Persahabatan
Periode 5 September-31 Oktober 2016
Disusun Oleh :
Belinda Brigita, S.Farm
Olimpia Barceline Simanjuntak,
S.Farm
Saptiyawati, S.Farm
Siti Amalia, S.Farm
Tiya Resyca Yuniarti, S.Farm
Yona Aulia, S.Farm
Sejarah RSUP
Persahabatan
Dibangun tahun 1961, merupakan bantuan pemerintah
Rusia yang diberikan pada pemerintah Indonesia pada 7
November 1963
Periode 1 (1963 1975)
Menjadi RSUP Dr.Cipto Mangun Kusumo
Periode 2 (1975 1992)
Menjadi RS mandiri& rumah sakit umum kelas B
MISI penggunaan
obat yang rasional dan berorientasi kepada
pasien
4. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian
dan
Kepala Instalasi
Instalasi Logistik KFT
Tri Kusumaeni, S.Si, M.Pharm, Apt
PJ. Depo Farmasi IBS PJ. Pelayanan Depo Farmasi PJ. Umum dan Administrasi
Kurnia Mei Rina, Apt Rawat Inap Sentral, Adjat Sudrajat
Suryandini Dwi D. S.Farm, Apt
PJ. Perencanaan
Fadhila Putri, Apt
PJ. Depo Farmasi Rawat Jalan PJ. Perbekalan Depo Farmasi
Yuli Daswiyah, Apt Rawat Inap Sentral
Marsanti Lina B PJ. Distribusi Perbekalan
Farmasi Rina Hariyanti
IBS Jawab :
Kurnia Mei Rina, Apt
Perencanaan Perbekalan
Farmasi
Pengadaan
Menurut PERMENKES RI No. 58 Tahun 2014 Pengadaan adalah
kegiatan yang dimasudkan untuk merealisasikan perencanaan
kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan
sesuai standar mutu. Pengadaan dapat dilakukan melalui pembelian,
produksi sediaan farmasi, sumbangan/Dropping/Hibah
Penerimaan
Menurut PERMENKES RI No. 58 Tahun 2014 Penerimaan adalah
kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah,
mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak
atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
Dilakukan oleh
panitia
penerimaan
barang dan
perbekalan jasa
Penerimaan
Sediaan Diterima
Farmasi, diinstalasi logistik
Alkes, dan
bahan medis Apoteker terlibat
habis pakai dalam
penerimaan
perbekalan
farmasi
Penyimpanan
Menurut PERMENKES RI
No. 58 Tahun 2014 RSUP Persahabatan
Penyimpanan perbekalan farmasi di
gudang maupun di depo farmasi RSUP
Harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Persahabatan sudah mengikuti standar
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Permenkes RI no 58 2014 berdasarkan
Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan pada sifat fisika kimia dan stabilitas obat
kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang yaitu pada suhu berapa harus di simpan
dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan
keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, misalnya( suhu ruang, kulkas, freezer,
ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan dll),. Selain itu, penyimpanan dilakukan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis dengan pengelompokan berdasarkan
Pakai. penggolongan jenis, First Expire First
Metode penyimpanan dapat dilakukan Out (FEFO), First In First Out (FIFO), Look
berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan
Alike Sound Alike (LASA), High Alert
jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai dan disusun secara (diberi tanda dengan stiker dan lemari
alfabetis dengan menerapkan prinsip First penyimpanan diberi tanda warna merah)
Expired First Out (FEFO) dan First In First Out dan disusun secara alfabetis. Di setiap
(FIFO) disertai sistem informasi manajemen. ruangan terdapat pengendalian suhu
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai yang penampilan dan kelembapan yang setiap harinya
dan penamaan yang mirip (LASA, Look Alike selalu di isi di form pencatatan suhu dan
Sound Alike) tidak ditempatkan berdekatan dan kelembapan oleh perugas yang jaga
harus diberi penandaan khusus untuk mencegah untuk di laporkan ke instalasi farmasi
terjadinya kesalahan pengambilan Obat.
Pendistribusian
Menurut PERMENKES RI
No. 58 Tahun 2014
RSUP Persahabatan
Sistem distribusi di RSUP
Persahabatan dapat dilakukan
dengan cara:
Distribusi merupakan suatu
- Floor stock
rangkaian kegiatan dalam - Resep Individual
rangka - Unit Dose Dispensing
menyalurkan/menyerahkan - Sistem Kombinasi
Sediaan Farmasi, Alat Sistem distribusi pada pelayanan :
Kesehatan, dan Bahan - Rawat jalan : Resep Individual,
Medis Habis Pakai dari floor stock
tempat penyimpanan - Rawat Inap : Kombinasi ( UDD,
resep individual, Floor Stock)
sampai kepada unit
- Griya Puspa : Kombinasi ( UDD,
pelayanan/pasien dengan Rresep individual,Floor Stock
tetap menjamin mutu, - IBS : Kombinasi ( UDD, Floor
stabilitas, jenis, jumlah, dan Stock )
ketepatan waktu. - IGD : Kombinasi ( resep
individual, Floor Stock )
Pemusnahan
Pemusnahan perbekalan
Menurut PERMENKES RI No. 58 farmasi di RSUP
Tahun 2014 RSUP Persahabatan
Persahabatan dilakukan
terahadap perbekalan yang
Pemusnahan dan
tidak memenuhi persyaratan
penarikan Sediaan mutu, telah kadaluwarsa,
Farmasi, Alat Kesehatan, dicabut izin edarnya, arsip
meliputi produk tidak lebih dari 3 tahun (resep dan
memenuhi persyaratan berkas administrasi). Proses
mutu, telah kadaluwarsa, pemusnahan dilakukan
tidak memenuhi syarat dengan cara gudang atau
untuk dipergunakan dalam depo mengirimkan catatan
pelayanan kesehatan atau dan mengembalikan
perbekalan farmasi ke
kepentingan ilmu
instalasi farmasi untuk
pengetahuan, dicabut izin kemudian di ajukan oleh
edarnya. instalasi farmasi ke Tim
pemusnahanmelalui instalasi
logistik.
Pengendalian Pengendalian perbakalan
farmasi di RSUP
Persahabatan dilakukan
Menurut PERMENKES RI No. dengan melihat defecta dan
58 Tahun 2014 RSUP Persahabatan
kartu stock selain itu, setiap
sebulan dilakukan stock
Pengendalian Sediaan opname untuk menyocokan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan kartu stock dengan kondisi
Bahan Medis Habis Pakai fisik, selain itu pengedalian
dapat dilakukan dengan cara : dilakukan dengan adanya
melakukan evaluasi koordinasi dari setiap
persediaan yang jarang pelayanan dengan seluruh
digunakan (slow moving),
unit terkait permintaan
melakukan evaluasi
barang ke distribusi.
persediaan yang tidak
digunakan dalam waktu tiga Setiap unit kerja yang
bulan berturut-turut (death melakukan permintaan
stock), Stock Opname yang barang ke Instalasi Farmasi
dilakukan secara periodik dan dengan melaporkan
berkala. pemakaian barang pada
minggu atau bulan
sebelumnya.
Administrasi
Pencatatan dan pelaporan
Manajemen Perbekalan
Menurut PERMENKES RI No. 58 Farmasi serta Penyusunan
Tahun 2014 RSUP
Laporan:
Persahabatan
Administrasi harus dilakukan - Internal
secara tertib dan Laporan kegiatan, laporan
berkesinambungan untuk stock opname, laporan
memudahkan penelusuran penerimaan (rupiah), laporan
kegiatan yang sudah pelayanan dilakukan perbulan,
berlalu.Administrasi harus pertiga bulan, persemester,
dilakukan secara tertib dan pertahun dilaporakan dari
berkesinambungan untuk bawahan ke atasan
memudahkan penelusuran
- Eksternal
kegiatan yang sudah berlalu.
Kegiatan Administrasi terdiri Laporan Narkotika, Laporan
dari: Pencatatan dan Psikotropika, Laporan Vaksin,
Pelaporan, Administrasi Laporan MDR, Laporan obat
keuangan, dan Administrasi Retroviral dilakukan setiap
penghapusan sebulan sekali.
Dilaporakan ke Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur dan
FARMASI KLINIK
1. Pengkajian dan pelayanan resep
Pelayanan informasi
obat di RSUP
Persahabatan sudah
berjalan sesuai
dengan sandar
PerMenKes 58 tahun
Kegiatan PIO yang kami
2014.
lakukan di RSUP
Persahabatan adalah
memberikan penyuluhan
atau PKMRS di Poli Paru
mengenai Tubercullosis dan
memberikan informasi obat
pada pasien Poli Paru.
Contoh Leaflet PKMRS di Rawat Jalan
5. Konseling
Konseling dilakukan untuk mengoptimalkan hasil terapi,
meminimalkan risiko reaksi Obat yang tidak dikehendaki
(ROTD), dan meningkatkan cost-effectiveness yang pada
akhirnya meningkatkan keamanan penggunaan Obat bagi
pasien (patient safety). Di rumah sakit persahabatan
melakukan konseling untuk pasien-pasien tertentu meliputi:
Pasien
Form Konseling
6. Visite
Kegiatan visit di rumah sakit
persahabatan dilakukan secara
mandiri oleh apoteker farmasi klinik,
untuk melihat perkembangan klinis
pasien, memantau terapi Obat dan
Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki.
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Kegiatan yang dilakukan pada saat PTO meliputi:
1. pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons
terapi, Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD);
2. pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat; dan
3. pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.
4. Pencataan PTO terdapat di RM no 9
Pemantauan
Contoh Form PTO
8. Monitoring Efek Samping
Obat (MESO)
Jika terjadi efek
samping obat pada
pasien, petugas yang
menemukan kejadian
pertama kali mencatat
kejadian tersebut di
form MESO (RM 9b),
kemudian apoteker
ruangan akan
melaporkan ke KFT
yang kemudian akan di
laporkan ke BPOM.
9. Evaluasi Penggunaan Obat
(EPO)
Fungs mewujudkan
Tujuan
pelayanan penunjang
i:
menyiapkan alat medik :efektif, efisien
dan bahan steril dan bermutu,
untuk keperluan menurunkan angkan
keperawatan di kejadian infeksi dan
membantu
rumah sakit
mengendalikan infeksi
persahabatan nosokomial di
Proses sterilisasi
Sterilisasi menggunakan 3 mesin yaitu: Merk MM
(menggunakan uap), Getting (menggunakan listrik) dan
suhu rendah
Ada beberapa indikator dalam sterilisasi yaitu :
Indikator Attes
Indikator Kompley
Indikator Autoklatif
Pelayanan sterilisasi meliputi:
Sterilisasi habis pakai: contoh, kasa, kapas lidi,
handscond
Sterilisasi tidak habis pakai: contoh, linen dan instrumen
Dilkukan uji mikrobiologi setiap 6 bulan sekali
Komite Farmasi dan
Terapi (KFT)
KFT mempunyai tugas memformulasikan
kebijakan dan prosedur yang berkenaan
dengan evaluasi, seleksi dan penggunaan
terapi obat serta alat kesehatan habis
pakai dan melakukan pemantauan farmasi
dan terapi di RS.
Berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Dirut . Yang dikepalai
oleh seorang dokter dan apoteker sebagai
sekertaris
Struktur Organisasi KFT
TUPOKSI KFT
1. Merekomendasikan penggunaan obat secara rasional.
2. Menyusun, mengembangkan dan merevisi formularium
RS secara berkala
3. Menetapkan pengelolaan obat dan alat kesehatan
kategori khusus untuk disahkan oleh Dirut.
4. mengembangkan tinjauan kebijakan dan peraturan
penggunaan obat sesuai aturan yang berlaku.
5. Pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan
memberikan umpan balik secara berkala
6. Melakukan tinjauan kasus
7. Melaksanakan MESO Melaksanakan pendidikan
9. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut
obat
10.Membantu kegiatan penelitian klinik
Alur Pembuatan Formularium Rumah sakit
Rapat
Usulan Rekapitulasi KFT
pembahasan
SMF (pendataan,
hasil
pengelompokan)
rekapitulasi
FORMULARIUM
Instalasi Sanitasi dan pertamanan
Instalasi ini mencakup pengolahan limbah dan
menjaga lingkunan di area rumah sakit
Limbah di bagi menjadi : limbah padat, limbah
cair, limbah B3
Limbah cair memiliki kapasitas 560 m3 dan sudah
memiliki izin dari BPLH DKI Jakarta. Semua limbah
cair masuk ke IPAL, kecuali limbah radioaktif
pengelolaannya bekerja sama dengan badan
tenaga atom. Didalam pipa terdapat saringan
untuk mengatasi sumbatan sampah, limbah di
urai oleh bakteri aerob yang tumbuh dibola
bakteri, hingga terbentuk lapisan lumpur dan
cairan, lumpur dikeringkan dan selanjutnya
diambil oleh pihak ke 3 (PT PPLI) setiap 3 bulan
Lanjutan
Limbah padat terbagi dua yaitu : non infeksius dan
infeksius. Limbah padat non infeksius dapat
dijadikan pupuk kompos, sedangkan limbah padat
infeksius dibakar dengan insenerator pada suhu
1200 derajat celcius.
Limbah B3 meliputi abu dari hasil pembakaran
limbah padat infeksius, lumpur limbah cair yang
sudah dikeringkan, lampu neon, dan pita
komputer. Limbah B3 akan diserahkan kepada
pihak B3 ( PT PPLI ) setiap 3 bulan sekali