Anda di halaman 1dari 29

Toxoplasma gondii

ZOOPARASIT
4 klas :
1. RHIZOPODA
Metazoa Protozoa : 2. CILIATA
3. FLAGELLATA
4. SPOROZOA :
Arthropoda Helminthes 4.1. COCCIDEA :

( Binatang berkaki ruas ) 4.2. HAEMOSPRIDIA


TOXOPLASMA

Nemathelminthes Platyhelminthes Anelida


( Round worm ) ( Flat worm )

Nematoda Cestoda Trematoda


( Tape worm ) ( Fluks )
DITEMUKAN THN 1937 pada binatang :
Ctenodactylus gundii (Nicolle & Spendore)
HD : Kucing / kel. Filidae
HP : Manusia, Mamalia, Burung.
Patologi : Toxoplasmosis Kongenital & Akuisita
Bentuk : 1. Ookista
2. Tachyzoid / Tropozoid
3. Bradizoid / kista
Dibentuk di usus kucing (gametogoni)
Dikeluarkan melalui faeces kucing
Di tanah berkembang menjadi 2 sporokista
Matang dalam waktu max 5 hari
Kucing mengeluarkan 10.000 ookista/hr
Ditemukan pd infeksi akut
Membelah cepat di HP
Masuk ke aliran darah menuju ke organ
Bentuk yang aktif
Bentuk spt bulan sabit
Inti satu agak di tengah
Berkembang di dalam sel scr Endodiogoni
Tidak memiliki fase
kista.
Fase yang infektif
disebut ookinet
Hospes definitif
adalah kucing.
Menyebabkan sabinz
tetrad
(chorioretinitis,
hydrocephalus,
kalsifikasi cerebral,
dan gangguan
psikomotor).
Terbentuk di jaringan tubuh HP
Membelah perlahan
Ditemukan pd infeksi menahun
Menetap seumur hidup
Dilapisi oleh dinding tebal
Toxoplasmosis kongenital : trans placenta
Toksoplasmosis akuisita :
1. Makan daging mentah
2. Melalui Jarum suntik
3. Kontaminasi Alat di lab
4. Makan sayuran yg terkontaminasi
5. Transfusi darah
Invasi Ookista di usus
Tropozoid menyerang sel yg berinti
Tropozoid menyerang zigot
Tergantung:
1. Umur HP
2. Strain toxoplasma
3. Virulensi
4. Jenis organ yg terinfeksi
Hydrosefalus krn : sumbatan pada Akuaduktus
Sylvii
TAKIZOIT DLM BIOPSI OTAK, SUMSUM
TULANG, LCS, VENTRIKEL
Kista di otot
TES SEROLOGI
DETEKSI DNA PARASIT DG POLYMERASE
CHAIN REACTION (PCR )
Diagnosis of Toxoplasma infection: serological tests

Test Class of antibody Characteristics


detected
Sabin-Feldman test IgG + IgM Microscopic detection: lysis of living parasites; highly
sensitive for early antibodies; available only in specialised
laboratories
Agglutination test IgG Manual screening test
Immunofluorescence assay (IFA) Total antibodies or Microscopic detection of fluorescence; interpretation
IgG or IgM subjective; nonspecific fluorescence can occur
Immunosorbent agglutination assay IgM Sensitive reference method; also detects persistent IgM
(ISAGA)
Enzyme-linked immunosorbent assay IgG Sensitive, automatable screening test; Toxoplasma gondii
(ELISA) extracts used to sensitise solid phases; mostly quantitative
Indirect IgG ELISA (e.g. COBAS Core Toxo IgG EIA II)
Enzyme-linked immunosorbent assay IgM Sensitive and specific IgM detection for diagnosis of the
(ELISA) acute phase; automatable
micro-capture IgM ELISA Conventional test uses Toxoplasma gondii extracts and anti-
SAG1 monoclonal antibodies
New generations use enzyme-labelled recombinant SAG1
antigen
(COBAS Core Toxo IgM EIA recomb)

Enzyme-linked immunosorbent assay IgG (high and low Confirmatory test


(ELISA) affinity) Distinguishes acute phase from chronic phase
IgG avidity test
n vitro culture (MCR-5): Toxoplasma gondii

Stained tachyzoites, microscopic preparation


MEMBUNUH BENTUK TAKIZOID
PIRIMETAMIN & SULFONAMID 3 MINGGU
Dosis : 50-75 mg/hr selama 3 hari
kmdn 25 mg/hr sampai 3 minggu
(Tdk aman untuk orang hamil)
Spiramisin 100 mg/kg BB/hr 30-40 hr
(aman untuk orang hamil)
Imunomodulator
Mekanisme kerja Spiramycin menghambat pergerakan mRNA
pada bakteri/parasit dengan cara memblokade 50s Ribosome.
Dengan begitu, sintesa protein bakteri/parasit akan terhenti dan
kemudian mati

Aktivitas intraselularnya yang sangat tinggi.


Konsentrasi di plasenta yang sangat tinggi (6.2 mg/L), sehingga
dapat mencegah infeksi maternal infiltrasi ke janin.
Aman bagi fetus. Spiramycin sedikit sekali kadarnya yang dapat
masuk ke janin. Oleh sebab itu, pada janin yang sudah terinfeksi
toksoplasma, efek terapi Spiramycin tidak akan maksimal.
Spiramycin tidak dapat mencegah kerusakan yang sudah terjadi
pada janin sebelum terapi Spiramycin dimulai.
Ditoleransi dengan baik oleh ibu hamil.
Studi-studi pendukung yang sangat banyak sebagai evidence based
medicine22
Dosis Spiramycin untuk profilaksis
toksoplasmosis kongenital 3 kali sehari 3 juta
Internasional Unit (3 MIU) selama 3 minggu,
lalu diulang setelah interval 2 minggu hingga
saat partus. Pengobatan harus terus dilakukan
sepanjang kehamilan untuk mencegah
terjadinya infeksi primer Toxoplasma gondii
pada kongenital
Klaritromisin dan Azitromisin dikombinasi
dengan Pirimetamin
Bisa utk pengobatan AIDS Toxoplasmosis
ATOVAQUONE, dapat membunuh kista
toxoplasma gondii pd mencit
Toxoplasmosis kongenital pengobatan 1 tahun
Memelihara kebersihan lingkungan
Jangan memelihara Kucing, Anjing, dll
Memasak makanan ( 70o C )
Dibekukan - 20o C
Mencuci tangan sebelum makan
Mencuci sayuran
Memakai sarung tangan bila berkebun
Mencegah kontaminasi lalat pada makanan
TOXOPLASMOSIS AKUISITA : BAIK
BENTUK KISTA BISA EKSASERBASI AKUT
TOXOPLASMOSIS KONGENITAL : TDK
BAIK DAN BISA EKSASERBASI AKUT

Anda mungkin juga menyukai