Anda di halaman 1dari 48

PERTEMUAN I

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
(KME 303)
Pemberi Kuliah
1. drh. Rasmaliah, M.Kes
2. drh. Hiswani, M.Kes

Jadwal : SENIN : 13.30 - 15.10


SELASA : 08.30 - 10.10
KAMIS : 15.30 - 17.10
JUMAT : 07.30 - 09.10
: 14.00 - 15.40
Topik : Masing-masing pemberi kuliah
Masa perkuliahan : 16 kali pertemuan
Nilai : UTS = 40 %
UAS = 50 %
Kuis/tugas = 10 %
DESKRIPSI PERKULIHAN
Memahami tentang Surveilans Epidemiologi yang
meliputi pengertian, sejarah perkembangan
Surveilans, peran dan ruang lingkup, manfaat
pelaksanaan Surveilans kesehatan..
Memahami Sistem Surveilans Kesehatan, kegiatan
Surveilans Epidemiologi penyakit menular, penyakit
tidak menular dan masalah kesehatan lainnya serta
melaksanakan upaya penanggulangan Wabah/KLB.
MATERI / BACAAN PERKULIAHAN

Morton RM dan Hebel, R. 1986. Bimbingan studi tentang Epidemiologi dan


Biostatistika,. Alih bahasa Runizar Roesin. Djambatan Jakarta.
Soerawidjaja, RA dan Azwar, A. 1987. Penanggulangan Wabah oleh
Puskesmas. Edisi I. Binarupa Aksara.Jakarta.
Vaughan,JP dan Morrow FH. 1988. Panduan Epidemioogi bagi pengelolaan
Kesehatan kabupaten. Alih Bahasa Hendarmin Aulia. ITB. Bandung.
Budiarto, E dan Anggraini D. 2003. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. EGC.
Timmreck TC. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. Alih Bahasa Munaya
Fauziah, dkk. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia
Dirjen PP dan PL, Depkes RI. 2006. Pedoman Nasional Surveilans Sentinel
HIV. Jakarta
Subdit Surveilans Dirjen. PPM & PLP. Depkes RI. Buku Pelajaran I s/d VI.
Subdit Surveilans Dirjen. PPM & PLP. Depkes RI. Surveilans Epidemiologi
PenyakiT (Panduan Praktis)
Subdit Surveilans Dirjen. PPM & PLP. Depkes RI, 1998. Surveilans AIDS
Dirjen PPM dan PL. Depkes RI,2003. Surveillans Epidemiologi Penyakit,
Bhakti Husada, Jakarta
Subdit Surveilans Dirjen. PPM & PLP. Depkes RI, 2005. Pencegahan dan
Epidemiologi. Salemba Medika. Jakarta.
Hal 3, 87
Noor Nasry, N. 2002. Epidemioogi. Universitas Hasanuddin. 113-126
Beaglehole R. Bonita dan Kjellstrom, T, 1997. Dasar-dasar Epidemiologi,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hal.72-74
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI, 2007. Modul Surveilans KIA :
Ibu dan Anak
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan
dan Pemberantasannya. Erlangga
Mukono, HJ. 2000. Surveilans Epidemiologi. Bagian Proyek Pengembangan
Kesehatan dan Gizi Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional.
Halperin, W; Edward, L; Baker, Jr. 1992. Public Health Surveillance. Van
Nostrand Reinhold. New York.
Murti, B. 2003. Prinsip dan Metode Riset.Universitas Gadjah
Mada.Yogyakarta
17. Teutsch, SM , R. Elliot. 1994. Principles and Practice of Public Health
Surveillace. Oxford University. New York
Ryadi S dan Wijayanti, 2011. Dasar-dasar
TOPIK PERKULIAHAN
1. PENDAHULUAN
2. SEJARAH, PENYELENGGARAAN DAN PERAN SURVEILANS
3. SISTEM SURVEILANS KESEHATAN
4. KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
5. WABAH /KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
6. UPAYA PENANGGULANGAN WABAH/KLB
7. MENETAPKAN KEMUNGKINAN MASA PAPARAN
8. SURVEILANS PENYAKIT MENULAR
9. SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR
PENDAHULUAN
Epidemiological surveillance
Surveilans Epidemiologi = Pengamatan Epidemiologi

merupakan pekerjaan praktis yang utama


Bagi Epidemiolog
dan juga sebagai :
- Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan
- Dasar pengambilan keputusan (Evidence Based Decission
Making)
- Salah satu kegiatan untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat
pengamatan epidemiologi dimulai dengan
pengamatan penyakit menular,

lalu meluas ke penyakit tidak menular, misalnya cacat


bawaan, kekurangan gizi dan lain-lain.

pengamatan epidemiologi digunakan untuk membantu


administrasi kesehatan (menilai, memonitor,
evaluasi dan merencanakan program-program
kesehatan pada umumnya)
Pengamatan yang dilakukan mengacu pada :

- observasi yang sedang berjalan,


- pengawasan berkelanjutan,
- pengamatan secara menyeluruh, dan
- pemantauan konstans
- pengkajian perubahan

dalam populasi yang berkaitan dengan penyakit


kondisi, cedera, ketidakmampuan atau kematian.
PENGERTIAN SURVEILANS
Surveilans diperkenalkan oleh WHO pada Tahun
1965 bersamaan dengan pembentukan Unit Surveilans
Epidemiologi pada Divisi The Centers for Disease
Control (CDC) WHO

Definisi oleh Langmuir (1965) :


suatu kegiatan pengamatan berkelanjutan
terhadap trends & distribusi dari insidens
melalui pengumpulan data, pengolahan data,
evaluasi laporan sakit, mati & data lainnya

Definisi oleh WHO :.


suatu kegiatan pengamatan berkelanjutan
melalui pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data, interpretasi serta desiminasi
informasi yang diperlukan untuk tindakan
Istilah Surveilans
dalam bahasa Perancis,
SURVEILLANCE : mengamati tentang sesuatu

dalam bahasa Inggris,


SURVEILLANCE :
mengawasi orang perorangan yang sedang
dicurigai MENDERITA SUATU PENYAKIT
Menurut Asal kata
Terdiri dari 2 suku kata :

1. SURVEILANS

2. EPIDEMIOLOGI
SURVEILLANCE

The ongoing systematic collection, analysis and


interpretation of outcome specific data for
use in the planning, implementation,
evaluation of public health practice
(Thackers, 2000)
EPIDEMIOLOGI

Studi yang mempelajari distribusi,


determinan penyakit dan keadaan
kesehatan pada kelompok populasi
tertentu serta penerapannya (analisis)
untuk pengendalian masalah-masalah
kesehatan (Murti, 2003)
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Kegiatan analisis secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah
kesehatan serta kondisi yang memperbesar risiko
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit
serta masalah-masalah kesehatan tersebut
agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program kesehatan.
Menurut Karyadi (1994)

Surveilans Epidemiologi adalah :


pengumpulan data epidemiologi yang
akan digunakan sebagai dasar dari
kegiatan-kegiatan dalam bidang
penanggulangan penyakit meliputi :
1. Perencanaan Program Pemberantasan Penyakit

mengenal epidemiologi penyakit berarti


mengenal masalah yang dihadapi, dengan
demikian suatu perencanaan progam dapat
diharapkan akan berhasil dengan baik
2. Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit

Bila diketahui keadaan penyakit sebelum adanya


program pemberantasannya dan menentukan
keadaan penyakit setelah program , maka kita dapat
mengukur dengan angka-angka keberhasilan dari
program pemberantasan tersebut

SEBELUM DAN SESUDAH ADA PROGRAM


Apa hasilnya
3. Penanggulangan KLB

Sistem Surveilans yang efektif harus peka terhadap


perubahan-perubahan pola penyakit disuatu daerah
tertentu.

Ada insidens yang meningkat menunjukkan perkiraan


KLB, dengan demikian perluasan wilayah suatu KLB
dapat dicegah
Menurut Timmreck,TC (2005) :
Surveilans Epidemiologi adalah
pengumpulan, analisis dan interpretasi secara sistimatik dan
berkesinambungan pada data yang berkaitan dengan
kesehatan, penyakit dan kondisi

Temuan dari kegiatan Surveilans Epidemiologi digunakan


untuk :
- Merencanakan
- Mengkaji
- Mengevaluasi
- Menerapkan progran pencegahan dan penegendalian
dibidang Kesehatan Masyarakat
Menurut SK.Menkes
Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003

Surveilans Epidemiologi adalah :

Pengamatan terus menerus dan dilaksanakan secara


sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan
serta faktor-faktor yang memengaruhinya agar dapat
dilakukan tindakan perbaikan atau penelitian, melalui
kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisis serta
interpretasi data, desiminasi informasi dan komunikasi
keberbagai pihak terkait
Dasar Hukum Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi
Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Peraturan Pemerintahan No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai daerah Otonomi
SK Menkes No. 130 Tahun 2000 tentang Organisasi dan tata
kerja Depkes
Keputusan Dirjen PPM-PLP No. 914.1/PD.03.04.PB/1992
tentang penanggulangan penyakit DBD
Kepmenkes RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan SISTEM SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN
Kepmenkes RI No. 1479/MENKES/SK/X/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi
Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu
(SURVEILANS TERPADU PENYAKIT)
VISI SURVEILANS
MANAJEMEN KESEHATAN BERBASIS FAKTA YANG
CEPAT, TEPAT DAN AKURAT

Tersedianya Informasi Epidemiologi


terpercaya, cepat , tepat dan akurat
(berkualitas)
bagi management kesehatan
sebagai dasar pengambilan keputusan
MISI
1. MEMPERKUAT SISTEM SURVEILANS DI SETIAP
UNIT PELAKSANA PROGRAM KESEHATAN
2. MENINGKATKAN KEMAMPUAN PETUGAS
SURVEILANS DALAM ANALISIS DAN
REKOMENDASI EPIDEMIOLOGI YANG
BERKUALITAS DAN BERMANFAAT DISEMUA LINI
3. MEMPERKUAT SDM DIBIDANG EPIDEMIOLOGI
UNTUK MANAJER & FUNGSIONAL
4. MENGGALANG, MENINGKATKAN KERJASAMA DAN
KEMITRAAN UNIT SURVEILANS DALAM
PERTUKARAN SERTA PENYEBARAN INFORMASI
STRATEGI
1. Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi
2. Desentralisasi penyelenggaraan Surveilans dan Advokasi serta
perundang-undangan
3. Pengembangan sistem surveilans yang sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan masing-masing tingkat administrasi (daerah) termasuk SKD,
KLB penyakit dan Bencana
4. Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi melalui pendidikan dan
pelatihan
5. Pengembangan tim epidemiologi yang handal
6. Peningkatan dan penguatan jaringan komunikasi yang handal disetiap
jenjang administrasi kesehatan
7. Peningkatan pengetahuan tentang surveilans epidemiologi setiap tenaga
kesehatan
8. Penyebaran informasi yang terbaru (uptodate)
TUJUAN SURVEILANS
mendapatkan informasi epidemiologi
tentang masalah kesehatan meliputi :

- gambaran masalah kesehatan menurut


orang, tempat dan waktu

- mengetahui determinan, faktor risiko dan


penyebab langsung terjadinya masalah
kesehatan tersebut.
Indikator Surveilans
- Kelengkapan laporan
- Jumlah dan kualitas kajian epidemiologi dan
rekomendasi yang dapat dihasilkan
- Berita epidemiologi baik lokal maupun nasional
terdistribusi dengan baik
- Pemanfaatan informasi epidemiologi dalam
manajemen program kesehatan
- Menurunnya frekuensi KLB penyakit
- Meningkatnya dalam kajian SKD penyakit
RUANG LINGKUP
Semula Surveilans hanya dikenal
dalam bidang epidemiologi,
dengan berkembangnya berbagai
teori dan aplikasi surveilans diluar
epidemiologi,
maka surveilans menjadi cabang ilmu
tersendiri yang diterapkan secara
luas dalam bidang kesehatan
masyarakat, seperti :
LANJUTAN
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
2. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK
MENULAR
3. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
DAN PERILAKU
4. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI MASALAH KESEHATAN
5. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN MATRA
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
MENULAR
1 SURVEILANS PD3I
2 SURVEILANS AFP
3 SURVEILANS PENYAKIT POTENSIAL WABAH/KLB PM & KERACUNAN
4 SURVEILANS PENYAKIT DBD/DSS
5 SURVEILANS MALARIA
6 SURVEILANS PENYAKIT ZOONOSIS, ANTRAKS, RABIES,
LEPTOPIROSIS, DLL
7 SURVEILANS PENYAKIT FILARIASIS
8 SURVEILANS PENYAKIT TUBERKULOSIS
9 SURVEILANS PENYAKIT DIARE, TIPUS PERUT, KECACINGAN DAN
PENYAKIT PERUT LAINNYA
10 SURVEILANS PENYAKIT KUSTA
11 SURVEILANS PENYAKIT FRAMBUSIA
12 SURVEILANS PENYAKIT HIV/AIDS
13 SURVEILANS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
14 SURVEILANS PENYAKIT PNEUMONIA, TERMASUK PNEUMONIA AKUT
2. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1 SURVEILANS HIPERTENSI, STROKE DAN PENYAKIT
JANTUNG KORONER

2 SURVEILANS DIABETES MELLITUS

3 SURVEILANS NEOPLASMA

4 SURVEILANS PENYAKIT PARU OBSRUKSI KRONIS

5 SURVEILANS GANGGUAN MENTAL

6 SURVEILANS KESEHATAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA


3. SE KESEHATAN LINGKUNGAN
DAN PERILAKU

1 Sarana Air Bersih


2 TTU
3 Pemukiman dan Lingk. Perumahan
4 Limbah industri, RS dan kegiatan lain
5 Vektor penyakit
6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
7 RS dan sarana yankes lain --> termasuk INOS
4. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI MASALAH
KESEHATAN
1 SURVEILANS GIZI DAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN
GIZI (SKPG)
2 SURVEILANS GIZI MIKRO KURANG YODIUM, ANEMIA GIZI,
BESI, KVA
3 SURVEILANS GIZI LEBIH

4 SURVEILANS KIA TERMASUK REPRODUKSI

5 SURVEILANS KESEHATAN USIA LANJUT

6 SURVEILANS PENYALAHGUNAAN OBAT, NARKOTIKA,


PSIKOTROPIKA, ZAT ADIKTIF DAN BAHAN BERBAHAYA
7 SURVEILANS PENGGUNAAN SEDIAN FARMASI, OBAT, OBAT
TRADISIONAL, BAHAN KOSMETIKA, SERTA PERALATAN.
8 SURVEILANS KUALITAS MAKANAN DAN BAHAN TAMBAHAN
MAKANAN
5. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN MATRA

1 SURVEILANS KESEHATAN HAJI

2 SURVEILANS KESEHATAN PELABUHAN DAN LINTAS


BATAS
3 SURVEILANS BENCANA DAN MASALAH SOSIAL

4 SURVEILANS KESEHATAN MATRA LAUT DAN UDARA

5 SURVEILANS PADA KLB PENYAKIT DAN KERACUNAN


SASARAN

MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN


PROGRAM KESEHATAN,
DITETAPKAN BERDASARKAN :
- GLOBAL, BILATERAL, REGIONAL
- PRIORITAS NASIONAL,
- PENYAKIT POTENSIAL WABAH, BENCANA,
- KOMITMEN LINTAS SEKTOR
- SASARAN SPESIFIK LOKAL/DAERAH.
MANFAAT SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

UMUM :

- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi Kegiatan Kesehatan Masyarakat
Khusus

- Menjelaskan dan memperkirakan besar masalah penyakit &


masalah kesehatan
- Mengamati kecendrungan penyakit & masalah kesehatan
- Mempelajari riwayat alamiah penyakit, khususnya untuk
mendeteksi dan Prediksi adanya KLB
- Mengamati kemajuan Program Pencegahan penanggulangan
yang sedang dilaksanakan
- Memperkirakan dampak program intervensi yang ada
- Mengevaluasi program intervensi
- Mempermudah perencanaan program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
Kurva Epidemi KLB Diare di
Puskesmas Bantul, Yogya, 2002

4000
Intervensi dimulai
3500
3000

2500
kasus

2000
1500

1000
500

0
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

minggu

Kasus Mati
Surveilans Untuk Monitor Adanya Virus Polio Liar

VPL dan Kinerja Surveilans AFP, Indonesia


140
1,6
PIN PIN 120
1,4
AFP rate/100.000 <15 TH

100
1,2

SP. ADEKUAT
1 80

0,8
60
0,6
40
0,4
20
0,2

0 0
'95 '96 '97 '98 '99 '00 '01 '02
TAHUN
AFP rate VPL Sp. Adekuat
Surveilans Untuk Monitor Pencapaian
Program Intervensi

Penemuan dan Pengobatan TB, Kab. PSeribu

100
90 100
80 TARGET
Penemuan TB (%)

70 80

Cure Rate (%)


60
50 60
40
40
30
20 20
10
0 0
'98 '99 '00 '01 '02
TAHUN

Penemuan Cure Rate


Surveilans Untuk Monitoring Penyakit
Kasus Pnemonia Balita, Jawa Barat, 2001-2004
10000
8000
6000
KASUS
4000
2000
0

2001 2002 2003 2004


TAHUN
<1 TH 1-4 TH
Surveilans Untuk Meramalkan KLB
KLB Diare, Kupang, 2003-2004
16

14
4000

12
Jumlah Kasus

curah hujan
KLB 2004
10

KLB 2003
2000

4
2

0
0

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Bulan
Curah Hujan KLB diare
Surveilans Untuk Deteksi KLB

Kasus Diare, Kupang, 2004


150

16
14

12
100

curah hujan
10
kasus

8
6
50

4
2
0
0

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Bulan
Curah Hujan Kasus
Surveilans Untuk Evaluasi Program
KURVA CAMPAK PER 10.000 PER TAHUN
DAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK, INDONESIA
50 100

40
RATE per 10.000

% CAK. IMUN
30
50
20

10

0 0
'90 '91 '92 '93 '94 '95 '96
TAHUN
% CAK. IMUN KASUS<5TH KASUS>5TH
Kasus dalam epidemiologi

Kasus sangkaan (suspect case)


Kasus primer
Kasus sekunder
Kasus indeks
Kasus kambuhan
Kasus baru
Kasus lama

Anda mungkin juga menyukai