Anda di halaman 1dari 39

Definisi

 Hemoptisis adalah mendahakkan


darah yang berasal dari bronkus atau
paru
1. Bercak (Streaking)
Darah bercampur dengan sputum hal
yang sering terjadi, paling umum pada
bronchitis. Volume darah kurang dari 15
– 20 mL per 24 jam.

2. Hemoptisis
Hemoptisis dipastikan ketika total
volume darah yang dibatukkan 20 – 600
mL per 24 jam.
3. Hemoptisis Massif
Darah yang dibatukkan dalam waktu 24 jam lebih
dari 600 mL

4. Pseudohemoptisis
Pseudohemoptisis adalah batuk darah dari struktur
saluran napas bagian atas (di atas laring) atau dari
saluran cerna atas (gastrointestinal) atau hal ini
dapat berupa perdarahan buatan (factitious).
Anatomi dan vaskularisasi paru

Sistem sirkulasi pulmoner berfungsi untuk perturan


gas
Tekanan rendah berkisar 15 – 20 mmHg pada saat
sistolik dan 5-10 mmHg pada saat diatolik
Mensuplai darah untuk bronkiolus terminalis dan
alveolus
• Pemberi nutrisi
pada paru dan
saluran
pernapasan.
• Tekanan sesuai
dengan
tekanan darah
sistemik.
• Variasi sirkulasi
bronkial sangat
beragam.
• Cabang dari
aorta desenden
Sumber perdarahan pada batuk darah

◦ Sirkulasi bronkial ( 90%)


 Sistem sirkulasi bronkial memegang peranan
penting dalam patofisiologi batuk darah,
karena memperdarahi sebagian besar jalanan
napas
◦ Sirkulasi pulmoner sekitar 5 %
1. Infeksi
tuberkulosis,staphylococcus,klebsiella,legionella),
jamur, virus
2. Kelainan paru
bronchitis, bronkiektasis, emboli paru, kistik fibrosis,
emfisema bulosa Neoplasma
3. kanker paru, adenoma bronchial, tumor metastasis
4. Kelainan hematologi
disfungsi trombosit, trombositopenia, disseminated
intravascular coagulation (DIC)
5. Kelainan jantung
mitral stenosis, endokarditis tricuspid
6. Kelainan pembuluh darah
hipertensi pulmoner, malformasi arterivena,
aneurisma aorta
7. Trauma
jejas toraks, rupture bronkus, emboli lemak
8. Iatrogenik
akibat tindakan bronkoskopi, biopsi paru, kateterisasi
swan-ganz, limfangiografi
9. Kelainan sistemik
sindrom goodpasture, idiopathic pulmonary
hemosiderosis,systemic lupus erytematosus, vaskulitis
(granulomatosis wagener, purpura henoch schoenlein,
sindrom chrug-strauss)
10. Obat / toksin
aspirin, antikoagulan, penisilamin,kokain
11. Lain-lain : endometriosis, bronkiolitiasis, fistula
bronkopleura, benda asing, hemoptisis kriptogenik, amiloidos
Patogenesis batuk darah

 Patogenesis batuk darah pada berbagai penyebab


batuk darah hampir sama
◦ Terjadi penyakit pada parenkim paru,
◦ Sistem sirkulasi bronkial dan pulmoner
◦ Kelainan pada pleura

 Sumber perdarahan berasal dari


kedua sistem sirkulasi tersebut
TUBERKULOSIS PARU

 Terjadinya pada penderita infeksi TB paru aktif atau pada


bekas penderita TB paru.
 Pada penderita TB terjadi rusaknya susunan parenkim paru
dan pembuluh darah paru
 Terjadi bronkiektasis dengan hipervaskularisasi

 Pelebaran pembuluh darah bronkial


 ,
 Pecahnya aneurisma Rasmussen penyebab batuk
darah masif pada penderita TB paru ataupun pada
bekas penderita TB.
BRONKIEKTASIS

