Anda di halaman 1dari 38

Free Sex

dan
Pengaruh Terhadap
Kesehatan Reproduksi
dr. Herdhana Suwartono, Sp.OG

Ampana, 16 Januari 2016


OUTLINE
Seks Bebas (Free Sex )
Kesehatan Reproduksi Remaja
Organ Reproduksi
Seks pranikah :
Adalah hubungan seks berganti-ganti
pasangan, diluar nikah yang
berakibat kehamilan yang tidak
diinginkan (KTD), aborsi, infeksi
menular seksual (IMS), HIV&AIDS,
infertilitas dan keganasan
Penyimpangan Perilaku Seksual :
Homoseksual (lesbian atau gay) :
tertarik pada jenis kelamin yang sama
Pedophilia : seorang dewasa yang
tertari seks pada anak-anak
REPRODUKSI

Secara sederhana mempunyai arti suatu


proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi
kelestarian hidup
Kesehatan Reproduksi

Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial


secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan yang berkaitan
dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi
pada laki-laki dan perempuan

(UU No 36/2009 tentang Kesehatan, pasal 71 ayat 1)

5
Kesehatan Reproduksi Remaja
Tiga hal yang menjadikan masa remaja penting
sekali bagi Kesehatan Reproduksi:
1. Masa Remaja (10-19 tahun), merupakan masa
khusus dan penting, karena merupakan
periode pematangan organ reproduksi manusia
masa pubertas

2. Masa Remaja terjadi perubahan fisik


(organobiologik) secara cepat, yang tidak
seimbang dengan perubahan kejiwaan
(mental-emosional)
3. Dalam lingkungan sosial tertentu, sering terjadi
perbedaan perlakuan terhadap remaja laki-laki dan
perempuan
Ciri-ciri Perubahan Fisik pada
Masa Remaja
Tanda-tanda seks primer
Haid pada remaja putri/ menarche
Mimpi basah pada remaja laki-laki
Tanda-tanda seks sekunder
Remaja putri: pinggul melebar, peertumbuhan rahim
dan vagina, payudara membesar, tumbuh rambut di
ketiak dan sekitar kemaluan
Remaja laki-laki: perubahan suara, tumbuhnya jakun,,
penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi
dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuh
kumis, cambang dan rambut di sekitar kemaluan
Ciri-ciri Perubahan Kejiwaan pada
Masa Remaja
Perubahan emosi
Sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi,
tertawa)
Agresif dan mudah bereaksi terhadap
rangsangan luar
Perkembangan intelegensia
Mampu berpikir abstrak, senang memberikan
kritik
Ingin mencoba hal-hal baru
Keperawanan
Dimulut vagina : selaput dara (hymen), yang dapat
robek antara lain disebabkan bersanggama,
kecelakaan, masturbasi/ onani yang terlalu dalam,
dan olah raga

Dikatakan perawan apabila belum pernah


melakukan hubungan seksual ( penis masuk ke
vagina)
Organ Reproduksi Laki-laki
Testis (buah pelir)
Skrotum
Vas deferens (saluran sperma)
Prostat, vesikula seminalis dan beberapa
kelenjar lainnya
Penis
ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI BAGIAN LUAR
fungsi khusus

