Anda di halaman 1dari 15

TITRASI NITRIMETRI

KELOMPOK 3

YOLANDA DWIZA PUTRI 16160035


INDAH SAPUTRI 16160038
VILIA RAHMATILLAH 16160047
NIKEN TRIWAHYUNI 16160049
TITRASI
NITRIMETRI

PENGERTIAN APLIKASI

PRINSIP INDIKATOR

HAL-HAL YANG
PERLU JENIS-JENIS
DIPERHATIKAN
PENGERTIAN

Metode nitrimetri adalah metode


penetapan kadar secara kuantitatif dengan
menggunakan larutan baku natrium nitrit.

Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yakni


reaksi antara amina aromatik primer dengan asam
nitrit dalam suasana asam membentuk garam
diazonium. Karena asam nitrit tidak stabil, maka
diganti dengan natrium nitrit yang merupakan garam
dari asam nitrit , sedangkan untuk membuat suasana
asam digunakan asam klorida.
PRINSIP TITRASI
NITRIMETRI

1. Pembentukan garam diazonium dari gugus amin


aromatic primer (amin aromatic sekuder dan gugus nitro
aromatic)
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik
sekunder
3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena
sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam
suasana asam.
HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM TITRASI
NITRIMETRI

Suhu

Pada saat melakukan titrasi, suhu harus berada antara 5-15°


C, walaupun sebenarnya pembentukan garam diazonium
berlangsung pada suhu yang lebih rendah yaitu 0-5° C. Pada
temperatur 5-15° C digunakan KBr sebagai stabilisator.
Titrasi tidak dapat dilakukan pada suhu tinggi karena :
· HNO2 yang terbentuk akan menguap pada suhu tinggi
· Garam diazonium yang terbentuk akan terurai menjadi
fenol
Keasaman

Titrasi ini berlangsung pada


pH ± 2 hal ini dibutuhkan
untuk :
· Mengubah NaNO2 Kecepatan Reaksi
menjadi HNO2
· Pembentukan garam Reaksi diazotasi berlangsung
diazonium lambat sekali, sehingga agar
reaksi sempurna maka titrasi
harus dilakukan perlahan-lahan
dan dengan pengocokan yang
kuat. Frekuensi tetesan pada
awal titrasi kira-kira 1 ml/menit,
lalu menjelang titik akhir
menjadi 2 ml/menit.
Karena asam nitrit terbentuk pada suasana asam, penambahan
KBr pada titrasi nitrimetri diperlukan sebagai :

1. Katalisator, yaitu untuk mempercepat reaksi, karena KBr


dapat mengikat NO2 membentuk nitrosobromid, yang akan
meniadakan reaksi tautomerasi dari bentuk keto dan langsung
membentuk enol.

2. Stabilisator, yaitu untuk mengikat NO2 agar asam nitrit tidak


terurai atau menguap
1. Reaksi diazotasi antara
sulfanilamide (mengandung gugus
amin aromatis primer) dengan
asam nitrit (Gandjar dan Rohman,
2007).

JENIS-JENIS
REAKSI 2. Reaksi diazotasi pada analisis
suksinil sulfatiazol (Gandjar dan
NITRIMETRI Rohman, 2007).

3. Reaksi diazotasi pada analisis


kloramfenikol (Gandjar dan
Rohman, 2007).
INDIKATOR

Indikator Luar
Pada titrasi diazotasi,
penentuan titik akhir titrasi
dapat menggunakan
indikator luar, indikator Indikator Dalam
dalam, dan secara
potensiometri (Gandjar
dan Rohman, 2007).
Secara
Potensiometri
Indikator Dalam
Indikator Luar
Indikator dalam terdiri atas
Indikator luar yang digunakan campuran tropeolin OO dan
adalah pasta kanji-iodida atau metilen biru. Tropoelin OO
dapat pula menggunakan kertas merupakan indikator asam-basa
kanji-iodida. Ketika larutan yang berwarna merah dalam
digoreskan pada pasta atau kertas, suasana asam dan berwarna kuning
adanya kelebihan asam nitrit akan bila dioksidasi oleh adanya
mengoksidasi iodide menjadi kelebihan asam nitrit, sedangkan
iodium dan dengan adanya kanji metilen biru sebagai pengkontras
atau amilum akan menghasilkan warna sehingga pada titik akhir
warna biru segera. Indikator kanji- titrasi akan terjadi perubahan dari
iodida ini peka terhadap kelebihan ungu menjadi biru sampai hijau
0,05 – 0,10 ml natrium nitrit dalam tergantung senyawa yang dititrasi
200 ml larutan. (Gandjar dan Rohman, 2007).
Secara Potensiometri

Metode yang baik untuk penetapan titik akhir nitrimetri


adalah metode potensiometri dengan menggunakan
electrode kolomelplatina yang dicelupkan ke dalam nitrat.
Pada saat titik akhir titrasi (adanya kelebihan asam nitrit),
akan terjadi perubahan arus yang sangat tajam sekitar
+0,80 Volt sampai +0,90 Volt. Metode ini sangat cocok
untuk sampel dalam bentuk sediaan sirup berwarna
(Gandjar dan Rohman, 2007).
APLIKASI ANALISIS NITRIMETRI DALAM
ANALISIS OBAT DAN BAHAN OBAT

Dalam farmakope Indonesia Titrasi diazotasi digunakan untuk


menetapkan kadar: benzokain primakuin fosfat dan sediaan
tabletnya, prokain HCl, sulfasetamid, natrium sulfasetamid,
sulfametazin, sulfadoksin, sulfametoksazol, tetrakain, dan
tetrakain HCl (Gandjar, 2007).
Tirtasi diazotasi dapat digunakan untuk :

1. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugus amin


aromatis primer bebas seperti selfamilamid.

2. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus amin


aromatic terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol, ftalil
sulfatiazol dan parasetamol.

3. Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatis seperti


kloramfenikol.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai