Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

•IDENTITAS PRIBADI
Nama : dr. Lukas Cocong Hermawan,Mkes
NIP : 196003121989031001
Pangkat / Golongan : Pembina tingkat I / IV/b
No Kartu Pegawai : E.558225
Tempat/Tgl. Lahir : Purwakarta, 12 Maret 1960
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Katholik
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl Pelangi Ungu 7 Blok C3s no 21¸ Kelaqpa Gading Residence
Jakarta Utara. 14250
No Telpon : 021 46823895, dan 08161972870

•TEMPAT KERJA SEKARANG


Nama Organisasi : Kementerian Kesehatan RI
Satuan Organisasi : Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Unit Kerja : Direktorat Bina Kesehatan Ibu
Alamat : Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9
Jakarta Selatan 12950
Kebijakan PPIA (PMTCT)
Terintegrasi Pelayanan KIA

Kasubdit Bina Kesehatan Ibu Hamil


Direktorat Bina Kesehatan Ibu
Ditjen Bina GIKIA
Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan pada:

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HOGSI Ke-6


Padang, 22-24 April 2013
TOPIK

 Latar belakang

 Analisa Situasi

 Kebijakan, Upaya dan Strategi PPIA

 Target dan Rencana Pengembangan Layanan PPIA


 Dukungan Organisasi Profesi
Latar Belakang

 Jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan: 42.887


kasus (Tahun 2012)
 Proporsi laki-laki dan perempuan: 2,5 : 1.  Jumlah
perempuan dengan HIV terus meningkat  Di Papua,
proporsi nya: 1:1
 21.103 ibu hamil yang menjalani test HIV, sebanyak
534 (2,53%) positif HIV (Tahun 2011)
 43.624 ibu hamil yang melakukan konseling dan tes
lengkap, 1.329 (3,05 %) positif HIV (Tahun 2012)
Data Dirjen P2PL, Lap prop Tahun 2012
ANALISA SITUASI
Sepuluh Provinsi yang Melaporkan Jumlah AIDS Terbanyak
Januari-Desember 2012

Data Dirjen P2PL, Tahun 2012


Jumlah HIV dan AIDS yang Dilaporkan per Tahun

Data Dirjen P2PL, Tahun 2012


Persentase AIDS yang Dilaporkan Menurut Jenis Kelamin
Januari-Desember 2012

Data Dirjen P2PL, Tahun 2012


Persentase AIDS yang Dilaporkan Menurut Kelompok Umur
Januari-Desember 2012

Data Dirjen P2PL, Tahun 2012


ODHA Dewasa Usia 15+ Menurut Populasi Kunci di
31 Provinsi, Indonesia
1,000,000

900,000

800,000
Waria
TG
700,000
Pelanggan
TG Client waria
600,000
LSL
MSM
500,000
FSW
WPS

400,000 Pelanggan
FSW Client WPS

300,000 Penasun
IDU

Laki-laki
General menrisiko rendah
200,000
General womenrisiko rendah
Perempuan
100,000

-
2012
2013
2014
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
10
Data Dirjen P2PL, Tahun 2012
Jumlah AIDS yang Dilaporkan Menurut Pekerjaan
Januari-Desember 2012

Data Dirjen P2PL, Tahun 2012


Persentase AIDS yang Dilaporkan Menurut Faktor Risiko,
Januari-Desember 2012
Kecenderungan peningkatan jumlah dan persentase
kasus AIDS Perinatal 2000-2010

Laporan KPA Nasional 2010


Hasil Pelayanan PPIA

Pelayanan PPIA Cakupan


Jumlah bumil di Tes HIV 43.624
1.329
Jumlah Bumil HIV Positif
(2,53%)
1070
Jumlah Bumil HIV mendapat ARV
( 80,51%)
752
Bayi lahir dari ibu HIV mendapat ARV Propilaksis
(58,58%)

Jumlah bayi HIV positif (pemeriksaan PCR) 86

Data P2PL 2012


Kebijakan, Upaya dan

Strategi PPIA
Kebijakan PPIA
(SE MENTERI KESEHATAN NO.GK/MENKES/001/I/2013)