Ereksi : pengerasan dan pembesaran penis karena


pembuluh darah penis dipenuhi dengan darah
Ejakulasi : keluarnya cairan sperma melalui saluran kemih
Mimpi basah : keluarnya sperma saat tidur
Masturbasi/Onani : merupakan aktifitas merangsang
dengan menyentuh atau meraba organ genitalia. Secara
fisiologis masturbasi tidak mengganggu kesehatan selama
dilakukan secara bersih dan tidak terobsesi
Konsepsi dan Kehamilan
Adalah peristiwa terjadinya pembuahan (masuknya
spermatozoa ke dalam sel telur/ovum)
Terjadi di Ampula Tuba Falopii
Hasil konsepsi disebut zigot
Berkembang di dalam rahim sampai akhirnya dilahirkan
sebagai bayi
KONSEPSI
Akibat Seks Bebas
Hilangnya keperawanan
Penyakit Menular seksual
Keputihan
Risiko terkena kanker cerviks (mulut rahim)
Kehamilan
Pengguguran kehamilan yang tidak aman
Gangguan psikologis
Putus sekolah
Pencegahan
Terima Kasih
Mitos Seksual
Sesuatu hal yang diyakini sebagai benar tetapi tidak ada
dasar ilmiahnya. Dengan kata lain mitos itu adalah sesuatu
yang secara ilmiah tidak benar.
Mitos-mitos tersebut berkembang karena berbagai faktor,
seperti faktor ketidaktahuan, faktor budaya, faktor pribadi
orang yang bersangkutan, dsb.
Mitos umumnya dikonotasikan sebagai anggapan keliru
tapi dipercaya banyak orang
Mitos seks pada remaja:
Mitos di kalangan remaja mengenai seks
Mitos mengenai perilaku seks remaja
1. Berhubungan seks dengan pacar merupakan
bukti cinta.
Faktanya, berhubungan seks bukan cara untuk
menunjukkan kasih sayang pada saat masih
pacaran, melainkan karena disebabkan adanya
dorongan seksual yang tidak terkontrol dan
keinginan untuk mencoba-coba. Rasa sayang kita
dengan pacar bisa ditunjukkan dengan cara lain.
2. Hubungan seks pertama kali selalu ditandai
dengan keluarnya darah dari vagina.
Faktanya, tidak selalu hubungan seks yang
pertama kali itu kelihatan berdarah. Apabila
komunikasi seksual terjalin dengan baik dan
hubungan seksual dilakukan dalam keadaan siap
dan disertai foreplay yang cukup bisa tidak
memunculkan adanya perdarahan.
3. Loncat-loncat setelah berhubungan seks
tidak akan menyebabkan kehamilan.
Faktanya, ketika spermatozoa sudah memasuki
vagina, maka spermatozoa akan mencari sel telur
yang telah matang untuk dibuahi. Loncat-loncat
tidak akan mengeluarkan spermatozoa. Jadi, tetap
ada kemungkinan untuk terjadinya pembuahan
atau kehamilan.
4. Selaput dara yang robek berarti sudah pernah
melakukan hubungan seksual atau tidak
perawan lagi
Faktanya tidak selalu demikian. Selaput dara
merupakan selaput kulit yang tipis yang dapat
meregang dan robek karena beberapa hal. Selain
karena melakukan hubungan seks, selaput dara
juga bisa robek karena melakukan olah raga
tertentu seperti naik sepeda dan berkuda. Karena
itu, robeknya selaput dara belum tentu karena
hubungan seks, malah ada juga perempuan yang
sudah menikah dan berhubungan seks berkali-
kali tapi selaput daranya masih utuh dan tidak
koyak karena selaput daranya elastis.
5. Keperawanan dapat ditebak dari cara berjalan dan
bentuk pinggul.
Faktanya, keperawanan tidak bisa dilihat dari bentuk
pinggul atau cara jalan. Keperawanan kadang dipandang
dari 2 sisi, bagi yang memandang dari sisi fisik saja (ini
berkaitan dengan selaput dara), tapi hanya bisa diketahui
melalui hasil pemeriksaan dokter. Jadi hanya dari
pemeriksaan khususlah yang memungkinkan
diketahuinya selaput dara robek atau tidak serta
kemungkinan penyebabnya. Hanya saja keperawanan
kembali lagi bukan cuma fisik. Kedua, dari sisi psikososial
yang mengacu pada apakah seseorang perempuan sudah
pernah melakukan hubungan seks atau belum. Ini
sebaiknya yang dijadikan acuan, tetapi masihkah
keperawanan berarti segalanya di hari begini?
6. Dorongan seksual laki-laki lebih besar daripada
perempuan.
Faktanya, dorongan seksual merupakan hal yang
alamiah muncul pada setiap individu pada umumnya
dimulai saat ia menginjak masa pubertas (karena
mulai berfungsinya hormon seksual). Dan ini sangat
wajar dan seimbang baik pada laki-laki maupun
perempuan. Faktor yang mempengaruhi dorongan
seksual antara lain kepribadian, pola sosialisasi, dan
pengalaman seksual. Dorongan seksual perempuan
sering disebut-sebut lebih kecil dari laki-laki karena
lingkungan menganggap perempuan yang
mengekspresikan dorongan seksualnya adalah
perempuan yang nakal atau kurang baik, sementara
laki-laki tidak pernah dipermasalahkan.
7. Perempuan yang berdada besar dorongan
seksualnya besar.

Faktanya tidak seperti itu. Secara medis, tidak ada


hubungan langsung antara ukuran payudara
dengan dorongan seksual seseorang. Dorongan
seksual itu ditentukan oleh kepribadian, pola
sosialisasi, dan pengalaman seksual (melihat,
mendengar, atau merasakan suatu rangsangan
seksual).
8. Masturbasi bisa menyebabkan lutut kopong.

Faktanya, masturbasi tidak menyebabkan lutut


menjadi kopong. Spermatozoa tidak diproduksi
dan tidak disimpan di dalam lutut, melainkan di
testis. Mungkin setelah masturbasi, biasanya
timbul rasa lelah, karena masturbasi
mengeluarkan banyak energi. Itulah yang
membuat menjadi lemas, jadi bukan karena
lututnya jadi kosong.
9. Sering masturbasi bisa membuat mandul.

Faktanya, secara medis masturbasi tidak


mengganggu kesehatan fisik selama dilakukan
secara aman (tidak sampai menimbulkan luka
atau lecet). Resiko fisik biasanya berupa
kelelahan. Pengaruh masturbasi biasanya bersifat
psikologis, seperti perasaan bersalah, berdosa dan
kadarnya berbeda-beda bagi setiap orang.
Kemandulan justru biasanya akibat dari IMS
(infeksi menular seksual) atau penyakit lainnya
seperti kanker atau karena sebab fisik lainnya
misalnya kualitas sperma yang kurang baik.
10. Minuman bersoda akan dapat mempercepat
selesainya menstruasi.

Faktanya, menstruasi adalah proses pendarahan


yang disebabkan luruhnya dinding rahim sebagai
akibat tidak adanya pembuahan. Sakit tidaknya
atau lancar tidaknya menstruasi seseorang selain
dipengaruhi oleh hormon juga dipengaruhi faktor
psikis, bukan karena minum minuman bersoda.
11. IMS dapat dicegah dengan mencuci alat
kelamin.

Faktanya tidak ada sabun atau desinfektan apa


pun yang dapat mencegah IMS. Justru pada
perempuan, jika mencuci bagian dalam vagina
terlalu sering akan mempertinggi resiko terkena
keputihan karena sabun dapat mengurangi kadar
keasaman permukaan vagina yang sebetulnya
berfungsi untuk membunuh kuman-kuman
normal yang ada.
Dampak Mitos Seksual
1. Merugikan pihak tertentu, khususnya perempuan
2. Menimbulkan rasa rendah diri (minder), tidak
bisa maksimal dalam mengaktualisasikan diri
3. Ada kemungkinan muncul perilaku yang tidak
perlu/tidak tepat/membahayakan
4. Menimbulkan kerugian pada organ reproduksi
dan mengganggu kesehatan reproduksi
5. Muncul dampak seperti kehamilan yang tidak
dikehendaki atau KTD
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai