& ULFAH MEIDIANA kali membeli layang layang dari Amerika Serikat, mulai saat itu ia jatuh hati pada permainan tersebut, karena menurutnya layangan sangatlah indah ketika terbang di udara dan mulai pada saat itulah ia mengkoleksinya. Seiring dengan hobinya yang makin berkembang, maka pada tahun 1988 beliau mendirikan Merindo Kites & Gallery, adapun maksud didirikannya gallery ini bertujuan untuk membentuk wadah para pelayang yang sering mengadakan festival layang2, baik di tingkat nasional maupun skala internasional. Festival Layang Layang Internasional pertama kali diselenggarakan pada tahun 1993 di Bumi Serpong Damai-Tangerang. Walaupun sudah mendirikan wadah bagi para pelayang, Ibu Endang masih merasa perlu mengembangkan hobinya itu agar layang layang sebagai permainan tradisional tidak hilang dari kebudayaan indonesia, maka ia membeli sebidang tanah dekat rumahnya untuk dijadikan museum layang layang, maka pada tanggal 21 Maret 2003 berdirilah Museum Layang Layang Indonesia, yang terletak di Jl H Kamang No.38, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Ide ini menggugah para pelayang Indonesia untuk memberikan sumbangan berupa layang layang, hingga kini jumlah VISI dan MISI Memperkenalkan layang-layang sebagai khasanah budaya bangsa Indonesia, sebagai permainan tradisional yg sudah ada sejak zaman dahulu kala & menjadikan museum ini sebagai pusat budaya. Jl. H Kamang No.38, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450 Museum Layang Layang Indonesia dibangun dengan konsep Jawa & memiliki beberapa bangunan, memasuki Museum anda dapat membayar tanda masuk di loket sebelah kiri, pada bagian samping loket adalah ruangan audio visual dimana pengunjung dapat menonton video tentang sejarah & festival layang2, ruangan ini dapat menampung sekitar 35 orang anak2. Berhadapan dengan ruang audio terdapat pendopo terbuka berlantai putih, ruangan ini biasanya digunakan untuk anak2 beraktifitas membuat layang2, membatik, untuk party, wedding dll. Dibagian luar ada bangunan memanjang yang terbuat dari bata merah, ruangan ini adalah kantor & tempat penerimaan tamu. Sedangkan di tengah2 merupakan bangunan utama dari museum ini yang berupa pendopo berlantai merah, pada bangunan ini bisa ditemui orang2 yang sedang beraktifitas, pendopo ini bisa memuat 70 anak2. Pada bagian dalam dari pendopo ini merupakan ruang pamer yang berisi koleksi layang2 berasal dari daerah & mancanegara. Di sebelah pendopo dapat ditemui ruangan untuk aktivitas membuat keramik yang terbuat dari tanah liat, dan dapat juga ditemui 2 unit oven besar yang merupakan dapur untuk membakar keramik. Di Museum ini juga terdapat Musholla yang terletak dipojok depan pendopo utama. Koleksi Museum : Didalam ruangan pamer museum terdapat berbagai jenis layangan tradisional & mancanegara, dimulai dari pintu masuk sebelah kiri terdapat layang2 yg berasal dari Sumatera, diantara nya Kajang Lako, Angso Duo, Patah Siku, Langlang Macho dll, ada juga layangan yang berasal dari Kalimantan (Dandang Laki & Dandang Bini), selain layangan tradisional didalam museum bisa kita temui layangan kreasi dua dimensi & kreasi tiga dimensi, yang berupa perahu layar, capung, ikan terbang & laba2, ada pula layangan terkecil didunia yang berasal dari Cina yang hanya berukuran 2 cm, selain layangan tersebut ada juga layangan yang berusia tua yang terbuat dari daun umbi-umbian yang berasal dari Muna, Sulawesi Tenggara. Di Museum Layang Layang Indonesia terdapat bermacam-macam aktivitas mulai dari membuat layang-layang, melukis sampai membatik CONTOH LAYANG-LAYANG MERCI! <3