2. Hemoptisis
Hemoptisis dipastikan ketika total
volume darah yang dibatukkan 20 – 600
mL per 24 jam.
3. Hemoptisis Massif
Darah yang dibatukkan dalam waktu 24 jam lebih
dari 600 mL
4. Pseudohemoptisis
Pseudohemoptisis adalah batuk darah dari struktur
saluran napas bagian atas (di atas laring) atau dari
saluran cerna atas (gastrointestinal) atau hal ini
dapat berupa perdarahan buatan (factitious).
Anatomi dan vaskularisasi paru
Pemeriksaan sputum
◦ TB paru BTA +
◦ Jamur kultur jamur +
◦ Pneumonia pertumbuhan kuman +
◦ Ca Paru Sitologi sputum
Pemeriksaan lab
◦ Menentukan Hb
◦ Waktu perdarahan dan pembekuan CT / BT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi torak
◦ Plan foto torak
Gambaran sesuai penyakit yang mendasari terjadinya hemoptisis
seperti;
Gambaran fungus ball pada jamur paru
Gambaran kavitas/fibroinfiltrat pada Tb paru
Gambaran masa tumor
◦ CT-Scan toraks
Baik untuk bronkiektasis atau karsinoma bronkus berukuran kecil
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan sebelum bronkoskopi, kecuali dalam
keadaan kegawat daruratan
Bronkoskopi
◦ Bronkoskopi bisa di lakukan atas indikasi terapeutik
atau diagnostik
◦ Terapeutik untuk menghentikan perdarahan
◦ Diagnostik untuk;
Menentukan sumber/lokasi perdarahan untuk rencana tindakan
bedah
Mengambil bahan bilasan atau sikatan bronkus untuk
pemeriksaan lab
Angiografi
◦ Pemeriksaan angiografi dilakukan apabila dengan
pemeriksaan lain tidak bisa menentukan penyebab
atau asal dari perdarahan.
◦ Angiografi
Diagnostik
terapeutik -- terapi embolisasi.
PENATATALAKSANAAN
1. Bronkoskopi terapeutik
◦ Bilas bronkus dengan larutan garam fisiologis
dingin (iced saline lavage)
◦ Pemberian obat topikal ( Adrenalin dengan
konsentrasi 1 : 20 .000)
◦ Tamponade endobronkial
2. Fotokoagulasi laser (Nd-YAG Laser) Neodymium-
yttrium - alumunium-garnet untuk terpi paliatif
perdaran endobronkial.
2. Terapi non-bronkoskopik
2. Radioterapi
Terutama yang disebabkan oleh proses Tumor Paru
3. Embolisasi arteri bronkialis dan pulmoner
Teknik ini terutama dipilih untuk penderita dengan
penyakit bilateral, fungsi paru sisa yang minimal,
menolak operasi ataupun memiliki kontraindikasi
tindakan operasi