KELOMPOK 3
AG N E S C I N DY 1 3 0 6 4 0 8 47 3
AULIA DWI RAHMI 1 3 0 6 37 7 3 6 0
D E S I A R YA N I 1 3 0 6 41 1 9 4 0
PUTRIE FIANA 1 3 0 6 376 9 8 2
SAFRINA 1 2 0 6 2 6 0116
S I T I S YA R A H S A R T I K A 1 3 0 6 4 8 0 3 6 4
KOSMETIKA TATA RIAS KUKU
kuku buatan/tambahan
Pemutih kuku
1930
• Charles Revson mempunyai gagasan
menambahkan pigmen untuk memberi
warna
Cat kuku pigmen yang diendapkan dalam pelarut yang mudah menguap untuk menutupi warna
alami kuku
Nail polish, base coat, dan topcoat memiliki formulasi dasar yang sama dan mengeras dengan
penguapan
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
KOMPONEN PENYUSUN CAT KUKU
Pembentuk
selaput Resin Pelarut
utama/film
Bahan Zat
Plasticizer
Pewarna Tambahan
Manimaran V. 2012. Cosmetic Preparation For Nails. Department of Pharmaceutics SRM College of Pharmacy. 1-19
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
1. PEMBENTUK SELAPUT UTAMA / FILM
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
4. PLASTICIZER
• Solvent plasticizer sebagai pelarut dan memiliki berat molekul yang tinggi. Misalnya
butyl acetyl ricenoleate
• Non-solvent plasticizers meningkatkan kelenturan . Misalnya castor oil
Ditemukan pertama kali tahun 1960, merupakan cairan modifikasi cat kuku ,dengan
kandungan formaldehid 1-2% , ditambah bahan lainseperti vitamin, keratin, kalsium
fluorida, natural oils.
Nail hardener dikenal juga dengan nama pelapis dasar (base coat)
Pemakaian nail hardener dalam jangka lama dapat menyebabkan kuku rapuh dan
perubahan warna biru kemerahan disertai rasa nyeri, paronikia, kering pada ujung jari
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta:
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
FORMULASI PEMBERSIH CAT KUKU
Acetone 46%
Ethyl Acetate 23%
Ethyl Alcohol 14%
Water 10%
Glycerin 7%
Etil Alkohol
Aseton
Etil asetat
Gliserin
Air
film cat pada cat member
bab
kuku kuku sihkan
Acetone Nail
Polish
Remover
Non-acetone
Nail Polish
Remover
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan
Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
FK UGM.
PEMILIHAN PEMBERSIH ASETON DAN NON-
ASETON
ASETON NON ASETON
• Kelebihan • Kelebihan
1. Dapat melarutkan cat 1. Lebih lembut terhadap
kuku akrilik yang keras kulit dan kuku
dan cat kuku berglitter
2. Aroma tidak menyengat
2. Harganya cenderung lebih
murah • Kekurangan
• Kekurangan 1. Harganya cenderung
lebih mahal
1. Aromanya kuat dan mudah
menguap sehingga dapat 2. Lebih sulit
mengiritasi hidung, mata menghilangkan cat
dan tenggorokan. kuku terutama dengan
bahan-bahan keras
2. Dapat menyebabkan sakit yang merekat kuat pada
kepala, pusing dan mual kuku
pada konsentrasi tertentu
3. Dapat menyebabkan kuku Toedt, J. and Koza, D. (2005).
kering dan kusam Chemical Composition of
Everyday Products. Newyork:
Greenwood Press.
BAHAN ALAMI PEMBERSIH CAT KUKU
Air hangat
Air hangat berfungsi melunakkan cat kuku yang mengeras
sehingga cat kuku dapat mengelupas dan mudah
dibersihkan.
Kuku direndam dengan air hangat lalu dibersihkan dengan
handuk.
Lemon
Air lemon berfungsi menggangu kekompakan ikatan
bahan cat kuku sehingga mudah dibersihkan.
Digunakkan dengan menggosok potongan lemon pada
kuku.
Toedt, J. and Koza, D. (2005). Chemical Composition of Everyday Products. Newyork: Greenwood Press.
EFEK YANG DITIMBULKAN
. Efek yang terjadi akibat pemakaian bahan ini adalah
1. iritasi,
2. onychoschizia, dan
3. kuku rapuh
• Istilah onychoschizia (pemisahan kuku) termasuk membelah, rapuh , baik
lembut atau kuku tipis . Onychoschizia lebih sering terjadi pada wanita .
• Kuku rapuh terjadi karena paparan nail enamel remover mengganggu perlekatan
antar sel pada lempeng kuku.
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan.
Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
Wasitaatmaja SM, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. UI Press Jakarta; 1997
KOSMETIKA KUKU
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
PROSES MANIKUR DAN PEDIKUR
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
NAIL MOISTUIZER
Berupa krim atau lotion yang biasanya dikombinasikan dengan krim untung tangan
(hand cream), bekerja dengan meningkatkan daya ikat air pada kuku.
Senyawa aktif yang meningkatkan daya ikat air pada sediaan pelembab kuku : urea,
asam laktat, petrolatum, minyak mineral, gliserol, propilen glikol.
Biasanya, penggunaan urea dan asam
laktat bisa menyebabkan dermatitis.
Draelos, ZD., Thaman, LA. 2006. Cosmetic Formulation of Skin Care Products. New York :
Taylor & Francis
CONTOH FORMULASI
( W AV I N G H A I R )
S A F R I N A 1 2 0 6 2 6 0116
DEFINISI PENGERITINGAN RAMBUT
Suatu tindakan
mengubah rambut
lurus menjadi rambut
bergelombang atau
keriting dengan cara
menggulung rambut,
memberi solution, dan
menetralisir sehingga
diperoleh keriting yang
diinginkan.
SEJARAH PENGERITINGAN RAMBUT
Mercel Gateau
Penemuan teknik mengikat rambut
Tahun 1872 “Marcel Curting”
dengan jepitan panas
Charles Nessler
Penggunaan larutan boraks,
1905 di London Mesin keriting rambut dijepit dengan jepitan
panas pertama di dunia panas dengan aliran listrik
Metode spiral
Satory
Pengeriting rambut dengan selinder yang
1927 berisi kalsium oksida. Kemudian dibasahi
dengan larutan amonia exothermic curling
Amold F Willat
Timbul gagasan untuk membuat satu paket
1934, Obat keriting dingin obat kering, yaitu solution keriting,
normalizer, shampoo..
STRUKTUR PROTEIN RAMBUT
PROTEIN PENYUSUN RAMBUT
• Protein penyusun rambut disebut keratin .
• Keratin ini terdiri dari unsur sistin, yaitu senyawa asam amino
yang memiliki unsur disulfida dalam presentase yang tinggi.
• Jembatan disulfida dari sistin yang menentukan bentuk rambut
(lurus atau keriting).
• Keratin diklasifikasikan menjadi α-keratin (spiral) dan β-karetin
(β-sheet/ zig zag)
• α-keratin kaya akan residu sistin yang cross-link sejajar dengan
ikatan peptida. Hal ini digunakan untuk kelarutan dan
ketahanannya terhadap regangan dua dari sifat biologis utama
α-keratin “keras” atau “lunak”
• α-keratin mengeras dengan tingkat yang berbeda-beda,
tergantung banyaknya ikatan silang disulfida yang terbentuk.
PROTEIN PENYUSUN RAMBUT
Kerinting Keriting
Dasar Desain
Tujuan terbatas Bertujuan menunjang
pada usaha untuk terciptanya desain
membuat rambut penataan yang telah
lurus menjadi ikal ditentukan
atau keriting
Pengunaan agen
pembentuk ianthionine
(NaCl, sulfat, kation
surfaktan) dan booster
(urea, amida) dapat
menurunkan konstentrasi
dan pH.
LARUTAN REDUKTOR
1. Mendiagnosa rambut
•Jenis, bentuk, tekstur, dan kepanjangan
rambut, bila ada luka atau alergi disarankan
jangan dikeriting
2. Menyarankan Metode
Pengeritingan
•Diskusi dan berikan saran berdasarkan
kondisi rambut dan umur
3. Pembagian Rambut
• Dilakukan untuk memudahkan
penggulungan rambut menggunakan rotto.
Parting 6 bagian atau 9 bagian.
