Si, MH
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Oleh :
NURHIKMAH WAHDANIA
20400121091
Kelas PBI_C
1
DR. H. HUSEN SARUJIN, SH, MM, M.Si, MH.
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022
2
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pahlawan Nasional Indonesia – Sebelum merdeka dan berdaulat seperti sekarang, Indonesia
memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Kenyamanan dan kesejahteraan yang kita rasakan
sekarang sebagai warga negara tidaklah diberi Cuma-Cuma. Ada peran para pahlawan
nasional di sana yang berjuang demi bangsa Indonesia melawan penjajahan dan
ketidakadilan.Bangsa kita dibesarkan oleh sejarah, itulah sebabnya sebagai generasi bangsa
kita patut memaknai sejarah sebagai pelajaran hidup untuk lebih baik lagi. Dari peristiwa
sejarah Indonesia, kita dapat belajar banyak hal dari para pahlawan nasional atas pengabdian
dan keberaniannya berjuang untuk bangsa Indonesia.Dinobatkan sebagai pahlawan nasional
tentu bukan hal sembarangan. Para pahlawan nasional tersebut pasti orang yang hebat dan
memiliki andil besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengenal para pahlawan
nasional berarti belajar memaknai sejarah dan menghormati jasa dan perjuangan mereka di
masa lalu.Hal tersebut memang seharusnya dilakukan oleh generasi bangsa sebagai warga
negara yang baik karena masa depan bangsa ada di tangan kita. Bangsa yang luar biasa adalah
mereka yang menghormati dan bisa belajar dari sejarah atau masa lalunya untuk maju.
Berikut ini daftar para pahlawan nasional bangsa Indonesia yang perlu Grameds ketahui agar
bisa meneladani pengabdian mereka terhadap bangsa.
B. RUMUSAN MASALAH
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah tidak lain dan tidak bukan , untuk memenuhi
tugas ujian akhir semester mata kuliah pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
Serta menambah wawasan kita mengenai pahlawan nasional
5
Bab 2
PEMBAHASAN
Hampir setiap bangsa memiliki sosok pahlawan karna pahlawan menjadi bagian dari
kesadaran sejarah suatu bangsa . Melalui sosok pahlawan ,simbol tentang perjuangan
, membela kebenaran, atau pengorbanan , senantiasa dipelihara dan diwariskan dari
generasi ke generasi.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang paling banyak memiliki jumlah
pahlawan Nasional . Kepulauan ini punya lebih dari 100 sosok pahlawan Nasional yang
jumlahnya akan terus bertambah. 2019 Indonesia sudah menganugerahkan 185 gelar
pahlawan nasional. Namun pada makalah ini hanya akan membahas beberapa
diantaranya.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan pusat bahasa kata pahlawan berarti
orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela
kebenaran pejuang yang gagah berani sementara kepahlawanan dipahami sebagai
perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan kerelaan berkorban dan
kesatriaan.
Oleh karena itu terdapat tiga aspek kepahlawanan yakni keberanian pengorbanan dan
membela kebenaran
6
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 gelar tersebut juga diberikan
kepada tokoh yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau
menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan
bangsa dan negara Republik Indonesia.
Gelar Pahlawan Nasional hanya bisa diberikan kepada warga negara Indonesia atau
seseorang yang berjuang melawan kolonialisme di NKRI atau meninggal dunia karena
melakukan tindakan bela negara. Selain itu, seseorang melakukan tindakan
kepahlawanan, seperti menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi
pembangunan dan kemajuan NKRI, juga bisa diberi gelar Pahlawan Nasional..
• WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah
NKRI;
• Memiliki integritas moral dan keteladanan;
• Berjasa terhadap bangsa dan negara;
• Berkelakuan baik;
• Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara; dan
• Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
Sementara itu, syarat khusus dalam pemberian gelar Pahlawan Nasional termuat dalam Pasal
26 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Berikut adalah syarat-syaratnya:
7
• Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau
perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan
mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
• Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;
• Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya
dan melebihi tugas yang diembannya;
• Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang
pembangunan bangsa dan negara;
• Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat
luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
• Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi; dan/atau
• Melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
Bangsa kita dibesarkan oleh sejarah, itulah sebabnya sebagai generasi bangsa kita
patut memaknai sejarah sebagai pelajaran hidup untuk lebih baik lagi. Dari peristiwa
sejarah Indonesia, kita dapat belajar banyak hal dari para pahlawan nasional atas
pengabdian dan keberaniannya berjuang untuk bangsa Indonesia.
Dinobatkan sebagai pahlawan nasional tentu bukan hal sembarangan. Para pahlawan
nasional tersebut pasti orang yang hebat dan memiliki andil besar terhadap
kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengenal para pahlawan nasional berarti belajar
memaknai sejarah dan menghormati jasa dan perjuangan mereka di masa lalu.
Hal tersebut memang seharusnya dilakukan oleh generasi bangsa sebagai warga
negara yang baik karena masa depan bangsa ada di tangan kita. Bangsa yang luar biasa
adalah mereka yang menghormati dan bisa belajar dari sejarah atau masa lalunya
untuk maju. Berikut ini daftar para pahlawan nasional bangsa Indonesia yang perlu
Grameds ketahui agar bisa meneladani pengabdian mereka terhadap bangsa.
8
D. NAMA NAMA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA
• Ir. Soekarno
• Mohammad Hatta
• Bung Tomo
• Tan Malaka
• Sukarni Kartodiwirjo
• Ki Hajar Dewantara
• Pangeran Diponegoro
• R.A Kartini
• Cut Nyak Dien
• Martha Christina Tiahahu
• Jendral Soedirman
• Sultan Hasanuddin
• Kapitan Pattimura
• Dewi Sartika
• Prof. Muhammad Yamin
• Haji Agus Salim
• Sutan Syahrir
• Ir. Soekarno
Soekarno atau akrab juga disapa Bung Karno adalah Presiden pertama Republik
Indonesia yang lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya. Grameds pasti sudah tidak asing
dengan pahlawan nasional kita yang satu ini. Sang proklamator ini memiliki peran
yang sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia
Merdeka. Soekarno sudah berjuang sejak usianya baru 14 tahun dengan
bergabung dalam organisasi kepemudaan Jong Java saat sekolah di Hogere Burger
School (HBS) Surabaya.
9
dan membuat Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia pun akhirnya dipindahkan ke
lapas sukamiskin dan bebas pada 31 Desember 1931.
Ia juga menjadi salah satu tokoh yang mencetuskan dasar negara Indonesia yang
kita gunakan saat ini, yakni Pancasila.
• Mohammad Hatta
Mohammad Hatta atau akrab juga disapa Bung Hatta adalah wakil presiden
Indonesia pertama kali yang memiliki peran penting dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Sang proklamator ini lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus
1902. Bung Hatta merupakan negarawan intelektual yang mendampingi Ir.
Soekarno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari jajahan Belanda. Ia
dikenal sebagai aktivis dan organisatoris saat bersekolah di Belanda.
Mohammad Hatta banyak melakukan perlawanan terhadap belanda melalui
tulisan-tulisan yang terbit dalam surat kabar atau majalah-majalah. Karena tulisan
kritikan itulah Mohammad Hatta sempat diasingkan oleh pemerintahan kolonial
ke Boven Digul yang terletak di Irian, sebuah wilayah pembuangan. Gagasan dalam
tulisannya tentang kemerdekaan Indonesia sangat tajam dan dapat
membangkitkan semangat anak muda bangsa untuk melakukan perlawanan
ketidakadilan Belanda.
Mohammad Hatta banyak menyumbangkan pemikiran-pemikiran besar untuk
membangun bangsa Indonesia. Contohnya pemikiran tentang demokrasi
Indonesia pada tahun 1928-1960 dan bahkan ia juga dijuluki sebagai bapak
koperasi karena ia adalah tokoh yang pertama kali mengenalkan pemikiran
tersebut.
• Bung Tomo
Sutomo atau akrab juga disapa Bung Tomo adalah pahlawan nasional yang lahir
pada 3 Oktober 1920 di Surabaya dan tumbuh di dalam keluarga yang sangat
menghargai pendidikan. Bung Tomo berperan penting dalam pertempuran di
Surabaya 10 November 1945 yang kemudian sekarang kita peringati sebagai hari
pahlawan. Semboyan Bung Tomo yang paling populer sampai saat ini adalah
“Merdeka atau Mati” menjadi semangat bangsa hingga saat ini.
Pertempuran berdarah di Suraya tersebut menjadi peristiwa penting dalam
sejarah bangsa Indonesia. Tidak hanya kritis terhadap pemerintahan Belanda,
10
Bung Tomo juga pernah mengkritik kepemimpinan Soekarno dan Soeharto. Ia
bahkan pernah ditahan selama setahun pada tahun 1978 karena kritikannya
terhadap Soeharto.
Bung Tomo merupakan seorang jurnalis asal Surabaya yang berani dan kritis
dengan kepiawaiannya dalam berbahasa dan kecemerlangan gagasannya. Dari ia
berusia 18 hingga 25 tahun ia sudah terlibat di berbagai media, yakni Ekspres dan
Berita Antara.
• Tan Malaka
Tan Malaka atau bernama lengkap Sutan Ibrahim adalah pahlawan nasional yang
berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia namun banyak orang yang
kurang mengenalnya. Padahal namanya sangat melegenda bahkan kisah hidupnya
pernah diteliti oleh sejarawan Belanda bernama Harry Albert Poeze selama
berpuluh-puluh tahun.
Semasa hidupnya, Tan Malaka hidup nomaden dari satu negara ke negara lain,
termasuk Rusia. Disanalah Tan Malaka menjadi anggota Comintern (anggota
komunis Internasional). Banyak pemikiran-pemikiran Tan Malaka yang
mempelopori berdirinya bangsa Indonesia, misalnya tertuang dalam salah satu
karya terbesarnya berjudul Madilog.
Tan Malaka dianggap sebagai otak dari peristiwa 3 Juli 1946 di masa revolusi yang
menentang hasil perundingan Indonesia dengan Belanda. Ia menuntut Republik
Indonesia harus merdeka 100 persen dan ia juga terlibat dalam persatuan
perjuangan bersama Jendral Sudirman.
Kiprahnya di dunia politik ditandai saat ia mendirikan Partai Musyawarah Rakyat
Banyak (Murba) yang pernah mengikuti pemilu pada tahun 1955, namun pemilu
selanjutnya di tahun 1965 partai ini dibekukan pemerintah.
• Sukarni Kartodiwirjo
Sukarni Kartodiwirjo merupakan salah satu pahlawan nasional asal Jawa Timur
yang berperan penting dibalik sejarah proklamasi kemerdekaan RI pada 17
Agustus 1945. Dalam peristiwa bersejarah tersebut, Sukarni mewakili kelompok
muda untuk mendesak Soekarno dan Moh. Hatta segera memproklamasikan
kemerdekaan. Ia dan pemuda lainnya lah yang menculik kedua pemimpin tersebut
ke Rengasdengklok, Jawa Barat untuk secepatnya menyusun teks proklamasi.
11
Pahlawan nasional yang diangkat oleh Jokowi tahun 2014 ini lahir di Blitar pada 14
Juli 1916 dan tumbuh sebagai orang yang sangat membenci Belanda. Ia bahkan
memiliki catatan khusus tentang perkelahiannya dengan anak-anak Belanda. Sejak
usia 14 tahun, Sukarni sudah bergabung dalam organisasi perhimpunan Indonesia
muda. Sejak itulah ia tumbuh menjadi sosok yang kritis dan berani.
Pertemuannya dengan Tan Malaka membuat sosok Sukarni menjadi lebih
revolusioner terhadap perjuangan bangsa. Sukarni adalah semangat muda
pejuang pada saat itu.
• Ki Hajar Dewantara
• Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional dari tanah Jawa yang lahir pada
11 November 1785 di Kesultanan Yogyakarta dan wafat di Makassar yang saat itu
masih Hindia Belanda pada 8 Januari 1855. Ia adalah sosok penting pada Perang
Diponegoro atau perang jawa melawan penjajah Hindia Belanda mulai tahun 1825
sampai 1830. Perang ini adalah perang yang paling banyak menelan korban dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
12
Perang Jawa ini jadi corak sejarah sendri bagi bangsa Indonesia atas
perjuangannya untuk melawan penjajah. Saat perang ini, Pangeran Diponegoro
mengumandangkan perjuangan untuk melawan kaum kafir. Seruan Pangeran
Diponegoro ini sangatlah berpengaruh bahkan hingga wilayah Kedu dan Pacitan.
Dari sinilah ia mulai mempengaruhi pejuang-pejuang bangsa dari berbagai daerah,
seperti daerah Gagatan.
Pangeran Diponegoro dalam keluarga tumbuh sebagai sosok yang tertarik dengan
keagamaan dan rakyat jelata.
• R.A Kartini
Raden Ajeng (R.A) Kartini adalah salah satu pahlawan nasional wanita yang berjasa
dalam perjuangan bangsa Indonesia. Ia lahir pada 21 April 1879 di Jepara yang
kemudian saat ini kita memperingati hari tersebut sebagai Hari Kartini.
Kartini memiliki peran penting dalam pemikiran-pemikiran membangun bangsa
indonesia, yakni perjuangannya untuk para perempuan Indonesia memperoleh
ruang yang lebih berarti daripada sebelumnya. Emansipasi Wanita yang
diperjuangkan Kartini sangat berharga hingga saat ini.
Pemikiran-pemikiran Kartini tersebut tertulis dalam surat-surat yang ia tulis untuk
temannya di Belanda. Kemudian tulisan-tulisan tersebut disusun menjadi buku
dengan judul Door Duisternis Tot Licht yang saat ini versi terjemahannya populer
dengan judul Dari Gelap Menuju Cahaya yang terbit pertama kali pada tahun 1911.
Cut Nyak Dien adalah pahlawan nasional wanita kelahiran 1848 asal Aceh yang
paling ditakuti oleh Belanda. Ia mulai aktif melawan Belanda sejak kematian
suaminya, Teuku Cek Ibrahim dan bersumpah akan menghancurkan Belanda.
Setelah ia akhirnya menikah lagi dengan Teuku Umar dan bersama-sama melawan
Belanda secara gerilya. Mereka berhasil menyerang dan mendesak Belanda di
Banda Aceh (Kutaraja) dan Meulaboh.
Cut Nyak Dien adalah seorang pahlawan perwakilan dari kesultanan Aceh pada
masa pemerintahan Iskandar Muda di Pariaman. Ia terkenal sebagai pahlawan
13
wanita yang sangat tangguh dalam melawan penjajah Belanda saat itu. Bahkan ia
tetap tidak menyerah melawan Belanda meskipun Suaminya, Teuku Umar
tertangkap. Ia terus melanjutkan perlawan bersama pasukannya hingga tahun
1901.
Akhirnya Cut Nyak Dien pun tertangkap oleh Belanda di Beutong Lhee Sagoe
karena sebelumnya ia dan pasukannya sempat melakukan perlawanan kepada
Belanda secara gerilya. Namun markas mereka diketahui Belanda karena ulah
Pang Laot anak buah Cut Nyak Dien yang berkhianat memberi tahu markas mereka
kepada Belanda.
Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan nasional wanita yang merupakan anak
dari Kapitan Paulus Tiahahu yang membantu Kapitan Pattimura melawan Belanda
pada tahun 1917. Sejak umur 17 tahun, Martha sudah mengetahui rencana
ayahnya melawan Belanda. Ia sangat ingin ikut bersama ayahnya bertempur
melawan pemerintah kolonial saat itu, meskipun ayahnya melarang.
Namun, akhirnya Martha tetap ikut dalam perlawanan terbesar Maluku terhadap
Belanda. Selain itu Martha juga terlibat dalam pertempuran di daerah Ulat dan
Ouw, Saparua yang banyak memakan korban baik rakyat sipil atau tentara
Belanda. Martha selamat dalam pertempuran tersebut berkat kelihaiannya
memegang tombak saat bertempur.
Ia pun meninggal dunia setelah menolak makan dan jatuh sakit ketika kapal
Belanda yang menangkap ingin membawanya ke Jawa. Martha Christina Tiahahu
adalah pahlawan nasional wanita termuda dari jajaran tokoh yang lainnya.
• Jendral Soedirman
Jenderal Soedirman lahir di Bodas Karangjati tanggal 24 Januari 1916. Dia adalah
seorang panglima besar sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia.
Ketika berusia 31 tahun, Jenderal Soedirman bergabung dengan pahlawan
kemerdekaan yang lain dalam melawan penjajah Jepang, Belanda, serta Sekutu.
14
Jenderal Soedirman berjuang dengan luar biasa, bahkan saat sakit pun dia tidak
menyerah dan melawan musuh bersama anak buahnya. Dirinya meninggal akibat
penyakit pada tanggal 29 Januari 1950 di Magelang, lalu dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan Semaki DI Yogyakarta.
• Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin memiliki julukan Ayam Jantan dari Timur. Dia adalah Pahlawan
Nasional asal Sulawesi Selatan yang merupakan putra kedua dari Sultan
Malikusaid. Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 di Makassar.
Pasca diangkat sebagai Sultan Kerajaan Gowa, dia berusaha menggabungkan
beberapa kerajaan kecil di wilayah Indonesia Timur dan melawan Belanda dengan
sengit.
Hal ini mengakibatkan Belanda meminta bantuan tentara ke Batavia untuk
menerobos benteng terkuat Gowa, yakni Somba Opu, pada tanggal 12 Juni 1669.
Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dan wafat pada 12 Juni 1670.
• Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Ambon pada 1783. Pattimura
melawan Belanda karena mereka menguasai Maluku, menindas rakyatnya,
memaksa kerja rodi, dan menguras kekayaan Maluku.
Pattimura juga menyatukan Kerajaan Ternate dan Tidore untuk mengusir penjajah
pada tahun 1817. Sebetulnya, Belanda pernah menawarkan kerja sama, namun
Pattimura menolaknya. Sosok ini dihukum mati pada 16 Desember 1817.
• Dewi Sartika
Selain Kartini, ada pula Pahlawan Nasional Dewi Sartika yang memperjuangkan
pendidikan khusus perempuan. Dia lahir pada 04 Desember 1884 di Cicalengka.
15
Dewi Sartika memiliki latar belakang keluarga ningrat yang membuatnya bisa
mengenyam pendidikan, sehingga dirinya terinspirasi mendirikan Sekolah Istri
atau sekolah khusus perempuan se-Hindia Belanda.
Berkat jasanya itu, Dewi Sartika juga mendapat anugerah Bintang Perak dari
pemerintah Hindia Belanda. Saat perang kemerdekaan, Dewi Sartika mengungsi
ke Cinean dan wafat pada 11 September 1947.
Muhammad Yamin adalah anggota Jong Sumatranen Bond yang lahir pada 28
Agustus 1903 di Sawahlunto. Tokoh ini dikenal sebagai bagian dari yang
merumuskan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II serta penggagas falsafah
Pancasila dalam BPUPKI. Muhammad Yamin meninggal pada 17 Oktober 1962 dan
dikebumikan di tanah kelahirannya.
Haji Agus Salim mempunyai peran yang besar pada masa perjuangan
kemerdekaan dan setelahnya. Pahlawan ini lahir 08 Oktober 1884 di Kota Gadang.
Semasa masih hidup, Haji Agus Salim memimpin organisasi Islam terbesar Sarekat
Islam, menjadi anggota PPKI, memimpin surat kabar, dan banyak melakoni peran
lainnya.
Agus Salim adalah tokoh Indonesia yang menguasai banyak bahasa asing.
Pahlawan yang dikenal sebagai diplomat ulung itu meninggal di Jakarta 04
November 1954.
• Sutan Syahrir
Sutan Syahrir lahir pada 05 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatra Barat.
Pahlawan nasional Indonesia satu ini sudah memulai sepak terjang di kancah
politik saat mendirikan Jong Indonesia atau Pemuda Indonesia.
16
Sutan Syahrir terkenal atas jasanya mengorganisir kemerdekaan Indonesia
bersama Bung Karno dan Bung Hatta. Pada awal kemerdekaan, Sutan Syahrir
pernah menjabat sebagai perdana menteri.
Kemudian, pada masa Orde Lama dia dipenjara dan jatuh sakit. Syahrir pun dikirim
ke Swiss untuk berobat. Ia kemudian wafat pada 09 April dan dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Kalibat
17
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Ir. Soekarno
• Mohammad Hatta
• Bung Tomo
• Tan Malaka
• Sukarni Kartodiwirjo
• Ki Hajar Dewantara
• Pangeran Diponegoro
• R.A Kartini
• Cut Nyak Dien
• Martha Christina Tiahahu
• Jendral Soedirman
• Sultan Hasanuddin
• Kapitan Pattimura
• Dewi Sartika
• Prof. Muhammad Yamin
• Haji Agus Salim
• Sutan Syahrir
18
B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita patut bangga dan bersyukur berada dalam
bangsa yang tumbuh dengan baik berkat orang orang inspiratif di belakangnya.
Mungkin saat di bangku sekolah kita pernah merasa bosan belajar sejarah,
termasuk mengenal para pahlawan nasional ini. Namun perlu Grameds ketahui
bahwa kisah-kisah mereka bisa dijadikan teladan sekaligus sumber inspirasi,
misalnya kita jadi tidak mudah menyerah, saling tolong menolong, saling
menghargai, dan nilai-nilai positif lainnya.
Itulah sebabnya kita perlu terbiasa dengan sejarah sedini mungkin. Meskipun
pelajaran sejarah terkesan serius dan kaku.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pahlawan-nasional-
indonesia/#1_Ir_Soekarno
https://nasional.tempo.co/read/1579256/pengertian-pahlawan-nasional-
pahlawan-kemerdekaan-dan-pahlawan-revolusi
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/pahlawan-nasional-apa-
siapa-dan-bagaimana
https://nasional.tempo.co/read/1526975/syarat-syarat-yang-harus-dipenuhi-
untuk-mendapatkan-gelar-pahlawan-
nasional#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16570347765948&referrer=https%3
A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fnasional.tempo.co%2F
read%2F1526975%2Fsyarat-syarat-yang-harus-dipenuhi-untuk-mendapatkan-
gelar-pahlawan-nasional
20