326, 327,329
SA SEKSI 324
PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI
OLEH ORGANISASI JASA
Laporan tentang pengendalian yang
dioperasikan dan pengujian atas
efektivitasnya
Organisasi Pemakai
tentang apakah pengendalian yang telah diuji 1 entitas yang mengikat organisasi jasa
dioperasikan dengan cukup efektif untuk untuk mengolah transaksinya dan yang
memberikan keyakinan memadai, bukan mutlak, laporan keuangannya sedang diaudit.
bahwa tujuan pengendalian yang berkaitan telah
tercapai selama periode waktu tertentu.
6 2
Laporan tentang pengendalian
yang dioperasikan Auditor pemakai
Auditor yang membuat laporan audit
tentang apakah pengendalian tersebut
atas laporan keuangan organisasi
didesain memadai untuk mencapai tujuan
pemakai.
pengendalian tertentu, dan tentang apakah
pengendalian tersebut telah dioperasikan
pada tanggal tertentu.
5 3
Auditor jasa Organisasi jasa
Auditor yang melaporkan tentang entitas (atau segmen suatu entitas) yang
pengolahan transaksi oleh suatu organisasi
jasa.
4 menyediakan jasa bagi organisasi
pemakai.
Organisasi Jasa memberikan jasa
seperti :
suatu bank yang melayani jasa hipotik bagi pihak mengolah transaksi dan data yang
menginvestasikan dan lain berkaitan untuk kepentingan pihak
memegang aktiva untuk lain.
employee benefits plan atau untuk
organisasi mengembangkan,
yang lain
menyediakan, dan memelihara
perangkat lunak yang digunakan
oleh organisasi kliennya.
PERTIMBANGAN AUDITOR PEMAKAI
TENTANG DAMPAK ORGANISASI JASA
TERHADAP PENGENDALIAN INTERN
ORGANISASI PEMAKAI DAN TERSEDIANYA
BUKTI AUDIT
Dampak Suatu Organisasi Jasa Terhadap
Pengendalian Intern Organisasi Pemakai
Risiko bawaan yang berkaitan dengan asersi yang dipengaruhi oleh pengendalian
2 organsasi jasa.
Sifat jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan apakah jasa tersebut memiliki
3 standarisasi tinggi dan digunakan secara luas oleh banyak organisasi pemakai atau
bersifat unik dan hanya digunakan oleh beberapa organisasi pemakai.
1 2 3 4
Suatu pengacuan khusus ke Suatu gambaran mengenai Suatu petunjuk tentang tujuan perikatan
aplikasi, jasa, produk, atau lingkup dan sifat prosedur auditor jasa adalah untuk memperoleh Identifikasi pihak yang
aspek lain yang dicakup yang ditempuh oleh auditor keyakinan memadai mengenai menetapkan tujuan
oleh organisasi jasa. jasa. pengendalian.
(1) gambaran organisasi jasa menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang
material, aspek pengendalian
organisasi jasa yang mungkin relevan
bagi pengendalian intern organisasi
pemakai,
(2) pengendalian tersebut didesain sesuai
dengan tujuan pengendalian khusus,
dan
(3) pengendalian tersebut telah
dioperasikan pada tanggal tertentu.
5 6 7 8
Pernyataan tidak Pendapat auditor jasa tentang Suatu pernyataan mengenai Identifikasi pihak-pihak
memberikan pendapat atas apakah gambaran tersebut keterbatasan bawaan yang dituju oleh laporan
efektivitas operasi menyajikan secara wajar, dalam mengenai efektivitas auditor jasa.
pengendalian. semua hal yang material, aspek pengendalian di organisasi
relevan pengendalian organisasi jasa dan risiko yang melekat
jasa yang telah dioperasikan pada dalam memproyeksikan
tanggal tertentu dan apakah, evaluasi atas gambaran
menurut pendapat auditor jasa, tersebut ke masa yang akan
pengendalian tersebut didesain datang.
sesuai untuk menyediakan
keyakinan memadai bahwa tujuan
pengendalian khusus akan dapat
dicapai bila pengendalian tersebut
dipatuhi dengan baik
Untuk memungkinkan auditor jasa menyatakan pendapat mengenai
apakah pengendalian telah didesain cocok dengan tujuan
pengendalian tertentu, diperlukan bahwa:
SA SEKSI 325
Lingkup yang disepakati bersama antara auditor dan klien untuk melaporkan kondisi yang ditemukan
dapat meliputi, misalnya, pelaporan persoalan yang tidak sepenting dibandingkan dengan yang
disebutkan dalam Seksi ini, adanya kondisi yang dikemukakan oleh klien, atau hasil penyelidikan lebih
lanjut dari permasalahan yang ditemukan untuk mengidentifikasikan penyebabnya.
PELAPORAN - BENTUK DAN ISI
Setiap laporan yang diterbitkan mengenai kondisi yang dapat dilaporkan harus:
a. Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan dan
tidak untuk memberi keyakinan atas pengendalian intern.
b. Memuat definisi kondisi yang dapat dilaporkan.
c. Memuat pembatasan distribusi laporan sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf 10. (Laporan
tersebut harus menyatakan bahwa komunikasi dilakukan semata-mata sebagai informasi dan
digunakan oleh penerima laporan audit, manajemen, dan pihak lain dalam organisasi itu. )
Add an image
SA SEKSI 326
BUKTI AUDIT
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
SIFAT ASERSI
Asersi (assertion)2 adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan
keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit serta dapat diklasifikasikan
berdasarkan penggolongan besar sebagai berikut ini:
a. Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence).
b. Kelengkapan (completencess).
c. Hak dan kewajiban (right and obligation).
d. Penilaian (valuation) atau alokasi.
PENGGUNAAN ASERSI DALAM MERUMUSKAN
TUJUAN AUDIT DAN DALAM MERANCANG
PENGUJIAN SUBSTANTIF
Di dalam memperoleh bukti audit yang mendukung asersi dalam laporan keuangan, auditor
independen merumuskan tujuan audit spesifik ditinjau dari sudut asersi tersebut.
Tujuan audit spesifik yang dirumuskan oleh auditor tidak mengalami perubahan apakah diterapkan
dalam pengolahan data dengan manual maupun dengan komputer. Namun, metode penerapan
prosedur audit untuk mengumpulkan bukti dapat dipengaruhi oleh metode pengolahan data yang
digunakan oleh klien.
Bukti audit yang diperoleh harus cukup bagi auditor untuk merumuskan kesimpulan tentang validitas
asersi individual yang terkandung dalam komponen laporan keuangan. Bukti audit yang disediakan
melalui kombinasi penaksiran risiko bawaan dan risiko pengendalian oleh auditor dan pengujian
substantif dapat memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapatnya
SIFAT BUKTI AUDIT
Bukti audit penguat meliputi baik informasi tertulis maupun elektonik, seperti cek; catatan electonic fund
transfers; surat kontrak; notulen rapat; konfirmasi dan representasi tertulis dari pihak yang mengetahui;
informasi yang diperoleh auditor melalui permintaaan keterangan, pengamatan, inspeksi dan
pemerikasaan fisik; serta informasi lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang
memungkinkannya menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang kuat.
Sifat Bukti Audit
Dalam entitas tertentu, beberapa data akuntansi dan bukti penguat tersedia dalam bentuk elektronik. Auditor
menguji data akuntansi yang mendasari laporan dengan keuangan dengan :
1 2 3 4
menganalisa dan me-review menelusuri kembali penghitungan kembali rekonsiliasi tipe-tipe dan
langkah-langkah prosedur aplikasi yang berkaitan
yang diikuti dalam proses dengan informasi yang
akuntansi dan dalam proses sama.
pembuatan alokasi yang
bersangkutan
KOMPETENSI BUKTI AUDIT
Keabsahan bukti audit dalam audit, meskipun satu sama lain tidak bersifat saling meniadakan, dapat
bermanfaat:
1 2 3
Apabila bukti dapat diperoleh dari Semakin efektif pengendalian a. Pengetahuan auditor secara
pihak independen di luar intern, semakin besar jaminan yang
pribadi dan langsung yang
perusahaan, untuk tujuan audit diberikan mengenai keandalan data
auditor independen, bukti tersebut akuntansi dan laporan keuangan. diperoleh melalui inspeksi fisik,
memberikan jaminan keandalan
pengamatan, perhitungan, dan
yang lebih daripada bukti yang
diperoleh dari dalam perusahaan itu inspeksi lebih bersifat
sendiri.
menyimpulkan dibandingkan
dengan yang diperoleh secara
tidak langsung.
Kecukupan Bukti Audit
SA SEKSI 327
TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER
Manfaat TABK
1 2 3
Pengujian rincian transaksi dan Prosedur review analitik seperti, Pengujian pengendalian (test of
saldo seperti, penggunaan penggunaan perangkat lunak audit control) atas pengendalian umum
perangkat lunak audit untuk untuk mengidentifikasi unsur atau sistem informasi komputer
menguji semua (suatu sampel) fluktuasi yang tidak biasa. seperti, penggunaan data uji untuk
transaksi dalam file komputer. menguji berfungsinya prosedur
akses ke perpustakaan program
(program libraries).
4 5 6
Pengujian pengendalian atas Mengakses file yaitu kemampuan Mengelompokkan data berdasarkan
pengendalian aplikasi sistem untuk membaca file yang berbeda kriteria tertentu.
informasi komputer seperti, recordnya dan berbeda formatnya.
penggunaan data uji untuk menguji
berfungsinya prosedur yang telah
diprogram.
PERTIMBANGAN
DALAM PENGGUNAAN
Pengetahuan, keahlian, dan
pengalaman komputer yang
dimiliki oleh auditor
1 TABK
Ketidakpraktisan
pengujian manual 3
Efektivitas dan
4 efisiensi
Saat
pelaksanaan
5
Me-review pengendalian umum entitas terhadap sistem informasi komputer yang dapat
memberikan kontribusi terhadap integritas TABK - seperti, pengendalian terhadap perubahan
program dan akses ke file komputer. Bila pengendalian tersebut tidak dapat dipercaya untuk
menjamin integritas TABK, auditor hendaknya mempertimbangkan pengolahan aplikasi TABK
di fasilitas komputer lain yang sesuai.
Menjamin integrasi semestinya semua keluaran yang dihasilkan oleh auditor ke dalam
proses audit.
PENGGUNAAN TABK DALAM LINGKUNGAN KOMPUTER
BISNIS KECIL
SA SEKSI 329
PROSEDUR ANALITIK
Prosedur analitik merupakan bagian penting dalam proses audit dan
terdiri dari evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan
mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang
satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan
dengan data nonkeuangan.
Tujuan Penggunaan Prosedur Analitik
1 2 3
Membantu auditor dalam Sebagai pengujian substantif untuk Sebagai review menyeluruh
merencanakan sifat, saat, dan memperoleh bukti tentang asersi informasi keuangan pada tahap
lingkup prosedur audit lainnya tertentu yang berhubungan dengan review akhir audit
saldo akun atau jenis transaksi
PROSEDUR ANALITIK DALAM
PERENCANAAN AUDIT
Prosedur analitik perencanaan audit harus ditujukan untuk:
Meningkatkan pemahaman
Mengindentifikasi bidang yang kemungkinan
auditor atas bisnis klien dan mencerminkan risiko tertentu yang
transaksi atau peristiwa yang bersangkutan dengan audit. Jadi, tujuan
terjadi sejak tanggal audit prosedur ini adalah untuk mengindentifikasi
terakhir hal-hal seperti adanya transaksi dan
peristiwa yang tidak biasa, dan jumlah, ratio
serta trend yang dapat menunjukkan
masalah yang berhubungan dengan laporan
keuangan dan perencanaan audit
PROSEDUR ANALITIK YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI
PENGUJIAN SUBSTANTIF
Efektivitas dan efisiensi yang diharapkan dari suatu prosedur analitik dalam mengidentifikasikan kemungkinan salah saji
tergantung atas, antara lain: