K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT
D I R E K T O R AT J E N D E R A L S U M B E R D AYA A I R
D I R E K T O R A T B I N A O P E R A S I D A N P E M E L I H A R A A N
PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA ALAM BANJIR
MULAI
Pra Banjir
PERSIAPAN MENGHADAPI
BANJIR
PENANGGULANGAN
TINDAKAN DARURAT
BANJIR
Pasca Banjir
PEMULIHAN SETELAH BANJIR
SELESAI
II. PENELUSURAN SUNGAI
Membaca dan menghitung besaran debit banjir atas dasar tinggi muka air
Pantauan yang terjadi di papan pos duga muka air, sesuai dengan kurva debit yang ada.
Besaran debit banjir yang terjadi, sebagai koreksi atas debit banjir yang
dihasilkan dari data curah hujan.
Mencatat waktu perjalanan puncak banjir (TP) dari lokasi pengamatan banjir
sampai lokasi yang akan diperhitungkan terancam banjir.
Melaporkan besaran dan kecenderungan debit banjir yang terjadi secara
berkala kepada pejabat berwenang dan instansi terkait.
SKEMA SISTEM PERINGATAN DINI DI K. Ciliwung
(WAKTU PERAMBATAN BANJIR)
Sta. Cilember
Sta. Katulampa
Sta. Depok
Jemb. Panus
PA Manggarai
Sta. MT Haryono
TABEL TINGKAT SIAGA DAN PEMBERITAAN BANJIR
BUPATI GUBERNUR
CAMAT DINAS DINAS PU MENDAGRI PRESIDEN
KABUPATEN PROV
Keterangan
SIAP/WASPADA
SIAGA
AWAS
BENCANA
VI. PENGOPERASIAN SISTEM PERINGATAN DINI BAHAYA BANJIR
VII. PENGOPERASIAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR
VIII. TIM KAJI CEPAT BBWS/BWS
LAMPIRAN
PETUNJUK PELAKSANAAN TEKNIS
PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA AKIBAT DAYA RUSAK AIR
1. Inventarisasi mengenai jenis, lokasi, kondisi prasarana dan sarana sumber daya air
tingkat kerusakan dan penyebab kerusakan;
2. Identifikasi data dan analisis tingkat kerusakan;
3. Identifikasi data dan analisis terhadap ancaman dampak kerusakan prasarana dan
sarana sumber daya air;
4. Pelaksanaan survai dan pengukuran;
5. Pembuatan desain dan rencana penanggulangan darurat;
6. Pengkajian terhadap hasil desain dan penanggulangan darurat;
7. Penyusunan skala prioritas tindakan penanggulangan bencana berdasarkan
tingkatan kepentingan; dan
8. Penyusunan pendanaan.
IX. TINDAKAN DARURAT
A. TEKNIS
2.2 Penanggulangan
bocoran dengan
drum yang dipasang
pipa vertikal
2.3. Bila Kebocoran Terjadi di Beberapa Tempat
2.4. Penanggulangan
Bocoran dengan
Menggunakan
Batu Kali
2.5. Penanggulangan
Bocoran dengan
Timbunan Tanah
3. Penanggulangan Retakan
3.1. Penanggulangan
Retakan Pada Badan
Tanggul
4. Penanggulangan Penurunan Mercu Tanggul
1,5 m
1m
Jalan raya
2a
Perkuatan tebing dari geobag diisi pasir diperkuat turap kayu
GEOBAG
H
TINGGI
BANG.
2H
Pembuatan Alur Pengarah Aliran Sungai
BATU BATU
1
1
Penanggulangan Darurat Pantai
Tembok laut tipe rubble mound/batu alam
1
HHWL RUNUP
1
TINGGI BANG.
TANAH ASLI
Min. 2 Lapis
BATU INTI
W
(CORE) W/10 - W/200
a
W
geotekstil
2a
1.4 M (MIN)
F (min 0,5 m)
11.4 M (MIN)
1.4 M (MIN)1.4 M (MIN)
HHWL RUNUP
F (min 0,5 m)
F (min 0,5 m) F (min 0,5 m) geotekstil
1
TINGGI BANG.
1 1 1 GEOBAGS
TINGGI BANG.
HHWL HHWL
RUNUP HHWL
RUNUP 1
RUNUP 1 1
GEOBAGS GEOBAGSGEOBAGS
a
Keterangan :
ket: a aproksimasi ket: gel
setinggi
ket: a aproksimasia aproksimasi
rencanagel setinggi
setinggi rencanagel rencanaa aproksimasi setinggi gel rencana
HWL
LWL
geotekstil
Tembok Laut dari rangka kayu diisi batu
F (min 0,5 m)
RUNUP
HHWL
2a