Anda di halaman 1dari 18

BIOETHANOL DARI LIMBAH

AIR CUCIAN BERAS


Ravenna Pabaramitha 13.14.001
Adi Sintoyo 13.14.007
Ardi Riyanto 13.14.029
Atria F. P. Hutabarat 13.14.041
Meidy Odiyani Putri 13.14.053
Latar Belakang

Berdasarkan Indonesia Energy Outlook (IEO) 2012,


ketergantungan masyarakat pada energi fosil terutama
minyak dan gas saat ini masih terus meningkat, kondisi
ini tidak diiimbangi dengan cadangan minyak dalam
bumi. Hingga saat ini, cadangan energi tersebut
diprediksi akan habis dalam waktu 53 tahun lagi, itu
merupakan seluruh cadangan minyak yang ada di dunia
saat ini. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan total
seluruh cadangan minyak di dunia pada 2012, yaitu di
bawah 200.000 juta ton sebelum ditemukannya
cadangan yang baru.
Bioethanol ?

Bioetanol adalah etnaol yang dibuat dari biomassa yang


mengandung pati atau selulosa melalui proses biologi.
Air Cucian Beras
Air cucian beras merupakan limbah hasil dari
pengolahan beras. air cucian beras jumlahnya sangat
melimpah, mudah didapat serta masih mengandung zat
yang bermanfaat bagi manusia dan limbah ini belum
banyak dimanfaatkan. Komponen yang terkandung
dalam air cucian beras berupa karbohidrat, protein,
vitamin, dan mineral lainnya.
Kandungan Air Cucian Beras

Menurut Puspitarini 2011, Air leri memiliki kandungan nutrisi


diantaranya karbohidrat berupa pati sebesar 89%-90%. Kandungan
karbohidrat yang cukup tinggi pada air leri dapat dimanfaatkan
untuk pembuatan glukosa
Pada jurnal ini variabel berubahnya adalah:
massa ragi: 25, 35 dan 45 gram
waktu fermentasi: 3, 6, 9 dan 12 hari.
Diagram alir proses
Hasil

Kesimpulan
Semakin lama waktu
fermentasi, kadar
bioethanol yang
dihasilkan semakin tinggi
Semakin besar massa ragi
yang ditambah, maka
hasil bioethanol yang
dihasilkan semakin besar
Proses

HIDROLISA

FERMENTASI

DESTILASI
HIDROLISIS

Hidrolisa Asam

Hidrolisa Enzim

Hidrolisa Asam & Enzim


HIDROLISIS asam
Hidrolisa ini menggunakan asam sebagai katalisnya

Biasanya yang di pakai adalah asam kuat, misalnya HCI atau H2SO4

Pada hidrolisa pati dengan asam, diperlukan suhu tinggi yaitu 140C- 160C
Menurut penelitian Putri & Sukandar (2008) mengenai pembuatan bioethanol dari Ganyong

(Canna edulis Ker.) dengan metode hidrolisa asam dengan asam sulfat, asam nitrat dan asam

klorida dengan konsentrasi 3%, 4%, 5%, 6% dan 7% pada suhu 120-160 oC. Hasil optimumnya

adalah HCl dengan konsentrasi 6%.

Sedangkan Oktavia melakukan penelitian dengan judul sama, dan menggunakan asam
klorida dengan konsentrasi 7% dan bantuan suhu tinggi.
HIDROLISIS enzim
Hidrolisa enzim dilakukan menggunakan bantuan enzim
Biasanya enzim -amilase dan enzim glukoamilase (amiloglukosidase)
Hidrolisa enzim menghasilkan konversi yang lebih besar jika dibandingkan
dengan hidrolisa asam.

Risnoyatiningsih (2011) melakukan penelitian mengenai proses hidrolisis secara enzimatis pati ubi jalar
dengan menggunakan enzim glukoamilase. Penambahan enzim glukoamilase yang ditambahkan
berpengaruh terhadap kadar glukosa yang dihasilkan, semakin besar enzim glukoamilase yang
ditambahkan maka kadar glukosa yang dihasilkan juga semakin besar.

di dukung dengan keadaan pH 4,5 dan suhu 60C,


merupakan keadaan terbaik bagi aktivitas enzim
glukoamilase untuk merubah karbohidrat menjadi
glukosa.
HIDROLISIS asam & enzim
Hidrolisa asam dilanjutkan dengan hidrolisa
enzim

Pada penelitian yang dilakukan Sukaryo dkk. (2013), dilakukan dua kali
hidrolisa yaitu hidrolisa asam dan enzim. Jenis asam yang digunakan adalah
HCl 0,1 N sedangkan enzim yang digunakan adalah -amilase dan
glukoamilase.
HIDROLISIS

Gambar 1. Peralatan untuk hidrolisa asam Gambar 2. Inkubator (1. Inkubator, 2. Kontrol Suhu ,
(1. Autoklaf; 2. Kompor; 3. Sampel)
3. Tabung LPG; 4. Sampel)
Fermentasi
Menggunakan bantuan bakteri Saccharomyces
cerevisiae pada ragi

Proses fermentasi dilakukan pada kondisi


anaerob pada suhu kamar dan pH=4

Di fermentasi selama 7 hari

Gambar 3. Fermentor sederhana


(1. Media fermentasi,
2. Saluran gas CO2,
3. Magnetic stirrer)
Prosedur
Prosedur
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai