Anda di halaman 1dari 84

PEDOMAN

TATA NASKAH DINAS


DAN POLA KLASIFIKASI ARSIP
BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Palembang , 21-23 Maret 2017


PERMENKES NO.14 TAHUN 2017
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

KEP.MENKES NO.HK.02.02/MENKES/377/2016
TENTANG POLA KLASIFIKASI ARSIP
DAN KODE UNIT PENGOLAH
PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS
TATA NASKAH DINAS DAN
POLA KLASIFIKASI ARSIP
PERUBAHAN LOGO

LAMA BARU
PENJELASAN DAN ARTI LOGO BARU
KEPALA
NASKAH DINAS
ARAHAN
MENTERI KESEHATAN

Penggunaan kop
surat dinas hanya
pada lembar
pertama naskah
dinas.
KEPALA
NASKAH DINAS
KORESPONDENSI
MENTERI KESEHATAN
UKURAN KOP DINAS :

Catatan :
Logo GERMAS hanya digunakan pada Kop Dinas Eselon I
FORMAT Naskah dinas yang ditandatangani pejabat eselon I atas
nama Menteri Kesehatan menggunakan kop surat dalam
KEPALA bahasa Indonesia atau bahasa Inggris berlogo Bakti Husada
sebagaimana contoh terlampir
NASKAH DINAS
Surat yang ditandatangani pejabat eselon I atas nama sendiri,
FORMAT pejabat eselon II atas nama pejabat eselon I dan pejabat
eselon II atas nama sendiri menggunakan kop surat dalam
KEPALA bahasa Indonesia berlogo Kementerian Kesehatan sebagai
contoh terlampir
NASKAH DINAS
Surat yang ditandatangani oleh pimpinan UPT menggunakan
kop surat dalam bahasa Indonesia berlogo Kementerian
KEPALA Kesehatan dan UPT seperti contoh terlampir

NASKAH DINAS

Logo dari
masing2
UPT
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
CAP INSTANSI
CAP
JABATAN CAP DINAS

CAP JABATAN

Warna Cap/stempel dinas menggunakan tinta berwarna ungu.


PENGGUNAAN

CAP
Cap Menteri Kesehatan digunakan
hanya untuk menyertai tanda tangan
Menteri Kesehatan atau Menteri ad.
Interim apabila Menteri Kesehatan
sedang berhalangan/tidak ada.
PENGGUNAAN

CAP
Cap Instansi digunakan untuk
menyertai tanda tangan eselon I a.n.
Menteri Kesehatan
PENGGUNAAN Cap Instansi Cap Jabatan

CAP

1. Cap Jabatan hanya digunakan untuk menyertai tanda tangan pejabat eselon
I yang bersangkutan dan pejabat sementara (pjs) yang ditunjuk selama
pejabat eselon I yang bersangkutan sedang berhalangan/tidak ada.
2. Cap Instansi digunakan untuk menyertai tanda tangan pejabat eselon II dan
kepala UPT.
UKURAN
CAP
R1 R2 R3 R4
VERBAL
KONSEP
KONSEP VERBAL
VERBAL

VERBAL
VERBAL
Apabila isi naskah dinas dan lampirannya
PERSETUJUAN
menyangkut lebih dari satu unit kerja, verbal
KONSEP konsep harus terlebih dahulu diedarkan dan
disetujui oleh pejabat-pejabat secara hirarki dari
unit terkait.

Verbal konsep naskah dinas yang akan


ditandatangani oleh Direktur Jenderal, terlebih
dahulu diajukan dan disetujui oleh Sekretaris
Direktorat Jenderal.
PERSETUJUAN Verbal konsep sambutan Menteri Kesehatan
terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh Biro
KONSEP Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat serta
Sekretaris Jenderal.

Apabila isi naskah dinas tentang keuangan


dan kebijakan yang ditandatangani oleh
Direktur Jenderal, maka setiap halaman naskah
dinas dan lampirannya harus diparaf oleh
minimal pejabat eselon III unit penyelenggara.
PERSETUJUAN Verbal konsep naskah dinas yang
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas
KONSEP nama menteri terlebih dahulu disetujui oleh
eselon I yang terkait dengan substansi naskah
dinas.

Verbal konsep sambutan Sekretaris Jenderal


terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.
Verbal konsep naskah dinas yang berkaitan dengan
pembentukan peraturan terlebih dahulu diajukan
PERSETUJUAN dan disetujui oleh Kepala Biro Hukum dan
KONSEP Organisasi, kecuali dalam hal pengangkatan
pegawai.

