SEKTOR MALIKU
SOSIALISASI TENTANG
Anggota Staf Pendukung :
KALAN REMAJA BRIPTU
DANNATALIANTO
TATA TERTIB LALU LIN
BRIPTU YUANTER
TATA URUT
PENDAHULUAN
KENAKALAN REMAJA SEBAGAI
PERILAKU MENYIMPANG DARI
REMAJA
PENYEBAB TERJADINYA
KENAKALAN REMAJA
HAL-HAL YANG BISA DILAKUKAN
UNTUK MENGATASI KENAKALAN
REMAJA
TATA TERTIB LALU LINTAS
KETENTUAN PIDANA UU NOMOR 22
TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS
DAN ANGKUTAN JALAN
PENUTUP
MAKSUD & TUJUAN
• AGAR PARA SISWA MENGETAHUI SEBAB DAN
AKIBAT DARI KENAKALAN REMAJA SERTA
DAMPAKNYA DAN JUGA SISWA DAPAT
MENGETAHUI TATA TERTIB LALU LINTAS
YANG BENAR.
Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri
remaja memungkinkan terjadinya dua Faktor eksternal:
bentukintegrasi. Pertama, terbentuknya 1. Keluarga
perasaan akan konsistensi dalam Perceraian orangtua, tidak adanya
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas komunikasi antar anggota keluarga, atau
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena perselisihan antar anggota keluarga bisa
remaja gagal mencapai masa integrasi memicu perilaku negatif pada remaja.
kedua. Pendidikan yang salah di keluarga pun,
2. Kontrol diri yang lemah seperti terlalu memanjakan anak, tidak
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan memberikan pendidikan agama, atau
membedakan tingkah laku yang dapat penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
diterima dengan yang tidak dapat diterima menjadi penyebab terjadinya kenakalan
akan terseret pada perilaku ‘nakal’. remaja.
Begitupun bagi mereka yang telah 2. Teman sebaya yang kurang baik
mengetahui perbedaan dua tingkah laku 3. Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat
tersebut, namun tidak bisa mengembangkan tinggal yang kurang baik.
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai
dengan pengetahuannya.
D.HAL-HAL YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KENAKALAN
REMAJA
(1) Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-
orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
(2) Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
(3) Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
(4) Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
(5) Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
(6) Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan
memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan
teknologi lainnya.
(7) Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan
anakanak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja
(8) Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat berkembang
sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
E. FUNGSI POLRI SESUAI BIDANG DAN TUGASNYA
PSL 273, 274, 275, 276, 277, 278, 279, 282, 284,285, 286, 287, 288, 289, 290,
PSL 293 (1) MENGEMUDIKAN SEPEDA MTR DI MALAM HARI TDK MENYALAKAN
LAMPU UTAMA SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 107 (1) DIPIDANA DEGAN
PIDANA KURUNGAN PLG LAMA 15 HARI ATAU DENDA Rp. 250.000,-
DAN MSH ADA LAGI PASAL-PASAL PELANGGARAN DIANTARANYA PSL 294, 295,
296, 297, 298, 299, 300, 301, 302, 303, 304,305, 306, 307,308,309, 310, 311,
312,313.
PENUTUP
Sebagai penutup, mari kita cermati “aborsi” sebagai salah satu dampak pergaulan bebas
(yang dilakukan oleh remaja yang tidak bertanggungjawab pada janin yang dikandungnya)
dan bentuk kenakalan remaja (yang jelas melanggar norma agama dan masyarakat).
Refleksikan. Maknakan. Apa penyebabnya? Apa solusinya? Apa janjimu untuk dirimu,
temanmu, keluargamu dan negaramu?
Keberfungsian sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta
adaptasi antara keluarga dengan anggotanya, dengan lingkungannya, dan dengan
tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan adaptif bagi sebuah
keluarga salah satunya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan
dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.