Anda di halaman 1dari 23

PERAWATAN

PERINEUM PADA
MASA NIFAS

Ns. Fera Siska, S.Kep

MASA NIFAS

Masa nifas (puerperium) adalah masa


setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil berlangsung selama
kira-kira 6 minggu (Abdul Bari. S, dkk,
2002).

PEMBAGIAN MASA NIFAS

Puerperium dini

kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan


berjalan-jalan.

Puerperium intermedial
kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6
8 minggu.

Remote puerperium :
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi.

PERUBAHAN ADAPATASI
FISIOLOGIS
Sistem Kardiovaskuler

Jumlah sel darah merah dan hemoglobin


kembali normal pada hari ke-5.

Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan


yang sangat besar selama masa nifas, namun
kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada
normal.

Plasma darah tidak begitu mengandung cairan


dan dengan demikian daya koagulasi meningkat.

Sistem Gastrointestinal

Terjadi penurunan asupan makanan selama 1-2


hari,

Gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah


sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan
enema.

Sistem Muskuloskeletal

Ambulasi pada umumnya dimulai 4 8 jam post


partum.

Ambulasi dini sangat membantu untuk mencegah


komplikasi dan mempercepat proses involusi.

Sistem Perkemihan

BAK sering sulit selama 24 jam pertama, kemungkinan


terdapat spasme sfingter dan edema leher buli-buli
setelah mengalami kompresi antara kepala janin dan
tulang pubis selama persalinan.

Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam


waktu 12 36 jam sesudah melahirkan.

Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen


yang bersifat menahan air akan memgalami penurunan
yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis.

Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam


tempo 6 minggu

Sistem Endokrin

Kadar estrogen menurun 10%dalam waktu sekitar 3


jam post partum.

Progesteron turun pada hari ke 3 post partum.

Sistem Integumen

Penurunan melanin umumnya setelah persalinan


menyebabkan berkurangnya hyperpigmentasi kulit

Perubahan pembuluh darah yang tampak pada


kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada
saat estrogen menurun.

Uterus

Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat


uterus 1000 gr

Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba


2 jari bawah pusat dengan berat uterus 750 gr.

1 minggu post partum tinggi fundus uteri teraba


pertengan pusat simpisis dengan berat uterus 500 gr

2 minggu post partum tinggi fundus uteri tidak


teraba diatas simpisis dengan berat uterus 350 gr

6 minggu postpartum fundus uteri bertambah kecil


dengan berat uterus 50 gr.

Lochea

Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri


dan vagina dalam masa nifas

Jenis Lochea :

Lochea rubra (Cruenta ): berisi darah segar dan sisa sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dam mekonium,
selama 2 hari post partum.

Lochea Sanguinolenta : berwarna kuning berisi darah dan lendir,


hari 3 7 post partum.

Lochea serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada


hari ke 7 - 14 post partum Lochea alba : cairan putih, setelah 2
minggu

Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah


berbau busuk

Lochea stasis : lochia tidak lancar keluarnya.

Serviks
o

Serviks mengalami involusi bersama-sama


uterus.

Setelah persalinan, ostium eksterna dapat


dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan,
setelah 6 minggu persalinan serviks
menutup

Vulva dan Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta


peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari
pertama sesudah proses tersebut, kedua organ
ini tetap berada dalam keadaan kendur.

Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali


kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam
vagina secara berangsur-angsur akan muncul
kembali sementara labia manjadi lebih
menonjol.

Perineum

Segera setelah melahirkan, perineum menjadi


kendur karena sebelumnya teregang oleh
tekanan kepala bayi yang bergerak maju.

Pada post natal hari ke 5, perineum sudah


mendapatkan kembali sebagian besar
tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari
pada keadaan sebelum melahirkan.

Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi:

Penurunan kadar progesteron secara cepat


dengan peningkatan hormon prolaktin
setelah persalinan.

Kolostrum sudah ada saat persalinan


produksi Asi terjadi pada hari ke-2 atau hari
ke-3 setelah persalinan.

Payudara menjadi besar dan keras sebagai


tanda mulainya proses laktasi.

ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA


MASA NIFAS

Periode masa nifas merupakan waktu untuk


terjadi stres, terutama ibu primipara.

Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan


lancarnya masa transisi menjadi orang tua.

Respon dan support dari keluarga dan teman


dekat.

Riwayat pengalaman hamil dan melahirklan


yang lalu.

MELIPUTI TIGA FASE

Taking In period
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan
Sangat tergantung, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih
mengingat pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami,
kebutuhan tidur meningkat, nafsu makan meningkat.

Taking Hold Period


Berlangsung 3-4 hari post partum, ibu lebih berkonsentrasi pada
kemampuannya menerima tanggungjawab sepenuhnya terhadap
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif
sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk
mengatasi kritikan yang dialami ibu.

LANJUTAN

Letting Go Period
Dialami setelah tiba dirumah secara penuh merupakan
pengaturan bersama keluarga, ibu menerima tanggung
jawab sebagai ibu dan ibu menyadari atau merasa
kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari kesehatan
sebagai ibu. Dialami setelah tiba dirumah secara penuh
merupakan
menerima

pengaturan
tanggung

bersama

jawab

sebagai

keluarga,
ibu

dan

ibu
ibu

menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat


tergantung dari kesehatan sebagai ibu.

PERAWATAN PERINIUM
Adalah

: Memberikan tindakan pada


vulva dan perineum untuk menjaga
kebersihannya.

Tujuan

:
Untuk mencegah terjadinya infeksi di
daerah vulva, perineum maupun uterus
Untuk penyembuhan luka
perineum/jahitan pada perineum
Untuk kebersihan perineum dan vulva
Memberikan rasa nyaman pasien

ALAT-ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Bak instrument berisi: Kassa steril, kom kecil dan pinset


anatomis
Kapas + air matang
Perlak dan pengalas
Selimut mandi
Hand schoen steril 1 pasang
Hand schoen biasa 1 pasang
Bengkok 1 buah
Korentang
Kantong plastik 2 buah
Celana dalam
Pembalut wanita
Pispot
Botol cebok berisi air hangat
Obat luka perineum

PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap

Pra Interaksi

1.

Melakukan verifikasi program pengobatan pasien

2.

Mencuci tangan

3.

Menyiapkan alat

1.

Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien

2.

Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

Tahap

Orientasi

pasien /keluarga
3.

Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum


kegiatan dilakukan

Tahap

Kerja

Memasang sampiran/menjaga privacy

Gunakan handscoen biasa

Mempersiapkan alat-alat

Memasang selimut mandi

Mengatur posisi pasien dorsal recumbent

Memasang alas dan perlak dibawah pantat

Melepas celana dan pembalut kemudian memasang pispot,


sambil memperhatikan lochea.

Celana dan pembalut dimasukkan dalam tas plastic yang


berbeda

Mempersilahkan pasien untuk BAK/BAB bila ingin

Mengguyur vulva dengan air matang

Mengambil pispot

LANJUTAN....

Meletakkan bengkok ke dekat vulva

Meletakkan alat-alat yang akan digunakan

Gunakan handscoen steril

Ambil kapas basah dengan menggunakan pinset.

Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri

Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan,
labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari
atas ke bawah dengan kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)

Mengobati luka dengan salep

Tutup luka dengan kassa steril

Memasang pembalut wanita dan celana dalam

Mengambil alas, perlak dan bengkok

Mengambil selimut mandi

Merapikan pasien

Tahap

Terminasi

Mengevaluasi

hasil tindakan yang baru

dilakukan
Berpamitan

dengan pasien

Membereskan

dan kembalikan alat ke

tempat semula
Mencuci

tangan

Mencatat

kegiatan dalam lembar catatan

keperawatan

HAL-HAL YANG PERLU


DIPERHATIKAN

Menjaga perineum selalu bersih dan kering

Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum


yang tidak jelas manfaatnya.

Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang


mengalir 3-4 kali perhari

Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan


(jika ada luka episiotomi). Ibu harus kembali lebih awal
jika ia mengalami gejala-gejala seperti demam,
mengeluarkan cairan yang berbau bususk dari daerah
lukanya atau jika daerah tersebut menjadi nyeri

Anda mungkin juga menyukai