Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , karena limpahan rahmat-
Nya, makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas tentang “Peralatan Listrik Rumah Tangga”, suatu
pembahasan yang umum di masyarakat dimana masyarakat menggunakan
berbagai macam peralatan listrik rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Makalah ini dibuat guna melengkapi tugas kelompok mata kuliah Dasar
Teknik Elektro dan memperdalam pemahaman mengenai sistem kelistrikan yang
ada pada peralatan listrik rumah tangga yang sangat diperlukan dengan harapan
mendapatkan manfaat pengetahuan sistem kelistrikan terutama dalam hal
perawatan dan perbaikan yang cerdas serta melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Dasar Teknik Elektro”.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatnkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran. Untuk itu terima kasih kami sampaikan kepada Bapak
M. Taufik selaku dosen mata kuliah “Dasar Teknik Elektro” dan rekan-rekan
kelompok yang bertugas.
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat.
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
2. Elemen pemanas
Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan panas bila
dialiri arus listrik. Dari elemen pemanas inilah sumber energi panas
dibangkitkan. Elemen pemanas diletakkan antara besi pemberat dan alas
seterika.
4. Lampu indikator
Hampir semua seterika listrik dilengkapi dengan indikator lampu. Indikator
lampu digunakan sebagai tanda bahwa setrika telah tersambung, dengan
sumber tegangan atau tidak (ON atau OFF). Bila lampu menyala berarti ada
arus listrik yang mengalir ke seterika (ON) dan sebaliknya bila lampu mati
berarti tidak ada arus listrik yang mengalir (OFF). Matinya lampu indikator
juga menunjukkan bahwa seterika telah mencapai suhu maksimumnya.
6. Pengatur On-Off dan suhu
Hampir semua seterika dilengkapi dengan pengatur suhu sehingga tinggi
rendahnya suhu dapat disesuaikan dengan jenis tekstil/kain yang akan
diaturerika. Pengatur suhu ini biasanya menggunakan prinsip bimetal.
Bimetal Thermostat
Dalam bimetal thermostat terdapat magnet dan pegas, pada suhu ruang gaya
magnet lebih besar dari gaya pegas. Bagian metal thermostat (bagian yang kontak
langsung dengan panci tempat nasi) menyensor panas dari panci apakah panasnya
sudah mencapai sekitar 134 derajat celcius. Metal bila terkena panas maka daya
magnet berkurang sehingga gaya pegas lebih besar dari gaya magnet. Akibatnya
pegas terlepas dari magnet (menjauh) sehingga menekan tuas dan tuas menekan
saklar.
Bimetal adalah jenis sensor suhu atau saklar (switch) elektro mekanis yang terbuat
dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang
direkatkan menjadi satu. Tingkat pemuaian yang berbeda dari dua logam tersebut
akan menghasilkan gerakan mekanis melengkung ketika strip atau lempengan
bimetal tersebut terkena panas.
Selain digunakan pada saklar termostat, bimetal biasanya juga digunakan pada
perangkat pelindung atau protektor seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan
Overload relay yang berfungsi untuk melindungi rangkaian dari arus lebih (over
current). Dimana biasanya terdapat kumparan kawat yang digunakan untuk
memanaskan lempengan/ strip bimetal, sehingga MCB atau Overload relay akan
trip bila terjadi over current.
Thermal Fuse
Thermal fuse berfungsi memutus arus bila panasnya melebihi kewajaran akibat
adanya kerusakan dari rice cooker.
Saklar
saklar berfungsi untuk memindah dari posisi cooking ke warming maupun
sebaliknya. Tombol saklar ditekan oleh tuas yang digerakkan otomatis oleh
thermostat maupun secara manual melalui tombol panel.
Pada waktu menanak nasi, saklar akan terhubung dengan elemen pemanas
utama, arus listrik langsung menuju ke elemen utama dan lampu rice
cooking menyala. Ketika suhu pemanas mencapai maksimal dan nasi
sudah matang maka thermostat trip (magnet dari otomatis) langsung
menggerakkan tuas sehingga posisi saklar jadi berubah mengalirkan listrik
menuju ke elemen penghangat nasi melewati thermostat.
Pada posisi penghangat ketika suhu thermostat sudah maksimal arus yang
menuju ke elemen penghangat akan terputus otomatis, begitu pula ketika
suhu pada thermostat berkurang maka otomatis arus menuju elemen
penghangat akan terhubung kembali secara otomatis, proses ini akan
berlangsung secara terus menerus.
