Mekanika Kalor
Mekanika Kalor
c = Q / (m. ∆T)
Sehingga
Q = m . c . ∆T
Keterangan
Q = kalor yang diserap /dilepas dalam SI [joule]
m = massa zat dalam SI [kg]
∆T = perubahan suhu dalam SI[kelvin] atau [K]
c = kalor jenis zat dalam SI [joule/kg K]
Kesetaraan Kalor - Mekanik
Dari konsep energi mekanik diperoleh bahwa bila
gesekan terjadi pada sistem mekanis, ada energi
mekanis yang hilang, berubah menjadi energi
termal.
Nilai kesetaraan energi mekanis – kalor adalah:
1 [ kalori] = 4,186 [joule]
ASAS BLACK
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya
berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran
kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal
(suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan :
Q lepas = Q terima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang
menerima kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan
tersebut dijabarkan maka akan diperoleh :
Q lepas = Q terima
m1.c1.(T1 – Ta) = m2.c2.(Ta – T2)
Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asas Black
adalah “pada benda yang bersuhu tinggi digunakan (T1 – Ta) dan untuk
benda yang bersuhu rendah digunakan (Ta-T2).”
rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang ada diatas bergantung
pada soal yang dikerjakan.
Kapasitas Kalor
Definisi : Kapasitas kalor suatu benda adalah
kemampuan suatu benda dalam menerima atau
melepas kalor untuk menaikkan atau menurunkan
suhu benda itu sebesar 1[°C] atau 1 [K]
H = Q/ ∆T,
untuk Q = m.c. ∆T maka H = m.c untuk benda
yang mengalami perubahan wujud nilai c = L (kalor
laten zat),sehingga
H = m.L
DIAGRAM FASA PADA KALOR LATEN MATERI
Perubahan Wujud Zat
Hubungan antara Energi Kalor dengan Energi Listrik
Jawab :
R = H/A ; H = Q/Δt
Q = e o A T4 Δt
Q = 0,85 . 5,67 x 10-8 . 1,4 . (3104-2934) . 60
Q = 7550,87 [J]
Q = 7,55 [KJ]
3. Ekspansi Kalor
Pemuaian Panjang
perubahan panjang akibat pemanasan
sebanding dengan panjang sebelum diberi
tambahan panas dan sebanding pula dengan
perubahan suhu sebagai akibat pemanasan:
L = Lo (1 + T)
dimana
Lo : panjang mula-mula
: koefisien muai linear [1 /Co]
T : perubahan temperatur [C]
Pemuaian Luas
Suatu keping empat persegi panjang (misalnya dari suatu bahan
logam),pada suhu to, sisi-sisinya adalah ao. selanjutnya kita panaskan
hingga suhunya menjadi T maka panjang sisi-sisinya sekarang akan
menjadi a dan b.
Menurut sifat muai panjang maka :
a = ao (l + (T-To) ) dan b = bo (l + (T- To))
Sehingga luasnya sekarang menjadi :
A = ao bo { l + (T-To){l + (T-To)}
= Ao {l+2 (T-To) 2 + (T-To)2}
A = Ao {l +2α(T-To)}
A = Ao (l + β T)
V = Vo {l + γ(T-To)}
Diketahui : po = 15 [cm]
lo = 10 [cm]
ho = 12[cm]
t1 =27 [°C]
t2 = 47 [°C]
α = 17x10-6 [/°C]
Ditanya : V =…? [cm3]
Jawab :
V = Vo(1+3α.Δt)
= 1800(1+3.17.10-6.20)
= 1800(1+0,00102)
= 1800(1,00102)
= 1801,84 [cm3]
TERMODINAMIKA
Termodinamika adalah kajian tentang kalor
(panas) yang berpindah. Dalam termodinamika
kamu akan banyak membahas tentang sistem
dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang
sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan
semua yang berada di sekeliling (di luar)
sistem disebut lingkungan.
Hukum Termodinamika
• Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa perubahan
energi dalam suatu sistem sama dengan kerja yang dilakukan
suatu sistem ke lingkungan ditambah dengan aliran kalor yang
masuk dari lingkungan ke sistem.
ΔU = ΔQ ΔW
• Hukum Termodinamika II , bahwa menurut Clausius :
Kalor mengalir secara alami dari bendayang panas ke benda
yang dingin,kalor tidak akan mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas.
USAHA LUAR
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan
(dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem.
Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan
volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha
yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1
menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan
sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = p . ∆V = p . (V2 – V1)
Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah
besar (atau mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan
menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila
volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.
4. Proses Termodinamika
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika
dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas
dikatakan melakukan proses isobarik.
Proses Isotermik
Proses termodinamika dimana terjadi
perubahan-perubahan di dalam sistem
tersebut yang berlangsung dalam suhu
konstan, dinamakan proses isotermik.
Proses Isokhorik
Dalam proses ini sistem mengalami
perubahan tekanan dan temperatur pada
volume konstan
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada
kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar
(dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan
demikian, usaha yang dilakukan gas sama
dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U).
Efisiensi Mesin Carnot
= 1-TL/TH
Referensi
Tipler PA. 1991. Physics for Scientists and Engineers.
Worth Publisher,inc.
Sardjito MSc. 1996. Mekanika Fisika. P4. Bandung
Ruswanto B. 2003. Matematika untuk Fisika dan Teknik.
Adicita Karya Nusa. Yogyakarta.
Bueche FJ, Hecht E. 2006. Schaum`s Outlines of Theory
and Problems of College Physics. 10th ed. McGraw Hill.