Anda di halaman 1dari 125

KOSMETIKA TATA RIAS

RAMBUT DAN KUKU

KELOMPOK 3
AG N E S C I N DY 1 3 0 6 4 0 8 47 3
AULIA DWI RAHMI 1 3 0 6 37 7 3 6 0
D E S I A R YA N I 1 3 0 6 41 1 9 4 0
PUTRIE FIANA 1 3 0 6 376 9 8 2
SAFRINA 1 2 0 6 2 6 0116
S I T I S YA R A H S A R T I K A 1 3 0 6 4 8 0 3 6 4
KOSMETIKA TATA RIAS KUKU

DESI ARYANI TRI


LESTARI
13 0 6 41194 0
KOSMETIKA KUKU
Cat kuku
(nail polish/nail enamel)
Nail Hardener
(cairan modifikasi nail polish/pelapis dasar

kuku buatan/tambahan

Pemutih kuku

Nail Enamel Remover


Perawatan Kuku
(Manicure Pedicure)
Pelembab kuku (nail moinsturizer)
Nail Cuticle Remover (melunakkan
kutikula)
Nail Cuticle Softener
CAT KUKU

1920 • Cat kuku diperkenalkan di pasaran


dengan sediaan jernih

1930
• Charles Revson mempunyai gagasan
menambahkan pigmen untuk memberi
warna

Cat kuku  pigmen yang diendapkan dalam pelarut yang mudah menguap untuk menutupi warna
alami kuku

Nail polish, base coat, dan topcoat memiliki formulasi dasar yang sama dan mengeras dengan
penguapan

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
KOMPONEN PENYUSUN CAT KUKU

Pembentuk
selaput Resin Pelarut
utama/film

Bahan Zat
Plasticizer
Pewarna Tambahan

Manimaran V. 2012. Cosmetic Preparation For Nails. Department of Pharmaceutics SRM College of Pharmacy. 1-19
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
1. PEMBENTUK SELAPUT UTAMA / FILM

Merupakan komponen tahan air yang


menghasilkan selaput mengkilat dan
melekat pada nailplate
Film yang terbentuk harus memiliki sifat
tahan air dan tahan abrasi sehingga
menghasilkan cat kuku yang tahan lama
Contoh: nitroselulosa, polimer metakrilat,
polimer vinil,
Manimaran V. 2012. Cosmetic Preparation For Nails. Department of Pharmaceutics SRM College of Pharmacy. 1-19
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
2. RESIN

Untuk melekatkan kuku dengan cat dan


meningkatkan kilauan

Turunan resin digunakan sebagai perekat antara


komponen pewarna kuku dengan lapisan kuku

Natural resin : Shellac, benzoin, gum dammar,


sandarac, ester gum
Synthetic resin : sulphonamide-formaldehyde
resins
Manimaran V. 2012. Cosmetic Preparation For Nails. Department of Pharmaceutics SRM College of Pharmacy. 1-19
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
3. PELARUT

Pelarut yang digunakan adalah cairan organik volatil


yang dapat mengkombinasikan semua bahan
menjadi suatu preparat kental yang homogen. Baik
pelarut maupun uap tidak boleh bersifat iritan.

Misalnya asetat, keton, toluen, xylene, alkohol,


metilen klorida, dan eter.

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
4. PLASTICIZER

Karena larutan nitrocellulose yang mengering di permukaan kuku akan


membentuk lapisan yang keruh dan mudah terkelupas, maka cat kuku
perlu ditambahkan bahan plasticizers untuk memberi fleksibilitas dan
daya lekat film

Ada dua tipe plasticizer

• Solvent plasticizer  sebagai pelarut dan memiliki berat molekul yang tinggi. Misalnya
butyl acetyl ricenoleate
• Non-solvent plasticizers  meningkatkan kelenturan . Misalnya castor oil

Contoh plasticizer lain : ester – ester polybasic acid (dibutylphthalate,


triethyl citrate, tricresyl phosphate, dioctyl adipate), camphor, butyl
stearate, dibutil phtalat, dioktil phtalat, trikresil pospat, kamfor, minyak
jarak, dan trifenil fosfat
Manimaran V. 2012. Cosmetic Preparation For Nails. Department of Pharmaceutics SRM College of Pharmacy. 1-19
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK
UGM.
5. BAHAN PEWARNA

Umumnya yang digunakan adalah kombinasi pigmen dengan lakes,


karena soluble dyes saja akan membuat warna cat kuku kurang
mendalam dan kurang intens.

Misalnya prussian blue (ferric ferrocyanide), TiO2, bismuth oxychloride,


coated mica, dan pigmen.

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan


Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
FK UGM.
6. ZAT TAMBAHAN

Meningkatkan ketahanan dari Vitamin


abrasi
• Akrilik, poliester, polimer, dan Pengatur viskositas
nilon
• agar zat warna dapat bertahan
Meningkatkan pembasahan terdispersi dalam sediaan lebih
lama
• air
Parfum
color stabilizers
Opacifying agent
UV absorbers
• titanium dioksida dan zinc
• Benzophenone oksida
Manimaran V. 2012. Cosmetic Preparation For Nails. Department of Pharmaceutics SRM College of Pharmacy. 1-19
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin FK UGM.
Bahan Fungsi Bahan
CONTOH
Titanium Dioksida Opacifying agent
FORMULASI
D&C Red No. 7, Ca lake Pewarna
D&C Red No. 34, Ca lake Pewarna
Nitroselulosa Pembentuk lapisan film
Isopropil alkohol pelarut
Tosylamide/formaldehid Resin
resin

Camphor Pelarut warna, volatile


agent

Dibuthyl pthalate Plasticizers


Stearalkonium hectorite Meningkatkan
ketahanan dari abrasi

Butil asetat pelarut


Etil asetat pelarut

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston:


Chemical Publishing.
FUNGSI BAHAN
Bahan Fungsi Bahan
Titanium Dioksida Opacifying agent
D&C Red No. 7, Ca lake Pewarna
D&C Red No. 34, Ca lake Pewarna
Nitroselulosa Pembentuk lapisan film
Isopropil alkohol pelarut
Tosylamide/formaldehid resin Resin
Camphor Pelarut warna, volatile agent
Dibuthyl pthalate Plasticizers
Stearalkonium hectorite Meningkatkan ketahanan dari
abrasi
Butil asetat pelarut
Etil asetat pelarut

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000.