2.3 Kipas Angin
Bagian body:
Bagian listrik :
Motor listrik :
Gambar 2.10 Motor listrik
Motor listrik bisa dibilang juga dinamo atau mesinnya pada kipas angin. Kabel
yang terhubung dari saklar, kapasitor dan sumber akan menumpuk disini.
Biasanya motor listrik pada kipas angin akan mengeluarkan 6 keluaran kabel, ada
juga yang 5 dan 3 tergantung jenis dan fungsi dari kipas angin tersebut.
Namun, yang paling banyak adalah kipas angin yang memiliki 6 keluaran kabel, 3
untuk kontrol kecepatan, 1 untuk netral atau listrik langsung dan 2 untuk
kapasitor.
Dalam sebuah dinamo atau motor listrik pada kipas angin pada umumnya,
dinamonya dilengkapi dengan 4 kumparan masing-masing kumparan memiliki 2
ujung dan berartinya 8 keluaran. 1 kumparan utama dengan lilitan paling banyak,
3 kumparan speed sisinya disatukan dan memiliki volume yang hampir sama
dengan lilitan utama.
Bagian mesin :
Prinsip kerja :
Adanya arus bolak-balik masuk menuju kipas angin. Dalam kipas angin terdapat
motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Kumparan besi
di dalam motor listrik yang terletak pada bagian yang bergerak beserta sepasang
pipih berbentuk magnet U pada bagian yang diam. Adanya listrik yang mengalir
pada lilitan kawat di dalam kumparan besi membuat kumparan besi tadi menjadi
sebuah magnet. Karena sifat magnet yang saling tolak menolak pada kedua
kutubnya maka gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi di dalam motor
listrik dan sepasang magnet tersebut membuat gaya berputar secara periodik pada
kumparan besi tersebut. Oleh karena baling-baling kipas angin dikaitkan ke poros
kumparan tersebut. Ada penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan
menjadi gaya kemagnetan yang ditujukan untuk memperbesar hembusan angin
pada kipas angin.
Cara kerja kipas angin adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Dengan menggunakan motor listrik yang berguna untuk mengubah energi
listrik menjadi energy gerak. Dalam motor listrik tersebut, ada kumparan besi
yang bergerak dan sepasang magnet U pada bagian yang diam. Saat listrik
mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, peristiwa ini mengubah
kumparan besi menjadi magnet. Magnet tersebut menghasilkan gaya berputar
secara periodik pada kumparan besi, Hal ini disebabkan oleh sifat magnet yang
saling tolak menolak pada kedua kutubnya, sehingga gaya tolak menolak magnet
antara sepasang magnet dan kumparan besi membuat gaya berputar.
Oleh karena itu, poros kumparan menjadi tempat baling-baling kipas angin
dikaitkan. Untuk memperbesar hembusan angin pada kipas angin, perlu
penambahan tegangan listrik pada kumparan besi agar cara kerja kipas angin lebih
optimal. Bila saklar dinyalakan maka arus listrik akan mengalir pada kumparan
stator motor dan menimbulkan gaya gerak listrik sehingga rotor motor berputar, di
ujung rotor dipasang kipas untuk mengerakan putaran kipas.
Pulsator
Pulsator merupakan bilah yang dapat bergerak memutar bolak balik, berfungsi
untuk menciptakan pusaran air yang akan mencuci dan membilas pakaian .
Pulsator akan cepat rusak apabila selalu mendapatkan beban yang berlebih,
apalagi bila dalam tabung mesin cuci terdapat benda – benda seperti
peniti,koin,baut,kunci,jarum dan benda – benda keras dan tajam lainnya.
Spin Tube
Spin Tube merupakan tabung yang menjadi wadah / tempat terjadinya
proses pengeringan / pemutaran . Didalam tabung ini pakaian akan diputar dengan
tenaga mekanik dari motor spin yang akan memutar dan memeras air yang ada
dipakaian kemudian air akan jatuh kebawah melalui lubang kecil yang ada
dibagian bawah tabung spin, dan air akan mengalir ke Case divi / saluran
pembuangan dan akan dibuang melalui selang pembuangan .
Wash Timer
Wash Timer berfungsi sebagai pengatur waktu dan kecepatan putaran
motorwash untuk memutar pulley yang dihubung dengan menggunakan van
belt kegearbox sehinggga pulsator dapat berputar, semakin besar angka yang
dipilih semakin lama waktu pencucianya .
