkan menyambungkan kabel biru yang seharusnya mengarah langsung pada
kipas angin disambungkan pada bagian saklar. Itu berbahaya. Lebih baik periksa
kondisi dan posisi kabel yang sesuai dengan Avo meter.
Kapasitor
Kapasitor yang memiliki fungsi penyimpanan daya elektrik sementara sehingga
pada saat kipas pertama kali dinyalakan sudah mempunyai kekuatan untuk
membantu menghidupkan mesin.
Motor kapasitor :

Gambar 2.9 Skema awal motor kapasitor


Jika pada lilitan diberikan sumber arus, maka akan terjadi medan magnet putar
(fluks magnet). Dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor, maka ada beda fasa
diantara keduanya. Setelah motor berputar 75% dari putaran awal, maka saklar
sentrifugal bekerja dan memutuskan rangkaian lilitan bantu sehingga motor
bekerja hanya pada lilitan utama (energi listrik menjadi energi mekanik).

Motor listrik :
Gambar 2.10 Motor listrik
Motor listrik bisa dibilang juga dinamo atau mesinnya pada kipas angin. Kabel
yang terhubung dari saklar, kapasitor dan sumber akan menumpuk disini.
Biasanya motor listrik pada kipas angin akan mengeluarkan 6 keluaran kabel, ada
juga yang 5 dan 3 tergantung jenis dan fungsi dari kipas angin tersebut.
Namun, yang paling banyak adalah kipas angin yang memiliki 6 keluaran kabel, 3
untuk kontrol kecepatan, 1 untuk netral atau listrik langsung dan 2 untuk
kapasitor.
Dalam sebuah dinamo atau motor listrik pada kipas angin pada umumnya,
dinamonya dilengkapi dengan 4 kumparan masing-masing kumparan memiliki 2
ujung dan berartinya 8 keluaran. 1 kumparan utama dengan lilitan paling banyak,
3 kumparan speed sisinya disatukan dan memiliki volume yang hampir sama
dengan lilitan utama.

Bagian mesin :

Gambar 2.11 Bagian mesin


 1 bagian bushing (bos). Ini berfungsi sebagai penyeimbang dan kontak
langsung dari angker atau rotor (bagian berputar) dan stator (bagian yang
diam). Ada juga sebagai kipas angin yang menggunakan laher. Dan biasa
kipas angin yang menggunakan laher memiliki kekuatan yang lebih awet.
 2 bagian angker atau rotor. Rotor adalah alat rotasi. Dengan kata lain
bagian ini yang berputar. Bagian depan rotor difungsikan untuk baling-
baling, ditengah untuk penghasil putaran karena motor listrik dan bagian
belakang untuk gigi (gear) pada gearbox
 3 bagian kumparan. Bagian ini termasuk pada bagian motor listrik
(dinamo). Bagian ini adalah bagian paling penting pada kipas angin.
Kumparan akan mengubah arus listrik yang masuk menjadi energi magnet
dan kemudian memutarkan rotor.
 4 keren. Bagian ini termasuk pada bagian motor listrik dan berfungsi
sebagai tempat kumparan disimpan
 5 baud. Baud pada kipas angin berjumlah 4 dan baud ini biasanya
dipasangkan dengan mur di sisi lainnya. Fungsinya tentu untuk
mengencangkan mesin
 6 bagian gearbox dalam bahasa indonesia disebuta wadah gigi. Disini
tempat gigi-gigi berada untuk menurunkan kecepatan putaran pada rotor
dan mengarahkan putaran tersebut pada bagian leher
 7 bagian gigi. Gigi gigi ini adalah alat untuk menurunkan kecepatan.

Prinsip kerja :
Adanya arus bolak-balik masuk menuju kipas angin. Dalam kipas angin terdapat
motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Kumparan besi
di dalam motor listrik yang terletak pada bagian yang bergerak beserta sepasang
pipih berbentuk magnet U pada bagian yang diam. Adanya listrik yang mengalir
pada lilitan kawat di dalam kumparan besi membuat kumparan besi tadi menjadi
sebuah magnet. Karena sifat magnet yang saling tolak menolak pada kedua
kutubnya maka gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi di dalam motor
listrik dan sepasang magnet tersebut membuat gaya berputar secara periodik pada
kumparan besi tersebut. Oleh karena baling-baling kipas angin dikaitkan ke poros
kumparan tersebut. Ada penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan
menjadi gaya kemagnetan yang ditujukan untuk memperbesar hembusan angin
pada kipas angin.

