Anda di halaman 1dari 25

TERMODINAMIKA

ENTROPI, ENERGI BEBAS DAN


ARAH REAKSI
Entropi dan Ketidakteraturan
Redistribusi partikel gas dalam wadah terjadi tanpa
perubahan energi dalam total sistem, semua susunan
ekivalen
Jumlah cara komponen sistem dapat disusun tanpa
merubah energi sistem terkait erat dengan kuantitas
entropi (S)
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem
Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya
sedikit seperti kristal padat memiliki ketidakteraturan
yang kecil atau entropi rendah
Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya
banyak seperti gas memiliki ketidakteraturan besar atau
entropi tinggi
Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem
menjadi semakin tidak teratur, random dan
energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih
besar Sdisorder > Sorder
Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi
juga fungsi keadaan yaitu hanya tergantung
pada keadaan awal dan akhir tidak pada
bagaimana proses terjadinya
Ssis = Sfinal Sinitial
Jika entropi meningkat maka Ssis akan positif,
sebaliknya jika entropi turun, maka Ssis akan
negatif
Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika
Apa yang menentukan arah perubahan spontan?
Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random,
distribusi partikel kurang teratur
Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es
meleleh) tetapi ada juga yang lebih teratur (air
membeku) secara spontan
Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua
proses yang berlangsung dalam arah spontan akan
meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan
lingkungan). Ini yang disebut dengan hukum kedua
termodinamika
Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi
sistem atau lingkungan, tetapi untuk perubahan spontan
entropi total sistem dan lingkungan harus positif
Suniv = Ssis + Ssurr > 0
Entropi Molar Standar
Entropi (S) berhubungan dengan jumlah cara (W) sistem dapat
tersusun tanpa merubah energi dalam
Tahun 1877 Ludwig Boltzmann menguraikan hubungan ini secara
kuantitatif
S = k ln W
Dimana k adalah konstanta Blotzmann (R/NA) 1,38x10-23 J/K
Tidak seperti entalpi, entropi memiliki nilai mutlak dengan
menerapkan hukum ketiga Termodinamika yang menyatakan kristal
sempurna memiliki entropi nol pada temperatur nol absolut Ssis = 0
pada 0 K
Pada nol absolut, semua partikel pada kristal memiliki energi
minimum sehingga hanya ada satu cara mereka tersusun
Nilai entropi biasanya dibandingkan pada keadaan standar dengan
T tertentu, untuk gas pada 1 atm, larutan 1 M, dan zat murni pada
keadaan paling stabil untuk padat dan cair
Entropi merupakan besaran ekstensif sehingga tergantung pada
jumlah oleh karena itu dikenalkan dengan entropi molar standar
dalam satuan J/mol K
Memperkirakan Nilai So Relatif Sistem

Berdasarkan pengamatan level


molekuler kita bisa memperkirakan
entropi zat akibat pengaruh
1. Perubahan temperatur
2. Keadaan fisik dan perubahan fasa
3. Pelarutan solid atau liquid
4. Pelarutan gas
5. Ukuran atom atau kompleksitas molekul
1. Perubahan Temperatur
So meningkat seiring dengan kenaikan
temperatur
T(K) 273 295 298
So 31,0 32,9 33,1
Kenaikan temperatur menunjukkan
kenaikan energi kinetik rata-rata partikel
2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa

Ketika fasa yang lebih teratur berubah ke


yang kurang teratur, perubahan entropi
positif
Untuk zat tertentu So meningkat manakala
perubahan zat dari solid ke liquid ke gas
Na H 2O C(grafit)
So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s)
So (g) 153,6 188,7 158,0
3. Pelarutan solid atau liquid
Entropi solid atau liquid terlarut biasanya
lebih besar dari solut murni, tetapi jenis
solut dan solven dan bagaimana proses
pelarutannya mempengaruhi entropi
overall
NaCl AlCl3 CH3OH
So s/l 72.1(s) 167(s) 127(l)
Soaq 115,1 -148 132
4. Pelarutan Gas
Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi
lebih teratur saat dilarutkan dalam liquid
atau solid
Entropi larutan gas dalam liquid atau solid
selalu lebih kecil dibanding gas murni
Saat O2 (Sog = 205,0J/mol K) dilarutkan
dalam air, entropi turun drastis (Soaq =
110,9 J/mol K)
5. Ukuran Atom atau Kompleksitas
molekul
Perbedaan entropi zat dengan fasa sama
tergantung pada ukuran atom dan
komplesitas molekul
Li Na K Rb Cs
Jari2 152 186 227 248 265
M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9
So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2
Untuk senyawa, entropi meningkat seiring
dengan kompleksitas kimia yaitu dengan
semakin banyaknya jumlah atom dalam
molekul
Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan
kovalen
NO NO2 N 2O 4
So(g) 211 240 304
Kecenderungan ini didasarkan atas variasi
gerakan yang dapat dilakukan molekul
Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu
diperhitungkan bagaimana bagian dari melekul
dapat bergerak terhadap bagian lain
Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan
bervibrasi dengan lebih banyak cara dibanding
rantai pendek
CH4 C2H6 C3H8 C4H10
So 186 230 270 310
Latihan
Mana entropi yang lebih tinggi
1 mol SO2(g) atau 1 mol SO3(g)
1 mol CO2(s) atau 1 mol CO2(g)
3 mol gas oksigen (O2) atau 2 mol gas ozon (O3)
1 mol KBr(s) atau 1 mol KBr(aq)
Air laut pada pertengahan musim dingin 2oC
atau pada pertengahan musim panas 23oC
1 mol CF4(g) atau 1 mol CCl4(g)
Entropi Standar Reaksi Sorxn
Sorxn = mSoproduk - nSoreaktan
m dan n adalah jumlah individual spesies diwakili oleh
koefisien reaksi
Jika ammonia terbentuk dari komponen nya, 4 mol gas
menghasilkan 2 mol gas karena gas memiliki entropi
molar tinggi, terlihat entropi produk kurang dari reaktan
sehingga entropi turun selama reaksi
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Sorxn = (2 mol NH3 x So NH3) [(1 mol N2 x So N2) + (3
mol H2 x So H2)]
Sorxn = (2 x 193) [(1 x 191,5) + (3 x 130,6) = -197 J/K
Hk kedua menyatakan penurunan entropi sistem hanya
dapat terjadi jika entropi lingkungan meningkat
melebihinya
Peran penting lingkungan adalah dalam memberi
panas ke sistem atau mengambilnya dari sistem (lingk
dapat berperan sebagai source or heat sink)
Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas
sistem, diserap oleh lingkungan ini menyebabkan gerak
random partikel dilingkungan meningkat sehingga
entropi meningkat qsis < 0, qsurr > 0, Ssurr > 0
Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas
dan lingkungan melepas panas, sehingga entropi
lingkungan menurun, qsis > 0, qsurr < 0, Ssurr < 0
Perubahan entropi lingkungan berbanding lurus
dengan perubahan panas sistem dan
berbanding terbalik dengan temperatur
lingkungan sebelum transfer panas
Ssurr -qsis, dan Ssurr 1/T
Kombinasinya menghasilkan
Ssurr = -qsis/T
Jika proses berlangsung pada tekanan konstan,
qp sama dengan H sehingga
Ssurr = -Hsis/T
Kita dapat menghitung Ssurr dengan mengukur
Hsis dan temperatur ketika perubahan terjadi
Contoh Soal
Pada 298K pembentukan ammonia
memiliki Sosis negatif
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) Sosis = -197 J/K
Hitung Souniv dan nyatakan apakah reaksi
terjadi spontan pada temperatur ini!
Apakah oksidasi FeO(s) menjadi Fe2O3(s)
terjadi secara spontan pada 298 K?
Perubahan Entropi dan Keadaan
Kesetimbangan
Perubahan mengarah kekesetimbangan secara
spontan, Suniv > 0
Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi
daya untuk mendorong perubahan sehingga
Suniv = 0. Pada titik ini perubahan entropi pada
sistem diikuti perubahan entropi lingkungan
dalam jumlah yang sama tetapi berbeda tanda
Pada kesetimbangan Suniv = Ssis + Ssurr = 0
Atau Ssis = -Ssurr
Kesetimbangan Uap Air
Penguapan 1 mol air pada 100oC (373 K)
H2O(l:373 K) H2O(g: 373 K)
Sosis = So H2O(g) So H2O(l)
= 195,9 86,8 = 109,1 J/K
Sistem menjadi lebih tidak teratur
Ssurr = -Hosis/T = -Hovap/T
= -40,7 x 103 J/373 K = -109 J/K
Suniv = 109 J/K + (-109 J/K) = 0
Saat kesetimbangan tercapai, proses reaksi
berlangsung spontan baik arah maju maupun
balik
Eksotermik dan Endotermik
Spontan
Reaksi Eksotermik
C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(g) +
kalor
CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s) + kalor
Reaksi Endotermik
Kalor + Ba(OH)28H2O(s) + 2NH4NO3(s)
Ba2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2NH3(aq) + 10H2O(l)
Entropi, Energi Bebas dan Kerja
Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur
Ssis dan Ssurr, tetapi akan lebih mudah jika kita
memiliki satu parameter saja untuk menentukan
spontanitas
Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang
menggabungkan entalpi dan entropi dari sistem
G = H TS
Diajukan oleh Josiah Willard Gibbs 1877
Suniv = Ssis + Ssurr
Pada Tekanan konstan Ssurr = -Hsis/T
Suniv = Ssis - Hsis/T
Jika kedua sisi dikalikan T maka
-TSuniv = Hsis - TSsis atau
-TSuniv = Gsis
Suniv > 0 spontan G < 0
Suniv < 0 non spontan G > 0
Suniv = 0 setimbang G = 0
Menghitung Perubahan Energi
Bebas Standar
Gosis = Hosis - TSosis
Energi bebas Gibbs juga dapat dihitung
(karena ia fungsi keadaan) dari energi
bebas produk dan reaktan
Gorxn = mGof(produk) - nGof(reaktan)
Catatan : Gof suatu unsur pada keadaan
standarnya adalah nol

Anda mungkin juga menyukai