Sebagai tanda persetujuan, pejabat yang


berwenang menandatangani naskah dinas,
membubuhkan paraf dan tanggal pada verbal
konsep naskah dinas
PERSETUJUAN Pada setiap lembar draft dan net naskah dinas
verbal wajib dibubuhi paraf oleh pemeriksa di pojok
KONSEP kanan bawah.

Naskah dinas tentang keuangan dan kebijakan


yang telah disetujui oleh pejabat penandatangan
eselon I dan II, pada setiap halaman naskah dinas
dan lampiran diparaf oleh pejabat tata usaha
dari pejabat penandatangan tersebut.
Setelah naskah dinas mendapat persetujuan dari
pejabat yang berwenang, konsep tersebut diregistrasi
dan diberi nomor dan tanggal naskah dinas
NASKAH DINAS
Penomoran naskah dinas berupa peraturan
perundang-undangan hanya menggunakan nomor urut
dan tahun berjalan

Net asli setiap verbal pembentukan peraturan


kecuali dalam hal pengangkatan pegawai, dilakukan
oleh Biro Hukum dan Organisasi. Setiap arsip net asli
peraturan perundang-undangan disimpan oleh Biro
Hukum dan Organisasi.
Bentuk naskah dinas di lingkungan Kementerian Kesehatan terdiri dari 2 (dua)
bentuk, yaitu:

PENGETIKAN Naskah dinas dalam bahasa Indonesia menggunakan bentuk setengah lurus
atau setengah balok (semi block style)
NASKAH
Naskah dinas dalam bahasa Inggris menggunakan bentuk lurus atau bentuk
DINAS balok (block style).

Untuk keseragaman tata naskah dinas, ukuran kertas yang digunakan sebagai
berikut :

Naskah dinas arahan menggunakan kertas F4 berukuran 210 x 330 mm ;


Naskah dinas korespondensi

Naskah dinas khusus


menggunakan kertas A4
Laporan dan yang berukuran 297 x 210 mm

Telaahan staf
PEMBUBUHAN
PARAF DAN TANDA TANGAN

Tinta yang digunakan untuk penulisan surat


berwarna HITAM sedangkan untuk warna
tinta yang digunakan dalam pembubuhan
paraf dan tanda tangan berwarna
BIRU TUA
Naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri
Kesehatan
PEMBUBUHAN
PARAF Sebelum:

MENTERI KESEHATAN Paraf Menteri Kesehatan, Paraf


Sekjen Eselon I

Nila Farid Moeloek


Sesudah:

Paraf Menteri Kesehatan, Paraf


Eselon I Sekjen

Nila Farid Moeloek


Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat eselon I
(Direktur Jenderal) di lingkungan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan,
PEMBUBUHAN Sebelum:
PARAF Paraf Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Paraf
ESELON I Ses Es II Eselon III

dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS


NIP 196108201988121001
Sesudah:

Paraf Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Paraf


Eselon III Ses Es II

dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS


NIP 196108201988121001
Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat Eselon II di lingkungan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

PEMBUBUHAN Sebelum:
Paraf Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Paraf
PARAF Es. III Es. IV
ESELON II

dr. Agus Hadian Rahim, Sp.OT(K), M.Epid, MH.Kes


NIP 196008121988121001

Sesudah:
Paraf
Paraf Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,
Es IV Es III

dr. Agus Hadian Rahim, Sp.OT(K), M.Epid, MH.Kes


NIP 196008121988121001
POLA KLASIFIKASI ARSIP

KKA/UP/No.Surat/Tahun Surat

KKA : Kode Klasifikasi Arsip


UP : Unit Pengolah
POLA KLASIFIKASI ARSIP
Penomoran Untuk Kantor Pusat
Naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan.

YM.01.01/MENKES/187/2017
Kode klasifikasi yang berkaitan dengan
disiplin dan kesejahteraan pegawai

Penandatanganan surat

Nomor urut surat

Tahun pembuatan surat


Naskah dinas yang ditandatangani oleh Pejabat Eselon I
(Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan)

KP.04.02/ I /1510/2017
Kode klasifikasi yang berkaitan dengan disiplin
dan kesejahteraan pegawai

Penandatanganan surat

Nomor urut surat

Tahun pembuatan surat


Naskah dinas (internal) yang ditandatangani oleh pejabat eselon II
(Sekretaris Direktorat Jenderal)
KP.02.04/I.4/1658/2017
Kode klasifikasi yang berkaitan dengan
penilaian sasaran kinerja pegawai

Kode unit pengolah penandatanganan surat

Nomor urut surat

Tahun pembuatan surat


Naskah dinas yang ditandatangani oleh Sekretaris Ditjen Yankes
untuk para Direktur Direktorat Jenderal
UM.01.01/I.II/1658/2017
Kode klasifikasi yang berkaitan dengan
administrasi perjalanan dinas luar negeri

Kode unit pengolah penandatanganan


Surat (PKP)

Nomor urut surat

Tahun pembuatan surat


X. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1. Direktorat Medik dan Keperawatan


1.1 Bidang Medik
1.1.1 Seksi Pelayanan Medik
1.1.2 Seksi Penunjang Medik
1.1.3 Seksi Rekam Medik

1.2 Bidang Pelayanan Keperawatan


1.2.1 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan dan Gawat Darurat
1.2.2 Seksi Pelayanan Keperawatan rawat Inap
1.2.3 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus

2. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan


2.1 Bagian Sumber Daya Manusia
2.1.1 Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai
2.1.2 Subbagian Pengembangan dan Pembinaan Pegawai
2.1.3 Subbagian Kesejahteraan dan Informasi Pegawai

2.2 Bagian Pendidikan dan Penelitian


2.2.1 Subbagian Pendidikan dan Penelitian Medik
2.2.2 Subbagian Pendidikan dan Penelitian Keperawatan dan Non Medik
3. Direktorat Keuangan

3.1 Bagian Penyusunan dan Evaluasi Anggaran


3.1.1 Subbagian Penyusunan Anggaran
3.1.2 Subbagian Evaluasi Anggaran

3.2. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana


3.2.1 Subbagian Perbendaharaan
3.2.2 Subbagian Mobilisasi Dana

3.3. Bagian Akuntansi dan Verifikasi


3.3.1 Subbagian Akuntansi Keuangan dan Verifikasi
3.3.2 Subbagian Akuntansi Manajemen
4. Direktorat Umum dan Operasional

4.1 Bagian Umum


4.1.1 Subbagian Tata Usaha
4.1.2 Subbagian Rumah Tangga
4.1.3 Subbagian Hukum dan Kemitraan

4.2 Bagian Perencanan dan Evaluasi


4.2.1 Subbagian Perencanaan
4.2.2 Subbagian Evaluasi
4.2.3 Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler

5. Dewan Pengawas
6. Komite
7. Satuan Pemeriksaan Internal
Naskah dinas yang ditandatangani oleh Direktur Utama
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Contoh : UM.01.02/ X.1/1234/2017

Kode klasifikasi yang berkaitan


dengan penyelenggaraan rapat
Pimpinan (buku orange)

Kode unit pengolah


penandatanganan surat

Nomor urut surat

Tahun pembuatan surat


XXXII. RS Kusta Dr. Rivai Abdul Palembang

1. Direktorat Pelayanan
1.1 Bidang Medik
1.1.1 Seksi Pelayanan Medik
1.1.2 Seksi Penunjang Medik

1.2 Bidang Keperawatan


1.2.1 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan
1.2.2 Seksi Pelayanan Keperawatan rawat Inap

1.3 Bidang Rehabilitasi


1.3.1 Seksi Rehabilitasi Medik
1.3.2 Seksi Rehabilitasi Karya dan Sosial Medik
2. Direktorat Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum
2.1 Bagian Keuangan
2.1.1 Subbagian Perencanaan dan Anggaran
2.1.2 Subbagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
2.1.3 Subbagian Akuntans

2.2 Bagian Sumber Daya Manusia


2.2.1 Subbagian Administrasi SDM
2.2.2 Subbagian Pengembangan SDM
2.2.3 Subbagian Pendidikan dan Penelitian

2.3 Bagian Umum


2.3.1 Subbagian Tata Usaha dan Humas
2.3.2 Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
2.3.3 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

3. Komite
4. Satuan Pemeriksaan Internal
Naskah dinas yang ditandatangani oleh Direktur
RS Kusta Dr. Rivai Abdul Palembang
Contoh : UM.01.02/ XXXII.1/1234/2017
Kode klasifikasi yang
berkaitan dengan
penyelenggaraan rapat
Pimpinan (buku orange)
Kode unit pengolah
penandatanganan surat
Nomor urut surat
Tahun pembuatan surat
XLII. BBLK Palembang

1. Kepala BBLK
1.1 Bagian Keuangan dan Administrasi Umum
1.1.1 Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara
1.1.2 Subbagian Administrasi Umum

1.2 Bidang Pelayanan


1.1.1 Seksi Laboratorium Klinik dan Uji Kesehatan
1.1.2 Seksi Laboratorium Kesehatan Masyarakat

1.3 Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis


1.1.1 Seksi Pemantapan Mutu
1.1.2 Seksi Bimbingan Teknis

2. Satuan Pemeriksaan Internal


Naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala BBLK Palembang

Contoh : UM.01.02/XLII.1/1234/2017
Kode klasifikasi yang berkaitan dengan
penyelenggaraan rapat Pimpinan (buku
orange)

Kode unit pengolah penandatanganan


surat

Nomor urut surat


Tahun pembuatan surat
SAMPUL
SURAT
MENTERI
Amplop Kementerian Kesehatan berbahasa Indonesia

NOMOR DAN
SAMPUL
SAMPUL
SURAT
SURAT
Warna coklat

Amplop Kementerian Kesehatan berbahasa Inggris

Warna coklat
Amplop Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

NOMOR DAN
SAMPUL
SAMPUL
SURAT
SURAT
Warna coklat

Warna coklat
Surat eksternal Kementerian Kesehatan:
PENULISAN
ALAMAT SURAT Sebelum:
EKSTERNAL Yang terhormat,
Presiden Republik Indonesia
Jalan Medan Merdeka Utara

Sesudah:

Yth. Presiden Republik Indonesia


Jalan Medan Merdeka Utara

Penulisan nama jabatan tidak menggunakan sebutan bapak


atau ibu.
Untuk perhatian (u.p.) digunakan atau ditujukan kepada
seseorang atau pejabat teknis yang menangani suatu kegiatan
PENULISAN atau suatu pekerjaan tanpa memerlukan kebijakan langsung dari
pimpinan pejabat yang bersangkutan.
ALAMAT SURAT
Sebelum:
Yang terhormat,
Kepala Biro Umum
Setjen Kementerian Kesehatan
u.p. Kepala Bagian Rumah Tangga
Sesudah:
Yth. Kepala Biro Umum
Setjen Kementerian Kesehatan
u.p. Kepala Bagian Rumah Tangga
PERATURAN PEDOMAN
PETUNJUK PELAKSANAAN INSTRUKSI
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
SURAT
Berisi gambar lambang negara/logo instansi dan nama
EDARAN jabatan/instansi, ditulis dengan huruf kapital,diletakan
MENTERI KESEHATAN secara simetris;
Kata Yth. diikuti dengan huruf kapital di bawah
lambang negara/logo instansi, ditulis dengan huruf
Bagian Kepala kapital serta nomor surat edaran di bawahnya secara
Surat Edaran simetris;
Kata tentang, yang dicantumkan di bawah kata surat
edaran ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
Rumusan judul surat edaran, ditulis dengan huruf
kapital secara simetris di bawah kata tentang.
SURAT
KEPUTUSAN MENTERI Eselon I, II dan Kepala UPT
SALINAN
KEPUTUSAN
SURAT PERINTAH Surat perintah digunakan untuk penunjukkan sebagai pejabat
pelaksana tugas maupun pelaksana harian.

Kop naskah dinas, yang berisi lambang negara


dan nama jabatan (untuk pejabat negara) atau logo
instansi (untuk nonpejabat negara), ditulis
dengan huruf kapital secara simetris.
Bagian Kepala
Surat perintah
Kata surat perintah, ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;

Nomor, yang berada di bawah tulisan Surat Perintah.


SURAT
PERINTAH
SURAT
TUGAS
NASKAH
DINAS
KORESPONDENSI
( INTERNAL)
Naskah Dinas di tandatangani Menteri Naskah Dinas di tandatangani Eselon I ke bawah

NASKAH
DINAS
KORESPONDENSI
( EKSTERNAL)
UNDANGAN
KARTU
UNDANGAN
Surat Perjanjian Antar Lembaga Dalam Negeri Untuk Non Pejabat Negara

PERJANJIAN Pasal 5

DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN

NEGERI
Pasal 6

LAIN-LAIN
Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force majeure, dapat
dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tugas
pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak.

Yang termasuk force majeure adalahbencana alam;


tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter
keadaan keamanan yang tidak mengizinkan.

Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan diatur bersama
kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

Pasal 7

PENUTUP

Nama Institusi Pihak II Nama Institusi Pihak I

Nama jabatan, Nama jabatan,

Tanda Tangan Tanda Tangan

Nama Nama
PERJANJIAN
INTERNASIONAL
LETTER OF INTENT
PERJANJIAN
INTERNASIONAL
MEMORANDUM OF
UNDERSTANDING
SURAT
KUASA
SURAT Format Bahasa Indonesia
Format Bahasa Inggris
KUASA
MoU
BERITA
ACARA
Surat Keterangan
SURAT
Surat Keterangan tentang Peristiwa

KETERANGAN
SURAT
pengantar
PENGUMUMAN
LAPORAN
TELAAHAN
STAF
Naskah dinas elektronis adalah
naskah dinas berupa komunikasi dan
informasi yang dilakukan secara
elektronis atau yang terekam dalam
multimedia elektronis.
MATRIKS KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS

Ketua Ketua Staf


Komite Komisi Khusus
Karo/
Kapus/ Kabag/ Kasubbid/
Jenis Sekretaris Dirjen/ Itjen/ Staf Kepala
No Menteri Sesitjen/ Ses. KKI Kabid/ Kasubbag/
Naskah Dinas Jenderal Ka. Badan Ahli UPT
Sesditjen/ Kasubdit Kasi
Direktur

1 Peraturan
V

2 Pedoman
V

3 Petunjuk
Pelaksanaan/
Petunjuk Teknis

V V V
Ketua Ketua Staf
Komite Komisi Khusus
Karo/
Itjen/ Kapus/ Kabag/ Kasubbid/
Jenis Sekretaris Staf Kepala
No Menteri Dirjen/ Sesitjen/ Ses. KKI Kabid/ Kasubbag/
Naskah Dinas Jenderal Ahli UPT
Ka. Badan Sesditjen/ Kasubdit Kasi
Direktur

12 Surat Undangan

V V V V V V V V V

13 Surat Perjanjian
V V V V
Logo akreditasi, sertifikasi, atau
sejenisnya dapat dicantumkan
dibawah naskah dinas.
Penggunaan segala kegiatan yang dilakukan di dalam

Garis organisasi atau Pimpinan organisasi instansi pemerintah


bertanggung jawab atas instansinya.
Kewenangan
Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau
diserahkan kepada seseorang yang bukan pejabat berwenang.
Garis kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani
oleh pejabat yang mendapat pelimpahan dari pejabat
yang berwenang.
Bentuk pelimpahan wewenang penandatanganan Naskah dinas adalah sebagai
MATRIKS berikut:
KEWENANGAN
Atas nama digunakan jika yang berwenang menandatangani surat/dokumen
PENANDATANGANAN
melimpahkan wewenang kepada pejabat di bawahnya.
a.n.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
Pelimpahan wewenang tersebut dalam bentuk tertulis dalam surat kuasa,
keputusan, mandat, instruksi, disposisi;
Materi wewenang yang dilimpahkan benar-benar menjadi tugas dan tanggung
jawab pejabat yang melimpahkan;
Rentang pelimpahan paling banyak hanya dua tahap dihitung dari pelimpahan
jenjang pertama, kecuali urusan kepegawaian;
Tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan surat berada pada pejabat
yang diatasnamakan.

Contoh
a.n. Menteri Kesehatan
Direktur Jenderal,

dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS


NIP 196108201988121001
MATRIKS Untuk beliau yang disingkat (u.b.) digunakan jika pejabat yang
diberi kuasa memberi mandat kepada bawahannya. Oleh sebab
KEWENANGAN itu, u.b. digunakan setelah a.n.
PENANDATANGANAN
u.b.

Contoh
a.n. Menteri Kesehatan
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
u.b.
Direktur Kesehatan Primer,

dr. Gita Maya


NIP
Pelaksana Tugas (Plt.)

Ketentuan penandatanganan pelaksana tugas yang disingkat


MATRIKS (Plt.) adalah sebagai berikut.
KEWENANGAN Pelaksana tugas (Plt.) digunakan apabila pejabat yang
PENANDATANGANAN berwenang menandatangani naskah dinas belum ditetapkan
Plt. karena menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut.

Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan


pejabat yang definitif ditetapkan.

Contoh
Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan,

Nama lengkap
NIP
Ketentuan penandatanganan pelaksana harian yang disingkat (Plh.) adalah
sebagai berikut:
Pelaksana harian (Plh.) digunakan apabila pejabat yang
MATRIKS berwenang menandatangani naskah dinas tidak berada di
KEWENANGAN tempat sehingga untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
PENANDATANGANAN sehari-hari perlu ada pejabat sementara yang menggantikannya.
Plh.
Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan
pejabat yang definitif kembali ke tempat.

Contoh
Plh. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan,

Nama lengkap
NIP

Anda mungkin juga menyukai