Cara kerja kipas angin adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Dengan menggunakan motor listrik yang berguna untuk mengubah energi
listrik menjadi energy gerak. Dalam motor listrik tersebut, ada kumparan besi
yang bergerak dan sepasang magnet U pada bagian yang diam. Saat listrik
mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, peristiwa ini mengubah
kumparan besi menjadi magnet. Magnet tersebut menghasilkan gaya berputar
secara periodik pada kumparan besi, Hal ini disebabkan oleh sifat magnet yang
saling tolak menolak pada kedua kutubnya, sehingga gaya tolak menolak magnet
antara sepasang magnet dan kumparan besi membuat gaya berputar.

Oleh karena itu, poros kumparan menjadi tempat baling-baling kipas angin
dikaitkan. Untuk memperbesar hembusan angin pada kipas angin, perlu
penambahan tegangan listrik pada kumparan besi agar cara kerja kipas angin lebih
optimal. Bila saklar dinyalakan maka arus listrik akan mengalir pada kumparan
stator motor dan menimbulkan gaya gerak listrik sehingga rotor motor berputar, di
ujung rotor dipasang kipas untuk mengerakan putaran kipas.

2.4 Mesin Cuci


Terdiri atas :
Display Selector :
a. Wash Timer berfungsi untuk mengatur waktu pencucian
b. Wash Selector berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran motor
c.  Drain Selector berfungsi untuk membuang  air didalam tabung pencucian

d.  Spin Timer berfungsi untuk mengatur waktu pengering.

Gambar 2.12 Selector


Inner Wash Tube
Inner Wash Tube biasanya disebut sebagai tabung dalam, inilah tabung yang
menjadi wadah atau tempat pakaian / cucian ketika terjadi proses pencucian .
Gambar 2.13 Inner Wash Tube

Pulsator
Pulsator merupakan bilah yang dapat bergerak memutar bolak balik, berfungsi
untuk menciptakan pusaran air yang akan mencuci dan membilas pakaian .
Pulsator akan cepat rusak apabila selalu mendapatkan beban yang berlebih,
apalagi bila dalam tabung mesin cuci terdapat benda – benda seperti
peniti,koin,baut,kunci,jarum dan benda – benda keras dan tajam lainnya.
 Spin Tube
Spin Tube merupakan tabung yang menjadi wadah / tempat terjadinya
proses pengeringan / pemutaran . Didalam tabung ini pakaian akan diputar dengan
tenaga mekanik dari motor spin yang akan memutar dan memeras air yang ada
dipakaian kemudian air akan jatuh kebawah melalui lubang kecil yang ada
dibagian bawah tabung spin, dan air akan mengalir ke Case divi / saluran
pembuangan dan akan dibuang melalui selang pembuangan .

  Billows / Seal Spin


Billows merupakan karet elastis dengan lobang ditengah yang berisi besi
yang berbentuk bulat dengan ketebalan ± ½ cm dan dilengkapi pengait yang
dimasukan didalamnya, penait berfungsi untuk menyatukan billows  langsung
dengan body bawah tabung pada bagian pengeringan agar saat tabung spin
berputar dengan kecepatan tinggi Spin tube akan seimbang dan billows pun tak
akan bisa lepas . 

Wash Timer
Wash Timer berfungsi sebagai pengatur waktu dan kecepatan putaran
motorwash untuk memutar pulley yang dihubung dengan menggunakan van
belt kegearbox sehinggga pulsator dapat berputar, semakin besar angka yang
dipilih semakin lama waktu pencucianya . 

