Anda di halaman 1dari 13

Epilepsi

Definisi

Adalah suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan


kejang berulang, berselang lebih dari 24 jam yg
timbul tanpa provokasi.
Etiologi
Epilepsi -> adanya gangguan/abnormalitas dari pelepasan neuron.
Banyak factor risiko yang bisa menyebabkan terjadinya abnormalitas
pelepasan neuron, seperti :
Birth trauma
Cedera kepala
Tumor otak
Penyakit cerebrovaskular
Genetik
Idiopatik
Patofisiologi

Kejang -> ada ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori


pada otak, terjadi karena :
Kurangnya transmisi inhibitori
Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama
penghentian pemberian agonis GABA (alkohol, benzodiazepin)
Meningkatnya aksi eksitatori meningkatnya aksi glutamat atau
aspartat
Diagnosis

Pasien didiagnosis epilepsi jika mengalami serangan kejang


secara berulang
Ada tiga langkah untuk menuju diagnosis epilepsy:
Memastikan kejadian kejang merupakan bangkitan epilepsy
Apabila benar bangkitan epilepsy, tentukan tipe bangkitannya
Tentukan sindrop epilepsy apa yang ditunjukan oleh bangkitan tadi
Untuk menentukan jenis epilepsinya, selain dari gejala,
diperlukan berbagai alat diagnostik :
EEG
CT-scan
MRI
Lain-lain
Anamnesis

ANAMNESIS
a. Gejala sebelum, selama, dan pasca bangkitan
b. Ada tidaknya penyakit yg diderita yg mungkin
menjadi penyebab
c. Usia awitan, durasi, frekuensi, interval terpanjang
antar bangkitan
d. Riwayat epilepsi sebelumnya dan respons terhadap
terapi (dosis, kadar OAE, kombinasi terapi)
e. Riwayat epilepsi dlm keluarga
f. Riwayat keluarga dgn penyakit neurologik lain,
psikiatrik, atau sistemik
g. Riwayat saat dlm kandungan, kelahiran, dan
perkembangan bayi/anak.
h. Riwayat bangkitan neonatal/kejang demam
i. Riwayat trauma kepala, infeksi SSP, dll
Pemeriksaan Fisis
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Amati tanda2 gangguan yg berhub dgn epilepsi, mis: trauma kepala,
infeksi telinga, kongenital, kecanduan alkohol, kelainan kulit
(neurofakomatosis), dll
Harus menepis sbab sebab terjdinya serangan dengan menggunakan
umur dan riwayat penyakit sebagai pegangan.
2. Pemeriksaan Fisik Fisiologis
Amati adanya gejala neurologik fokal atau difus, Todds paralysis, dll
Pemeriksaan Penunjang
1. Elektro Ensefalografi (EEG)
Kelainan yang sering didapatkan pada penderita
epilepsy disebut epileptiform discharge /
epileptiform activity.
Kelainan fokal pada EEG -> adanya lesi structural di
otak
Kelainan umum pad EEG -> adanya kelainan genetic
/ metabolik
2. Brain Imaging: CT Scan kepala, MRI, PET, SPECT
3. Laboratorium
Tatalaksana
Pengobatan Monoterapi
Menurunkan potensi AE
Meningkatkan kepatuhan pasien

Hindari / minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif


Jika gagal, dapat diberikan sedatif atau politerapi
Pemberian terapi sesuai dengan jenis epilepsinya
Mulai dengan dosis terkecil (dapat ditingkatkan sesuai dengan kondisi
pasien)
Medikamentosa peningkatan inaktivasi kanal Na+:
Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan syaraf untuk
menghantarkan muatan listrik
Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproat

Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:


agonis reseptor GABA meningkatkan transmisi inhibitori dg mengaktifkan
kerja reseptor GABA contoh: benzodiazepin, barbiturat
menghambat GABA transaminase konsentrasi GABA meningkat
contoh: Vigabatrin
menghambat GABA transporter memperlama aksi GABA contoh:
Tiagabin
meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien
mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool
contoh: Gabapentin
Generalized
Partial Atypical
DRUG Tonic- Clonic/ Absence
Absence
Seizure Grand Mal

Carbamazepine Valproate
Drug of Ethosuximide
Phenytoin Carbamazepine Valproate
Choice Valproate
Valproate Phenytoin

Lamotrigine
Lamotrigine
Gabapentine Clonazepam
Topiramate
Topiramate Clonazepam Lamotrigine
Alternative Tiagabine
Primidone
Lamotrigine Topiramate
Phenobarbital
Primidone Felbamate
Phenobarbital

Anda mungkin juga menyukai