1. Melaksanakan pelayanan pencegahan penularan HIV dari


Ibu ke Anak (PPIA) untuk diintegrasikan pada layanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB)
dan konseling remaja di setiap jenjang pelayanan
kesehatan dengan ekspansi secara bertahap dan dapat
melibatkan peran swasta serta LSM.
2. PPIA dalam pelayanan KIA merupakan bagian dari
Program Nasional Pengendalian HIV-AIDS dan IMS.
3. Setiap perempuan yang datang ke layanan KIA-KB dan
remaja harus mendapat informasi mengenai PPIA.
Kebijakan PPIA (lanj)
4. Di daerah epidemi HIV meluas dan terkonsentrasi, tenaga kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan wajib menawarkan tes HIV kepada
semua ibu hamil secara inklusif pada pemeriksaan laboratorium rutin
lainnya saat pemeriksaan antenatal atau menjelang persalinan.
5. Di daerah epidemi HIV rendah, penawaran tes HIV oleh tenaga
kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil dengan IMS dan TB secara
inklusif pada pemeriksaan laboratorium rutin lainnya saat pemeriksaan
antenatal atau menjelang persalinan.
6. Untuk daerah yang belum mempunyai tenaga kesehatan yang mampu
/ berwenang memberikan pelayanan PPIA dapat dilakukan dengan
cara :
a. Merujuk ibu hamil ke fasilitas pelayanan HIV yang memadai
b. Pelimpahan wewenang (task shifting) kepada tenaga kesehatan
lain yang terlatih. Penetapan daerah yang memerlukan task
shifting petugas dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat.
Kebijakan PPIA (lanj)
7. Setiap ibu hamil yang positif HIV wajib diberi obat ARV dan
mendapatkan pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan lebih
lanjut (PDP).
8. Kepala Dinas Kesehatan merencanakan ketersediaan logistik (obat dan
pemeriksaan tes HIV) berkoordinasi dengan Ditjen P2PL, Kemenkes.
9. Pelaksanaan Persalinan baik secara pervaginam atau Per abdominam
harus memperhatikan indikasi obstetrik Ibu dan bayinya serta harus
menerapkan kewaspadaan standar.
10. Sesuai dengan kebijakan program bahwa makanan terbaik untuk bayi
adalah pemberian ASI secara ekslusif selama 0-6 bulan, untuk itu maka
Ibu dengan HIV perlu mendapat konseling laktasi dengan baik sejak
perawatan antenatal pertama sesuai pedoman. Namun apabila ibu
memilih lain (Susu Formula) maka, Ibu , pasangannya dan keluarga
perlu mendapat konseling makanan bayi yang memenuhi persyaratan
teknis
 SE PPIA sdh tertuang dalam Pedoman
PPIA sebagai Upaya Pelaksanaan
Pelayanan dan Jejaring PPIA

SE PED
Strategi Pelayanan PPIA

1. PPIA dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan ekspansi


bertahap
2. Semua fasilitas pelayanan kesehatan harus dapat
memberikan pelayanan PPIA
3. Perlu adanya jejaring pelayanan PPIA sebagai bagian dari
LKB
4. Melibatkan peran swasta dan LSM
5. Daerah menetapkan wilayah yang memerlukan task shifting
6. Ketersediaan logistik (obat dan pemeriksaan tes HIV)
TARGET DAN RENCANA PENGEMBANGAN

LAYANAN PPIA
Target Ibu Hamil ditawarkan Tes HIV pada
Pemeriksaan Antenatal

Daerah 2013 2014 2015 2016 2017

Papua dan
Papua Barat 60% 70% 80% 90% 100%

Kab/Kota epidemi
15% 35% 60% 90% 100%
terkonsentrasi

Kab/Kota epidemi
rendah 10% 15% 20% 25% 30%
Rencana Pengembangan Layanan PPIA

Baseline
No Target Tahun 2013 Tahun 2014
(2012)

Kab/Kota dengan fasilitas pelayanan


1 18 240 239
PPIA

2 RS Rujukan ARV 355 400 444

3 Puskesmas PPIA:

a) Prong 1 dan 2*
9323 9323 9323
(Sub Pokja 1-Promkes)
b) Prong 1,2,3&4**
90 1200 1195

* Puskesmas PPIA prong 1 & 2 (jml 9323 Pusdatin 2011), mempunyai akses ke jejaring dgn Pusk/RS Prong 1, 2, 3 & 4
** Puskesmas dengan Rawat Inap (Pusdatin 2011)
DUKUNGAN ORGANISASI PROFESI
Dukungan HOGSI untuk PPIA

1. Meningkatkan Pengetahuan dan Kompetensi anggotanya


2. Aktif dalam up-date standar pelayanan Kesehatan Reproduksi yg
efektif dan efisien
3. Memberikan Pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
yang berkualitas
4. Turut dalam Pembinaan pelayanan Pencegahan penularan HIV dari Ibu
ke Anak kepada tenaga kesehatan lain (dokter, bidan dan perawat)
5. Anggota profesi di daerah bersama Dinkes dan RS ikut serta dan aktif
dalam menyusun perencanaan dan evaluasi program Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu Ke Anak serta membantu Advokasi kepada
pengambil kebijakan
Terima kasih

Perlindungan menyeluruh dan dinamis terhadap penularan HIV dari ibu ke bayi

Anda mungkin juga menyukai