Boston: Chemical Publishing.
NAIL HARDENER

Ditemukan pertama kali tahun 1960, merupakan cairan modifikasi cat kuku ,dengan
kandungan formaldehid 1-2% , ditambah bahan lainseperti vitamin, keratin, kalsium
fluorida, natural oils.
Nail hardener dikenal juga dengan nama pelapis dasar (base coat)
Pemakaian nail hardener dalam jangka lama dapat menyebabkan kuku rapuh dan
perubahan warna biru kemerahan disertai rasa nyeri, paronikia, kering pada ujung jari

Harjanti N, Setiyawati E, Dwi Retno. Kosmetika Kuku:Antara Keindahan dan Keamanan.


Yogyakarta:FK UGM. 1 April 2009 (21)
CONTOH FORMULASI NAIL HARDENER
CONTOH PRODUK NAIL HARDENER
KUKU BUATAN/ KUKU TAMBAHAN
Kuku tambahan merupakan
kepingan plastik
berwarna atau tidak
berwarna yag direkatkan
dengan lem pada seluruh
kuku atau ujung kuku
Kuku plastik mengandung
tricresyl ethyl phthalate,
sedangkan lemnya
mengandung etil
sianoakrilat (lebih 90%),
asam sulfonat organik,
dan monomer akrilik
lainnya.
Harjanti N, Setiyawati E, Dwi Retno. Kosmetika Kuku:Antara
Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta:FK UGM. 1 April 2009
(21)
PEMUTIH KUKU
Berupa pensil atau
pasta yang
mengandung
pigmen putih (Zinc
oksida, titanium
dioksida, kaolin,
talk, silika koloid).
Biasanya dioles pada
pinggir kuku untuk
memberi
penampilan putih

Harjanti N, Setiyawati E, Dwi Retno. Kosmetika Kuku:Antara


Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta:FK UGM. 1 April 2009 (21)
DAFTAR PUSTAKA
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical
Publishing.
Manimaran V. 2012. Cosmetic Preparation For Nails. Department of Pharmaceutics

SRM College of Pharmacy. 1-19


Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan.
Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
PEMBERSIH CAT KUKU

Siti Syarah Sartika


1306480364
PEMBERSIH CAT KUKU
Enamel remover/pembersih cat kuku
merupakan sediaan yang digunakan untuk
menghilangkan cat kuku dengan cara
melarutkan nitroselulosa dan resin pada cat
kuku.

Zat aktif yang biasa digunakan berupa


pelarut organik yang mampu melarutkan
nitroselulosa dan resin, seperti: etil asetat,
aseton, turunan alkohol, dll.

Selain pelarut organik, dalam formula juga


terdapat bagian minyak yang berguna untuk
mencegah efek pengeringan dari pelarut
organik

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta:
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
FORMULASI PEMBERSIH CAT KUKU

Acetone 46%
Ethyl Acetate 23%
Ethyl Alcohol 14%
Water 10%
Glycerin 7%

US Patent Nail Polish Remover Composition


The CRC Handbook of Data on Organic Compounds, 1985, vol. I, p. 667
FUNGSI KANDUNGAN FORMULASI PEMBERSIH
CAT KUKU

Melarutk Melarutk Pelarut Pelarut Emolien


an an zat yang /pelem
lapisan warna bersifat

Etil Alkohol
Aseton

Etil asetat

Gliserin
Air
film cat pada cat member
bab
kuku kuku sihkan

US Patent Nail Polish Remover


Composition
JENIS NAIL POLISH REMOVER

Acetone Nail
Polish
Remover

Non-acetone
Nail Polish
Remover
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan
Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
FK UGM.
PEMILIHAN PEMBERSIH ASETON DAN NON-
ASETON
 ASETON  NON ASETON
• Kelebihan • Kelebihan
1. Dapat melarutkan cat 1. Lebih lembut terhadap
kuku akrilik yang keras kulit dan kuku
dan cat kuku berglitter
2. Aroma tidak menyengat
2. Harganya cenderung lebih
murah • Kekurangan
• Kekurangan 1. Harganya cenderung
lebih mahal
1. Aromanya kuat dan mudah
menguap sehingga dapat 2. Lebih sulit
mengiritasi hidung, mata menghilangkan cat
dan tenggorokan. kuku terutama dengan
bahan-bahan keras
2. Dapat menyebabkan sakit yang merekat kuat pada
kepala, pusing dan mual kuku
pada konsentrasi tertentu
3. Dapat menyebabkan kuku Toedt, J. and Koza, D. (2005).
kering dan kusam Chemical Composition of
Everyday Products. Newyork:
Greenwood Press.
BAHAN ALAMI PEMBERSIH CAT KUKU

Air hangat
Air hangat berfungsi melunakkan cat kuku yang mengeras
sehingga cat kuku dapat mengelupas dan mudah
dibersihkan.
Kuku direndam dengan air hangat lalu dibersihkan dengan
handuk.

Lemon
Air lemon berfungsi menggangu kekompakan ikatan
bahan cat kuku sehingga mudah dibersihkan.
Digunakkan dengan menggosok potongan lemon pada
kuku.

Toedt, J. and Koza, D. (2005). Chemical Composition of Everyday Products. Newyork: Greenwood Press.
EFEK YANG DITIMBULKAN
. Efek yang terjadi akibat pemakaian bahan ini adalah
1. iritasi,
2. onychoschizia, dan
3. kuku rapuh
• Istilah onychoschizia (pemisahan kuku) termasuk membelah, rapuh , baik
lembut atau kuku tipis . Onychoschizia lebih sering terjadi pada wanita .
• Kuku rapuh terjadi karena paparan nail enamel remover mengganggu perlekatan
antar sel pada lempeng kuku.

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan


dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin FK UGM.
DAFTAR PUSTAKA
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical
Publishing.
Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan.
Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
Toedt, J. and Koza, D. (2005). Chemical Composition of Everyday Products. Newyork:
Greenwood Press.
US Patent Nail Polish Remover Composition: The CRC Handbook of Data on Organic
Compounds, 1985, vol. I, p. 667
PERAWATAN KUKU

AULIA DWI RAHMI


13 0 6 377 3 6 0
PRODUK PERAWATAN KUKU
Pemakaian berulang cat kuku dan pembersih cat kuku 
Kuku perlu perawatan khusus agar tetap sehat

Biasanya dalam bentuk milky lotion atau krim dan dalam


tube berbentuk pensil

Produk perawatan kuku ini lebih efektif digunakan sebelum


tidur. Setelah membersihkan cat kuku, rendam tangan ke
dalam air sabun hangat, dikeringkan, kemudian pakai.

Frekuensi pemakaiannya tergantung kondisi kuku, sebaiknya


dilakukan 2-3 kali seminggu

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan.
Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
Wasitaatmaja SM, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. UI Press Jakarta; 1997
KOSMETIKA KUKU

Manikur  perawatan untuk kuku dan tangan.

