ASTARI FERLISA
1102012030
- usia
Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan
bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat resiko hipertensi. Ini
sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam tubuh yang
mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon.
- Jenis kelamin
Jenis kelamin juga sangat erat kaitanya terhadap terjadinya hipertensi
dimana pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit hipertensi
pada laki-laki dan pada wanita lebih tinggi setelah umur 55 tahun, ketika
seorang wanita mengalami menopause
- Genetik
Riwayat keluarga juga merupakan masalah yang memicu masalah
terjadinya hipertensi hipertensi cenderung merupakan penyakit
keturunan. Jika seorang dari orang tua kita memiliki riwayat hipertensi
maka sepanjang hidup kita memiliki kemungkinan 25% terkena hipertensi
Hypertension
Peripheral
Vascular
Disease Renal Failure,
Retinopathy
Proteinuria
CHD = coronary heart disease
CHF = congestive heart failure
LVH = left ventricular hypertrophy Slide Source
Hypertension Online
Chobanian AV, et al. JAMA. 2003;289:2560-2572. www.hypertensiononline.org
PENATALAKSANAAN
Diuretik
Golongan penghambat simpatetik
Beta blocker
Vasodilator
Penghambat enzim konversi
angiotensin
Antagonis kalsium
Angiotensin II reseptor blokers
DIURETIK
Terjadi pada :
1. pusat vasomotor otak, ex: metildopa & klonidin
2. ujung saraf perifer, ex: reserpin & guanetidine
Metildopa
- me↓ tonus simpatik scr sentral
- ES : an.hemolitik, gang. faal hati, hep. Kronik
- keuntungan : ibu hamil
Klonidin
- ES : lelah, kering pd mukosa mulut & bibir, impotensi, &
pusing.
ß Bloker
Dibagi 2 ,yaitu :
› larut lemak : asebutolol, alprenolol, metoprolol, oksprenolol, pindolol,
propanolol, & timolol wkt paruh pendek (2-6 jam).
› larut air : atenolol, nadolol, praktolol, sotalol lbh panjang (6-24 jam)
› a.selektif labeltolol
› B. non selektif propanolol
Kerja :
Relaksasi otot polos pada arteriol secara langsung
Keuntungan : hipertensi pd kehamilan
Contoh : minoksidil, hidralazin
ACE Inhibitor
Indikasi : hipertensi & ggl.jtg, pasca infark jtg akut, DM, proteinuria, HVS.
Bekerja dengan menghambat masuknya ion kalisum melewati slow channel pada
membran sel
Kalsium berfungsi dalam kontraksi otot relaksasi otot polos
1. nifedipin vasodilatasi kuat
2. verapamil mengurangi kekuatan kontraksi otot jtg.
3. diltiazem
Indikasi : hipertensi & angina, SV takikardi, peny.raynaud,lansia.
Kontraindikasi : blok AV & ggl.jtg
ES : panas pd muka & edem
Angiotensin II receptor
Bloker
Mengikat reseptor AT1 & hambat semua efek ATII
– Hipertensi Darurat/Emergency
– Kenaikan TD mendadak (TD ≥ 200/≥120 mmHg) yg disertai kerusakan organ
target yang progresif. Di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun
waktu menit/jam. TD pasien terus dimonitor dg interval 15- 30 menit
Gambaran klinik hipertensi darurat
Gejala Tidak ada, kadang Sakit kepala hebat, Sesak napas, nyeri
sakit kepala sesak napas dada, kacau,
Gelisah gangguan kesadaran
Pengobatan Awasi 1-3 jam Awasi 3-6 jam, obat Pasang jalur intravena,
Mulai/teruskan obat oral berjangka kerja periksa lab standar,
oral, naikkan dosis pendek terapi obat intravena
Vasodilator:
-Nitrogliserin Infus 5-100 mcg/menit. Dosis awal 2-5 menit 5-10
5 mcg/menit, dapat ditingkatkan menit
5mcg/ menit tiap 3-5 menit
Bolus IV 10mg (0,25 mg/kgBB),
Diltiazem dilanjutkan infus 5-10 mg/jam
Klonidin Dosis awal per oral 0,15 mg. 0,5-2 jam 6-8 jam
selanjutnya 0,15 mg tiap jam dapat
diberikan sampai dengan dosis total
0,9 mg
Labetalol 100-200 mg per oral 0,5-2 jam 8-12 jam
- Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi.
Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah
ke daerah-daerah yang diperdarahinya berkurang. Arteri-arteri otak yang
mengalami arterosklerosis dapat melemah sehingga meningkatkan
kemungkinan terbentuknya aneurisma.
- Infark Miokard
Infark Miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis
tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila
terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh
darah tersebut, yang dikarenakan hipertensi kronik dan hipertensi
ventrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat
terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.
Demikian juga hipertropi ventrikel dapat menimbulkan perubahan-
perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi
disritmia, hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembentukan bekuan
(Corwin, 2000).
- Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kepiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus, darah
akan mengalir keunit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan
dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya membran
glomerolus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik
koloid plasma berkurang, menyebabkan edema yang sering dijumpai pada
hipertensi kronik (Corwin, 2000).
-Gagal jantung
Gagal jantung merupakan lanjutan dari penumpukan cairan tubuh akibat
gangguan ginjal dan akibat hipertensi berkepanjangan yang mengakibatkan infark
miokar yang berujung menjadi gagal jantung atau ketidakmampuan jantung dalam
memompa darah yang kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan
terkumpul di paru,kaki dan jaringan lain sering disebut edema. Cairan didalam paru –
paru menyebabkan sesak napas,timbunan cairan ditungkai menyebabkan kaki bengkak
atau sering dikatakan edema (Amir, 2002)
- Ensefalopati
Ensefalopati dapat terjadi terjadi terutama pada hipertensi maligna
(hipertensi yang cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini
menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan ke
dalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf pusat. Neron-neron
disekitarnya kolap dan terjadi koma serta kematian (Corwin, 2000).