Anda di halaman 1dari 46

2.

3 SATUAN DAN SKALA PENGUKURAN TEKANAN

Tekanan dapat dinyatakan


2
dengan mengacu pada

Tekanan
sembarang acuan. Tekanan atmosfer standar

relatif
Acuan yang lazim ialah titik nol
absolut (nol mutlak) dan Tekanan atmosfer lokal
tekanan atmosfer lokal.

Penunjukan barometer lokal


1 atm Tekanan relatif = tekanan
Bila tekanan dinyatakan sebagai hisap vackum
14,7 psi
selisih antara nilainya dan 1
hampa sempurna, maka

Tekanan mutlak
2116 lb/ft2

Tekanan mutlak
tekanan disebut tekanan 29,92 in Hg
absolut. 33,91 ft H2O
Bila tekanan itu dinyatakan 760 mm Hg
sebagai selisih antara nilainya 10,34 mH2O
Nol mutlak
dan tekanan atmosfer
lokal,maka tekanan tersebut Gambar 2.3 Satuan dan skala ukuran tekanan

dinamakan tekanan relatif.


Alat Ukur Bourdon
Merupakan alat yang khas diantara alat-alat yang
lazim digunakan untuk mengukur tekanan relatif.
Bagian-bagian dari alat adalah sebuah tabung
logam pipih yang tertutup pada satu
ujungnya,ujung lainnya dihubungkan dengan
tekanan yang harus di ukur.
Bila tekanan dalamnya bertambah maka tabung
tersebut cenderung meluruskan diri dengan
menarik suatu mekanisme denga jarum-penunjuk
yang terpasang padanya dan dengan demikian
jarum-penunjuk itu bergerak.
Alat Ukur Bourdon
Pembacaan pada skala adalah Tekanan atmosfer standar adalah
nol bila ruang dalam dan diluar tekanan rata-rata pada permukaan
tabung tersebut tekanannya laut, 29,92 inch Hg.
sama,berapapun nilai tekanan itu Tekanan yang dinyatakan dalam
panjang kolom suatu cairan adalah
Skala dapat dibuat untuk satuan setara dengan gaya per luas satuan
yang mudah dipakai, dan yang di dasar kolom itu.
lazim adalah: pascal, pound per Hubungan antara perubahan
inch persegi (psi),pound per foot tekanan terahadap ketinggian dalam
persegi,inch air raksa (inHg), inch suatu cairan adalah
air (inH2O), cmHg dan mmHg p = h
Oleh karena konstruksinya, maka
Sistem Satuan p Satuan Satuan h
alat ukur tersebut mengukur
tekanan relatif terhadap tekanan USC lbf/ft2 lbf/ft3 ft
medium disekitar tabung, yaitu
atmosfer lokal SI N/m2 N/m3 m
(Pa)
Dengan berat jenis setiap cairan
dinyatakan dalam gravitasi jenisnya
dikali berat jenis air
Hubungan antara tekanan Contoh:
dengan ketinggian ditulis 1.Tekanan atmosfer standar 29,
menjadi 92 in Hg = .. Psi
p =air Sh
p = 62,4 (13,6)(29,92/12)/144
Untuk air air = 62,4 lbf/ft3 = 14,7 psi
= 9806 N/m3 dengan S Hg = 13,6

Bila tekanan dinyatakan dalam 2. p = 14,7 psi =. lbf/ft2


psi, maka ruas kanan
persamaam di atas harus dibagi = 14,7 x 144 = 2116 lbf/ft2
dengan 144. 3. p = 2116 lbf/ft2 = ft H2O
p = 2116 lbf/ft2/62,4 lbf/ft3
p =air Sh/144 = 0,433 Sh (psi) = 33,91 ft H2O

4. P = 1 atm =760 mm Hg =
Pa
Barometer Air Raksa
Barometer air raksa terdiri dari Mesikpun hv merupalan fungsi
tabung kaca yang tertutup pada
satu ujungnya, yang diisi dengan air suhu,biasanya hv sangat kecil
raksa, dan dibalik sedemikian pada suhu-suhu atmosfer.
sehingga ujung yang terbuka Tekanan barometer berubah
tercelup dalam air raksa.
terhadap lokasi, yakni
Tabung tersebut mempunyai skala
yang diatur sedemikian hingga ketinggian,dan kondisi cuaca.
tinggi kolom R dapat ditentukan.
Ruang di atas air raksa berisi uap
air raksa. hv
Jika tekanan uap air raksa hv
diberikan dalam millimeter raksa
dan R diukur dalam satuan yang
sama maka tekanan A dapat R
dinyatakan sebagai
hA =hv + R mm Hg
A

Gambar 2.4 Barometer air raksa


Jika titik yang bersangkutan berada di bawah garis
tekanan atmosfer lokal, maka tekanan yang
bersangkutan disebut tekanan negatif= tekanan
hisap atau tekanan vakum.
Contoh
Jika penunjukan barometer 720 mm Hg, dan
tekanan absolut 460 mm Hg,maka tekanan relatif
dinyatakan sebagai -260 mm Hg.
Hubungan tekanan absolut dengan tekanan relatif
adalah
pabs = p bar + p relatif
2.4 MANOMETER
Manometer adalah alat untuk menentukan
perbedaan tekanan,yang menggunakan kolom
cairan.
Manometer yang paling sederhana, yang biasanya
dinamakan piezometer.
Piezometer digunakan untuk mengukur tekanan
dalam cairan bila tekanan lebih besar daripada nol
relatif.
Piezometer terdiri dari sebuah tabung kaca dipasang
secara vertikal sedemikian hingga tabung itu
berhubungan dengan ruangan di dalam bejana
h

A A S1
+ + A h1
h +
h2
a b c
S2
Gbr 2.5 Manometer-manometer sederhana
a. Mengukur takanan relatif kecil positif
b. Mengukur tekanan relatif positif atau negatif kecil
c. Mengukur tekanan relatif positif atau negatif besar
menggunakan dua jenis zat cair.
Cairan naik di dalam tabung sampai
tercapai keseimbangan.
Tekanan ditunjukkan oleh jarak
vertikal,h dari miniskus (permukaan
cairan) sampai titik tempat tekanan
harus diukur, yang dinyatakan dalam
satuan panjang cairan di dalam
bejana. h
Piezometer tidak dapat digunakan
untuk tekanan yang relatif yang
negatif, karena udara akan mengalir A
+
ke dalam bejana melalui tabung.
Alat ini tidak praktis untuk mengukur
tekanan yang besar di A, karena a
tabung vertikal itu akan perlu panjang
sekali.
Jika gravitasi jenis cairannya S,
maka tekanan di A adalah

hA = hS satuan panjang air

Untuk mengukur tekanan


relatif negatif atau positif yang
kecil dalam cairan,tabungnya
bebentuk seperti pada gambar
(2.5 b) A
+
Dengan bentuk seperti ini h
miniskus dapat berada di
bawah titik A.
Karena tekanan pada miniskus b
adalah nol relatif, karena
tekanan berkurang terhadap
ketinggian, maka

hA = -hS satuan panjang H2O


Untuk tekanan relatif positif
atau negatif yang besar,
digunakan cairan kedua yang
gravitasi jenisnya lebih besar
(Gbr. 2.5 c)
Cairan yang kedua harus tidak
bercampur dengan cairan
pertama, yang sekarang boleh
berbentuk gas.
Jika gravitasi jenis fluida di A S1
A h1
adalah S1 dan gravitasi jenis +
cairan manometer ialah S2, h2
maka persamaan untuk tekanan
di A dapat ditulis ( dimulai dari A c
atau dari miniskus atas dan S2
berjalan sepanjang manometer)
sebagai:

hA +h2S1 h1S2 = 0
hA = tekanan yang tidak diketahui, yang dinyatakan
dalam satuan panjang air,
h1, h2 dalam satuan panjang.
Jika A berisi gas, maka pada umumnya S1, begitu
kecil sehingga h2 S1 dapat diabaikan.
Degan demikianpersamaannya menjadi
hA = h1S2
PROSEDUR UMUM UNTUK MENGGARAP SEMUA SOAL-SOAL MANOMETER:

Mualilah dari satu ujung (atau Teruskan sampai mencapai ujung lain
dari miniskus) jika alat ukur(atau miniskus permulaan) dan
rangkaiannya kontinu) dan persamakan rumusan yang diperoleh
tuliskan tekanan di sana dengan tekanan di titik itu, yang
dalam satuan yang tepat diketahui atau tidak diketahui.
(misalnya pascal). Rumus tersebut akan mengandung
Tambahkanlah pada tekanan suatu harga anu untuk manometer
tersebut perubahan tekanan, sederhana atau akan memberikan
dalam satuan yang sama, dari perbedaan tekanan untuk menometer
satu miniskus sampai miniskus diferensial. Dalam bentuk persamaan:
berikutnya (plus jika miniskus yo (y1-yo)o (y2-y1) 1 (y3-y2) 2-(y4-y3)
yang berikutnya tersebut lebih 3-,-(yn-yn-1) n-1=pn
rendah, minus jika lebih tinggi. Dengan
Dalam hal pascal , perubahan yo, y1, y2,..,yn : keitinggian masing-
tekanan ini adalah hasilkali masing miniskus dalam satuan panjang,
perbedaan ketinggian dalam 0, 1, 2,, n-1: berat jenis kolom-kolom
meter dan berat jenis fluida fluida.
dalam newton permeter kubik).
MANOMETER DIFERENSIAL

Perbedaan tekanan antara titik A dan B


S2 atau 2
h2
pA h11 h2 2+ h3 3 = pB
S1 atau 1
A
h1
h3
atau
+

B
pA-pB = h11+h2 2- h3 3
+
S3 atau 3

Gambar 2.6 a Manometer Diferensial


S3 atau 3
+
B

h3
A+
S1 atau 1
h1
h2

S2 atau 2

Gambar 2.6 b Manometer Diferensial

Perbedaan Tekanan antara titik A dan B


pA +h11 h2 2 - h3 3 = pB
atau
pA-pB = - h11+h2 2+ h3 3
Contoh soal
Jika cairan pada A dan B adalah air (seperti gambar
di bawah), dan cairan manometer adalah minyak S =
0,80; h1 = 300 mm; h2 = 200 mm,dan
h3 =600 mm.
S2 atau 2
h2
S1 atau 1
A
h1
+ h3

+B S3 atau 3
a. Tentukan pA pB, nyatakan dalam pascal
b.Jika pB = 50 kPa dan penunjukan barometer 730 mm
Hg, berapakah tekanan di A nyatakan dalam meter air
mutlak.
Solusi
h1= 300 mm h2 =200 mm ; h3= 600 mm
S1 = S3 = Sair = 1
Smin = 0,8
a. hA (mH2O) h1S1 h2S2 + h3S3= hB (mH2O)
hA 0,3(1) 0,2 (0,8)+ 0,6(1) = hB
hA- hB = 0,3+0,16 0,6 = - 0,14 mH2O
pA- pB = (hA- hB ) = (9806 N/m3)(-0,14 m) = -1373 Pa
b. pB = hB hB = pB/ = (5x 10 4 N/m2 )/(9806
N/m3)
hB = 5,099 mH2O
hB(mH2O abs) = hB (mH20 rel) + pbar
= hB (mH20 rel) + hbar(S Hg)
= 5,099 mH2O +(0,73 m)(13,6 )
= 5,099 mH2O + 9,928 m H2O
= 15,027 m H2O abs
hA-hB =- 0,14 m H2O
hA = hB abs 0,14 mH20
= 15,027 m H2O 0,14 mH2O
= 14,887 mH2O (abs)
Mikromanometer.ppt
Tugas 3
1. Klasifikasikan zat yang memiliki laju perubahan bentuk serta
tegangan geser yang bersangkutan sebagai berikut;.
a.
du/dy, rad/s 0 1 3 5

, lb/ft2 15 20 30 40

du/dy, rad/s 0 0,3 0,6 0,95


b.

, lb/ft2 0 2 4 6

2. Berapakah volume jenis dalam ft3/lbm, dan ft3/slug untuk zat yang
gravitasi jenisnnya 0,75 ?
3. Pada gambar 2.5 b, cairan adalah minyak gravitasi jenisnya 0,8, bila
h = 2 ft.
Tentukan teknan di A dalam m H2O dan ft H2O
2. Berapakah volume jenis dalam ft3/lbm, dan ft3/slug untuk zat yang
gravitasi jenisnnya 0,75 ?
3. Pada gambar 2.5 b, cairan adalah minyak gravitasi jenisnya 0,8, bila
h = 2 ft.
Tentukan teknan di A dalam m H2O dan ft H2O
2.5 GAYA-GAYA TERHADAP BIDANG DATAR

A.Bidang Horizontal Arahnya tegak lurus terhadap


permukaan dan ke arah
Sebuah permukaan datar (rata) permukaan jika p positif.
dalam posisi horizontal dalam
fluida yang tidak bergerak Garis aksi gaya resultante, yaitu
mengalami tekanan yang ttik pada bidang tempat momen
konstan. Besar gaya yang gaya terbagi terhadap setiap
beraksi terhadap suatu sisi sumbu yang melalui titik itu
permukaan itu adalah: adalah nol, kita dapat memilih
sumbu-sumbu xy sembarang
pdA p dA pA seperti dalam gambar 2.7.
Karena momen gaya resultan
Elemen gaya pdA yang beraksi harus sama dengan momen
terhadap A semuanya sejajar sistem gaya terbagi terhadap
dalam arah yang sama, karena sumbu,misalnya sumbu y,maka
itu penjumlahan skalar pAx = A xpdA
terhadap segenap elemen
demikian menghasilkan besar Dengan x jarak dari sumbu y ke
gaya resultan. resultante gaya.
Karena p konstan,maka
1
x' A xdA x
A
x adalah jarak ke
sentroid bidang tersebut,
maka dari itu bidang
horizontal yang
mengalami tekanan
fluida statik, resultante
melalui sentroid tersebut.
Gbr.2.7 Notasi untuk menentukan
garis aksi suatu gaya
GAYA-GAYA TERHADAP BIDANG MIRING
Untuk kasus yang lebih
umum permukaan datar
tenggelam dalam
ke pusat massa bidang.

keadaan miring seperti


hc adalah jarak vertikal dari permukaan fluida

Gbr. di samping.
Misalkan bidang datar
memuat permukaan
berpotongan dengan
permukaan bebas
pada O dan membuat
sudut . Sistem
koordinat x-y
didefenisikan
sedemikian hingga O
dan y diarahkan
sepanjang permukaan
Bidang permukaan dapat
berbentuk sembarang. Kita akan
menentukan arah tempat dan
besarnya gaya resultan yang
bekerja pada satu sisi permukaan
ini karena cairan bersentuhan
dengan luas permukaan.
Pada suatu kedalaman h gaya yang
bekerja pada luas dA adalah dF =
hdA dan tegak lurus pada
permukaan. Jadi besarnya gaya
resultan dapat ditentukan dengan
menjumlahkan gaya-gaya
deferensial yang meliputi seluruh
h y sin
bidang. Dalam bentuk persamaan

FR hdA y sin dA
A A
Untuk dan konstan Oleh karena konstan, maka besarnya
gaya hanya bergantung pada beratnya

