Kesimpulan
Semakin lama waktu
fermentasi, kadar
bioethanol yang
dihasilkan semakin tinggi
Semakin besar massa ragi
yang ditambah, maka
hasil bioethanol yang
dihasilkan semakin besar
Proses
HIDROLISA
FERMENTASI
DESTILASI
HIDROLISIS
Hidrolisa Asam
Hidrolisa Enzim
Biasanya yang di pakai adalah asam kuat, misalnya HCI atau H2SO4
Pada hidrolisa pati dengan asam, diperlukan suhu tinggi yaitu 140C- 160C
Menurut penelitian Putri & Sukandar (2008) mengenai pembuatan bioethanol dari Ganyong
(Canna edulis Ker.) dengan metode hidrolisa asam dengan asam sulfat, asam nitrat dan asam
klorida dengan konsentrasi 3%, 4%, 5%, 6% dan 7% pada suhu 120-160 oC. Hasil optimumnya
Sedangkan Oktavia melakukan penelitian dengan judul sama, dan menggunakan asam
klorida dengan konsentrasi 7% dan bantuan suhu tinggi.
HIDROLISIS enzim
Hidrolisa enzim dilakukan menggunakan bantuan enzim
Biasanya enzim -amilase dan enzim glukoamilase (amiloglukosidase)
Hidrolisa enzim menghasilkan konversi yang lebih besar jika dibandingkan
dengan hidrolisa asam.
Risnoyatiningsih (2011) melakukan penelitian mengenai proses hidrolisis secara enzimatis pati ubi jalar
dengan menggunakan enzim glukoamilase. Penambahan enzim glukoamilase yang ditambahkan
berpengaruh terhadap kadar glukosa yang dihasilkan, semakin besar enzim glukoamilase yang
ditambahkan maka kadar glukosa yang dihasilkan juga semakin besar.
Pada penelitian yang dilakukan Sukaryo dkk. (2013), dilakukan dua kali
hidrolisa yaitu hidrolisa asam dan enzim. Jenis asam yang digunakan adalah
HCl 0,1 N sedangkan enzim yang digunakan adalah -amilase dan
glukoamilase.
HIDROLISIS
Gambar 1. Peralatan untuk hidrolisa asam Gambar 2. Inkubator (1. Inkubator, 2. Kontrol Suhu ,
(1. Autoklaf; 2. Kompor; 3. Sampel)
3. Tabung LPG; 4. Sampel)
Fermentasi
Menggunakan bantuan bakteri Saccharomyces
cerevisiae pada ragi