Pedikur  perawatan untuk kaki

Manikur standar berupa : memotong, mengikir, dan mengecat kuku

Perawatan manikur meliputi:


• Merendam kuku dalam cairan sabun yang hangat untuk melunakkan nail plate dan kutikula
• Memotong kuku, mengikir, endorong kutikula ke arah proksimal, dan mengoleskan basecoat,
nail polish, dan top coat

Manikur sering dilengkapi dengan menghias kuku

Manikur dapat menyebabkan efek samping apabila dilakukan dengan tepat

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
PROSES MANIKUR DAN PEDIKUR

Novita H, Erni S, Dwi R. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM.
NAIL MOISTUIZER
Berupa krim atau lotion yang biasanya dikombinasikan dengan krim untung tangan
(hand cream), bekerja dengan meningkatkan daya ikat air pada kuku.
Senyawa aktif yang meningkatkan daya ikat air pada sediaan pelembab kuku : urea,
asam laktat, petrolatum, minyak mineral, gliserol, propilen glikol.
Biasanya, penggunaan urea dan asam
laktat bisa menyebabkan dermatitis.

Draelos, ZD., Thaman, LA. 2006. Cosmetic Formulation of Skin Care Products. New York :
Taylor & Francis
CONTOH FORMULASI

Bahan Jumlah (%w/w)


Air deionisasi 68.8
Gliserin 5
Sodium klorida 2
Hydrolised Silk 1
Na2EDTA 0.1
Bentone gel 4
Siklometikon 7
Kaprilik/Kaprik trigliserida 6
Laurilmetikon kopoliol 2
Isopropil palmitat 2
Prunus amygdalus dulcis oil 2
Paratexin FPX 0.1

Bentone Gel 1002V : Elemantis Speialties


CONTOH PRODUK PELEMBAB KUKU
NAIL CUTICLE REMOVER

Nail cuticle remover Krim atau cairan dioleskan


merupakan krim atau pada dasar kuku selama
cairan yang berisi alkali beberapa menit, kemudian
(sodium hidroksida dan kutikula di doron ke
potassium hidroksida 2- proksimal nail plate.
5%), gliserol dan propilen Biasanya menikurist
glikol sebagai humektan menggunakan pemotong
untuk mengurangi iritasi berbentuk V atau gunting
,menurunkan penguapan) untuk memotong kutikula

Harjanti N, Setiyawati E, Dwi Retno. Kosmetika Kuku:Antara


Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta:FK UGM. 1 April 2009
(21)
CONTOH FORMULASI NAIL CUTICLE REMOVER

Cuticle Remover Formula and Composition. Available at http://formulation.vinensia.com/2008/09/cuticle-


removers.html . Accessed Sept 8th 2016
CONTOH PRODUK
NAIL CUTICLE SOFTENER
Cairan atau krim yang
menagndung 3–5%
ammonium
quaternary (dimetil
benzil amonium
klorida) dan urea
Bertujuan untuk
mekunakkan
kutikula sehingga
memudahkan
pengikisan kutikula
secara mekanis

Harjanti N, Setiyawati E, Dwi Retno. Kosmetika Kuku:Antara


Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta:FK UGM. 1 April 2009
(21)
PERBEDAAN CUTICLE REMOVER & CUTICLE
SOFTENER
CUTICLE REMOVER CUTICLE SOFTENER

Bertujuan untuk Bertujuan untuk


melunakkan kutikula,
membersihkan sehingga saat dilakukan
kotoran kutikula pengikisan akan lebih
kuku yang sulit mudah.
dibersihkan Ada sedikit fungsi
nourishingnya. (dimetil
Tidak fungsi nourishing benzil amonium klorida
ataupun hydrating dapat memberi efek
bakterisid)

Harjanti N, Setiyawati E, Dwi Retno. Kosmetika Kuku:Antara


Keindahan dan Keamanan. Yogyakarta:FK UGM. 1 April 2009
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Draelos, ZD., Thaman, LA. 2006. Cosmetic Formulation of Skin Care Products. New
York : Taylor & Francis
Harjanti N, Setiyawati E, Dwi Retno. Kosmetika Kuku:Antara Keindahan dan
Keamanan. Yogyakarta:FK UGM. 1 April 2009 (21)
Cuticle Remover Formula and Composition. Available at
http://formulation.vinensia.com/2008/09/cuticle-removers.html . Accessed
Sept 8th 2016
Bentone Gel 1002V : Elemantis Speialties
KOSMETIK TATA RIAS RAMBUT
PENGERITING RAMBUT

( W AV I N G H A I R )
S A F R I N A 1 2 0 6 2 6 0116
DEFINISI PENGERITINGAN RAMBUT

Suatu tindakan
mengubah rambut
lurus menjadi rambut
bergelombang atau
keriting dengan cara
menggulung rambut,
memberi solution, dan
menetralisir sehingga
diperoleh keriting yang
diinginkan.
SEJARAH PENGERITINGAN RAMBUT

Zaman Mesir Purba


• ± 4000 tahun lalu.
• Rambut yang akan dikeriting, digulung dengan sepotong
kayu, kemudian dilapisi dengan tanah liat basah dan
dikeriting dengan panas matahari. Selain tanah liat, mereka
juga menggunakan malam lebah sebagai penahan ikal
rambut.
Sebelum Akhir Abad ke-19
• Sudah mulai mengembangkan peralatan dan obat kering
yang baik dan memadai
Akhir Abad ke-19 - Pertengahan Abad ke-20
• Sudah ada pengembangan penemuan obat-obat serta
peralatan pengeriting
PENEMUAN OBAT DAN ALAT PENGERITING

Mercel Gateau
Penemuan teknik mengikat rambut
Tahun 1872 “Marcel Curting”
dengan jepitan panas

Charles Nessler
Penggunaan larutan boraks,
1905 di London  Mesin keriting rambut dijepit dengan jepitan
panas pertama di dunia panas dengan aliran listrik 
Metode spiral

Joseph Mayer dan Robert Bishinger


1920  Teknik pengeritingan Metode Croquignole  rambut
rambut pendek diketiring dari ujung ke pangkal
Eugene Suter
Teknik pengeriting menggunakan
1922, Swiss amoniak sebagai larutan pelunak
rambut

Satory
Pengeriting rambut dengan selinder yang
1927 berisi kalsium oksida. Kemudian dibasahi
dengan larutan amonia  exothermic curling

Amold F Willat
Timbul gagasan untuk membuat satu paket
1934, Obat keriting dingin obat kering, yaitu solution keriting,
normalizer, shampoo..
STRUKTUR PROTEIN RAMBUT
PROTEIN PENYUSUN RAMBUT
• Protein penyusun rambut disebut keratin .
• Keratin ini terdiri dari unsur sistin, yaitu senyawa asam amino
yang memiliki unsur disulfida dalam presentase yang tinggi.
• Jembatan disulfida dari sistin yang menentukan bentuk rambut
(lurus atau keriting).
• Keratin diklasifikasikan menjadi α-keratin (spiral) dan β-karetin
(β-sheet/ zig zag)
• α-keratin kaya akan residu sistin yang cross-link sejajar dengan
ikatan peptida. Hal ini digunakan untuk kelarutan dan
ketahanannya terhadap regangan dua dari sifat biologis utama
α-keratin “keras” atau “lunak”
• α-keratin mengeras dengan tingkat yang berbeda-beda,
tergantung banyaknya ikatan silang disulfida yang terbentuk.
PROTEIN PENYUSUN RAMBUT

Protein pembentuk pada rambut


adalah keratin (α-heliks dan β-heliks)
Sifat α-heliks adalah ketat dan kaku, namun dapat
merenggang karena konformasinya yang stabil,
membentuk tiga untai struktur yang membentuk lilitan
seperti tambang, hal ini karena banyaknya ikatan
hidrogen dan juga strukturnya terdapat residu sistin.

Β-heliks memiliki struktur seperti fibroin


bersifat fleksibel dan lentur, bersifat tidak
stabil tetapi tidak dapat merenggang.
PRINSIP PENGERITING RAMBUT
• Rambut yang akan
dikeriting digulung
sesuai yang diinginkan.
• Larutan senyawa
pereduksi (gugus tiol
atau sulfohidril –SH) ,
lalu diberikan kepada
rambut dengan
pemanasan.
• Pereduksi  memecah
jembatan disulfida
dengan mereduksi
sistin-sistin, satu pada
masing-masing rantai.
• Uap panas  memecah
ikatan hidrogen dan
menyebabkan struktur
α-helik pada rantai
polipeptida menjadi
terbuka dan renggang.
• Setelah beberapa lama,
larutan pereduksi
diangkat  ditambahn
larutan pengoksidasi
untuk mmantapkan
ikatan disulfida yang
baru.
• Dengan pencucian dan
pengeringan rambut 
rantai polipeptida
berubah menjadi α-
heliks.
• Serat rambut sekarang
menjadi keriting sesuai
model yang diinginkan,
karena jembatan
disulfida yang baru
terbentuk menimbulkan
belokan/keriting pada
untai lilitan α-heliks
pada serat rambut.
JENIS PENGERITINGAN

Kerinting Keriting
Dasar Desain
Tujuan terbatas Bertujuan menunjang
pada usaha untuk terciptanya desain
membuat rambut penataan yang telah
lurus menjadi ikal ditentukan
atau keriting

Perlu digunakan beberapa


Larutan pengeriting yang larutan pengeriting yang
digunakan sama berbeda-beda kekuatannya,
kekuatannya, penempatan roto juga berbeda
roto sesuai dengan petunjuk penempatan maupun
keriting dasar ukurannya
LARUTAN PENGERITING

Sebagian Besar Basa Kuat ,


contohnya: NaOH, KOH,
borax dll

Pengunaan agen
pembentuk ianthionine
(NaCl, sulfat, kation
surfaktan) dan booster
(urea, amida)  dapat
menurunkan konstentrasi
dan pH.
LARUTAN REDUKTOR

Formulasi keriting permanen


menggunakan asam tioglikolat,
tioglikolat ester, garam
tioglikolat.
Losio paling sederhana yaitu
amonium tioglikolat pada pH
9,2-9,8
Asam tioglikolat yang digunakan
umunya 7,5-11% pH 9,3-9,5
Kekuatan larutan
pengeriting
tergantung pada
kualitas rambut
dan konsentrasi
tioglikolat yang
digunakan
LARUTAN NEUTRALIZER / OKSIDATOR

H2O2 sering digunakan sebagai larutan


Neutralizer karena relatif lebih murah dan
mudah dalam penanganannya.
Polietilen eter dari asam lemak alkohol atau
senyawa kationik  untuk meningkatkan
pembasahan dan emulsi silikon untuk
memperbaiki suasana
Katalase  untuk menurunkan potensi
perubahan warna rambut akibat kelebihan
H 2 O2
Seperti pada tahap reduksi, polimer kationik
dan surfaktan ditambahkan untuk
meningkatkan kondisi rambut.
LARUTAN CONDITIONER
• Digunakan setelah
proses pengeritingan,
fungsinya untuk
mengembalikan minyak
alami rambut.
• Zat pengkondisi
mengandung lanolin,
protein, dan kolestral
serta bersifat asam
PROSEDUR PENGERITINGAN

1. Mendiagnosa rambut
•Jenis, bentuk, tekstur, dan kepanjangan
rambut, bila ada luka atau alergi disarankan
jangan dikeriting

2. Menyarankan Metode
Pengeritingan
•Diskusi dan berikan saran berdasarkan
kondisi rambut dan umur
3. Pembagian Rambut
• Dilakukan untuk memudahkan
penggulungan rambut menggunakan rotto.
Parting 6 bagian atau 9 bagian.
• Blocking pembagian rambut secara
mendatar untuk menggulung rambut.
(diameter rotto, panjang rotto)
4. Pemilihan Rotto
• Alat yang digunakan untuk menggulung
rambut.
5. Penggulungan dan pemberian waving
lotion
•Pemberian lotion satu per satu pada blocking
rambut.
•Sisir rapi rambut dan letakkan kertas toni/kertas
rotto dibawah rambut secara mendatar.
•Letakkan rotto dibawah rambut lalu gulung
kedalam. Jagalah agar ujung rambut tidak
keluar. Pasang karet penahan.
•Lakukan pada seluruh rambut. Dan berikan
waving lotion sekali lagi.
6. Processing Time
•Kemampuan penyerapan zat kimia setiap rambut orang berbeda-beda.
•Kondisi normal 30 menit.
•Setiap 10 menit lakukan tes gelombang. Hal yang bagus jika rambut
bentuk S

7. Pembilasan dengan air hangat


•Bilas dan pastikan tidak ada solution yang tertinggal.