Spin Timer
Spin Timer berfungsi sebagai pengatur waktu dan kecepatan putaran
motorspin yang akan memutar Spin tube atau tabung pemutar/pengering yang
akan memutar pakaian dan menguras air yang ada dipakaian sehingga kadar air
dalam pakaian berkurang sampai 70%, semakin besar angka yang dipilih semakin
lama waktu pengeringanya .
Motor Wash
Motor Spin
Selang Pembuangan
Selang Pembuangan berfugsi sebagai tempat penyaluran air yang dibuang
pada saat proses pencucian ataupun proses pengeringan .
2.5 Kulkas
Bagian-bagian pada kulkas diantaranya:
1. Kompresor
2. Katup ekspansi
3. Pipa penukar kalor luar
4. Pipa penukar kalor
dalam
5. Refrigerant
Peralatan penunjang :
1. Pemanas dan timer
defrost
2. Kontrol kulkas dan
freezer
3. Lampu
4. Saklar pintu
5. Gasket pintu
6. Wadah limbah air
Kompresor
Alat ini berfungsi menyedoot refrigerant dan menekannya sehingga refrigerant
keluar dari kompresor pada tekanan tinggi.
Pipa penukar kalor luar
Pipa ini merupakan pipa yang dibengkok-bengkokkan dan disusun sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu kumparan yang dipasang di bagian luar atau
bagian belakang dari mesin. Pipa penukar kalor ini disebut juga dengan kumparan
kondensor. Penyusunan pipa penukar kalor sedemikian rupa ini dimaksudkan agar
labih efektif dalam pelepasan panasnya ke udara sekitar.
Katup Ekspansi
Katup ekspansi berupa pipa dengan diameter lubang yang sangat kecil yang
menghubungkan pipa yang diameter lubangnya sangat kecil (kapiler) ke besar
sehingga terjadi proses penguapan refrigerant yang ada didalamnya.
Pipa penukar kalor dalam
Disebut juga kumparan evaporator. Pipa ini menerima refrigerant dengan suhu
yang sangat rendah sehingga menyerap panas yang ada di sekitarnya. Karena
fungsinya itu, kumparan evaporator ini ditempatkan di bagian dalam mesin, yaitu
di ruang pendinginnya.
Refrigerant
Refrigerant sebagai media pendingin, merupakan media yang dialirkan ke dalam
pipa-pipa penukar kalor yang digunakan untuk proses pendinginan. Media ini
harus mempunyai titik didih/penguapan yang sangat rendah agar dapat
mendinginkan/membekukan bahan/makanan yang ada di dalamnya. Media ini
seperti amonia, CFC (Cloro Flouro Carbon) dan DCF.
Perlengkapan penunjangnya :
Pemanas dan timer defrost : untuk mencairkan bunga-bunga es yang
menempel pada bagian pembeku yang lama prosesnya ditentukan oleh
sebuah timer.
Kontrol kulkas dan freezer : untuk mengatur suhu dalam kulkas / freezer
Lampu : sebagai penerang ruangan dalam kulkas
Saklar pintu : bertindak sebagai saklar untuk menghidupakn /mematikan
lampu penerangan ruang dalam kulkas. Bila pintu kulkas dibuka, lampu
akan menyala, dan sebaliknya kalau pintu ditutup lampu akan mati.
Gasket pintu : sebagai isolasi antara bagian dalam mesin dan luar sehingga
pendinginan terjadi secara efektif
Wadah limbah air : tempat air menetes akbibat dari proses kondensasi atau
defrost
Siklus refrigerasi :
Gambar . siklus refrigerasi
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
pengetahuan tentang sistem kelistrikan dalam peralatan listrik rumah tangga
memiliki banyak fungsi yang masih bisa dikembangkan baik dalam hal
pembuatan, perawatan, penggunaan. maupun perbaikan.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi dari
peralatan listrik rumah tangga, namun yang terpenting adalah mengetahui
dan memahami masing-masing bagian sistem yang bekerja di dalamnya
sehingga pengetahuan tersebut dapat bermanfaat ketika terjadi suatu masalah
pada peralatan listrik.
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran antara lain :
1. Perawatan dengan baik dan benar guna meningkatkan efisiensi dari
peralatan listrik rumah tangga.
2. Konsep sistem dijadikan acuan dalam proses penggunaan, perawatan dan
perbaikan dengan meletakkan pengetahuan dari sistem listrik peralatan
listrik rumah tangga.