Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

Deinisi

 Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap,
diabsorbsi, menempel pada kulit atau dihasilkan di
dalam tubuh dalam jumlah yang relative kecil
menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya
reaksi kimia.
 Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau
senyawa kimia dalam tubuh manusia yang
menimbulkan efek merugikan pada yang
menggunakannya
Etiologi

1. Mikroba
a. Escherichia coli patogen
b. Staphilococus aureus
c. Salmonella
2. Bahan Kimia
a. Peptisida golongan organofosfat
b. Organo Sulfat dan karbonat
3. Toksin
a. Jamur
b. Keracunan Singkong
c. Tempe Bongkrek
d. Bayam beracun
e. Kerang
Manifestasi

1. Gejala yang paling menonjol meliputi
a. Kelainan Visus
b. Hiperaktivitas kelenjar ludah dan keringat
c. Gangguan Saluran pencernaan
d. Kesukaran bernafas
2. Keracunan ringan
a. Anoreksia
b. Nyeri kepala
c. Rasa lemah
d. Rasa takut
e. Tremor pada lidah dan kelopak mata
f. Pupil miosis
3. Keracunan sedang
a. Nausea
b. Muntah – muntah
c. Kejang dan kram perut
d. Hipersalifa
e. Hiperhidrosis
f. Fasikulasi otot
g. Bradikardi
Komplikasi

a. Kejang
b. Koma
c. Henti jantung
d. Henti napas (Apneu)
e. Syok
Macam-macam
Keracunan

1. Mencerna (menelan) racun
 Penatalaksanaan umum :
a. Dapatkan control jalan panas, ventilasi,dan oksigensi.
Pada keadaan tidak ada kerusakan serebral atau ginjal,
prognosis pasien bergantung pada keberhasilan
penatalaksanaan pernapasan dan sisitem sirkulasi.
b. Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun,
jumlah, kapan waktu tertelan, gejala, usia, berat pasien
dan riwayat kesehatan yang tepat.
c. Tangani syok yang tepat.
d. Hilangkan atau kurangi absorbsi racun.
e. Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat
mungkin untuk menurunkan efek toksin.

2. Keracunan melalui inhalasi
 Penatalaksanaan umum :
a. Bawa pasien ke udara segar dengan segera; buka
semua pintu dan jendela.
b. Longgarkan semua pakaian ketat.
c. Mulai resusitasi kardiopulmonal jika diperlikan.
d. Cegah menggigil; bungkus pasien dengan selimut.
e. Pertahankan pesien setenang mungkin.
f. Jangan berikan alcohol dalam bentuk apapun.

3. Keracunan makanan
a. Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan
b. Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih
sebanyak-banyaknya atau diberi susu yang telah
dicampur dengan telur mentah.
c. Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan
dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut dalam setia
jamnya.
d. Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1
sendok makan garam dapat menjadi alternative jika
norit tidak tersedia.

4. Gigitan ular
a. Menentukan apakah ular berbisa atau tidak.
b. Menentukan dimana dan kapan gigitan terjadi
sekitar gigitan.
c. Menetapkan urutan kejadian, tanda dan gejala
(bekas gigi, nyeri, edema, dan eritema jaringan
yang digigit dan didekatnya).
d. Menentukan keparahan dampak keracunan.
e. Memantau tanda vital.

5. Sengatan serangga
 Penatalaksanaan umum:
a. Berikan epineprin (cair) secara langsung. Masase
daerah tersebut untuk mempercepat absorbsi.
b. Jika sengatan pada ekstermitas, berikan tornikuet
dengan tekanan yang tepat untuk membendung
aliran vena dan limfatik.
Gambaran Klinik

a. Keracunan ringan : Anoreksia, nyeri kepala, rasa
lemah, rasa takut, tremor pada lidah, kelopak mata,
pupil miosis.
b. Keracunan sedang : nausea, muntah-muntah,
kejang atau kram perut, bradikardi.
c. Keracunan berat : diare, reaksi cahaya negatif, sesak
nafas, sianosis, edema paru, inkontenesia urine dan
feces, koma.
Penatalaksanaan

 Penatalaksanaan umum
 Penanganan pertama pada keracunan makanan
a. Kurangi kadar racun yang masih ada didalam lambung
dengan memberi korban minum air putih atau susus
sesegera mungkin.
b. Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan
merangsang korban untuk muntah.
c. Usahakan korban untuk muntah dengan wajah
menghadap ke bawah dengan kepala menunduk lebih
rendah dari badannya agar tidak tersedak.
d. Bawa segera ke ruang gawat darurat rumah sakit
terdekat.
 Penanganan di rumah sakit
 Tindakan emergency
1. Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu di
lakukan inkubasi
2. Breathing 
: Berikan nafas buatan, bila
penderita tidak bernafas spontan atau pernafasan
tidak adekuat
3. Circulasi : Pasang infus bila keaadaan penderita
gawat darurat dan perbaiki perfusi jaringan.
4. Resusitasi.
Setelah jalan nafas dibebaskan dan dibersihkan,
periksa pernafasan dan nadi.Infus dextrose 5 % kec.
15- 20 tts/menit .,nafas buatan,oksigen,hisap lendir
dalam saluran pernafasan,hindari obat-obatan
depresan saluran nafas,

Anda mungkin juga menyukai