 Spin Timer
Spin Timer berfungsi sebagai pengatur waktu dan kecepatan putaran
motorspin yang akan memutar Spin tube atau tabung pemutar/pengering yang
akan memutar pakaian dan menguras air yang ada dipakaian sehingga kadar air
dalam pakaian berkurang sampai 70%, semakin besar angka yang dipilih semakin
lama waktu pengeringanya .
Motor Wash
 

Motor berkecepatan rendah yang berfungsi untuk menggerakan


pulsator .Motor Wash merupakan pengggerak yang terdiri dari sebuah lilitan yang
saling berkaitan.

Motor Spin
 

Motor berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menggerakan tabung


pengeringan agar air yang terserap dipakaian dapat terbuang dan terkuras keluar .
Van Belt
Van Belt digunakan untuk menghubungkan motor wash dengan gear box .
Kerusakan yang sering terjadi pada alat ini sudah kendor karena sudah termakan
usia dan sering digunakannya suatu mesin cuci, apabila sudah kendor maka
putaran mesin cuci akan berkurang dan menjadi tidak kencang lagi. (Panah
menunjukan Van Belt)

Case Divi (Saluran Pembuangan)


Case divi berfungsi sebagai alat pembuangan air, alat ini dilengkapi dengan
katup yang dilengkapi dengan karet. Karet ini akan ditarik pada waktu anda
menarik tuas drain . Keruskan yang sering terjadi pada alat ini yaitu apabila karet
dan pernya sudah aus maka mesin cuci akan membuang terus air nya sehingga
mesin cuci tidak bisa digunakan untuk proses mencuci.

Switch Pintu Spin


Pada saat pintu spin tertutup saklar pintu saling menyatu atau terhubung dan
proses pemutaran / pengeringan masih berlangsung, lalu pada saat
pintu spindibuka saklar pintu tidak menyatu atau tidak terhubung sehingga secara
otomatisproses pengeringan akan berhenti karena pada saat saklar tidak terhubung
motor akan mengerem pemutaran . Masalah yang sering terjadi, tidak bisa
terputar spinkarena pintu patah sehingga saklar tidak terhubung . Sehingga dapat
kita tanggulangi dengan cara swich pintu dihubungkan dan diikat/dijerat agar
tidak lepas, dan rem pada motor spin di cabut .

Selang Pembuangan
Selang Pembuangan berfugsi sebagai tempat penyaluran air yang dibuang
pada saat proses pencucian ataupun proses pengeringan .

2.5 Kulkas
Bagian-bagian pada kulkas diantaranya:
1. Kompresor
2. Katup ekspansi
3. Pipa penukar kalor luar
4. Pipa penukar kalor
dalam
5. Refrigerant
Peralatan penunjang :
1. Pemanas dan timer
defrost
2. Kontrol kulkas dan
freezer
3. Lampu
4. Saklar pintu
5. Gasket pintu
6. Wadah limbah air

Kompresor
Alat ini berfungsi menyedoot refrigerant dan menekannya sehingga refrigerant
keluar dari kompresor pada tekanan tinggi.
Pipa penukar kalor luar
Pipa ini merupakan pipa yang dibengkok-bengkokkan dan disusun sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu kumparan yang dipasang di bagian luar atau
bagian belakang dari mesin. Pipa penukar kalor ini disebut juga dengan kumparan
kondensor. Penyusunan pipa penukar kalor sedemikian rupa ini dimaksudkan agar
labih efektif dalam pelepasan panasnya ke udara sekitar.
Katup Ekspansi
Katup ekspansi berupa pipa dengan diameter lubang yang sangat kecil yang
menghubungkan pipa yang diameter lubangnya sangat kecil (kapiler) ke besar
sehingga terjadi proses penguapan refrigerant yang ada didalamnya.
Pipa penukar kalor dalam

Disebut juga kumparan evaporator. Pipa ini menerima refrigerant dengan suhu
yang sangat rendah sehingga menyerap panas yang ada di sekitarnya. Karena
fungsinya itu, kumparan evaporator ini ditempatkan di bagian dalam mesin, yaitu
di ruang pendinginnya.
Refrigerant
Refrigerant sebagai media pendingin, merupakan media yang dialirkan ke dalam
pipa-pipa penukar kalor yang digunakan untuk proses pendinginan. Media ini
harus mempunyai titik didih/penguapan yang sangat rendah agar dapat
mendinginkan/membekukan bahan/makanan yang ada di dalamnya. Media ini
seperti amonia, CFC (Cloro Flouro Carbon) dan DCF.
Perlengkapan penunjangnya :
 Pemanas dan timer defrost : untuk mencairkan bunga-bunga es yang
menempel pada bagian pembeku yang lama prosesnya ditentukan oleh
sebuah timer.
 Kontrol kulkas dan freezer : untuk mengatur suhu dalam kulkas / freezer
 Lampu : sebagai penerang ruangan dalam kulkas
 Saklar pintu : bertindak sebagai saklar untuk menghidupakn /mematikan
lampu penerangan ruang dalam kulkas. Bila pintu kulkas dibuka, lampu
akan menyala, dan sebaliknya kalau pintu ditutup lampu akan mati.
 Gasket pintu : sebagai isolasi antara bagian dalam mesin dan luar sehingga
pendinginan terjadi secara efektif
 Wadah limbah air : tempat air menetes akbibat dari proses kondensasi atau
defrost

Siklus refrigerasi :
Gambar . siklus refrigerasi

Gambar . proses pendinginan

Siklues refrigerasi dapat dijelaskan sebegai berikut :


1. Kompresor menyedot refrigerant dalam bentuk tekanan rendah dan
memampatkannya shingga bertekanan tinggi. Akibat dari penekanan ini
membuat suhu gas tersebut akan meningkat. Walaupun gas tersebut
suhunya meningkat namun karena bertekanan tinggi sehingga tidak
membuatnya menguap.
2. Gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi ini dialirkan ke dalam pipa
penukar kalor luar, membuat gas ini melepaskan panas ke udara di
sekitarnya. Proses pelepasan panas ini membuat daerah sekitar pipa ini
lebih tinggi suhunya dibandingkan daerah yang lebih jauh.
3. Setelah mengalami proses pelepasan panas, gas menjadi dingin kemabli
dan berubah dalam bentuk cairan, namun tekannanya masih tinggi.
4. Dalam keadaan cair dan bertekanan tinggi , refrigerant kemudian dialrikan
melalui katup ekspansi. Seperti yang dujelaskan diatas bahwa katup
ekspansi ini merupakan lubang yang kecil pada sisi masukannya
bertekanan tinggi sedangkan pada sisi keluarannya mempunyai tekanan
yang rendah. Sisi yang bertekanan rendah ini terjadi karena hisapan dari
kompresor. Dengan berubahnya dari tekanan tinggi ke rendah membuat
cairan refrigerant akan mendidih dan menguap di dalam pipa penukar
kalor dalam mesin.
5. Suhu yang sangat dingin ini menyerap panas dari ruang sekitar pipa pipa
penukar kalor ini membuat suhu ruangan menjadi sangat dingin. Ruangan
inilah yang digunakan sebagai ruang pendingin dalam kulkas dan freezer.
Mengalirnya cairan melalui katup ekspansi biasanya diikuti dengan suara
bising. Suara bising ini bisa kita dengarkan ketika kompresor mati (off).
6. Refrigerant dalam bentuk gas dan bertekanan rendah ini kemudian disedot
dan ditekan kembali oleh kompresor sehingga siklus kembali berulang.

2.6 Air Conditioner


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
pengetahuan tentang sistem kelistrikan dalam peralatan listrik rumah tangga
memiliki banyak fungsi yang masih bisa dikembangkan baik dalam hal
pembuatan, perawatan, penggunaan. maupun perbaikan.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi dari
peralatan listrik rumah tangga, namun yang terpenting adalah mengetahui
dan memahami masing-masing bagian sistem yang bekerja di dalamnya
sehingga pengetahuan tersebut dapat bermanfaat ketika terjadi suatu masalah
pada peralatan listrik.

3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran antara lain :
1. Perawatan dengan baik dan benar guna meningkatkan efisiensi dari
peralatan listrik rumah tangga.
2. Konsep sistem dijadikan acuan dalam proses penggunaan, perawatan dan
perbaikan dengan meletakkan pengetahuan dari sistem listrik peralatan
listrik rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai