Anda di halaman 1dari 8

BAB III

GAMBARAN UMUM RSUD DAN INSTALASI FARMASI RSUD

LAKIPADADA TANA TORAJA

3.1 Sejarah Singkat RSUD Lakipadada Tana Toraja

Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada merupakan Rumah Sakit

milik Pemerintah Kabupaten Tana Toraja yang berlokasi di jalan Pongtiku,

Kelurahan Bungin, Kecamaatan Makale, dan setelah pemekaran berganti

nama menjadi Kelurahan Tambunan Kecamatan Makale Utara yang

berjarak lebih kurang 6 km dari Ibukota Kabupaten dengan

luas tanah 47,557 m2 . Rumah Sakit ini menjadi pusat rujukan dari

Puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Tana Toraja.

RSUD Lakipadada dibangun pada tahun 1987 atas bantuan Bank

Dunia. Kegiatan pelayanan kesehatan diawali dengan Rawat Jalan pada bulan

Januari 1989 dan dilanjutkan dengan rawat inap pada bulan April 1989.

Diresmikan tanggal 18 Januari 1990 oleh Menteri Kesehatan RI menjadi

Rumah Sakit Umum Kelas D dengan kapasitas 50 tempat tidur. Berdasarkan

keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 397/MENKES/SK/IV/94, tanggal 28

April 1994 ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C dengan

kapasitas 54 tempat tidur.

Untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan, tahun 1996/1997 diakan

penambahan gedung perawatan kelas utama (VIP) atas bantuan dana dari

APBN, APBN Tk. I dan II. Tahun 2003 dibangun gedung perawatan anak
dan bedah dengan kapasitas 48 tempat tidur. Tahun 2003 ditingkat menjadi Badan

Pengelolah RSUD Lakipadada sesuai surat keputusan Bupati Tana Toraja

Nomor 821-21-6 tanggal 14 Februari 2002. Terakreditasi 5 pelayanan

(Adminitrasi, Pelayanan Medik, Rekam Medik, UGD dan Keperawatan) pada

tanggal 8 Februari 2008.

Pada bulan Desember tahun 2011 dengan berpedoman pada peraturan

pemerintah Nomor 41 tahun 2010 tentang struktur kelembangan berubah

menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada. Pada bulan Februari tahun

2012 diadakan penambahan gedung perawatan Utama Krisan dengan

kapasitas 9 tempat tidur. Selajutnya pada bulan September 2013 diadakan

penambahan gedung perawatan Utama Pinang dengan

kapasitas 17 tempat tidur.

3.2 Visi, Misi, Motto

3.2.1 Visi

Terwujudnya pelayanan bermutu dan terjangkau

1.2.2 Misi

1. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

rumah sakit

3. Meningkatkan kemampuan profesional medis, para medis dan

non medis.
3.2.3 Motto
“ Hari ini baik, besok lebih baik. “

Maklumat pelayanan dengan ini manajemen dan seluruh staf

RSUD LAKIPADADA

Menyatakan:

Sanggup menyelenggarakan pelayanan dengan aman, profesional

dan penuh rasa tanggung jawab sesuai standar pelayanan yang telah

ditetapkan.

3.3 Jenis Pelayanan di RSUD Lakipadada

Pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui instalasi rawat jalan, rawat

inap dan penunjang kesehatan.

a. Pelayanan Administrasi

b. Sentral Opname (Rekam Medik)

c. Instalasi rawat jalan terdiri dari:

1) Klinik umum

2) Klinik gigi dan mulut

3) Kliniik penyakit dalam

4) Klinik anak

5) Klinik bedah

6) Klinik kebidanan dan kandungan

7) Klinik THT
8) Klinik syaraf

9) Klinik mata

10) Klinik psikiatri

d. Instalasi rawat jalan sebanyak 190 tempat tidur

e. Pelayana instalasi gawat garurat

f. Pelayanan bedah sentral

g. Pelayanan penunjang medik

1) Instalasi laboraturium

2) Instalasi radiologi

3) Instalasi rehabilitasi medik

4) Instalasi farmasi:

a) Apoteker : 8 orang

b) Tenaga Teknis Kefarmasian : 18 orang

c) Administrasi : 1 orang

h. Pelayanan penunjang non bedah

1) Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit

2) Instalasi pemulasaran jenazah

3) Instalasi gizi

4) Instalasi sanitasi lingkungan

5) Laundry

i. Pelayanan spesialistik
3.4 Struktur Oraganisasi Instalasi Farmasi

DIREKTUR RSUD LAKIPADADA


Dr. Syafari D. Mangopo, M,.Kes Sp.B

KEPALA BIDANG PELAYANAN


DAN ASUHAN KERAWATAN
Yunus Tangebali, SKM, M.SI

KEPALA SEKSI PELAYANAN


DAN PENUNJANG MEDIK
Beatrix Marendeng, S.Farm., Apt
KETUA KOMITE FARMASI & TERAPI
Dr. Kari Otto, M.,Kes., Sp.S
KEPALA INSTALASI FARMASI
Yuliany L Rante Allo, S.Farm., Apt

KOORDINATOR PENGELOLAAN KOORDINATOR PELAYANAN APOTEKER SUPERVISI


PERBEKALAN FARMASI KEFARMASIAN & MENAJEMEN MUTU
Marsel Lurianto, S.Farm., Apt
Resti Kombong, S.Farm., Apt Hernawati

Roy Oktovianus Bunga, S.Farm., Apt 1. Dra. Margeratha Linda, Apt


2. Sualti Embong Bulan, S.Si., Apt
3. Kurniati Tampang, S.Farm., Apt
4. Nurlialia Laga, S.Farm., Apt
5. Serni Patimang
6. Erintan Nurbaya Nalbaho
7. Serni Patimang, Amf
8. Fransiskus Tempe
9. Maria Yanti
10. Restiani Rammang, Amf
11. SertyToding, Amd. Farm
12. Isma Linggi Mangande, Amf
13. Sadriani, S.Farm
14. Ernawati Dewi S, Amd.Farm
15. Sopiantris Yusuf M., S.Farm
16. Febriana Kurnia R., S.Farm
17. Stevania Patabang
18. Vetrha Nellya AM., S.Farm
19. Adisty D Tumba D., S.Farm
20. Suhartini Datu M., S.Farm
21. Arni Patimang
22. Natalis Paa
23. Lewi Tanan
24. Yunus Sitan
3.5 Instalasi Farmasi

3.5.1 Pelayanan Farmasi Klinik

Pelayanan farmasi klinik yang dipraktekan langsung di

lapangan meliputi kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO),

konseling pasien, dan Pemantauan Terapi Obat (PTO). Pasien rawat jalan dan

pasien rawat inap dalam pelayanan kefarmasiannya. Pengkajian resep

pasien rawat inap setiap menerima order/permintaan obat yang

dituliskan dalam Kartu Obat Pasien (KOP), dilakukan pengkajian

terhadap: Melalui kegiatan farmasi klinik terpadu diharapkan

diperoleh kepatuhan penggunaan obat oleh pasien dan ketepatan pemberian obat

rasional sehinggadiharapkan dapat turut serta meningkatkan kualitas

hidup pasien dan berperan dalam kemajuan terapi yang diberikan

selama masa perawatan atau pengobatannya.

3.5.2 Pelayanan Farmasi Non Klinik

Pelayanan non klinik/produk yang dilaksanakan oleh IFRS

yaitu pelayanan terhadap aspek yang menyangkut pengelolaan perbekalan

farmasi alat Pengadaan dan penyediaan perbekalan farmasi

merupakan aspek pelayanan terpadu yang penting untuk diperhatikan karena di

rumah sakit harustersedia perbekalan farmasi bermutu tinggi dengan

harga terjangkau. Semua BMHP disimpan di gudang secara terpisah

menurut jenis dan sifatnya yaitu sistem penyimpanannyaterbagi

menjadi 5 ruang antara lain: ruang penyimpanan obat, ruang obat


termolabil, ruang bahan baku, reagen dan bahan berbahaya, ruang alat

kesehatan “disposible” dan alat kesehatan inventaris.

Anda mungkin juga menyukai