• Blocking pembagian rambut secara
mendatar untuk menggulung rambut.
(diameter rotto, panjang rotto)
4. Pemilihan Rotto
• Alat yang digunakan untuk menggulung
rambut.
5. Penggulungan dan pemberian waving
lotion
•Pemberian lotion satu per satu pada blocking
rambut.
•Sisir rapi rambut dan letakkan kertas toni/kertas
rotto dibawah rambut secara mendatar.
•Letakkan rotto dibawah rambut lalu gulung
kedalam. Jagalah agar ujung rambut tidak
keluar. Pasang karet penahan.
•Lakukan pada seluruh rambut. Dan berikan
waving lotion sekali lagi.
6. Processing Time
•Kemampuan penyerapan zat kimia setiap rambut orang berbeda-beda.
•Kondisi normal 30 menit.
•Setiap 10 menit lakukan tes gelombang. Hal yang bagus jika rambut
bentuk S
8. Penetralisiran
•Pemberian netralizer harus merata
Metode Metode
Panas Dingin
METODE PANAS
Kegagalan
Keriting
Porositas
Suhu berbeda
dari kuit
rambut
Ketetapan
waktu
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
M E TO D E PA N A S METODE DINGIN
Keuntungan Keuntungan
- lebih praktis - keriting yang dibentuk
- tidak banyak stabil
menggunakan bahan - lebih dapat diterima oleh
kimia jenis rambut yang tidak
Kerugian tahan panas
- proses pengeritingan Kerugian
cukup lama - banyak menggunakan
- kestabilan dalam bahan kimia yang
pengeritingan cukup lama cenderung berbahaya
bagi tubuh
EVALUASI HASIL PENGERITINGAN
•Tergantung kualitas dan struktur rambut
Pemilihan Larutan yang akan dikeriting dan tempat aplikasi
Pengeriting
AGNES CINDY
1 3 0 6 4 0 8 47 3
TUJUAN
Ikatan
disulfida
Rambut
Reaksi Pemutusan disambung
Keratin dibentuk
Reduksi Ikatan kembali
melunak menjadi yang
(reversibel) Disulfida dengan
dikehendaki
hidrogen
peroksida
PELURUSAN RAMBUT SEMENTARA
Pada metode ini yang digunakan adalah petrolatum jelly dengan sisir logam yang
dipanaskan (Hot Metal Comb)
Fungsi dari Petrolatum Jelly
konduktor penghantar panas
melumasi rambut
Bahan yang digunakan adalah :
Prosedur
1. Setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci
dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan
50-70%
2. Kemudian rambut dicatok dengan memakai
alat.
Kelebihan : Pelurusan rambut akan lebih tahan lama
Kekurangan : Rambut akan lebih sulit diatur, kering
dan mudah rusak sehingga perawatan yang
dilakukan setelah rebonding harus lebih hati-hati,
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
rebonding lebih lama
BAHAN PELURUS RAMBUT PERMANEN
1. Amonium tioglikolat (krim)
Membuat rambut mengembang dengan mematahkan ikatan disulfide keratin rambut
sehingga rambut menjadi lunak. (5-10 menit).
Natrium Hidroksida 5%
Gliserol 20 %
Aquadest 75 %
Parfum q.s
BAHAN PELURUS RAMBUT PERMANEN
3. Ammonium Sulfit
Paling aman bagi kesehatan rambut
Karena reaksinya yang bersifat asam dengan nilai pH 6 maka larutan ini tidak membuat
rambut mengembang dan menjadikannya terlalu lunak.
Dibutuhkan topi pemanas untuk mempercepat proses
Urea 10 %
EDTA 0.05 %
Isopropil alkohol 10 %
Amonium bisulfit 4,13 %
Amonium sulfit 3,74 %
Parfum q.s
Aqua destilata ad 100 %
DAFTAR PUSTAKA
Harry’s cosmeticology edisi 8
Rostamailis, dkk. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. 2008.
PEWARNA RAMBUT
Afinitas baik
Tidak terhadap
KARAKTERISTIK
berbahaya keratin
rambut
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
JENIS PEWARNA RAMBUT
Pewarna Rambut Temporer
• Bersifat sementara dan mudah dihilangkan karena
partikel warna hanya terdistribusi pada permukaan rambut
Pewarna Rambut Semi Permanen
• Pewarna rambut yang mempunyai daya lekat sedikit lebih
lama dan masih tahan terhadap shampoo (6-8 x shampoo)
Pewarna Rambut Permanen
• Pewarna rambut yang paling populer
• Daya lekat sangat lama hingga 3-4 bulan
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA RAMBUT TEMPORER
Bersifat asam
maupun basa
(biasanya Azo dan
Antrakuinon)
Penambahan asam
organik (ex: asam Pewarna temporer yang
sitrat atau asam digunakan ialah yang
tartat) untuk memiliki kode D&C
meningkatkan atau FD&C.
substantivitas
PEWARNA RAMBUT TEMPORER
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
FORMULASI PEWARNA TEMPORER
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Jenis sediaan perwarnaan
rambut (temporer)
1. Shampo
2. Gel
3. Emulsi
4. Cairan
5. Krayon rambut
6. Aerosol/spray
PEWARNA RAMBUT SEMIPERMANEN
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA RAMBUT SEMI PERMANEN
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA SEMI-PERMANEN
Tidak mengandung ammonia dan peroksida
Zat pemberi warna yang digunakan ialah turunan nitro,
yaitu:
Nitrofenilenediamin: kuning-violet
Nitroaminofenol: kuning-orange merah
Aminoantrakuinon: merah violet-biru
Pertimbangan dalam formulasi: ukuran molekul dan pH
Jenis sediaan: lotion dan aerosol
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
FORMULASI PEWARNA SEMI-PERMANEN
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PRODUK PEWARNA RAMBUT SEMIPERMANEN
PEWARNA RAMBUT PERMANEN
• Resisten terhadap
penyampoan dan faktor
eksternal lain seperti
gesekan, cahaya, dll.
• Daya lekat jauh lebih baik
dan lebih lama (bertahan
selama 3-4 bulan)
• Menggunakan basa/alkali
dan hydrogen perokisda
• Warna dapat dihilangkan
dengan cara dilunturkan
dengan penghilang cat /
dilunturkan dengan proses
pemucatan rambut
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
SISTEM PEWARNAAN RAMBUT PERMANEN
Sistem pewarnaan ini disebut juga oxidation colouring,
karena proses pewarnaan melalui proses oksidasi di dalam
(in situ) batang rambut.
Proses ini terdiri atas 3 unsur
1. Primary intermediate/dasar
senyawa aromatik, biasanya turunan benzen, tersubstitusi
oleh setidaknya dua gugus pendonor elektron seperti –NH2
dengan/atau –OH yang saling membentuk para atau orto;
bentuk ini memudahkan untuk proses oksidasi
2. Coupler / Pemodifikasi
Sama seperti dasar, tetapi kali ini saling membentuk posisi
meta. Pada posisi ini, harus diperhatikan bahwa coupler
tidak memiliki bagian yang mudah oksidasi seperti H2O2
3. Agen pereaksi (pengoksidasi) hydrogen peroksida
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
BAHAN DASAR PEWARNA RAMBUT PERMANEN
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
FORMULASI PEWARNA PERMANEN
• Resisten terhadap shampoo, cahaya, gesekan dsb.
• Mengandung basa dan H202
• Menggunakan sistem oxidative coloring dalam
pewarnaan
• Jenis sediaan: liquid, gel, krim, serbuk,
aerosol
PRODUK PEWARNA RAMBUT PERMANEN
MEKANISME KERJA PEWARNA RAMBUT
Terdeposit pada
permukaan
rambut tanpa
ada penetrasi
ke dalam
korteks
Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
Mekanisme Pewarna Rambut Semi Permanen
Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
MEKANISME KERJA PEWARNA RAMBUT PERMANEN
Memiliki ketahanan yang paling kuat partikel warna yang kecil dapat
menembus ke dalam korteks dan menetap di dalamnya. Dengan bantuan
basa/ alkali partikel warna dapat menembus cuticle, kemudian dengan
penggunaan H202 sebagai agen pengoksidasi membuat partikel warna
terlihat dan mengalami swelling menjadi besar, sehingga ukuran pertikel yang
dimiliki akan terlalu besar untuk dapat keluar dari rambut.
Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
PROSES PEWARNAAN RAMBUT
http://www.wikihow.com/Dye-Hair
• Kenakan sarung tangan
• Sisir rambut dengan baik
• Campurkan cat dan cairan pengembang
• Rambut dibagi menjadi 4 bagian menggunakan sisir
• Warnai tiap bagian rambut dengan merata sesuai keinginan, lalu
diamkan cat agar pewarna dapat menyerap dengan baik
• Bilas noda yang menempel pada telinga maupun leher
• Bilas rambut dengan air hangat
• Berkeramas menggunakan shampoo dan conditioner
http://www.wikihow.com/Dye-Hair
DAFTAR PUSTAKA
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical
Publishing.
Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open
Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
Novi : fungsi penambahan vaselin di leher dan telinga dalam proses pewarnaan rambut ?
Dijawab oleh Putrie:
Untuk mencegah pelekatan zat/cat waran pada daerah disekitar rambut agar tidak
menempel, dan juga untuk mecegah iritasi pada kulit akibat zat warna
Mia Yuliana : formulasi cat rambut, ada yang warnanya hanya terlihat jika ada cahaya
/tekena sinar matahari . Beda formulasinya dimana ?
Dijawab oleh Putrie:
dalam hal ini tidak ada perbedaan pada formulasi, formulasinya sama saja. Hal itu
disebabakan karena warna tersebut memang gelap (misalnya warna coklat, biru atau
ungu) sehingga ketika tidak ada cahaya maka warna tidak begitu terlihat, dan baru terlihat
ketika ada cahaya. Sedangkan untuk warna yang yang terlihat saat tidak ada cahaya itu
memang karena warna catnya sudah terang misalnya hijau atau blonde
Monica Arnady : cara menghilangkan warna rambut ada yang dikenal dnegan bleaching.
Apakah ada efek sampingnya ?
Dijawab oleh Putrie:
: Bleaching digunakan untuk menghilangkan warna pada rambut dan menjadikannya lebih
terang dari warna rambut natural. Bleaching juga digunakan untuk menjadikan rambut
berwarna putih sebelum diwarnai dengan warna-warna terang yang tidak dapat terlihat
tanpa proses ini.
Efek samping yang pasti akan didapatkan setelah melakukan bleaching adalah
rambut menjadi lebih kering. Proses bleaching dapat mengurangi kelembapan alami
rambut. Saat larutan bleaching diaplikasikan pada batang rambut, helaian rambut akan
melebar dan memicu pembelahan pada kutikula rambut. Hal ini menjadikan rambut lebih
berpori yang berpengaruh pada kelembaban rambut sehingga menjadi kering dan rusak.
Dengan efek samping ini, bukan berarti Anda tidak boleh melakukan bleaching pada
rambut. Hal terpenting adalah mengetahui karakter rambut sehingga dapat memilih
larutan bleach yang tepat dan lebih baik dilakukan oleh profesional.
Vika : mengapa saat menggunakan pewarna rambut temporer rambut menjadi keras
?
Dijawab oleh Putrie:
: Hair spray merupakan suatu sediaan aerosol cair, dimana hair spray ini bersifat
koloid sol liofob. Koloid sol liofob mempunyai sifat tidak suka untuk menarik medium
pendispersinya. Jika medium pendispersinya air. Maka sol ini bersifat hidrofob.
Karena bersifat hidrofob. Ketika rambut dilakukan pewarnaa dengan hairspray, maka
partikel hair spray ini akan menutup celah imbrikasi rambut sehingga ketika partikel
hydrogen akan berpenetrasi untuk membentuk ikatan hydrogen kembali tidak bisa.
Dengan sifat larutan hair spray (liofob) ini, penghambatan pembentukan ikatan
hydrogen terbentuk sehingga rambut menjadi kaku/keras
VICTORIA : DALAM PRESENTASI DIKATAKAN BAHWA NAIL
HARDENER/BASE COAT BISA MENYEBABKAN KURING
KERING, RAPUH. SEDANGKAN ITU PENTING DIPAKAI
SEBELUM CAT KUKU. JADI, LEBIH BAIK DIPAKAI ATAU
TIDAK?