Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Menunjukkan Sikap Kompetitif


Dalam Kebaikan dan Etos Kerja ”
Oleh :
ANSHORI, SPdI, M.PdI
SURAT AL MAIDAH 48
KANDUNGAN SURAT AL MAIDAH 48
Prof. Dr. HM.Quraish Shihab, dalam tafsirnya Al Mishbah menjelaskan panjang lebar terkait QS Al Maidah
ayat 48 ini, yang dapat disimpulakan :

• a. Bahwa setelah Al Qur’an berbicara tentang kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as. dan
Injil kepada Nabi Isa as. kini ayat ini berbicara tentang Al Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada Nabi
dan Rasul terakhir Nabi Muhammad saw. yakni kitab yang hak dalam kandungannya, cara turunnya
maupun Yang menurunkan, yang mengantarnya turun dan yang diturunkan kepadanya.
• Al Qur’an berfungsi membenarkan ajaran kitab sebelumnya dan menjadi tolok ukur kebenaran
terhadapnya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan lewat Al Qur’an
maupun Hadis dan juga wahyu yang diturunkan pada Nabi/ Rasul terdahulu yang masih murni. dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu.
• b. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan yang merupakan sumber menuju
kebahagiaan yang abadi dan jalan yang terang. Allah swt. menjadikan syariat yang datang kepada Nabi
Muhammad saw. membatalkan semua syariat yang lalu
• c. Sekiranya Allah menghendaki hai umat, niscaya kamu hai umat Musa dan Isa, umat Islam dan umat-
umat lain sebelum itu, dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah swt. tidak menghendaki itu, karena
Dia hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu yaitu satu syariat Islam yang berlaku
sampai akhir zaman dan melalui syariat Islam maka berlomba-lombalah dengan sunguh-sungguh
berbuat aneka kebajikan.
• Dan janganlah memperdebatkan perbedaan dan perselisihan antara kamu dengan selain kamu, karena
pada akhirnya hanya kepada Allah-lah semua kamu hai manusia akan kembali, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
SURAT AZ ZUMAR 39
KANDUNGAN SURAT AZ ZUMAR 39
• Dalam Al Qur’an dan Tafsirnya (Departemen Agama RI
1984/1985) dijelaskan : Katakanlah: "Hai kaumku,
bekerjalah sesuai dengan anggapanmu, bahwa kamu
mempunyai kekuatan dan keterampilan, dan peraslah
keringatmu dalam membuat maker dan tipu dayamu,
karena akupun bekerja pula dalam mengokohkan dan
menyiarkan agamaku, nanti kamu akan mengetahui
siapa diantara kita yang lebih baik kesudahannya.
• Sehebat apapun keadaan kita sekarang ini, tetap saja
kita semua akan berakhir dengan kematian. Namun
perjalanan setelah kita meninggalkan dunia ini
tergantung kepada kwalitas shudur (batin) kita, bukan
tergantung kepada kehebatan yang kita punya sekarang
ini.
SURAT AT TAUBAH 105
KANDUNGAN SURAT AT TAUBAH 105
Dalam tafsir Ibnu Kasir dijelaskan :

• a. Mujahid berkata, “ini adalah ancaman dari Allah Ta’ala terhadap orang-orang yang menyelisihi perintahNya,
bahwasanya amalan mereka akan dihadapkan kepadaNya, Rasul dan kaum mukminin. Hal itu bukanlah sesuatu
yang mustahil pada hari kiamat, sebagaimana firman Allah Ta’ala : (arti al-Haaqqah : 18) Pada hari itu kamu
dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).

• b. Sungguh telah ada riwayat bahwa amalan orang yang masih hidup ditampakkan kepada orang-orang yang
telah meninggal dunia dari kalangan keluarga dan kerabatnya di alam barzakh. Seperti yang dikatakan oleh Abu
Dawud ath-Thayalisiy, Shalat bin Dinar telah menceritakan kepada kami, dari al-Hasan, dari Jabir bin ‘Abdillah,
dia berkata, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya amal-amal kalian akan
ditampakkan kepada keluarga dan kerabat kalian di alam kubur, apabila amalan baik maka mereka akan
bergembira dengannya, dan apabila tidak baik maka mereka akan berkata, “Ya Allah, ilhamkan pada mereka
beramal taat kepadaMu.”

• c. Imam Ahmad berkata, Abdur Razzaq mengabarkan kepada kami, dari Sufyan, dari seseorang yang
mendengar Anas berkata, Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Sesungguhnya amal-amal kalian akan
ditampakkan kepada keluarga dan kerabat kalian yang telah meninggal dunia, bila amalan baik maka mereka
bergembira dengannya, bila sebaliknya maka mereka berkata : Ya Allah, jangan matikan mereka sampai Engkau
berikan hidayah pada mereka sebagaimana Engkau telah memberi hidayah kepada kami.”
Kesimpulan
Jadi, sebagai umat islam, kita harus menunjukkan sikap kompetitif dalam
kebaikan dan kerja keras yang dilandasi oleh Surah Al-Maidah 48, Surah Az-
Zumar 39, dan Surah At-Taubah 105, seperti :
1. Berlomba-lomba dalam mendapat ridho dan pahala dari Allah S.W.T.
2. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan
3. Berlomba-lomba dalam mencari ilmu
4. Berlomba-lomba dalam menolong orang lain secara ikhlas
5. Berlomba-lomba dalam bersedekah secara ikhlas tanpa sifat riya’
6. Berlomba-lomba dalam membagikan ilmu secara ikhlas
7. Dll.

Anda mungkin juga menyukai