FR sin ydA ....(5.1)
A
jenis fluida dan kedalaman dari pusat
massa bidang di bawah permukaan
Integral yang terdapat pada fluida. Akibatnya pers. (5.2)
persamaan (5.1) aalah momen mengindikasikan bahwa besarnya gaya
pertama dari luas bidang terhadap resultan sama dengan tekanan pada
pusat massa bidang dikalikan dengan
sumbu x. jadi kita dapat menuliskan :
luas total bidang.
A ydA yc Koordinat y, yR, dari gaya resultan dapat
ditentukan dengan penjumlahan momen
dimana yc adalah koordinat y dari terhadap sumbuh x. Artinya, momen dari
pusat massa yang diukur dari sumbu gaya resultan harus sama dengan
x yang melalui O, sehingga (5.1) momen dari gaya tekan yang
dapat di tulis menjadi : terdistribusi, atau (lihat hal berikut : )
FR Ayc sin atau FR y R ydF sin y 2
dA oleh karena
FR hc A ................(5.2)
A A

FR Ayc sin , maka


dimana hc adalah jarak vertikal dari
dA
2
y
permukaan fluida ke pusat massa yR A
....................(5.3)
bidang. yc A
Menentukan letak titik kerja FR = (x, y) :
Besar moment gaya resultan (FR) terhadap suatu titik = S
moment gaya-gaya distribusinya terhadap titik yang
sama

dimana:
r ' x FR F
r x dF r x pdA
A

r ' x r i y r j r x i y j

FR FR k dA dA k

i i x j k i x k j i x i 0
j x k i k x j i j x j 0
+ j
k k x i j j x i k k x k 0
Sehingga:

x i y j - F k xi yj pdA k
r r R
A

xr FR j y r FR i xpdA j ypdA i
maka:

A A

1
xr FR x pdA xr x pdA
A
FR A
1
y r FR y pdA y r y pdA
A
FR A
Integral dalam pembilang disebut Pers.(5.4) menunjukkan bahwa gaya
momen kedua dari luas bidang resultan tidak melewati pusat massa
namun selalu dibawahnya, karena
(momen Inersia), Ix, terhadap sumbu-
Ixc/ycA>0.
x yang dibentuk oleh perpotongan
bidang yang memuat permukaan koordinat x, xR: dari gaya resultan
dengan permukaan bebas (sb. x). dapat ditentukan melalui dengan cara
Sehingga kita dapat menuliskan : yang sama dengan menjumlahkan
Ix
momen terhadap sumbu y. Jadi
yR
yc A FR xR sin xydA
A
oleh karena

dengan menggunkan teorema sumbu FR Ahc sin , maka


sejajar untuk menyatakan Ix, adalah:
I x I xc Ay 2 xydA I xy
c xR A

yc A yc A
dimana Ixc adalah momen kedua dari
luas bidang terhadap sebuah sumbu dimana Ixy adalah produk inersia
yang melewati pusat massanya dan terhadap sumbu x dan y . Dengan
sejajar dengan sumbu x. Jadi . menggunakan teorema sumbu
sejajar diperoleh :
I xc
yR yc ....................(5.4) I xyc
yc A xR xc ....................(5.5)
yc A
dimana Ixyc: adalah produk inersia
terhadap sebuah sistem koordinat
ortogonal yang melewati pusat
massa dari bidang dan dibentuk
dengan suatu translasi sistem
koordinat xy. Jika bidang yang
tenggelam simetris terhadap salah
satu sumbu yang melewati pusat
massa dan sejajar terhadap salah
satu sumbu x dan y, maka gaya
resultan pasti terletak sepanjang
garis x = xc, karena dalam hal ini Ixyc
sama dengan nol. Titik yang dilewati
oleh gaya resultan yang bekerja
disebut sebagai pusat tekanan.
CONTOH SOAL
Pintu segi tiga berengsel pada CD
dan dibuka dengan gaya normal P
yang diterapkan di E. Pintu ini
o O
30 x
menahan minyak yang memiliki P C
gravitasi jenis 0,8 di atasnya dan E
terbuka pada atmosfer pada sisi
bawahnya. Dengan mengabaikan D
berat pintu hitunglah: E 0
(a) besar gaya yang beraksi pada y
pintu dengan cara integrasi dan
C
dengan cara persamaan 2.5.2
(b) lokasi pusat tekan
(c ) gaya P yang diperlukan untuk
D
membuka pintu tersebut
y
O
Penyelesaian
30 x
P Co a. F pdA hxdy sin y xdy
E
13 18
D sin xydy sin xydy
E
y
0 8 13

2 C

D
y
Bila y = 8, x = 0, dan bila y = 13, x = 6, dengan x berubah secara linear
terhadap y, jadi
x = ay + b 0=8a+b 6 = 13 a +b
Penyelesaian untuk memperoleh a dan b
a = 6/5, b = - 48/5 x = 6/5(y -8)
Demikian pula , y = 13, x = 6 dan y = 18, x = 0
x = ay + b, 6 =13a + b 0 = 18a + b
Diperoleh a = -6/5 dan b = 18x 6/5
maka x = 6/5(18 y)
13 6 2 18
6 13 6 2 18
6
F sin ( y 8 y )dy (18 y y )dy F sin ( y 8 y )dy (18 y y )dy
2 2

8 5 13
5 8 5 13
5
Bila y = 8, x = 0, dan bila y = 13, x = 6, dengan x
berubah secara linear terhadap y, jadi
x = ay + b 0=8a+b 6 = 13 a +b
Penyelesaian untuk memperoleh a dan b
a = 6/5, b = - 48/5 x = 6/5(y -8)
Demikian pula , y = 13, x = 6 dan y = 18, x = 0
x = ay + b, 6 =13a + b 0 = 18a + b
Diperoleh a = -6/5 dan b = 18x 6/5
maka x = 6/5(18 y)
13 18
6 6
F sin ( y 8) ydy (18 y) ydy
8
5 13
5
13 18
6 2 6
F sin ( y 8 y)dy (18 y y 2 )dy
8
5 13
5
Dalam hal ini air = 62,4 lbf/ft3
= airS = (62,4 lbf/ft3) (0,8) = 49,92 lbf/ft3

6 y3 y 3
F (49,92)(0,5)( )[( 4 y 2 )13
8 (9 y 2
)18
13 ]
5 3 3

F 49,92(0,5)(6 / 5)[(133 83 ) / 3 4(132 82 ) (9(182 132 )


(183 133 ) / 3)] 9734,4 lb f

Berdasarkan Persamaan 2.5.2


F pG A y sin A (62,4)(0,8)(13)(0,5)(5)(6) 9734,4lb f
b. Berdasarkan gambar di atas

x 2,0; y 13
Berdasarkan persamaan 2.5.8

I xy
xp x
yA
Karena segitiga tersebut simetri terhadap sumbu sentroid
yang sejajar dengan sumbu x, maka I xy 0
dengan demikian xp x 2,0 ft
1 3
IG (6)(5 )
yp y 2 12
0,32 ft
yA (13)(30)
Jadi pusat tekan berada 0,32 ft di bawah sentroid
diukur pada bidang pintu.
C. Diambil momen terhadap CD dan aksi minyak
diganti dengan resultantenya, maka
(p)(6) = 9734,4 (2)
p = 3244,8 lbf
MOMEN KEDUA (MOMEN LEMBAM)

Momen lembam luas A seputar sumbu y adalah Iy =A


x2dA
Momen lembam untuk empat luas sederhana

h a
h C C C a
C C C C C
x 4a/3
x
b b

Ic = 1/36(bh3) Ic = 0,0546 a
Ic = 1/12(bh3) Ixx= 1/12(bh3) Ic = /4(a4) Ixx =/16(a4)
2.6. GAYA APUNG
Gaya resultan yang dilakukan oleh
fluida diam terhadap suatu benda yang
tenggelam atau terapung dalam fluida
tersebut dinamakan gaya apung
(buoyant force).
Gaya apung selalu beraksi vertikal ke
atas.
Tinjau sebuah benda berbentuk
sembarang yang memiliki volume V
yang terendam dalam fluida seperti yang
dilustrasikan pada Gbr (a). Kemudian
dan FB adalah gaya yang
kita menyelubungi benda tersebut
dalam sebuah kotak dan telah diberikan oleh benda pada fluida.
dipisahkan seperti pada Gbr. (b). Gaya-gaya F3 dan F4 sama besar
Perhatikan bahwa gaya-gaya F1, F2, F3 dan saling menghilangkan. Jadi
dan F4 adalah gaya-gaya yang bekerja persamaan kesetimbangan
pada permukaan bidang dari kotak, W dalam arah z adalah
adalah berat dari volume fluida yang
diarsir FB F2 F1 W .....(6.1)
Jika berat jenis fluida adalah konstan, Gaya apung yang mempunyai
maka: besar yang sama dengan berat
F2 F1 h2 h1 A fluida yang dipindahkan oleh
benda tersebut dan mengarah
dimana A adalah luas bidang horisontal vertikal ke atas, disebut dengan
dari permukaan atas atau bawah kotak Prinsip Archimedes. .
dan persamaan (6.1) dapat ditulis
Untuk mendapatkan garis aksi
FB h2 h1 A h2 h1 A V gaya apung diambil momen-
atau momen terhadap suatu sumbu
O yang mudah dipergunakan
FB V .....................(6.2) dan mempersembahkan dengan
dimana adalah berat jenis benda dan momen resultantenya.
V adalah volume benda. Arah dari gaya
apung yang merupakan gaya dari fluida
v xdV Vx
atau
terhadap benda berlawanan arah
1
dengan yang ditunjukkan dalam
diagram benda bebas.
x
V v
xdV
F1 F2
Dengan x jarak dari sumbu
tersebut ke garis aksi.
Persamaan ini menghasilkan
jarak ke sentroid volume, maka
dari itu gaya apung beraksi
melalui sentroid volume fluida
yang dipindahkan.
Sentroid volume fuida yang W W
dipindahkan disebut pusat Gambar. Diagram-diagram benda bebas untuk
apung. benda yang digantung dalam fluida

Menimbang benda bentuk aneh Pada gambar di atas diperoleh


yang tergantung dalam dua fluida
yang berlainan memberikan F1 +V 1= W
cukup data untuk menentukan:
F2 +V 2= W
Berat, volume, berat jenis dan
gravitasi jenisnya. F1 F2 F1 2 F2 1
V W
2 1 2 1
CONTOH KASUS
F

Balon helium (diameter 3 m) mempunyai tekanan


dan temperatur seperti udara sekitarnya (1 atm,
Helium 200C). Bila berat balon diabaikan, berapa daya
angkat balon ?

Gaya resultan F :
g F air gVey He gVey
Gaya apung Gaya berat

F air He gV
P
F Vg ( M air M hel )
RT
3
F 3 .(9,81).
1
5
(29 4) 144,2 N
6 (8,2.10 .293,15)
CONTOH KASUS
Archimedes diminta untuk mencari tahu apakah mahkota raja yang baru
dibuat benar2 terbuat dari emas ataukah bukan ? Emas memiliki specific
gravity 19.3. massa mahkota tersebut 14.7 kg ketika di udara dan 13.4 kg
ketika berada di dalam air. Apakah mahkota tersebut terbuat dari emas
murni ?
JAWAB
Fb = Berat benda di udara berat benda dalam air
Fb = W W = f g V

W / Fb = b g V / f g V
W / Fb = b / f
14.7 / 1.3 = b / 1 gr/cc
b = 11.3 SG
Berarti mahkota tersebut bukan terbuat dari emas
Hidrometer, Alat ini menggunakan asas gaya apung untuk
menentukan gravitasi jenis cairan.
1,00
1,00 h
Vo (Vo-V)S
c
c

Hidrometer ini mempunyai tangkai yang berpenampang


prisma a.
Dengan menganggap cairan yang disebelah kiri
adalah air S = 1,00, hidrometer terapung dalam
keseimbangan bila
Vo = W (6.3
Pada saat diapungkan pada cairan lain
keseimbangan;
(Vo- V)S =W 6.4
V = a h
Dari persamaan 6.3 dan 6.4 diperoleh
Dan h = Vo(S-1)/(a.S)

Anda mungkin juga menyukai