 Destruksi tulang rawan bronkus akibat infeksi / fibrosis


alveolar.
 Perdarahan
 pecahnya pembuluh darah arteri bronkial karena
proses infeksi atau peradangan.
NEOPLASMA

Terjadi proses nekrosis dan peradangan


pembuluh darah pada jaringan tumor.

kejadian batuk darah pada penderita


karsinoma bronkogenik berkisar 7-10
%.
Kanker metastasis ke paru akibat
penyebaran sel tumor ke
trekobronkial.
INFEKSI JAMUR

 Fungus ball--- Aspergilloma.


 Batuk darah pada Fungus ball berkisar 50-90 %
dari penderita Fungus ball
 Fungus ball sering terbentuk pada penderita
penyakit paru berkavitas seperti TB paru,
 Terjadinya batuk darah adalah
◦ akibat trauma mekanis karena pergerakan fungus
ball di dalam kavitas
 Batuk darah juga dapat terjadi akibat angioinvasi
menyebabkan infark paru dan perdarahan,
ABSES PARU

 Nekrosis pada parenkim paru dan pembuluh


darah paru.
 Kejadian sekitar 11-15 % dari penderita abses
paru,
◦  20-50 % mengalami batuk darah masif.
Fibrosis Kistik

 Perdarahan yang terjadi berasal dari


percabangan arteri bronkial.

 Sistem arteri bronkial mengalami


hipervaskularisasi dan anastomosis
bronkopulmoner,

 Adanya hipertensi pulmonal


Diagnosis
 Memastikan Hemoptisis
 Bedakan dengan epistaksis atau hematemesis
 Menentukan derajat hemoptisis -- masif ?
 Memastikan etiologi

 Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama


untuk menentukan sumber perdarahan :
◦ saluran napas atas -- epistaksis
◦ saluran napas bawah -- hemoptisis
◦ saluran cerna. -- hematemesis
Hemoptisis Hematemesis

Berasal dari saluran Berasal dari saluran


nafas cerna
Dibatukkan Dimuntahkan
Darah biasanya warna Darah biasanya warna
merah muda atau merah kehitaman
segar Bersifat Asam
Bersifat basa Dapat bercampur
Tidak bercampur makanan
makanan Didahului rasa mual
Didahului perasaan
ingin batuk
Pemeriksaan fisik

• Stridor dapat memberikan petunjuk


Pemeriksaan tumor/benda asing di daerah
trakeolaring.
fisik dapat • perforasi septum dapat menunjukkan
membantu granulomatosis Wegener.
diagnosis • Jari tabuh (clubbing fiber)
memberikan petunjuk kemungkinan
penyebab keganasan intratorakal
hemoptisis • Supurasi intratorakal (abses paru,
bronkiektasis)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan sputum
◦ TB paru BTA +
◦ Jamur kultur jamur +
◦ Pneumonia pertumbuhan kuman +
◦ Ca Paru Sitologi sputum
 Pemeriksaan lab
◦ Menentukan Hb
◦ Waktu perdarahan dan pembekuan CT / BT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan radiologi torak
◦ Plan foto torak
Gambaran sesuai penyakit yang mendasari terjadinya hemoptisis
seperti;
 Gambaran fungus ball pada jamur paru
 Gambaran kavitas/fibroinfiltrat pada Tb paru
 Gambaran masa tumor
◦ CT-Scan toraks
 Baik untuk bronkiektasis atau karsinoma bronkus berukuran kecil
 Pemeriksaan sebaiknya dilakukan sebelum bronkoskopi, kecuali dalam
keadaan kegawat daruratan
 Bronkoskopi
◦ Bronkoskopi bisa di lakukan atas indikasi terapeutik
atau diagnostik
◦ Terapeutik untuk menghentikan perdarahan
◦ Diagnostik untuk;
 Menentukan sumber/lokasi perdarahan untuk rencana tindakan
bedah
 Mengambil bahan bilasan atau sikatan bronkus untuk
pemeriksaan lab
 Angiografi
◦ Pemeriksaan angiografi dilakukan apabila dengan
pemeriksaan lain tidak bisa menentukan penyebab
atau asal dari perdarahan.
◦ Angiografi
 Diagnostik
 terapeutik -- terapi embolisasi.
PENATATALAKSANAAN

 Prinsip penatalaksanaan hemoptisis :


◦ Menjaga jalan napas tetap terbuka dan stabilisasi
penderita
◦ Menentukan lokasi perdarahan
◦ Memberikan terapi sesuai etiolog
 Mencegah risiko berulangnya hemoptisis
 Penderita dengan hemoptisis masif harus
dimonitor dengan ketat di instalasi perawatan
intensif
LANGKAH I : MENJAGA JALAN NAPAS
DAN STABILISASI PENDERITA

 Menenangkan dan mengistirahatkan


penderita
 Suplementasi oksigen
 Instruksi cara membatukkan darah
dengan benar sehingga pasien tidak
takut untuk membatukkannya
 Resusitasi cairan dan bila perlu
transfusi
 Penderita dengan keadaan umum berat dan
refleks batuk kurang adekuat, maka posisi
penderita Tredelenberg  mencegah aspirasi
darah ke sisi yang sehat
 Laxansia  mencegah mengedan
 Bronkoskopi serat optik lentur untuk evaluasi,
melokalisir perdarahan dan tindakan
pengisapan (suctioning).
 Intubasi dengan kateter
lumen ganda (double lumen
endotracheal tubes)
 Intubasi dilakukan jika dengan terapi konvensional
perdarahan tidak berhenti
 dilakukan intubasi untuk live saving

 dampak dari intubasi paru yang mengalami


perdarahan akan terjadi atelektasis total
LANGKAH II :
MENCARI SUMBER DAN PENYEBAB
PERDARAHAN

 Pemeriksaan radiologi (foto toraks, CT


Scan, USG, angiografi)

 Bronkoskopi (BSOL maupun bronkoskop


kaku)
LANGKAH III : PEMBERIAN TERAPI SPESIFIK

1. Bronkoskopi terapeutik
◦ Bilas bronkus dengan larutan garam fisiologis
dingin (iced saline lavage)
◦ Pemberian obat topikal ( Adrenalin dengan
konsentrasi 1 : 20 .000)
◦ Tamponade endobronkial
2. Fotokoagulasi laser (Nd-YAG Laser) Neodymium-
yttrium - alumunium-garnet untuk terpi paliatif
perdaran endobronkial.
2. Terapi non-bronkoskopik

1. Pemberian terapi medikamentosa


 Vasopresin intravena
 Asam traneksamat (antifibrinolitik)
 Vitamin k
 Vitamin c
 Kortikosteroid sistemik  pd autoimun
 Gonadotropin releasing hormon agonist (GnRH)
atau danazol  hemoptisis katamenial
 Antitusif kontra indikasi
 Antituberkulosis, antijamur ataupun antibiotik

2. Radioterapi
 Terutama yang disebabkan oleh proses Tumor Paru
3. Embolisasi arteri bronkialis dan pulmoner
 Teknik ini terutama dipilih untuk penderita dengan
penyakit bilateral, fungsi paru sisa yang minimal,
menolak operasi ataupun memiliki kontraindikasi
tindakan operasi

Embolisasi arteri pulmoner

Embolisasi arteri bronkialis


3. Bedah
 Terapi definitif
 Tindakan bedah dilakukan apabila
tindakan terapi diatas tidak berhasil
dan fungsi paru adekuat, tidak ada
konta indikasi bedah,

Anda mungkin juga menyukai

  • Hemaptoe
    Hemaptoe
    Dokumen29 halaman
    Hemaptoe
    Sari
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Masif
    Hemoptisis Masif
    Dokumen5 halaman
    Hemoptisis Masif
    Musyawarah Melala
    100% (3)
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen23 halaman
    Batuk Darah
    dionpolatu
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTISIS
    HEMOPTISIS
    Dokumen23 halaman
    HEMOPTISIS
    white_beared
    100% (2)
  • HEMOPTISIS
    HEMOPTISIS
    Dokumen33 halaman
    HEMOPTISIS
    wisnu kuncoro
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTOSIS
    HEMOPTOSIS
    Dokumen36 halaman
    HEMOPTOSIS
    Cucu Malihah
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Masif
    Hemoptisis Masif
    Dokumen44 halaman
    Hemoptisis Masif
    Suci Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTOSIS
    HEMOPTOSIS
    Dokumen36 halaman
    HEMOPTOSIS
    Cucu Malihah
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTISIS PENYEBAB
    HEMOPTISIS PENYEBAB
    Dokumen37 halaman
    HEMOPTISIS PENYEBAB
    Iswenti Novera
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen39 halaman
    Batuk Darah
    Nadhilah Lailani
    Belum ada peringkat
  • Biko Hematemesis Hemoptisis
    Biko Hematemesis Hemoptisis
    Dokumen48 halaman
    Biko Hematemesis Hemoptisis
    Putri Eka Sesariana
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen39 halaman
    Batuk Darah
    yuzi tania
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Masif
    Hemoptisis Masif
    Dokumen37 halaman
    Hemoptisis Masif
    Theresia Witayosi
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen36 halaman
    Batuk Darah
    Fardeana Tri Chandra A
    Belum ada peringkat
  • BATUK DARAH. DR - HARYATIpptx
    BATUK DARAH. DR - HARYATIpptx
    Dokumen24 halaman
    BATUK DARAH. DR - HARYATIpptx
    M. Ridho Bagus Pratama
    Belum ada peringkat
  • PPK Hemoptysis
    PPK Hemoptysis
    Dokumen4 halaman
    PPK Hemoptysis
    Ucik Faridah
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis
    Hemoptisis
    Dokumen26 halaman
    Hemoptisis
    Afifah Ikhwan
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis
    Hemoptisis
    Dokumen24 halaman
    Hemoptisis
    Sekar Arum
    Belum ada peringkat
  • Emergency Treatment in Hemoptysis
    Emergency Treatment in Hemoptysis
    Dokumen35 halaman
    Emergency Treatment in Hemoptysis
    dr. Suci Nasir
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTYSIS
    HEMOPTYSIS
    Dokumen39 halaman
    HEMOPTYSIS
    Fajri Aan
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTISIS
    HEMOPTISIS
    Dokumen13 halaman
    HEMOPTISIS
    bemi lestari
    Belum ada peringkat
  • Hemoptoe Mid 14JHGGJ
    Hemoptoe Mid 14JHGGJ
    Dokumen27 halaman
    Hemoptoe Mid 14JHGGJ
    Ananda Putra
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah Dr. Nina
    Batuk Darah Dr. Nina
    Dokumen37 halaman
    Batuk Darah Dr. Nina
    Zhafran Tobing
    Belum ada peringkat
  • Referat Hemoptosis DR - Rudi
    Referat Hemoptosis DR - Rudi
    Dokumen23 halaman
    Referat Hemoptosis DR - Rudi
    rinaldy agung
    Belum ada peringkat
  • Kedaruratan Paru dan Pneumotoraks
    Kedaruratan Paru dan Pneumotoraks
    Dokumen6 halaman
    Kedaruratan Paru dan Pneumotoraks
    Wishnu Subroto
    Belum ada peringkat
  • LP Hemoptisis Ayunisa
    LP Hemoptisis Ayunisa
    Dokumen13 halaman
    LP Hemoptisis Ayunisa
    Andri Solaiman
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis
    Hemoptisis
    Dokumen30 halaman
