Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS:

SYOK KARDIOGENIK

ANINDITA DENA VARISSA


1207101010100

Pembimbing:
dr. Muhammad Muqsith, Sp.JP-FIHA
Syok Kardiogenik

Syok adalah sindroma klinis kompleks yang ditandai oleh gangguan


metabolism seluler dikarenakan penurunan fungsi jaringan. Syok
kardiogenik ditandai dengan penurunan kekuatan kontraksi serat
miokardium yang mengakibatkan penurunan curah jantung dan
menyebakan hipoksia jaringan di bagian perifer sebagai upaya
mencukupi perfusi ke organ-organ vital yang adekuat(1).
Identitas Pasien

Nama : Tn. MI
Umur : 66 Tahun 5 Bulan 15 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama :Islam
Suku : Aceh
Alamat : Simpang Mesra, Syiah Kuala, Banda Aceh
CM : 1088241
Tanggal Masuk : 26 April 2016
Tanggal Pemeriksaan : 6 Mei 2016
Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri Ulu Hati terasa perih hingga dada dan
punggung sejak 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Pasien mengeluh lemas dan sesak saat
aktivitas
Pasien datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan nyeri di ulu hati dan
terasa perih hingga dada dan punggung sejak 1 hari SMRS. Nyeri
mulai dirasakan sejak pasien pulang dari bekerja yaitu mengajar.
Nyeri yang dirasakan berlangsung selama 20 menit. Setiap
beraktivitas pasien mengeluhkan lemas dan sesak, keluhan tersebut
tetap dirasakan oleh pasien hingga pasien masuk ke RS. Riwayat
nyeri dada dan sakit kepala yang menjalar disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit jantung dimiliki oleh pasien sejak tahun 2003.
Riwayat DM (+)

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit jantung dan DM di keluarga atau orang tua
kandung disangkal.

Riwayat Penggunaan Obat


Nitrogliserin
Simvastatin
CPG
Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikas
Usia
Jenis Kelamin

Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi


Merokok
Kebiasaan minum kopi
Kebiasaan konsumsi makanan kolesterol tinggi
PEMERIKSAAN FISIK
a. status present
Hasil Pemeriksaan 6 Mei 2016
Syok kardiogenik adalah suatu Keadaan umum : Lemah
sindroma klinis yang terjadi akibat
Kesadaran : Compos Mentis
tidak berfungsinya jantung untuk
mengalirkan darah ke jaringan Pengukuran Tanda vital
yang mengakibatkan curah Tekanan Darah : 89/66 mmHg
jantung menjadi menurun atau
berhenti. Syok kardiogenik Nadi :
ditandai dengan tanda-tanda 113kali/menit,irregular
klinis seperti hipoperfusi, hipotensi, Respirasi : 24 kali/menit
takikardia, dan oliguria.
Suhu : 36,5 C
Hasil Pemeriksaan 6 Mei 2016
Status Generalis
Kulit : Syok kardiogenik terjadi ketika
Warna : Sawo matang tekanan darah sistolik kurang dari 90
mmHg selama 30 menit yang akan
Sianosis : ada berdampak ke disfungsi miokardium,
Akral : dingin dan berhubungan dengan gejala
hipoperfusi yang akan timbul
Kelembaban : cukup
Waktu pengisian Kapiler : 2 detik
Mulut:
Bibir : pucat dan
mukosa kering
Pemeriksaan Fisik Paru
Inspeksi : Penurunan tekanan darah secara
- Bentuk :simetris gradual akan mengaktifkan
respon saraf simpatis yang
- Retraksi : tidak ada memicu bronkokonstriksi
Palpasi : wheezing
- Simetris pada saat statis dan dinamis Pengosongan ventrikel yang
terganggu akan terjadi
Perkusi : sonor/sonor penumpukan aliran balik ke ruang
Auskultasi : dibelakang ventrikel kiri
peningkatan tekanan hidrostatik
- Suara Napas Dasar :Vesikuler (+/+) di pembuluh darah pulmonary
- Suara Napas Tambahan : Rhonki tekanan hidrostatik pulmonal
(+/+) dan wheezing (+/+) meningkat
Pemeriksaan Fisik Jantung
Inspeksi : Penyebab tersering terjadinya
Ictus Cordis tidak terlihat syok kardiogenik adalah Disfungsi
Palpasi : Ventrikel Kiri jantung atau Left
Ictus Cordis teraba di ICS IV Linea Mid Ventrikel Dysfunction (LVD). Pada
clavicula Sinistra penelitian lain juga menjelaskan
Perkusi : terdapat beberapa faktor yang
- Batas Atas: ICS II lineaparasternalis dapat menyebabkan terjadinya
dextra keadaan syok kardiogenik seperti
- Batas Kiri : ICS V linea axillaris anterior infark miokard
sinistra
- Batas Kanan: ICS V linea parasternalis
dextra
Auskultasi : BJ I > BJ II, bising (-), gallop (+)
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Anus Pemeriksaan
Abdomen dan Genitalia Anggota Gerak
Dbn Tidak dilakukan Sensibilitas, Rentang Gerak :
dbn
Sianosis dan Akral Dingin (+)
Pemeriksaan Penunjang
(Laboratorium)
Darah Rutin Enzim Jantung Fungsi Ginjal
Leukosit : 17,0 x 106 Troponin : 50,0 ng/mL Ureum : 48 mg/dl
/mm3
ELEKTROKARDIOGRAFI (IGD)
(2 Mei 2016)
3 Mei 2016
Diagnosis

Syok Kardiogenik
AHF ec ACS
Recent Inferior STEMI
AF VT new onset
Management

- Injeksi Furosemide 3-5 gr/jam C:\Users\varissa\Downloads\algo


-acs.pdf
- Dobutamine 7 mcg/kgBB/menit
- IV Morphine 2,5 mg (bila nyeri
dada
- Actalipid 1x80 mg
- Tyarit 2x100mg
- Spirota 1x25 mg
- Furosemide drip 30mg/jam
- Meropenem 1 gr/12 jam
Prognosis

Kejadian syok kardiogenik


seringkali terjadi setelah pasien
mengalami STEMI, 58% dari seluruh
kejadian syok kardiogenik di dunia
mengalami kematian setalah
dirawat selama 30 hari. Tujuan
utama dalam manajemen syok
kardiogenik adalah mencegah
terjadinya komplikasi dari syok
kardiogenik yang lebih serius.

Anda mungkin juga menyukai