Anda di halaman 1dari 18

PROFIL WILAYAH BOJONEGARA

Fuzi Nurfauzi (1301410)


M. Dzikri Fadilah (1305124)
M. Ikbal (1301518)
Nafesa Nur Fadhilah (1300634)
Tiara ()
Yohanes M (1305926)
• SWK Bojonegara berada pada ketinggian antara 1065 Mdpl hingga 755 Mdpl dan memiliki
kelerengan tanah > 40%. Kota Bandung memiliki tanah yang relatif subur yang tersiri dari
lapisan tanah alluvial dan endapan sungai dan danau.

• Berdasarkan RTRW Kota Bandung 2011-2031 setiap SPK melayani 500.000 penduduk.
Sebaran penduduk di SWK Bojonegara dilihat berdasarkan jumlah di masing-masing
kecamatan dengan data sebagai berikut.

No Kecamatan Penduduk Jumlah Kepadatan Penduduk Luas


Penduduk Wilayah

L P (jiwa/ha) (ha)

1 Sukasari 40644 41015 81659 130,030 628


2 Sukajadi 54057 53988 108045 168,820 640
3 Cicendo 49899 49569 99468 144,366 689
4 Andir 49271 48007 97278 262,205 371
Jumlah 193871 192579 386450 176,355 2328
No Kecamatan Penduduk Sex Ratio
L P
1 Sukasari 40644 41015 99,09
2 Sukajadi 54057 53988 100,13
3 Cicendo 49899 49569 100,67
4 Andir 49271 48007 102,63
Jumlah 193.871 192.579 100,63

Wilayah bojonegara luas lahan 2.330,28ha, memiliki 4 kecamatan yaitu:


1. Kec. Andir luas lahan 403,16ha
2. Kec. Sukasari luas lahan 656,94ha
3. Kec. Cicendo luas lahan 716,77ha
4. Kec. Sukajadi luas lahan 554,41ha
PERBATASAN SECARA GEOGRAFIS
• Subwilayah Bojonegara terdiri atas empat kecamatan dan 21 kelurahan diantaranya
sebagai berikut.
• Kecamatan Sukasari: Kelurahan Isola, Sukarasa, Gegerkalong, Sarijadi,
• Kecamatan Sukajadi: Kelurahan Pasteur, Cipedes, Sukawarna, Sukagalih, Sukabungah;
• Kecamatan Cicendo: Kelurahan Husein Sastranegara, Arjuna, Padjadjaran, Pasirkaliki,
Pamoyanan, Sukaraja;
• Kecamatan Andir: Kelurahan Maleber, Dungus Cariang, Ciroyom, Kebon Jeruk, Garuda,
Campaka.
POTENSI

Fasilitas wisata
Fasilitas wisata
Fasilitas pendidikan
Fasilitas kesehatan
PERMASALAHAN
• PEMUKIMAN KUMUH
Menurut UU No. 4 Pasal 22 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman :
Permukiman Kumuh adalah Permukiman tidak layak huni antara lain karena berada pada
lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan/tata ruang, kepadatan bangunan sangat tinggi
dalam luasan yang sangat terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit lingkungan, kualitas
umum bangunan rendah, tidak terlayani prasarana lingkungan yang memadai,
membahayakan keberlangsungan kehidupan dan penghuninya.

Anda mungkin juga menyukai