8. Penetralisiran
•Pemberian netralizer harus merata

9. Pembersihan air hangat dan air dingin


•Bersihkan netralizer dan berikan conditioner
METODE PENGERITINGAN

Metode Metode
Panas Dingin
METODE PANAS

Rambut di shampoo untuk menghilangkan minyak

Rambut kemudian dibagi dan dililitkan di roller yang


sesuai dengan sedikit tekanan

Satu sachet absorbent dimasukkan ke dalam larutan yang sesuai,


gulung rambut, keseluruhan rambut terbungkus dalam electric
heater dan rambut di steam selama waktu tertentu
METODE DINGIN
Pengeritingan dingin dilakukan pada suhu kamar untuk
keriting basa dan keriting asam

Dengan bahan kimia dibantu tindakan fisik, namun


tidak perlu panas

Larutan pengeritingan larutan: ammonium tioglikolat (sifat alkali)


 membuat batang rambut mengembang dan melunak.
Menggunakan oksidator H2O2
PENGERITINGAN RAMBUT DARI SEGI KESEHATAN

• Pengeritingan dapat merusak rambut  dibatasi


seminimal mungkin  setiap penata rambut
mengetahui prosedur kerja larutan yang
digunakan dan efek yang ditimbulkan

• Untuk memberkecil kerusakan rambut  gunakan


larutan pengeriting dnegan pH rendah  neutral/
acid waving solution.
Perbandingan
ketebalan kulit
selaput
Kelemahan Porositas
alami
batang selaput
rambut kulit

Kegagalan
Keriting
Porositas
Suhu berbeda
dari kuit
rambut

Ketetapan
waktu
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

M E TO D E PA N A S METODE DINGIN
Keuntungan Keuntungan
- lebih praktis - keriting yang dibentuk
- tidak banyak stabil
menggunakan bahan - lebih dapat diterima oleh
kimia jenis rambut yang tidak
Kerugian tahan panas
- proses pengeritingan Kerugian
cukup lama - banyak menggunakan
- kestabilan dalam bahan kimia yang
pengeritingan cukup lama cenderung berbahaya
bagi tubuh
EVALUASI HASIL PENGERITINGAN
•Tergantung kualitas dan struktur rambut
Pemilihan Larutan yang akan dikeriting dan tempat aplikasi
Pengeriting

•Suhu lingkungan berpengaruh, panas


Variasi rambut dan hilangnya panas rambut
Temperatur akibat evaporasi harus diperhatikan

•Seharusnya singkat, jika terlalu lama


Waktu Pengerjaan akan membuat rambut terlalu lembut
tanpa meningkatkan efikasi treatment
• Tipe tioglikolat yang digunakan
Laju Penetrasi harus berdasarkan sifat rambut

Pemilihan • Diameter keriting tergantung pada


diameter pengeriting
Pengeriting
Tahap • Menentukan keriting permanen
dan pembentukan kembali keratin
Netralisasi
DAFTAR PUSTAKA
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical
Publishing
Nelson DL., Cox MM. 2008. Lehninger Principles of Biochemistry. New York: Wiley &
Sons
Rostamailis, dkk. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. 2008. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
PELURUSAN RAMBUT

AGNES CINDY
1 3 0 6 4 0 8 47 3
TUJUAN

Digunakan dengan tujuan untuk mengubah rambut dari keriting


menjadi lurus baik secara permanen maupun sementara, sehingga
mudah diatur.
Rambut keriting dan rambut lurus memiliki jenis ikatan yang sama yaitu
ikatan disulfida
PRINSIP

Ikatan
disulfida
Rambut
Reaksi Pemutusan disambung
Keratin dibentuk
Reduksi Ikatan kembali
melunak menjadi yang
(reversibel) Disulfida dengan
dikehendaki
hidrogen
peroksida
PELURUSAN RAMBUT SEMENTARA

Pada metode ini yang digunakan adalah petrolatum jelly dengan sisir logam yang
dipanaskan (Hot Metal Comb)
Fungsi dari Petrolatum Jelly
 konduktor penghantar panas
 melumasi rambut
Bahan yang digunakan adalah :

1. Malam lebah 7,0%


2. Seresin 3,0%
3. Vaselin (Petrolatum) 60,0%
4. Minyak pelican 30,0%
5. Parfum dan pewarna q.s
PELURUSAN RAMBUT PERMANEN (SMOOTHING)

 Teknik meluruskan rambut tanpa menggunakan


alat, proses cepat, praktis, dan rambut lebih sehat.
• Prosedur:
1. Cuci rambut tanpa menggunakan
conditioner, keringkan dengan tingkat
kekeringan 70%
2. Lakukan pelurusan rambut menggunakan
obat pelurus (amonium tioglikolat)
3. Berikan neutralizer (hidrogen peroksida)
4. Bilas rambut, berikan conditioner cream
lalu bilas kembali.
5. Keringkan rambut.
PELURUSAN RAMBUT PERMANEN (REBONDING)

Prosedur
1. Setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci
dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan
50-70%
2. Kemudian rambut dicatok dengan memakai
alat.
Kelebihan : Pelurusan rambut akan lebih tahan lama
Kekurangan : Rambut akan lebih sulit diatur, kering
dan mudah rusak sehingga perawatan yang
dilakukan setelah rebonding harus lebih hati-hati,
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
rebonding lebih lama
BAHAN PELURUS RAMBUT PERMANEN
1. Amonium tioglikolat (krim)
 Membuat rambut mengembang dengan mematahkan ikatan disulfide keratin rambut
sehingga rambut menjadi lunak. (5-10 menit).

Nilai pH 9,2 – 9,5

Gliseril monostearat 15,0 %


Asam stearat 3,0 %
Seresin 1,5 %
Parafin 1,0 %
Natrium lauril sulfat 1,0 %
Aquadest 51,9 %
Asam tioglikolat 6,6 %
Amonium hidroksida 20,0 %
Parfum q.s
BAHAN PELURUS RAMBUT PERMANEN

2. Natrium Hidroksida (Larutan)


Natrium hidroksida menjadikan rambut mengembang dan mematahkan ikatan disulfide
rambut dengan mengikat sebuah atom sulfur (S) dari ikatan disulfide tersebut.
Waktu yang dibutuhkan maksimal 8 menit, lalu segera dibilas
pH : 10-14

Natrium Hidroksida 5%
Gliserol 20 %
Aquadest 75 %
Parfum q.s
BAHAN PELURUS RAMBUT PERMANEN
3. Ammonium Sulfit
Paling aman bagi kesehatan rambut
Karena reaksinya yang bersifat asam dengan nilai pH 6 maka larutan ini tidak membuat
rambut mengembang dan menjadikannya terlalu lunak.
Dibutuhkan topi pemanas untuk mempercepat proses

Urea 10 %
EDTA 0.05 %
Isopropil alkohol 10 %
Amonium bisulfit 4,13 %
Amonium sulfit 3,74 %
Parfum q.s
Aqua destilata ad 100 %
DAFTAR PUSTAKA
Harry’s cosmeticology edisi 8
Rostamailis, dkk. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. 2008.
PEWARNA RAMBUT

PUTRIE FIANA AZIZAH -


1 3 0 6 376 9 8 2
DEFINISI

Sediaan pewarna rambut


adalah kosmetika yang
digunakan dalam tata rias
rambut untuk mewarnai
rambut, baik untuk
mengembalikan warna
rambut asli atau
mengubah warna rambut
asli menjadi warna baru
(Ditjen POM, 1985)
Stabil
Kompatibel dalam
larutan
Stabil
secara Tidak
fisika dan selektif
kimia

Afinitas baik
Tidak terhadap
KARAKTERISTIK
berbahaya keratin
rambut

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
JENIS PEWARNA RAMBUT
Pewarna Rambut Temporer
• Bersifat sementara dan mudah dihilangkan  karena
partikel warna hanya terdistribusi pada permukaan rambut
Pewarna Rambut Semi Permanen
• Pewarna rambut yang mempunyai daya lekat sedikit lebih
lama dan masih tahan terhadap shampoo (6-8 x shampoo)
Pewarna Rambut Permanen
• Pewarna rambut yang paling populer
• Daya lekat sangat lama hingga 3-4 bulan

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA RAMBUT TEMPORER

Mudah hilang dengan satu kali keramas, memiliki kelarutan maksimal


dalam air
Sediaan bersifat ionik, dengan BM besar  tidak mampu
berpenetrasi kedalam cortex
Tidak memiliki kemampuan untuk memudarkan warna asli rambut,
hanya menambah nuansa baru

Tidak menggunakan basa/ alkali dan H2O2

Memiliki afinitas yang rendah terhadap keratin rambut  tidak dapat


menembus imbrikasi rambut

Zat warna terdistribusi pada permukaan rambut.

Zat pewarna: pewarna asam (asam tartrat), golongan azo(monoazo,


diazo), antrakuinon, zantin, nitro
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA TEMPORER

Bersifat asam
maupun basa
(biasanya Azo dan
Antrakuinon)

Penambahan asam
organik (ex: asam Pewarna temporer yang
sitrat atau asam digunakan ialah yang
tartat) untuk memiliki kode D&C
meningkatkan atau FD&C.
substantivitas
PEWARNA RAMBUT TEMPORER

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
FORMULASI PEWARNA TEMPORER

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Jenis sediaan perwarnaan
rambut (temporer)
1. Shampo
2. Gel
3. Emulsi
4. Cairan
5. Krayon rambut
6. Aerosol/spray
PEWARNA RAMBUT SEMIPERMANEN

Perwarnaan rambut dengan daya lekat bertahan beberapa


hari atau berminggu-minggu
Molekul zat warna lebih kecil

Memiliki afinitas yang rendah terhadap keratin rambut


Memiliki kemampuan untuk mengembangkan setiap helai
rambut sehingga penetrasi zat warna dapat terjadi

Sebagian besar merupakan kelompok senyawa


nitrophenylendiamins, nitroaminophenols, dan
aminoantraquinons.

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA RAMBUT SEMI PERMANEN

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PEWARNA SEMI-PERMANEN
Tidak mengandung ammonia dan peroksida
Zat pemberi warna yang digunakan ialah turunan nitro,
yaitu:
 Nitrofenilenediamin: kuning-violet
 Nitroaminofenol: kuning-orange merah
 Aminoantrakuinon: merah violet-biru
 Pertimbangan dalam formulasi: ukuran molekul dan pH
 Jenis sediaan: lotion dan aerosol

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
FORMULASI PEWARNA SEMI-PERMANEN

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
PRODUK PEWARNA RAMBUT SEMIPERMANEN
PEWARNA RAMBUT PERMANEN

• Resisten terhadap
penyampoan dan faktor
eksternal lain seperti
gesekan, cahaya, dll.
• Daya lekat jauh lebih baik
dan lebih lama (bertahan
selama 3-4 bulan)
• Menggunakan basa/alkali
dan hydrogen perokisda
• Warna dapat dihilangkan
dengan cara dilunturkan
dengan penghilang cat /
dilunturkan dengan proses
pemucatan rambut
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
SISTEM PEWARNAAN RAMBUT PERMANEN
Sistem pewarnaan ini disebut juga oxidation colouring,
karena proses pewarnaan melalui proses oksidasi di dalam
(in situ) batang rambut.
Proses ini terdiri atas 3 unsur
1. Primary intermediate/dasar
 senyawa aromatik, biasanya turunan benzen, tersubstitusi
oleh setidaknya dua gugus pendonor elektron seperti –NH2
dengan/atau –OH yang saling membentuk para atau orto;
bentuk ini memudahkan untuk proses oksidasi
2. Coupler / Pemodifikasi
 Sama seperti dasar, tetapi kali ini saling membentuk posisi
meta. Pada posisi ini, harus diperhatikan bahwa coupler
tidak memiliki bagian yang mudah oksidasi seperti H2O2
3. Agen pereaksi (pengoksidasi)  hydrogen peroksida
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
BAHAN DASAR PEWARNA RAMBUT PERMANEN

Komponen dasar pengoksidasi ( p- toluen diamin, p-


aminofenol n p- fenilendioamin)

Pemodifikasi (m-korokresol, m- aminofenol (coklat),


m -fenilendiamin (blue)

Hidrogen peroksida, digunakan untuk:

• bereaksi dengan prekursor


• mengoksidasi melanin dan bereaksi simultan
• menghasilkan warna permanen
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
Sediaan pewarnaan rambut permanen disajikan dalam 2 bagian
yaitu:
1. Campuran warna intermediet
2. Larutan pembangkit warna seperti hidrogen peroksida atau
serbuk peroksida.
Pada saat akan digunakan kedua bagian tersebut dicampur

Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical Publishing
FORMULASI PEWARNA PERMANEN
• Resisten terhadap shampoo, cahaya, gesekan dsb.
• Mengandung basa dan H202
• Menggunakan sistem oxidative coloring dalam
pewarnaan
• Jenis sediaan: liquid, gel, krim, serbuk,
aerosol
PRODUK PEWARNA RAMBUT PERMANEN
MEKANISME KERJA PEWARNA RAMBUT

Temporer • Terdeposit pada permukaan rambut tanpa ada


penetrasi ke korteks

Semi- • Afinitas tinggi pada keratin, sedikit terpenetrasi


permanent pada korteks rambut

• Agen pengoksidasi (perborat atau


Permanent percarbonat,dll) membuka kutikula, penetrasi
sempurna kedalam korteks rambut
MEKANISME KERJA PEWARNA RAMBUT TEMPORER

Terdeposit pada
permukaan
rambut tanpa
ada penetrasi
ke dalam
korteks

Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
Mekanisme Pewarna Rambut Semi Permanen

Daya penetrasi zat warna : Sangat terbatas


Pewarna rambut berpemeasi  Masuk ke dalam kutikula 
sedikit penetrasi ke korteks  warna diserap rambut dengan
mekanisme ikatan ionik

Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
MEKANISME KERJA PEWARNA RAMBUT PERMANEN

Memiliki ketahanan yang paling kuat  partikel warna yang kecil dapat
menembus ke dalam korteks dan menetap di dalamnya. Dengan bantuan
basa/ alkali partikel warna dapat menembus cuticle, kemudian dengan
penggunaan H202 sebagai agen pengoksidasi membuat partikel warna
terlihat dan mengalami swelling menjadi besar, sehingga ukuran pertikel yang
dimiliki akan terlalu besar untuk dapat keluar dari rambut.

Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
PROSES PEWARNAAN RAMBUT

Lakukan reaksi pewarnaan dengan bagian dalam rambut


dan cortex → akan tersimpan dan mengganti warna
baru.
Kebanyakan pewarnaan rambut tetap atau permanent
menggunakan 2 tahapan proses :
a. mengganti warna asli rambut
b. menyimpan warna barunya, zat pewarna tersebut
terikat dengan tangkai rambut.
PROSES PEWARNAAN RAMBUT

• Oleskan vaselin pada telinga dan leher


• Cuci rambut 24-48 jam sebelum mewarnai rambut
• Pilih pewarna rambut yang akan digunakan
• Gunakan pelindung pada tubuh untuk menghindari noda
cat
• Letakkan handuk di pundak atau gunakan tudung

http://www.wikihow.com/Dye-Hair
• Kenakan sarung tangan
• Sisir rambut dengan baik
• Campurkan cat dan cairan pengembang
• Rambut dibagi menjadi 4 bagian menggunakan sisir
• Warnai tiap bagian rambut dengan merata sesuai keinginan, lalu
diamkan cat agar pewarna dapat menyerap dengan baik
• Bilas noda yang menempel pada telinga maupun leher
• Bilas rambut dengan air hangat
• Berkeramas menggunakan shampoo dan conditioner

http://www.wikihow.com/Dye-Hair
DAFTAR PUSTAKA
Harry, Ralph Gordon. Harry’s Cosmeticology Eighth Edition. 2000. Boston: Chemical
Publishing.
Simone, A.F., et al. 2015. Types of Hair Dye and Their Mechanisms of Action. Open
Access Cosmetics. Vol. 2, pg. 110-126.
Novi : fungsi penambahan vaselin di leher dan telinga dalam proses pewarnaan rambut ?
Dijawab oleh Putrie:
Untuk mencegah pelekatan zat/cat waran pada daerah disekitar rambut agar tidak
menempel, dan juga untuk mecegah iritasi pada kulit akibat zat warna

Mia Yuliana : formulasi cat rambut, ada yang warnanya hanya terlihat jika ada cahaya
/tekena sinar matahari . Beda formulasinya dimana ?
Dijawab oleh Putrie:
dalam hal ini tidak ada perbedaan pada formulasi, formulasinya sama saja. Hal itu
disebabakan karena warna tersebut memang gelap (misalnya warna coklat, biru atau
ungu) sehingga ketika tidak ada cahaya maka warna tidak begitu terlihat, dan baru terlihat
ketika ada cahaya. Sedangkan untuk warna yang yang terlihat saat tidak ada cahaya itu
memang karena warna catnya sudah terang misalnya hijau atau blonde
Monica Arnady : cara menghilangkan warna rambut ada yang dikenal dnegan bleaching.
Apakah ada efek sampingnya ?
Dijawab oleh Putrie:
: Bleaching digunakan untuk menghilangkan warna pada rambut dan menjadikannya lebih
terang dari warna rambut natural. Bleaching juga digunakan untuk menjadikan rambut
berwarna putih sebelum diwarnai dengan warna-warna terang yang tidak dapat terlihat
tanpa proses ini.
Efek samping yang pasti akan didapatkan setelah melakukan bleaching adalah
rambut menjadi lebih kering. Proses bleaching dapat mengurangi kelembapan alami
rambut. Saat larutan bleaching diaplikasikan pada batang rambut, helaian rambut akan
melebar dan memicu pembelahan pada kutikula rambut. Hal ini menjadikan rambut lebih
berpori yang berpengaruh pada kelembaban rambut sehingga menjadi kering dan rusak.
Dengan efek samping ini, bukan berarti Anda tidak boleh melakukan bleaching pada
rambut. Hal terpenting adalah mengetahui karakter rambut sehingga dapat memilih
larutan bleach yang tepat dan lebih baik dilakukan oleh profesional.
Vika : mengapa saat menggunakan pewarna rambut temporer rambut menjadi keras
?
Dijawab oleh Putrie:
: Hair spray merupakan suatu sediaan aerosol cair, dimana hair spray ini bersifat
koloid sol liofob. Koloid sol liofob mempunyai sifat tidak suka untuk menarik medium
pendispersinya. Jika medium pendispersinya air. Maka sol ini bersifat hidrofob.
Karena bersifat hidrofob. Ketika rambut dilakukan pewarnaa dengan hairspray, maka
partikel hair spray ini akan menutup celah imbrikasi rambut sehingga ketika partikel
hydrogen akan berpenetrasi untuk membentuk ikatan hydrogen kembali tidak bisa.
Dengan sifat larutan hair spray (liofob) ini, penghambatan pembentukan ikatan
hydrogen terbentuk sehingga rambut menjadi kaku/keras
VICTORIA : DALAM PRESENTASI DIKATAKAN BAHWA NAIL
HARDENER/BASE COAT BISA MENYEBABKAN KURING
KERING, RAPUH. SEDANGKAN ITU PENTING DIPAKAI
SEBELUM CAT KUKU. JADI, LEBIH BAIK DIPAKAI ATAU
TIDAK?

Dijawab oleh Aulia:


Penggunaan nail hardener, dapat menyebakan kuku rapuh dan kering jika
digunakan terlalu lama. Baiknya, penggunaan nail hardener dan cat kuku dalam waktu
7-10 hari. Kemudian dibersihkan dan tidak digunakan dalam waktu 1-2 minggu. Selain
itu, dilakukan juga perawatan kuku seperti, penggunaan nail moisturizer, nail softener
yang juga tindakan preventif terhadap dampak buruk nail hardener dan cat kuku. Dan,
jika ditanyakan lebih baik pakai nail hardener atau tidak? YA, lebih baik dipakai.
Bahan-bahan apa yang menyebabkan efek samping tersebut dan jika ada apa
pengganti agar efek tersebut tidak terjadi? (monica arnady)
Dijawab oleh siti syarah sartika : Bahan-bahan yang dapat menyebabkan efek
samping pada kuku adalah bahan aktifnya yaitu aseton, dan dapat digunakan
bahan lain yang dapat mengurangi efek tersebut contohnya pemilihan non-
aceton nail polish remover atau bahan alami seperti air hangat dan lemon.
PERTANYAAN
Yasmine: Bagaimana pengeriting rambut yang menggunakan catokan? Kenapa tidak
bertahan lama?
Mia Yuliana (kel 2): saat proses pengeritingan rambut sementara diguankan hair
spray untuk mempertahankan bentuknya, bagaimana mekanisme kerjanya?
Affifah P (kel 4): kertas rotto untuk pengeriting seperti apa dan apakah ada
komposisinya?
Sung (kel 6): - α-keratin dan β-karetin memberikan efek apa kepada bentuk rambut?
- Apakah shampoo yang dapat melemaskan rambut mempunyai hubungan
dengan pemutusan ikatan disulfide rambut?
- Apa yang memebedakan mekanisme pengeritingan permanen dan semestara?
Ma’ulfi Hanif (kel 3): apa akibat jika ikatan disulfide rambut rusak? Dan apakah jika
rambut lurus menandakan ikatan disulfide lebih sedikit?
JAWABAN
 YASMINE: penggunakan alat pemanas dalam pengeriting rambut hanya memutuskan
ikatan hydrogen saja, oleh karena itu keriting yang dihasilkan tidak permanen dan hanya
bersifat semestara.
 MIA: Hair spray merupakan suatu sediaan aerosol cair, dimana hair spray ini bersifat
koloid sol liofob. Koloid sol liofob mempunyai sifat tidak suka untuk menarik medium
pendispersinya. Jika medium pendispersinya air. Maka sol ini bersifat hidrofob. Karena
bersifat hidrofob. Ketika rambut dilakukan pengeritingan dengan menggunakan alat
pemanasan (catok). Maka rambut keriting sementara akan terbentuk, karena terjadinya
pemutusan ikatan hydrogen. Setelah itu hair spray diberikan. Partikel hair spray ini akan
menurut celah imbrikasi rambut sehingga ketika partikel hydrogen akan berpenitrasi
untuk membentuk ikatan hydrogen kembali tidak bisa. Dengan sifat larutan hair spray ini
liofob penghambatan pembentukan ikatan hydrogen sehingga keriting sementara
terbentuk.
 AFIFAH: fungsi dari rotto adalah untuk melapisi rambut yang sudah diberikan lotion. Agar
lotion tidak mengalir kebawah rambut dan memastika bahwa lotion merata pada rambut.
Roto ini juga bisa menyerap minyak, tidak ada komposisi khusus dalam rotto.
(dijawab oleh Safrina)
SUNG:
- untuk mamalia, manusia kita hanya memiliki α-keratin dan β-kareting terdapat pada
unggas dll. α-keratin merupakan protein residu sistin yang mempunyai kandungan
disulfide. Dimana kandungan disulfide mempengaruhi keras atau lunak rambut dan
letak disulfide mempengaruhi bentuk rambut. Jika letaknya lurus maka rambut akan
lurus, tapi jika letak miring akan menyebabkan rambut bergelombang atau keriting.
- Kandungan sampoo tidak dapat merusak ikatan disulfide. Ikatan disulfide dapat
dirusak hanya dengan menggunakan larutan yang bersifat reduktor. Rambut menjadi
lemas ketika selesai penyampoan itu dikarena penggunaan conditioner, dimana
conditioner ini berfungsi untuk meningkatkan minyak alami rambut sehingga rambut
menjadi lembut.

(dijawab oleh Safrina)


(CON’)
- Mekanisme pengeritingan permanen harus menggunakan prinsip reduksi dan
oksidasi. Penggunaan larutan reduktor dapat memutuskan jembatan disulfide
dan larutan oksidator akan mempertahankan ikatan disulfide yang baru.
Sedangkan pengeriting semestara hanya dapat memutuskan ikatan hydrogen
intra molekul pada α-keratin. Dimana ketika ikatan ini diputus maka alfa keratin
menjadi renggang dan dapat berkonformasi menjadi lebih panjang. Oleh karena
itu ketika dilakukan pengeritingan tidak tahan lama. Karena ikatan disulfide
alami akan terbentuk kembali sebagimana mestinya. Contoh lebihnya adalah
ketika selesai keramas, rambut akan terlihat lurus, tapi setelah kering rambut
akan kembali ke bentuk semula.

(dijawab oleh Safrina)


MA’ULFI:
- Ikatan disulfide tidak mungkin rusak, karena itu adalah
protein penyusun utama rambut. Hanya saja yang rusak
adalah rambutnya karena terlalu banyak mengalami
treatment dengan bahan kimia dan pemanas.
- Jika rambut lurus berhubungan dengan letak ikatan
sulfide dan tidak berhub dengan banyak atau sedikitnya
ikatan disulfide. Jika ikatan lurus maka, rambut akan lurus.

(dijawab oleh Safrina)


Pertanyaan
Apa bedanya struktur dari rambut lurus dan keriting? Apakah ikatan disulfidanya
berbeda antara yang lurus dan keriting? (Kalonica Kusumawardani)
Dijawab oleh agnes cindy: Perbedaan struktur rambut lurus dan keriting terletak
pada posisi dari ikatan disulfide yang ada pada rambut tersebut. Jika pada
rambut lurus, ikatan disulfide nya yang terbentuk juga lurus (dengan yang ada
disebelahnya), sedangkan pada rambut keriting, posisi ikatan disulfide nya
menyerong, bisa ke atas dan bisa juga ke bawah.
Untuk smoothing dan rebonding, apa perbedaan dari larutan atau krim yang
digunakan? (Nilam Sartika)
Dijawab oleh agnes cindy : Tidak ada perbedaan pada larutan atau krim yang biasa
digunakan untuk smoothing dan rebonding, perbedaan smoothing dan rebonding
terletak pada penggunaan alat lempeng pelurus rambut atau yang disebut
dengan alat catok. Pada prosedur smoothing tidak dilakukan pelurusan rambut
dengan alat catok atau hanya menggunakan larutan untuk meluruskan rambut.
Sedangkan pada prosedur rebonding, setelah rambut diluruskan dengan larutan,
kemudian rambut di catok dengan menggunakan alat.

Anda mungkin juga menyukai