Anda di halaman 1dari 15

INTOKSIKASI

INSEKTISIDA FOSFAT
ORGANIK
Oleh:
Dr. Puguh Santoso
Intoksikasi Insektisida
Fosfat Organik :
Sifat sifat
Nama lain dari IFO : Insektisida Organo Fosfat
(cholinesterase inhibitor)
IFO : Insektisida poten, paling banyak digunakan
dalam pertanian, toksisitas tinggi
Derivatnya (Tabun dan Sarin), dipakai di P.D.II,
Sebagai gas syaraf gas perang
Absorbsi : kulit yang normal (intact), paru dan
saluran makanan tidak berakumulasi dalam
jaringan tubuh.
Macam macamnya
:
Malathiinon (Tolly), Parathion, Diazinon,
Basudin, Paraoxon, Phosdrin, Raid, Systox, TEPP
(tetraethyl pyrophosphat) dll.
Cholinesterase Inhibitor Insectisida :
a. IFO yang murni dan
b. Carbamate
Keduanya mempunyai sifat-sifat fisik/
gambaran klinik yang sama. Salah satu contoh
golongan carbamate : Baygon
Macam macam IFO yang
banyak beredar untuk
keperluan rumah tangga
1. Mafu = DDVP (Dimethyl -2-2
dichlorvinyl phospate = dichlorvos)
2. Baygon = DDVP + Propoxur
3. Raid = DDVP + Propoxur
4. Startox = DDVP + Allethrin
5. Sheltox = DDVP + Pyrethroid
PATOGENESIS
KhE
Akh _ _ _ _ _ inaktif
IFO

KhE
AKh --- XX --- inaktif
Akh --- efek kholinergik :
1. Muskarinik : otot polos
2. Nikotinik : otot bergaris (skelet)
3. SSP : stimulasi kemudian depresi
Ikatan IFO KhE : reversible
Efek Farmakologik
AKH:
a) Muskarinik : Saluran makanan,
kelenjar ludah dan keringat,
pupil,bronkus dan jantung
b) Nikotinik : Otot-otot skelet, bola mata,
lidah, kelopak mata, dan otot
pernafasan
c) SSP : Nyeri kepala, perubahan emosi,
kejang-kejang (konvulsi) sampai koma
DIAGNOSIS :
Keracunan Ringan :
Anorexia, nyeri kepala, rasa lemah, takut, tremor
lidah/kelopak mata, miosis
Keracunan Sedang :
Nausea, muntah-muntah, kejang/kram perut,
hipersalivasi, hiperhidrosis, fasikulasi otot,
bradikardi
Keracunan Berat :
Diare, pupil pin-point, reaksi cahaya (-), sesak
nafas, sianosis, edema paru, inkontinensia urin dan
feses, konvulsi, koma, blokade jantung, akhirnya
meninggal
PEMERIKSAAN LABORATORIK
Lab rutin tidak banyak menolong
Pengukuran kadar Choline Esterase : Dalam
eritrosit dan plasma untuk kepastian
diagnosis

Keracunan Akut :
Ringan 40 - 70% N
Sedang 20-40 % N
Berat < 20 %
Pemeriksaan PA :

Tidak khas edema paru,


dilatasi kapiler dan hiperemi
paru, otak dan organ organ
lain
PENGOBATAN :
1. Resusitasi : ABC
Hisap lendir dalam saluran nafas, hindari obat-
obat depresan saluran nafas, k.p digunakan
respirator pada kegagalan nafas yang berat
2. Eliminasi
Emesis, katarsis, KL, kramas rambut dan
mandikan seluruh tubuh dengan sabun
3. Antidotum :
Atropia sulfat (SA) menghambat efek akumulasi Akh
pada tempat-tempat penumpukannya.
Dimulai bolus Intra vena 1-2,5 mg, dilanjutkan 0,5-1
mg setiap5-10-15 menit sampai terjadi gejala atropinasi
Atropinasi : muka merah, mulut kering, takikardia,
febris, dan psikosis
Kemudin dosis diturunkan dan interval diperpanjang,
15 30 60 menit selanjutnya setiap 2 4- 6 jam
Sulfat Atrophine diberhentikan minimal setelah 2 x 24
jam.
Penghentian SA secara mendadak, dapat menimbulkan
rebound effect, berupa Oedema paru dan kegagalan
pernafasan berakibat fatal
Prognosis :
Pada umumnya baik, bila belum
terlambat.
Beberapa kesalahan pengobatan :
a) Resusitasi kurang baik
b) Eliminasi kurang sempurna
c) Atropin kurang adekuat/ terlalu
cepat dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai