Trauma tumpul yang sangat keras -> fraktur terbuka -> luka robek
Dirujuk karna -> kasus emergensi - > perlu fasilitas yang memadai
7. Mengapa dokter mengambil VeR dari
polisi?
VeR merupakan sebuah alat bukti untuk keperluan peradilan
8. Mengapa pasien ini (mengalami mencret sejak
dua hari yang lalu) termasuk kasus emergensi?
Dehidrasi akut -> sejak dua hari lalu mencret > 20x -> kehilangan
banyak cairan -> bisa syok -> butuh penanganan yang cepat
9. Apa interpretasi dari pemfis pasien
tersebut?
• Mata cekung : tanda dehidrasi berat
• TD 90/60 : pasien mengalami hipotensi (syok)
• Nadi 115x/menit : takikardi dan teraba halus terjadi akibat
kompensasi tubuh untuk mengatasi syok
• Turgor jelek : kembalinya lambat dan ini diakibatkan oleh dehidrasi
10. Mengapa dokter mendiagnosis dengan GEA
dengan syok dan melakukan perhitungan jumlah
cairan?
• pada pasien GEA bisa syok : terjadi kegagalan fungsi sirkulasi secara
akut + dehidrasi berat → banyak cairan yang keluar. Trjd syok
hipovolemik
• tujuan penghitungan : untuk mengganti cairan yang hilang,
penanganan syok hipovolemik dan mengganti elektrolit yang hilang.
11. Mengapa diberi infus RL?
Untuk mengatasi gejala dehidrasi pasien / mengompensasi dari
kekurangan cairan pada pasien
12. Mengapa setelah diberi RL pasien dirawat
di puskesmas?
perlu dirawat untuk mengstabilkan kembali keadaan pasien dengan
pemberian cairan selama dirawat di puskesmas.
Dan juga kenapa tidak dirujuk karna merupakan kasus gawar darurat
4A
13. Apa saja penyuluhan yang bisa dilakukan
untuk mencegah penyakit diare tersebut?
• Dokter perlu memberi penyuluhan karena GEA ini dapat disebabkan
oleh bakteri, virus dan patogen. Ini dapat disebabkan oleh kurangnya
kebersihan juga.
• Sehingga dengan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mencegah peyakit GEA dan dapat berperan merawat keluarga yang
mengalami GEA sehingga degan demikian penyakit GEA tidak
menjadi wabah
Skema
Tujuan Pembelajaran
• Kegawatdaruratan Penyakit Dalam
• Kegawatdaruratan pada Anak
• Kegawatdaruratan pada Kulit
• Kegawatdaruratan Neurologi
• Kegawatdaruratan Psikologi
HIPOGLIKEMI
Faktor Resiko
• Penggunaan insulin dan OAD sulfonylurea
• Pasien usia lanjut
• Riwayat hipoglikemia sebelumnya
• Penyakit ginjal tahap akhir
Gambaran Klinis
Gejala ringan / simpatis :
• Rasa lelah yang berlebihan
• Gemetar
• Berkeringat
• TD naik, nadi cepat
Gejala berat :
• Neuroglipeni (eg: penurunan kesadaran)
• Kejang
Klasifikasi Hipoglikemi
• Mutlak = GD < 70 mg/dl dan gejala sudah jelas
• Relatif = GD >70 mg/dl gejala sudah jelas
• Ringan = GD sekitar 70 mg/dl dan gejala ringan
• Berat = sudah ada gejala berat
Tatalaksana
Indikatornya ada dua:
1. Sadar
• Berikan larutan gula 20 – 30 mg/dl
• Stop obat DM
• Pantau GD tiap 1-2 jam
• Pertahankan gula adarah sekitar 200 mg/dl
Sama dengan yang sadar, ini hanya tatalaksana simptomatik -> harus
dicari penyebab lainnya
AcH menumpuk di
post sinaps sehngga
reseptor AcH
terstimulasi terus
menerus
Jalur organofosfat masuk ke tubuh
Penetrasi Kulit
• Paparan pada wajah dan tangan
Saluran pernafasan
• Gas masuk ke paru-paru
Saluran pencernaan
• Makanan terkontaminasi pestisida
• Gambaran Keracunan Organofosfat
1. Diagnosis Klinis
• Manifestasi Klinis
2. Diagnosis Laboratorium
• Tes genetik
Tatalaksana
Tatalaksana anastesi untuk pasien susceptible
MH
3. Pemberian dantrolene
5. Koreksi hipertermia
7. Atasi aritmia
- lidocaine 2% atau
- procainamide 200 mg IV atau
- amiodarone 150mg/3mL
8. Mencegah mioglobinuria gagal ginjal
- mannitol 0,25 gr/kg BB IV, diberikan maksimal 4 kali dosis
anjuran
- furosemide 1mg/kg BB IV, diberikan maksimal 4 kali dosis
anjuran
Pemberian mannitol dan furosemide dihentikan jika urine
output sudah mencapai 2 ml/kgBB/jam
9. Monitor
- urine output
- Elektrolit setiap 10 menit
- tes pembekuan darah
- analisa gas darah setiap 5-10 menit
- capnograph
Tatalaksana post krisis hipertermia maligna
3. MH Cart
Tahun I 40 120 80 / 40 10
6 – 12 tahun 20 80 120 / 80 30
Pertimbangan Fisiologis lanjutan….
2. Warna Kulit
Warna kulit pd anak bayi dan anak masih labil dibandingkan
dengan orang dewasa. Anak kecil sering menderita
vasokontriksi perifer dan kulit bercak-bercak terutama bila
ia terbuka dan dingin
3. Suhu
Bayi sering mengalami hipotermi dikarenakan lapisan lemak
subcutis sedikit
4. Dilatasi lambung
Gelisah kerena nyeri hiperventilasi dilatasi lambung
PERTIMBANGAN TEKNIS KHUSUS
• Saluran Pernafasan
• Bila anak tidak bernafas tengadahkan kepalanya dan cepat
bersihkan faring dr darah, sekresi / benda asing.
• Pasang pipa orofaringeal dan lakukan ventilasi dari mulut
ke mulut
• Gunakan alat artifisial ( alat buatan )yang dikontrol tangan
secepat mungkin
• Mandibula harus diangkat ke depan agar lidah yg relatif
besar pd anak tdk jatuh ke belakang & menutupi saluran
pernafasan.
• Bila tdk memungkinkan pemasangan pipa endotrakeal
maka harus dipertimbangkan trakeostomi
Endotracheal
PERTIMBANGAN TEKNIS KHUSUS lanjutan
• Sirkulasi
• Bila jantung berdenyut dan anak terutama menderita
hipovolemi maka kanula intravena harus dipasang ke vena
yg terlihat pd ektremitas yang tidak cedera.
• Bila terjadi cedera abdomen, maka lebih baik memilih
intravena diatas diafragma.
• Bila pasien syok karena perdarahan maka harus cepat
ditangani
Hal yg perlu diperhatikan pd bayi dan anak
Berat
20 ml/kg 1 ml/kg.
berikutnya
Rangkuman teknik-teknik pertolongan kehidupan dasar pada bayi dan anak-ana,k
Dorong rahang
TEKNIK MENCEKAM
Perabaan nadi dan teknik mencekam
Pemberian bantuan nafas
Definisi
• Asma adalah proses obstruksi reversibel yg ditandai
dgn peningkatan responsivitas dan inflamasi jalan
nafas bagian bawah
• Status Asmatikus adalah serangan asma akut,berat
dan berkepanjangan dimana distres pernafasan terus
terjadi meskipun telah dilakukan tind terapeutik yg
hebat.
MENILAI BERATNYA ASMA
RINGAN/ BERAT MENGANCAM
MODERAT KEHIDUPAN
Saturasi O2 < 92 %
PENGKAJIAN
• Observasi tanda-tanda yg berhubungan dgn
pernafasan
• Observasi tanda-tanda yg berhubgn. dgn distres
pernafasan
• Prosedur diagnostik : gas darah, pH, elektrolit,
oksimetri tes fungsi paru, berat jenis urine
Masalah Keperawatan
• Bersihan jalan nafas tak efektif b/d respon alergik dan
inflamasi
• Intoleransi aktivitas b/d suplai oksigen yg kurang
• Risiko tinggi asfiksia b/d bronkhospasme, sekresi
mukus
• Risiko tinggi cedera (asidosis respir., ketidak
seimbangan elektrolit)
• Risiko tinggi kekurangan volume cairan
Penanganan Asma Berat
• Berikan Oksigen beraliran tinggi
• Salbutamol dgn uap Nebulizer
• Steroid
• Pertimbangkan rawat RS
• Lanjutka Nebulizer seperti yang diindikasikan
TIDAK ADA PERBAIKAN
• Rawat
• Lanjutkan pemberian oksigen dan steroid
• Lanjutkan Nebulizer seperti yg diindikasikan
• Pertimbangkan aminopilin
Gambaran yg Mengancam Kehidupan
• Pertimbangkan salbutamol IV
• Pertimbangkan ventilasi
Kunci penanganan asma berat yang
sukses adalah penilaian berulang,
pengobatan yang agresif, dan banyak
jaminan dan penjelasan
DEFENISI
• Kejang Demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang
tinggi yang disebabkan oleh kelainan ekstrakranial
• Kejang Demam merupakan salah satu kelainan neurologis yg paling
sering dijumpai pada bayi dan anak
• Status Epileptikus
Urutan kejang pada interval yg terlalu singkat untuk
memungkinkan anak sadar kembali diantara waktu
berakhirnya satu episode dan dimulainya episode
berikutnya
Memerlukan intervensi darurat karena dapat
menimbulkan kelelahan, gagal nafas dan klelahan
PENGKAJIAN
• Demam
• Kejang ( sifat, durasi, frekwensi )
• Usia saat kejang
• Keadaan neurologis
• Gambaran EEG
Masalah keperawatan
• Hipertermi
• Bersihan jalan nafas tak efektif
• Risiko tinggi cedera, hipoksia dan aspirasi
Penanganan
• A irway ( jalan nafas )
• B reathing (pernafasan)
• C irculation (sirkulasi)
• D rag (obat-obatan)
• Trauma
• Iskemia
• Inflamasi
• Kompressi
• Metabolisme
Injuri Otak Sekunder
• Hipoperfusi
• Hipoksia
• Gangguan elektrolit atau asam basa
• Injuri reperfusi
Jenis-jenis kegawatdaruratan neurologi :
Penatalaksanaan :
Umum : perbaiki fungsi vital: amankan jalan nafas, awasi tekanan darah
dan jalan nafas, pemasangan jalur intravena, NGT, kateter urine, EKG
Terapi medikamentosa :
Hentikan kejang dan koreksi komplikasi
Etiologi:
Infeksi saluran pernafasan
Pemakaian obat-obatan miastenia
Gejala:
• Kelemahan motorik semakin berat
• Kelemahan otot pernafasan
• Disfagia
• Stridor
Penatalaksaan :
• Identifikasi pencetus
• Respirator
• Terapi disfungsi neuromuskuler
Sindrom Stevens-Johnson
(SSJ)
Definisi
Sindrom yang ,engenai kulit,selaput lender orifisium dan mata dengan
keadaan umum bervariasi dengan klinis eritema,vesikula,bula dan
purpura
Etiologi
• Etiologi pasti belum diketahui
PATOGENESIS
Belum diketahui dgn jelas & diduga diperan oleh reaksi alergi tipe III dan tipe IV
• Reaksi tipe III (reaksi kompleks imun) – akibat terbentuk kompleks antigen-
antibodi yg membentuk mikropresipitasi hingga terjadi aktivasi sistim komplemen.
Akibatnya terjadi akumulasi sel neutrofil yg melepaskan lisozim kerusakan
jaringan organ target
Sindrom Stevens-Johnson
Kelainan pada mukosa …
Kelainan pada mata …
Diagnosis pemeriksaan kulit …
Efloresensi/
sifatnya: Eritema berbentuk
Lokalisasi cincin,berkembang
menjadi urtikari/lesi
papular berbentuk target
Biasanya dengan pusat ungu
generalisata
kecuali pada
kepala yang Purpura(petekie),vesikel dan
berambut bula,numular sampai plakat.erosi
ekskoriasi,perdarahan,dan krusta
berwarna merah hitam.
LABORATORIUM
Tidak khas
Leukositosis (+) : infeksi
Eosinofilia : kemungkinan alergi obat
Enzim transaminase serum ↑ , albuminuria, ggn elektrolit, ggn
fungsi organ tubuh yang terkena
Gambaran
Histopatologi
Peradangan bagian atas kulit & dilatasi
pemb.darah.infiltrasi
perivaskular,ekstravasasi eritrosit serta
edema pada stratum korneum.
Apoptosis keratinosit
KOMPLIKASI
• Paling sering (16 %) Bronkopneumonia
Kematian
Komplikasi lain :
• Kehilangan cairan
• Gangguan keseimbangan elektrolit
• Sepsis
• Syok
• kekeruhan kornea dan kebutaan
PENGOBATAN
Harus cepat dan tepat
Terapi suportif:
- Cairan sesuai kebutuhan
- Kebutuhan kalori dan protein yg sesuai
- Pemberian nutrisi melalui NGT, dilakukan sampai
mukosa oral kembali normal.
1) Kortikosteroid (KS) Life-saving
Deksametason : dosis awal 1mg/kgBB tiap 6 jam i.v.
Kemudian selama 3 hari 0,2-0,5 mg/kgBB tiap 6 jam,
setelah itu diturunkan beransur-ansur bila dimungkin diganti dgn prednisone
oral.
2) Antibiotika spectrum luas (utk infeksi)
eg: Gentamisin 5mg/kgBB/hari
3)Antibiotik selanjutnya nerdasarkan hasil biakan dan uji resistensi kuman
dari sediaan lesi kulit/
4) Kelainan yang basah dikompres dengan asam salisil 1 %.
5) IVIG
PROGNOSIS
Angka kematian : 5 – 15 %
Bl pengobatan cepat & tepat, prognosis cukup memuaskan
Prognosis buruk bl KU buruk, purpura, bronkopneumonia (+)
NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK (NET)
SINONIM
• Sindrom Lyell
• Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)
• Epidermolisis nekrotikans kombustiformis
DEFINISI
NET: penyakit akut & berat. Ditandai dengan :
Epidermolisis luas
Kelainan selaput lendir, orifisium, mata
Lesi eritema, vesikel, bula, erosi & purpura
PATOGENESIS
Belum diketahui
Dianggap NET – bentuk berat SSJ
Sebagian SSJ NET
• SIMTOMATOLOGI
• Gejala prodromal : malaise, lelah, mual, muntah, diare, angina, demam,
konjungtivitis ringan, radang mukosa mulut & genital
• Beberapa jam – hari kemudian kelainan kulit : makula, papel, eritematosa,
morbiliformis disertai dengan bula flaccid cepat meluas & konfluens
• Lesi wajah, ekstremitas & badan
• Lesi eritem,vesikel, erosi mukosa pipi, bibir, konjungtiva, genitalia, anus
• Onikolisis, alis, bulu mata rontok + epidermolisis kelopak mata
• KU buruk, suhu ↑, Kesadaran ↓
• Tanda Nikolsky (+)
• Organ tbh : perdarah tr. GI, trakeitis, bronkopneumonia, udem paru, emboli
paru, ggg keseimbangan cairan & elektrolit, syok hemodinamik & kegagalan
ginjal
• Komplikasi lain : sepsis akb inf Staphylococcus aureus / Pseudomonas aeroginosa,
sering kematian
• Gambar NET
HISTOPATOLOGI
Nekrosis di seluruh lapisan epidermis, kecuali str. Korneum
DIAGNOSIS
Anamnesis, gejala klinik
Bl ragu laboratorium, histopatologi
DIAGNOSIS BANDING
SSJ
Kombusio
Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS)
Eksantema fikstum multipel / generalisata
Perbedaan antara SSJ dengan NET
SSJ NET
Usia Anak sp dewasa Dewasa
KU Ringan sp berat Berat
Kesadaran Kompos mentis Sering menurun
Tanda Nikolsky (-) (+)
Epidermolisis (-) (+)
Nekrosis epidermis (-) (+)
Prognosis Lebih baik Buruk
Komplikasi NET
PROGNOSIS
> Buruk dari SSJ