dimana penderita tidak dapat Padangan buram, mata melihat jelas objek pada jarak jauh. Hal ini disebabkan tegang dan sakit kepala. cahaya yang masuk ke mata terfokuskan di depan retina. Solusi: Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh Menggunakan alat bantu dan dapat ditolong dengan penglihatan, melakukan menggunakan kacamata negatif terapi Ortho-K atau CTR, (cekung). melakukan prosedur LASIK. Letak Posisi Bayangan HIPERMETROPI Sebuah keadaan dimana Gejala: penderita tidak dapat melihat jelas Padangan buram, mata tegang dan objek pada jarak dekat. Hal ini sakit kepala. disebabkan cahaya yang masuk ke mata terfokuskan di belakang retina. Penderita kelainan mata ini Solusi: tidak dapat membaca pada jarak yang Menggunakan alat bantu penglihatan, normal (30 cm) dan harus melakukan prosedur LASIK dan menjauhkan bahan bacaannya untuk implan mata. dapat membaca secara jelas. Penderita juga akan sulit untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan ketelitian tinggi.Penderita dapat ditolong dengan menggunakan kacamata positif (cembung). Letak Posisi Bayangan Macam- Macam Hipermetropi 1. Hipermetropia Manifes: hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positif maksimal. 2. Hipermetropia Manifes Fakultatif: hipermetropia yang dapat diatasi dengan akomodasi. 3. Hipermetropia Manifes Absolut: diatasi dengan menggunakan kacamata positif agar otot akomodasinya dapat beristirahat. 4. Hipermetropia Laten: terjadi apabila kelainan hipermetropi tanpa siklopegia diimbangi seluruhnya dengan akomodasi. 5. Hipermetropia Total: gabungan dari hipermetropia absolut dan fakultatif. METODOLOGI
Alat dan bahan yang digunakan merupakan :
Hipermetropi 1. Kartu Snellen Praktikan duduk menghadap kartu 2. Gagang lensa coba senllen (jarak 6 meter) 3. Satu set lensa coba Berikut langkah kerjanya: Miopi Memasang bingkai ke mata praktikanpercobaan, dan menutup satu Praktikan duduk menghadap matanya
kartu senllen (jarak 6 meter)
Praktikan duduk menghadap Praktikan membaca kertu snellen, dari huruf
terkecil hingga yang masih dapat dibaca kartu senllen (jarak 6 meter)
Praktikan duduk menghadap
kartu senllen (jarak 6 meter) Memasang lensa positif terkecil pada tempatnya, kekuatan lensa ditambahkan perlahan hingga tulisan Memasang lensa negatif terkecil, dapat terbaca, sampai terbaca baris nemambahkan kekuatan lensa perlahan, 6/6. tambahkan lensa positif +0.25 hingga tulisan dapat terbaca, sampai sampai dapat membaca dengan jelas terbaca baris 6/6 dan mengulangi dan mengulangi pada mata mata yang padamata satunya satunya Abstrak dan Pendahuluan Pada percobaan ini Mata merupakan organ penglihatan dilakukan untuk mengetahui derajat yang mendeteksi cahaya. Mata lensa negatif untuk memperbaiki Terdiri dari suatu struktur sferis berisi ketajaman penglihatan hingga cairan yang dibungkus oleh tiga menjadi normal atau mendapatkan lapisan. Struktur mata manusia ketajaman penglihatan terbaik dengan berfungsi utama untuk memfokuskan metode pembacaan kartu snellen. cahaya keretina. Semua komponen yang dilewati cahaya sebelum sampai keretina berwarna gelap untuk meminimalisir pembentukan bayangan gelap dari cahaya. Kornea dan lensa berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina, cahaya ini akan menyebabkan perubahan kimiawi pada sel fotosensitif diretina . Hal ini akan merangsang impuls-impuls syaraf ini dan menjalarkan ke Otak. Data Hasil Percobaan Mata Miopi Mata Hipermetropi Nama Kiri Kanan Keterangan Nama Kiri Kanan Keterangan
Firman Normal Normal Normal Firman Normal Normal Normal
Nisa Normal Normal Normal Nisa Normal Normal Normal
Rasyiid Normal Normal Normal Rasyiid Normal Normal Normal
Analisis Setelah dilakukan uji refraksi diketahui praktikan Firman,Nisa,dan Rasyiid memiliki mata normal (tidak ada kelainan). Sedangkan untuk praktikan Fadilla dan Diana diketahui mengalami mata miopi (rabun jauh). Untuk miopi dapat dikoreksi menggunakan lensa negatif (cekung). Sedangkan hipermetropi dapat dikoreksi menggunakan kaca mata lensa positif (cembung) Faktor yang mempengaruhi kelainan mata dapat berupa pola hidup yang kurang baikseperti membaca dalam gelap,menatap layar elektronik tanpa dalam jarak yang dekat dan trus menerus dan faktor genetic. Fadilla memerlukan lensa -4.00 dan -3.00 dioptri Diana memerlukan lensa -4.50 dan -4.00 dioptri Kesimpulan
1. Nisa, Firman, dan Rasyid memiliki pengelihatan normal,
sedangkan Fadilla dan Diana menderita miopi sehingga membutuhkan kacamata lensa cekung (negatif). 2. Menderita atau tidaknya seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor genetic dan pola hidup. Lampiran