    Hemoptisis
    Luke Floyd
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen3 halaman
    Batuk Darah
    machtufir
    Belum ada peringkat
  • Pulmonologi
    Pulmonologi
    Dokumen48 halaman
    Pulmonologi
    Clerik Heal
    Belum ada peringkat
  • CR Tuberculosis - Widya Sasmita
    CR Tuberculosis - Widya Sasmita
    Dokumen35 halaman
    CR Tuberculosis - Widya Sasmita
    Marlina Tri Hastuti
    Belum ada peringkat
  • Hemoptoe: Definisi, Etiologi, Patogenesis dan Penatalaksanaan
    Hemoptoe: Definisi, Etiologi, Patogenesis dan Penatalaksanaan
    Dokumen18 halaman
    Hemoptoe: Definisi, Etiologi, Patogenesis dan Penatalaksanaan
    Intan Permatasari
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen15 halaman
    Batuk Darah
    Yulia Syarifa
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTOE PENYEBAB DAN PENANGANAN
    HEMOPTOE PENYEBAB DAN PENANGANAN
    Dokumen37 halaman
    HEMOPTOE PENYEBAB DAN PENANGANAN
    Amrie Baladewa Yang Setia
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTISIS
    HEMOPTISIS
    Dokumen31 halaman
    HEMOPTISIS
    endah
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Masif
    Hemoptisis Masif
    Dokumen20 halaman
    Hemoptisis Masif
    Ratih Febriani
    Belum ada peringkat
  • HEMAPTOE DAN PENYEBABNYA
    HEMAPTOE DAN PENYEBABNYA
    Dokumen7 halaman
    HEMAPTOE DAN PENYEBABNYA
    Andrif
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTOE
    HEMOPTOE
    Dokumen25 halaman
    HEMOPTOE
    Avicenna Shafhan Arfi
    Belum ada peringkat
  • LP Hemaptoe
    LP Hemaptoe
    Dokumen17 halaman
    LP Hemaptoe
    eriska19
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen30 halaman
    Batuk Darah
    Ria Indira Burdani
    Belum ada peringkat
  • PPK Hemaptoe
    PPK Hemaptoe
    Dokumen7 halaman
    PPK Hemaptoe
    Fiqy N
    Belum ada peringkat
  • Referat Hemoptisis
    Referat Hemoptisis
    Dokumen18 halaman
    Referat Hemoptisis
    Yumi Gusriani
    Belum ada peringkat
  • LP Hemaptoe
    LP Hemaptoe
    Dokumen18 halaman
    LP Hemaptoe
    Yryra
    100% (1)
  • Hemoptisis Slide
    Hemoptisis Slide
    Dokumen36 halaman
    Hemoptisis Slide
    Anonymous Lygi1P
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Mind Mapping
    Hemoptisis Mind Mapping
    Dokumen5 halaman
    Hemoptisis Mind Mapping
    Lutherweis
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTISIS
    HEMOPTISIS
    Dokumen20 halaman
    HEMOPTISIS
    afifah shofia
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTOE
    HEMOPTOE
    Dokumen29 halaman
    HEMOPTOE
    Ianta Parama Siwi
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan Paru
    Kegawatdaruratan Paru
    Dokumen39 halaman
    Kegawatdaruratan Paru
    Tasya Felicia Macellin
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Masif
    Hemoptisis Masif
    Dokumen24 halaman
    Hemoptisis Masif
    Adinda Nadia
    Belum ada peringkat
  • Batuk Darah
    Batuk Darah
    Dokumen4 halaman
    Batuk Darah
    Fitri Fatimatuzzahra
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis
    Hemoptisis
    Dokumen20 halaman
    Hemoptisis
    Melly
    100% (1)
  • Klasifikasi Hemoptisis
    Klasifikasi Hemoptisis
    Dokumen4 halaman
    Klasifikasi Hemoptisis
    Ega Florence
    Belum ada peringkat
  • Resume Hemoptoe
    Resume Hemoptoe
    Dokumen24 halaman
    Resume Hemoptoe
    Fahrul Rafisqy
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Hemaptoe
    ASKEP Hemaptoe
    Dokumen21 halaman
    ASKEP Hemaptoe
    vidi
    Belum ada peringkat
  • PARU
    PARU
    Dokumen35 halaman
    PARU
    Ikmanda
    Belum ada peringkat
  • Hemoptysis Guide
    Hemoptysis Guide
    Dokumen4 halaman
    Hemoptysis Guide
    Yarah Azzilzah
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis
    Hemoptisis
    Dokumen14 halaman
    Hemoptisis
    Sekar Arum
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis
    Hemoptisis
    Dokumen4 halaman
    Hemoptisis
    heididewim
    Belum ada peringkat
  • Hemoptoe
    Hemoptoe
    Dokumen18 halaman
    Hemoptoe
    secaramaya
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii
    Anonymous tWmyuSCw
    Belum ada peringkat
  • BAB III (Repaired)
    BAB III (Repaired)
    Dokumen6 halaman
    BAB III (Repaired)
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen21 halaman
    Bab II
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Rhinitis Vasomotor
    Rhinitis Vasomotor
    Dokumen12 halaman
    Rhinitis Vasomotor
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Rinitis Vasomotor
    Rinitis Vasomotor
    Dokumen6 halaman
    Rinitis Vasomotor
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • RINITIS
    RINITIS
    Dokumen14 halaman
    RINITIS
    rranindyaprabasary
    Belum ada peringkat
  • Konjungtivitis Alergi
    Konjungtivitis Alergi
    Dokumen20 halaman
    Konjungtivitis Alergi
    Yani Pukari Sweet
    100% (3)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Pendekatan Klinis Gangguan Neurologis
    Pendekatan Klinis Gangguan Neurologis
    Dokumen23 halaman
    Pendekatan Klinis Gangguan Neurologis
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Rinitis Vasomotor
    Rinitis Vasomotor
    Dokumen18 halaman
    Rinitis Vasomotor
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Rinitis Vasomotor
    Rinitis Vasomotor
    Dokumen6 halaman
    Rinitis Vasomotor
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Rinitis Vasomotor
    Rinitis Vasomotor
    Dokumen14 halaman
    Rinitis Vasomotor
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • BAB III Status Pasien
    BAB III Status Pasien
    Dokumen8 halaman
    BAB III Status Pasien
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • HEMOPTISI Koas Dedi
    HEMOPTISI Koas Dedi
    Dokumen19 halaman
    HEMOPTISI Koas Dedi
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • BAB I Lagi
    BAB I Lagi
    Dokumen2 halaman
    BAB I Lagi
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • BAB I New
    BAB I New
    Dokumen2 halaman
    BAB I New
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • BAB II New
    BAB II New
    Dokumen10 halaman
    BAB II New
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • BAB II Postpartum
    BAB II Postpartum
    Dokumen28 halaman
    BAB II Postpartum
    Hendi Satria
    Belum ada peringkat
  • Indo
    Indo
    Dokumen25 halaman
    Indo
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Bab I-Iii
    Bab I-Iii
    Dokumen24 halaman
    Bab I-Iii
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Referat Emfisema
    Referat Emfisema
    Dokumen14 halaman
    Referat Emfisema
    Rizka Mutia Habibah
    Belum ada peringkat
  • Drowning
    Drowning
    Dokumen18 halaman
    Drowning
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • Bab I-Iii
    Bab I-Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab I-Iii
    Wella Fitria Harera
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR ISI Refarat Perforasi Gaster
    DAFTAR ISI Refarat Perforasi Gaster
    Dokumen1 halaman
    DAFTAR ISI Refarat Perforasi Gaster
    m_tonydharmawan
    Belum ada peringkat