Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN ANAK

N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An
PENGERTIAN ANAK
UU RI NO 23 TH 2002 (tentang perlindungan anak)
pasal 1:Anak adalahseseorang sebelum usia 18
tahun, termasuk anak yang masih dalamkandungan
WHO: Anak adalah sejak terjadinya konsepsi
sampai usia 18 tahun
UU RI No 4 th 1979 (Kesejahteraan Anak) yaitu
seseorang yang belummencapai usia 21 tahun
dan belum pernah menikah. Batasan 21
thditetapkan karena berdasarkan pertimbangan
usaha kesejahteraan ,sosial, kematangan pribadi
dan mental seorang anak dicapai pada usia itu
KEDUDUKAN ANAK DI INDONESIA
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris
keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak
akan melanjutkan nilai nilai dari keluarga
serta dianggap sebagai seseorang yang bisa
memberikan perawatan dan perlindungan ketika
kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut
usia ( jaminan hari tua ) .
Anak masih dianggap sebagai sumber tenaga
murah yang dapat membantu ekonomi keluarga.
PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
Anak bukan miniatur orang
dewasa
Anak sebagai individu unik &
mempunyai kebutuhan sesuai
tahap perkembangan
Pelayanan keperawatan anak
berorientasi pada pencegahan
& peningkatan derajat kesh,
bukan mengobati anak sakit
Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu
kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan askep anak
Praktik keperawatan anak mencakup kontrak
dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi & meningkatkan kesejahteran
dengan menggunakan proses keperawatan yang
sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk
meningkatkan maturasi / kematangan
Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan
FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK
Filosofi keperawatan anak merupakan
keyakinan atau pandangan yang dimiliki
perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan pada anak yang berfokus pada
keluarga (family centered care), pencegahan
terhadap trauma (atraumatic care) dan
manjemen kasus.
Family center care
Family center care merupakan fasilitas yang di
berikan oleh paramedis kepada keluarga untuk
mengurangi rasa stress anak terhadap
hospitalisasi, sehingga keluarga berperan
penting dalam proses penyembuhan anak, agar
anak tidak merasa cemas akibat perpisahan dan
memudahkan perawat untuk melakukan
intervensi kepada anak
Keluarga merupakan unsur penting dalam
perawatan anak mengingat anak bagian dari
keluarga.
Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan
keluarga karena anak selalu membutuhkan orang
tua di Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau
program perawatan lainnya.
Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat
membantu proses penyembuhan anak yang sakit
selama dirawat.
Kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi orang
tua pada anaknya selama perawatan merupakan
bagian yang penting dalam mengurangi dampak
psikologis anak sehingga rencana keperawatan
dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak
akan tercapai
Tujuan dari family center care ini adalah
memelihara peran keluarga dan perawat dalam
merawat anak di rumah sakit untuk mengurangi
rasa cemas dan rasa keputusasaan ketika anak
mengetahui penyakit yang dideritanya.
Perawatan
berfokus pada
keperawatan anak
keluarga
harus mengenal
merupakan unsur
keluarga sebagai
penting dalam
tempat tinggal atau
FAMILY perawatan anak
sebagai konstanta
karena anak
CENTERED merupakan bagian
tetap dalam
kehidupan anak
CARE (FCC) dari anggota
yang dapat
keluarga, sehingga
mempengaruhi
kehidupan anak
status kesehatan
dapat ditentukan
anak
oleh lingkungan
keluarga.,
Atraumatic care
Hidayat (2005) menjelaskan bahwa atraumatic
care adalah perawatan yang tidak menimbulkan
trauma pada anak maupun keluarga.
Perawatan tersebut difokuskan pada pencegahan
trauma yang merupakan bagian dari keperawatan
anak.
Atraumatic care sebagai bentuk perawatan
terapeutik dapat diberikan pada anak dan keluarga
dengan mengurangi dampak psikologis dari
tindakan yang diberikan atau aspek lain yang
berdampak pada adanya trauma.
Atraumatic care adalah bentuk perawatan
terapeutik yang diberikan oleh tenaga kesehatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,
melalui tindakan yang dapat mengurangi
distress fisik maupun distress psikologis yang
dialami anak maupun orang tuanya.
Atraumatic care bukan satu bentuk intervensi
yang nyata terlihat, tetapi memberi perhatian
pada apa, siapa, dimana, mengapa dan
bagaimana prosedur dilakukan pada anak
dengan tujuan mencegah dan mengurangi stress
fisik dan psikologis (Supartini, 2004).
Atraumatic care merupakan kepedulian dari
tim pelayanan kesehatan melalui intervensi yang
meminimalkan atau meniadakan stressor yang
dialami oleh anak dan keluarga di rumah sakit
baik fisik maupun psikis (Wong, 2005).
Wiggins (1994) dalam Wong (2005),
menjelaskan bahwa stressor lingkungan yang
sering dialami oleh anak adalah lingkungan
rumah sakit yang tidak nyaman bagi mereka dan
mengakibatkan adanya stress selama dirawat di
rumah sakit.
PROFIL PERAWAT ANAK
PRINSIF-PRINSIF ATRAUMATIC CARE
Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan
dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga akan
menyebabkan kecemasan pada anak sehingga
menghambat proses penyembuhan dan dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol perawatan pada anak
Kemampuan orang tua dalam mengontrol
perawatan pada anak dapat meningkatkan
kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada
dalam segala hal.
Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri
(dampak psikologis)
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan
secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai
tenik misalnya distraksi, relaksasi dan imaginary. Apabila
tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri
akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tidak melakukan kekerasan pada anak
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis
yang sangat berarti dalam kehidupan anak, yang dapat
menghambat proses kematangan dan tumbuh kembang anak.
Modifikasi lingkungan
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat
meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak
sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman
dilingkungan.
DISTRAKSI
Distress psikologis yaitu meliputi kecemasan,
takut, marah, kecewa, sedih, malu, atau merasa
bersalah
Distress fisik yaitu berkisar dari tidak dapat
tidur dan immobilisasi sampai dengan stimuli
sensori yang mengganggu seperti nyeri, suhu
ekstrim, suara gaduh, cahaya yang menyilaukan,
atau kegelapan.
Sumber-sumber stressor pasien dan
keluarga
1. Stressor fisik
Nyeri dan ketidaknyamanan (injeksi, penusukan
vena, intubasi, suctioning, penggantian dressing,
pemeriksaan rectal, prosedur invasif lain,
penyakit, tindakan)
Immobilitas (penggunaan restraint, fatigue,
menjalani bedrest)
Kurang tidur
Ketidakmampuan makan dan minum
Perubahan dalam kebiasaan eliminasi
2. Stresor Psikologis
Terpisah dari keluarga
Kurang privacy
Ketidakmampuan berkomunikasi (jika
diintubasi)
Inadequate pengetahuan dan pemahaman
tentang situasi
Beratnya penyakit
Perubahan dalam penampilan dan perilaku
pasien
3. Stressor dari lingkungan
Lingkungan sekitar yang tidak familiar (crowding)
Suara-suara yang tidak familiar (bising dari alat-alat,
seperti monitor, telepon, suctioning, printout komputer;
suara manusia, seperti berbicara, tertawa, menjerit,
batuk, mengeluh, muntah-muntah, berjalan)
Orang-orang yang tidak familiar (tenaga kesehatan,
pasien, pengunjung)
Bau-bau yang tidak familiar dan tidak enak (alkohol,
adhesive remover, bau tubuh, makanan)
Cahaya dan bising yang terus menerus
Aktivitas terkait dengan pasien lain
Perasaan tergesa-gesa atau kurang concern di antara
staff; komentar-komentar yang tidak ramah
MANAJEMEN KASUS
Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah
bagian utama dalam pemberian asuhan
keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian,
penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut
maupun kronis.
Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara
baik akan berdampak pada proses penyembuhan.
Pendidikan dan ketrampilan mengelola kasus pada
anak selama di RS akan mampu memberikan
keterlibatan secara penuh bagi klg
PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
ANAK
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu
(klien) dalam hal ini adalah anak, anak diartikan
sebagai seseorang yang berusia kurang dari 18
tahun dalam masa tumbuh kembang dengan
kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik,
psikologis, social dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada dalam
satu rentang perubahan perkembangan yang
dimulai dari bayi hingga remaja.
Rentang ini berbeda antara satu dengan yang
lain mengingat latarbelakang anak berbeda.
Respons emosi terhadap penyakit sangat
bervariasi tergantung pada usia dan pencapaian
tugas perkembangan anak.
Anak merupakan anggota unit keluarga dalam
suatu kultur masyarakat, maka keperawatan
anak tidak boleh hanya memperhatikan anak itu
sendiri, akan tetapi kultur keluarga dan
masyarakat harus diperhatikan seperti masalah
pengetahuan keluarga, budaya, lingkungan dan
lain-lain.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan,
anak selalu diutamakan. Pemberian prioritas ini
oleh karena beberapa perbedaan antara anak
dan dewasa :
Struktur fisik anak dan dewasa berbeda, mulai dari
ukuran besarnya hingga aspek kematangan fisik.
Proses fisiologis anak dengan dewasa mempunyai
perbedaan dalam fungsi tubuh.
Kemampuan berfikir anak kurang sistematis
dibanding orang dewasa.
Tanggapan terhadap pengalaman masa lalu pada
anak cenderung kepada dampak psikologis yang
berdampak kepada tumbang anak.
Sehat sakit
Rentang sehat sakit merupakan batasan yang
dapat diberikan bantuan pada pelayanan
keperawatan pada anak.
Dalam status kesehatan yang meliputi sejahtera,
sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan
meninggal.
Dalam rentang tersebut anak membutuhkan
bantuan perawat baik secara langsung maupun
tidak langsung,
LINGKUNGAN
Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak
yang dimaksud adalah lingkungan internal dan
lingkungan eksternal yang berperan dalam
perubahan status kesehatan anak, seperti,
keturunan, jenis kelamin, emosi dan lain-lain.
KEPERAWATAN
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada anak dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal dengan melibatkan keluarga
seperti adanya dukungan,
pendidikan kesehatan, dan upaya dalam
rujukan ketenaga kesehatan dalam program
perawatan anak.
PERAN PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN ANAK
Pemberi perawatan
Sebagai advocat keluarga
Pendidik
Konseling
Kolaborasi
Peneliti
LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
Dalam memberikan askep pada anak harus
berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu:
a. Kebutuhan Asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik
yang harus dipenuhi dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi
kebutuhan akan nutrisi atau gizi, kebutuhan
pemberian tindakan keperawatan dalam
meningkatkan dan mencegah terhadap penyakit,
kebutuhan perawatan dan pengobatan apabila
anak sakit, kebutuhan akan tempat atau
perlindungan yang layak dan lain-lain.
a. Kebutuhan Asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian
kasih sayang pada anak atau memperbaiki
psikologi
a. Kebutuhan Asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang
harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal dan sesuai dengan usia tumbuh
kembang.

Anda mungkin juga menyukai