Anda di halaman 1dari 70

Proses Penyempurnaan Kimia

Textile Finishing Technology


SMKN 3 PEKALONGAN
Kelas XII Semester 5 dan 6

Vocational Competence

Proses Penyempurnaan Kimia


Menjelaskan proses penyempurnaan kimia
Melaksanakan dan mengendalikan proses
penganjian
Melaksanakan dan mengendalikan proses resin
Melaksanakan dan mengendalikan proses peny.
Krep
Melaksanakan dan pengendalian proses
partmentizing
Teknologi dan Rekayasa

Pendahuluan

Penyempurnaan
Tekstil

Penyempurnaan
Secara umum

Penyempurnaan
Secara khusus

Teknologi dan Rekayasa

Definisi
Penyempurnaan Secara Umum
Finishing adalah tahapan terakhir dari proses
yang menghasilkan kain tekstil jadi dari bahan
grey/bahan mentah

Teknologi dan Rekayasa

Skema Penyempurnaan Secara


Umum
Kain tenun
serat

benang

Kain rajut

Persiapan
peny.

pencelupan

pengelantangan

pencapan

Penyempurnaan
khusus
Teknologi dan Rekayasa

Penyempurnaan Khusus
Proses Finishing dilakukan sesuai dengan tujuan
akhir penggunaan bahan yang dicelup/dicap.

Ada beberapa proses untuk mendapatkan


pegangan dan sifat-sifat seperti:
Kaku
Bulk
Lembut
anti statis
Tahan air
Tahan minyak
dan lain-lain

Teknologi dan Rekayasa

Penyempurnaan Khusus
Peny. basah

penganjian
Penyempurnaan Khusus
Peny. Resin

Peny. fisika

Teknologi dan Rekayasa

I. Penyempurnaan basah
1. Merserisasi
Merserisasi adalah proses untuk kain katun dan benang
yang memberikan kenampakan kain menjadi berkilau.
Proses ini diterapkan untuk bahan seperti kapas atau rami.

Teknologi dan Rekayasa

Proses ini dirancang pada tahun 1844 oleh


John Mercer dari Great Harwood,
Lancashire, Inggris, yang dilakukan pada
serat kapas dengan natrium hidroksida,
sekaligus pemberian tegangan pada bahan
Merserisasi mengubah struktur kimia dari
serat kapas
Struktur perubahan serat dari alphaselulosa menjadi beta-selulosa.
Teknologi dan Rekayasa

Mercerising menghasilkan penggelembungan


dinding sel dari serat kapas.
Hal ini menyebabkan peningkatan luas permukaan
dan reflektansi, dan memberikan permukaan serat
lebih lembut.
Metode yang modern produksi untuk kapas
mercerised, juga dikenal sebagai "mutiara" atau
"Pearle" kapas
Teknologi dan Rekayasa

Bak natrium hidroksida yang kemudian dinetralkan


dengan bak asam.
Pengerjaan ini dapat meningkatkan kilau, kekuatan,
afinitas untuk diwarnai, ketahanan terhadap jamur,
tetapi juga meningkatkan afinitas untuk benang
kapas dengan panjang serat stapel terbaik untuk
mendapatkan efek merserisasi terbaik.
Teknologi dan Rekayasa

Keberhasilan proses merserisasi sangat tergantung pada:


1. Zat yang digunakan
2. Temperatur
3. Waktu proses
4. Tegangan
5. Kualitas bahan
6. Kontruksi bahan
Teknologi dan Rekayasa

Kondisi optimal

Teknologi dan Rekayasa

Proses penggelembungan serat kapas

1 5 : penggelembungan setelah
pengerjaan natrium hidroksida
6 : setelah pencucian
7 : setelah pengeringan
Teknologi dan Rekayasa

Tujuan merserization dapat diringkas sebagai berikut:

Teknologi dan Rekayasa

Mesin yang digunakan pada merserisasi


1. Mesin merser dengan rantai

1.
2.
3.
4.

Tangki alkali
Rantai
Cuci panas
Cuci dingin dan penetralan

Teknologi dan Rekayasa

2. Mesin merser chainless

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Padder
Alkali tank
Cuci panas
Cuci dingnin
Padder
Roll penegang
Teknologi dan Rekayasa

Merserized machine

Teknologi dan Rekayasa

Merserized Machine

Teknologi dan Rekayasa

Proses basah
2. Penyempurnaan Swiss
Khusus untuk kain voille dan organdy.
Penyempurnaan ini memberikan efek:

Teknologi dan Rekayasa

Pengerjaan dengan kostik soda 29-300Be, 0-100 C. (seperti merserisasi)


Kombinasi pengerjaan dengan H2SO4 dapat memperbesar sifat
tembus cahaya untuk kain organdy dan voille

Teknologi dan Rekayasa

Swiss finish machine

Teknologi dan Rekayasa

Penyempurnaan basah
3. Penyempurnaan Parchmentizing
Penyempurnaan Parchmentizing adalah proses
penyempurnaan untuk membuat kain kaku(stiff) dan
tembus lihat(transparant) pada kain katun.
Disebut juga Heberlein proses
Konsentrasi asam, suhu dan waktu selama proses
sangatlah penting

Teknologi dan Rekayasa

3 Tingkatan pada proses parchmentizing

Konsentrasi H2SO4
50 Be

Hasil
Bahan jadi lemas seperti wol

52 53 Be

Bahan mengkeret dan kaku

55 Be

Bahan keras dan transparan

Teknologi dan Rekayasa

Penyempurnaan Basah
4. Penyempurnaan Krep
Penyempurnaan krep adalah membuat kain menjadi tidak
rata atau keriput. Efek ini bisa diperoleh dari:
Kain dari benang puntiran tinggi/hard-twist (canton
crepe, crepe marocam)
Pengerjaan dengan zat kimia (seersucker, plisse,
blister, wrinkle effect)
Proses pertenunan
Embossing.
Teknologi dan Rekayasa

Canton crepe fabric

Teknologi dan Rekayasa

Seersucker fabric

Teknologi dan Rekayasa

Plisse fabric

Teknologi dan Rekayasa

Blister crepe fabric

Teknologi dan Rekayasa

Wrinkle crepe fabric

Teknologi dan Rekayasa

Emboss crepe

Teknologi dan Rekayasa

II. Penganjian/Sizing

Penganjian

Warp yarn

Fabric sizing

Teknologi dan Rekayasa

a. Warp yarn sizing


Objectives
To improve the weavability of the warp yarns and to
over come inherent deficiencies of the yarns
To hold the individual fiber of yarns together so it
withstand stress and strains of weaving operations

Teknologi dan Rekayasa

introduction
Sizing is a process

Of applying a film forming polymer to the warp yarn


To provide temporary protection to the warp yarns from
abrasive and other types of stresses generated on the
weaving machines
To reduce warp breakages

Teknologi dan Rekayasa

Agent and process

The agent of this process is commonly starch and other


additives such as sizing greases, waxes, paraffins, antistatic
agents, etc, but they have defied problems at the desizing
process
The sizing process lasted different time (3,5 and 10 min) bath
ratio 1 : 20 and solution temperature 20 and 60C

Teknologi dan Rekayasa

Sizing Machine

Teknologi dan Rekayasa

What sizing should do?


It should :
Improve tensile strength and abrasion resistance of the yarn
Reduce the hairiness of the yarns
Reduce the generation of static charge when polyester- blendyarns is used
Improve over all efficiency of the weaving process

Teknologi dan Rekayasa

The most commonly used types of starch and the possibilities


for removing them
Soluble in water

Insoluble in water

Natural starch
-Potato starch
-Maize starch
-Rice starch
-Wheat starch

Carboxymetil cellulose
Methyl cellulose
Polyvinyl alcohol
Acrylates

Modified starch
- Starch ester

Protein
Starch ether

Teknologi dan Rekayasa

Feature of size

Teknologi dan Rekayasa

Size paste

Teknologi dan Rekayasa

Sizing method

Teknologi dan Rekayasa

b. Fabric sizing

objective

Teknologi dan Rekayasa

Size paste

Teknologi dan Rekayasa

Process

Teknologi dan Rekayasa

fabric sizing receipes


Nansvole fabric

Drill

Corn starch 2 g/l

Corn starch 60 g/l

Tapioca starch 2 g/l

TRO 10 g/l

Wetting agent 8 g/l

Shirts fabric
Dextrin 4 g/l
Corn starch 3 g/l

Voille fabric
Dextrine 4 %
TRO 0,4 %

Tapioca starch 3 g/l


Tallow 5 g/l
Teknologi dan Rekayasa

Sizing machine
Benninger sizing machine

Slot Sizing Machine

Teknologi dan Rekayasa

III. Resin Finish


a. Objective
After dyeing, finishing process is usually given to improve
their quality and value
There are processing to improve handles (like stiff, bulky,
crush resistance, softening sinishing), anti static, water and oil
repellent, permanen press and soil release finishing, etc

Teknologi dan Rekayasa

B. Method of finishing

Teknologi dan Rekayasa

Padding

Impregnating units

Teknologi dan Rekayasa

Padder

Teknologi dan Rekayasa

Padder

Teknologi dan Rekayasa

Padder

Teknologi dan Rekayasa

Padder

Teknologi dan Rekayasa

The folowing formula can be used as aguide for calculating


the increased consentration of the replenishing liquor
(F-R) +
F =

A xR
100

(F-R)

F = liquor pick up in % after impregnation


R = water content in % before impregnation
A = liquor exchange in %

Teknologi dan Rekayasa

An example of finishing conditions is

Teknologi dan Rekayasa

Drying and curing

Drying is done only at the surface only.


Drying does not disrupt the distribution of fibers in pereaksi
Drying without tension to avoid condensation of solvent to the surface
Resin is the process by which resins or plastics are set in or on
textile materials, usually by heating.

Teknologi dan Rekayasa

Stenter machine (Monfort)

Teknologi dan Rekayasa

Stenter machine (Monfort)

Teknologi dan Rekayasa

Stenter machine (Monfort)

Teknologi dan Rekayasa

Stenter machine (Monfort)

Teknologi dan Rekayasa

Stenter machine (Monfort)

Teknologi dan Rekayasa

Stenter machine

Teknologi dan Rekayasa

Resin Formulation

Teknologi dan Rekayasa

Amino-aldehida condensation, such as :

Teknologi dan Rekayasa

Catalyst
The reaction catalyst can be one ordinarily employed in
resin finishing, ex : include free acids, amonium salts
and metallic salts

Teknologi dan Rekayasa

Chemical for finishing process

Teknologi dan Rekayasa

Handle finishing

Teknologi dan Rekayasa

Finishing for special properties

Teknologi dan Rekayasa

References
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Trotman E.R., Dyeing and Chemical Technology of Textile Fibre, Fourth


edition, Griffin, London, 1970
Moerdoko Wibowo,dkk., Teknologi Penyempurnaan Tekstil, Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung, 1973
Soenarto, Teknologi Pencelupan dan Pencapan Jilid 2., Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta, 2008
Sabit Adanur,B.S.,M.s.,Ph.D., Handbook of Weaving, Sulzer Textile
Limited, Switzerland, 2001
Hoechst Aktiengesellschaft, Pretreatment of Cotton Fabric, Germany,
1983
Technical Information, Sumikaron Colors ,Sumitomo Chemical Co.,Ltd.,
Sumitomo Chemical Co.,Ltd.
www. Alibaba.com
www. Wotol.com
www. Monforts

10. Wikipedia
Teknologi dan Rekayasa

Thanks for your attention

SMKN 3 PEKALONGAN

Anda mungkin juga menyukai