Anda di halaman 1dari 32

Hitungan Luas

Tanah
Luas Tanah
Luas tanah yang dihitung adalah luas
proyeksi tanah tsb pada bidang mendatar
(horisontal)
D
C

D
A
C
B
A ABCD = Tanah yang ada

ABCD = Luas tanah yg dihitung


B
Cara menghitung Luas ada 3,yaitu :
1. Mekanis
2. Numeris
3. Grafis

1. Mekanis
* Hitungan ini dilakukan pada peta
* Alat yang digunakan Planimeter
* Alat dijalakan di peta, lalu dikonversikan
sesuai dengan skala dari peta
* Peta yang mempunyai skala makin besar,
hitungan luas makin teliti
2. Numeris
* Hitungan menggunakan koordinat titik sudut
* Bidang yang akan dihitung harus tertutup
* Rumus yang digunakan :

2 x Luas = [ - ]

X1 X2 X3 X4 Xn X1
= [ ]
Y1 Y2 Y3 Y4 Yn Y1

Luas = [{ (X1*Y2)+(X2*Y3)+(X3*Y4)+ .+(Xn*Y1)}


- { (Y1*X2)+(Y2*X3)+(Y3*X4)+ .+(Yn*X1)} ]
Contoh hitungan luas (numeris)

Diketahui Koordinat titik

Titik X (m) Y (m)


D

A 120 150 A
B 200 120 C
C 300 150
D 230 220 B

Hitung :
Luas bidang ABCDA dengan cara
3. Grafis
* Hitungan menggunakan pendekatan segitiga-
segitiga
* Bidang yang akan dihitung harus tertutup
* Panjang sisi segitiga dari koordinat atau diketahui
* Rumus yang digunakan :
Luas = { S * ( S a ) * ( S b ) * ( S c ) }

Keterangan :

a, b, dan c = panjang masing-masing sisi segitiga


S = setengah keliling segitiga = ( a + b + c ) / 2
Contoh hitungan luas (grafis)
Diketahui :
Sisi Panjang D
A-B 300

0
45

50
B-C 400

0
C-D 500 A 550
D-A 450
A-C 550

30
0
Hitung : 400
C
B
Luas Bidang ABCDA dengan
Cara segitiga
PR : Soal hitungan luas
Diketahui :Koordinat titik

Titik X (m) Y (m) D

A 120 150 A
B 200 120 C
C 300 150
B
D 230 220

Hitung :
Luas bidang ABCDA dengan cara Koordinat dan cara Grafis
Hitungan Volume
Volume (tanah)
Pengertian volume

Volume mempunyai dimensi kubik (m3)


Contoh : volume = panjang* lebar * tinggi
Penggunaan :

menghitung galian/timbunan tanah atau bahan


yang sifatnya padat
Metoda Menghitung Volume
Prinsip Vol. = 1 luasan * 1 tinggi

Ad a 3 metoda hitungan :
* Dengan Luas Penampang rata-rata
* Dengan Garis Kontur
* Dengan Metode Borrow pit
Cara Penampang Rata-rata
Rumus yang digunakan

V = 0,5 d (A1+A2)

A1 = luas penampang 1 A1 A2
A2 = luas penampang 2
d = jarak antara penampang

d
Contoh ( Penampang Rata-rata)

Diketahui :
penampang 1 = 200 m2
penampang 2 = 300 m2
Jarak antara Penampang = 50 m

A1 A2
Hitung : volumenya
V =0,5 d (A1+A2)
=0,5 x 50 x (200+300) d
= 12.500 m3
Cara Kontur (mirip penamp. Rata-rata)
Rumus yang digunakan Luas =A1
A1 = luas penamp. 1 Luas= A2
A2 = luas penamp. 2 Luas = A3
A3 = luas penamp. 3
Interval Kontur = d
V = 05,d(A1+A2)+0,5d(A2+A3)
Rumus umum :
i= (n-1)

V = 0,5 d [ (A1+An) + d ( Ai )]
i =2
Contoh hitungan Volume cara Kontur

Diketahui
Kontur interval = 25 m
Luas penampang 1 = 150 m2
Luas penampang 2 = 100 m2
Luas penampang 3 = 50 m2
Soal : Hitung volume
Jawab :
Volume =0,5 d(A1+A3) + d (A2)
= 0,5(25)(150+50)+25(100)
= 12,5(200)+2500 = 2500 + 2500
= 5000 m3
Cara borrow pit
Daerah dibuat kapling yg. seragam
Biasanya berupa segi empat atau bujur sangkar

Apabila ada bentuk yg tidak seragam, maka


dihitung tersendiri
Makin kecil ukuran perkapling, makin teliti

Prinsip tetap sama, Vol =luas * tinggi


Cara borrow pit
Rumus yang digunakan :

Volume =
{(A/4)* (1*h1+ 2*h2 + 3*h3 + 4*h4)}

Keterangan :
A = luas 1 kapling yang seragam (m2)
h1 = tinggi yg digunakan unt. Hit. Vol. 1 kali
h2 = tinggi yg digunakan unt. Hit. Vol. 2 kali
h3 = tinggi yg digunakan unt. Hit. Vol. 3 kali
h4 = tinggi yg digunakan unt. Hit. Vol. 4 kali
Contoh hitungan borrow pit
Diketahui :
Ada 5 kapling seragam bujur
sangkar ukuran 2 1 1 2
3 =1 1
1
D= E=
20 m x 20 m B= C

Daerah tersebut akan diratakan 1 5


L=
pada ketinggian 10 m 11

13
11 =

F=
= H
Tinggi masing-masing titik G
terlihat pada gambar
disamping 12
12 13 K=
I= J=
Hitung :
volume galian
Luas satu kapling =20m*20m= 400 m2
h1 = (3+2+1+2+2)=10 1*h1 = 10
h2 = (2+1+3+3) = 9 2*h2 = 18
h3 = (1) = 1 3*h3 = 3
h4 = (5) = 5 4*h4 = 20

Volume =
{(A/4)* (1* h1+ 2* h2 + 3* h3 + 4* h4)}
= {(400/4)*(10+18+3+20)}
= 5100 m3
Fotogrametri
Adalah :
Ilmu untuk mendapatkan data permukaan
bumi/tanah dengan cara pemotretan.
Pemotretan dapat dilakukan dengan

Pesawat udara ( potret udara )


Dari darat (dengan photo theodolite)

Dari satelit ( foto satelit )

Pembuatan peta umumnya dengan


potret udara
Dasar-dasar Fotogrametri
Peta menurut macamnya ada 2 :
a. Peta garis
b. Peta foto

Peta foto
diperoleh dari pemotretan udara
menggunakan kamera udara
Panjang fokus :
a. 210 mm Narrow Angle
b. 150 mm Wide Angle
c. 88 mm Super Wide Angle
Skala pada foto udara vertikal
Film negatip foto
b a
c
d f
f
Skala Foto = -------
H-h
H-h
H
D
C
Muka Tanah
A h
B
Referensi Tinggi (mis. Muka Laut)
Bilatinggi / elevasi berbeda, maka
skala berbeda.
Untuk daerah yang tidak rata
tanahnya, dapat diambil skala rata-
ratanya, yakni dengan rumus :

Skala = f/(H h rata-rata)


Contoh menghitung skala foto udara
Diketahui :
Panjang fokus kamera udara 152 mm
Tinggi terbang pesawat diatas muka laut 1500 m
Tanah terletak pada + 400 m diatas muka laut
Hitung :
skala foto udara
Jawab :
Skala = f / (H-h) = 152 mm /(1500 m-400m)
= 0,152 m / 1100 m
= 0,0001381818 atau 1 : 7327
Catatan : Skala foto di tiap titik tergantung eleva-

sinya.
Informasi tentang foto udara

Ukuran 1 lembar Nivo


normal 23 cm x 23 Waktu
cm Altimeter
Foto supaya 3D
Registrasi
harus overlapping
Foto udara tegak
<3o kemiringan
sumbu thd gaya
berat
Macam-macam foto udara
Foto Vertikal : Bila sumbu optis kamera vertikal +/- 3o

Foto Oblique (sumbu kamera miring):

Low Oblique : sumbu kamera miring, garis cakra


wala /horizon tidak tampak

HighOblique : sumbu kamera miring, garis cakra


wala /horizon tampak
Macam-macam posisi sumbu kamera

Foto Vertikal

Foto Low Oblique


Horison tidak tampak

Foto High Oblique


Garis Horison tampak
Foto Udara Vertikal
Kampus University of Wisconsin-Madison
Foto Mosaik
Adalah kumpulan dari foto udara vertikal
yang digabung menjadi satu.

Macam foto Mozaic


Uncontrolled Mozaic
Semi Controlled Mozaic
Controlled Mozaic
Pembuatan Peta dengan Foto Udara
Pemasangan Ground Control untuk jaring
triangulasi udara (pre marking)
Pemotretan udara
Negatip film => Pembuatan Diapositive
Pembuatan titik kontrol pada diapositive
(post marking)
Pengukuran koordinat pada diapositive
Proses hitungan Koordinat
Pembentukan Model 3 dimensi
Strip Adjustment
Block Adjustment
Proses Stereoplotter
Pengambaran Peta & garis kontur
Finishing
Pembuatan Peta dengan Foto Udara
Ground Control

Pemotretan

Pembuatan Diapositive

Pengukuran koordinaat foto

Proses hitungan koordinat titik kontrol

Stereoplotter

Penggambaran peta & garis kontur

Finishing & Cetak Peta

Anda mungkin juga menyukai