Anda di halaman 1dari 11

KEPOLISIAN RESORT PULANG PISAU

SEKTOR MALIKU

mbicara : KAPOLSEK MALIKU IPDA BUDI


STAF PENDUKUNG :
BRIPTU YUANTER & BRIPTU NATALIANTO
LAH MAN MALIKU PADA BULAN NOPEMB

SOSIALISASI TENTANG
Anggota Staf Pendukung :
KALAN REMAJA BRIPTU
DANNATALIANTO
TATA TERTIB LALU LIN
BRIPTU YUANTER
TATA URUT
 PENDAHULUAN
 KENAKALAN REMAJA SEBAGAI
PERILAKU MENYIMPANG DARI
REMAJA
 PENYEBAB TERJADINYA
KENAKALAN REMAJA
 HAL-HAL YANG BISA DILAKUKAN
UNTUK MENGATASI KENAKALAN
REMAJA
 TATA TERTIB LALU LINTAS
 KETENTUAN PIDANA UU NOMOR 22
TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS
DAN ANGKUTAN JALAN
 PENUTUP
MAKSUD & TUJUAN
• AGAR PARA SISWA MENGETAHUI SEBAB DAN
AKIBAT DARI KENAKALAN REMAJA SERTA
DAMPAKNYA DAN JUGA SISWA DAPAT
MENGETAHUI TATA TERTIB LALU LINTAS
YANG BENAR.

• DIHARAPKAN PARA SISWA SMA MAN MALIKU


JAUH DARI KENALAN REMAJA DAN MENGERTI
KENAKALAN REMAJA SERTA SEMAKIN TERTIB
DALAM BERLALU LINTAS DIJALAN.
A.
PENDAHULUAN
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses
proses
perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak kanak
dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang
begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak
terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati
bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya,
maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa
rendah. diri.
Kenakalan remaja dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif
perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai
aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat
dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan
konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus
ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku
menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena pelaku kurang memahami
aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, memang sengaja
dilakukan, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan, mungkin karena ingin diperhatikan, cari
sensasi atau latar belakang masalah lainnya.
Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang
melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Hal ini disebabkan
karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu,
tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab
orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang.
Masalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja” bisa melalui
pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan
sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial
apabila
ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi)
B. KENAKALAN REMAJA SEBAGAI PERILAKU MENYIMPANG DARI
REMAJA
Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya seperti melanggar norma sosial, agama serta
ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat
remaja yang nakal itu
disebut pula sebagai anak
cacat sosial disebabkan oleh
pengaruh sosial yang ada
Menurut Ahli : mengatakan
ditengah masyarakat dan
disebut “kenakalan”
Kartini Kartono
Ada 2 macam :
1. kenakalan yang bersifat
amoral atau sulit
digolongkan sebagai
pelanggaran hukum.
2. kenakalan yang bersifat
Menurut Ahli : mengatakan
melanggar hukum
Singgih D.
Ada 3 macam :
Gunarso 1. Kenakalan biasa, seperti suka
berkelahi, keluyuran, membolos
sekolah, pergi dari rumah tanpa
pamit.
2. Kenakalan yang menjurus pada
pelanggaran dan kejahatan seperti
Menurut Ahli : mengendarai mobil dan sepeda
mengatakan motor tanpa SIM, mengambil barang
Sunarwiyati. S orang tua tanpa izin.
3. Kenakalan khusus seperti
penyalahgunaan narkotika,
hubungan seks diluar nikah,
pergaulan bebas, pemerkosaan dll.
C. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN
REMAJA
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa
disebabkan oleh faktor dari
remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor
dari luar (eksternal).

Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri
remaja memungkinkan terjadinya dua Faktor eksternal:
bentukintegrasi. Pertama, terbentuknya 1. Keluarga
perasaan akan konsistensi dalam Perceraian orangtua, tidak adanya
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas komunikasi antar anggota keluarga, atau
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena perselisihan antar anggota keluarga bisa
remaja gagal mencapai masa integrasi memicu perilaku negatif pada remaja.
kedua. Pendidikan yang salah di keluarga pun,
2. Kontrol diri yang lemah seperti terlalu memanjakan anak, tidak
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan memberikan pendidikan agama, atau
membedakan tingkah laku yang dapat penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
diterima dengan yang tidak dapat diterima menjadi penyebab terjadinya kenakalan
akan terseret pada perilaku ‘nakal’. remaja.
Begitupun bagi mereka yang telah 2. Teman sebaya yang kurang baik
mengetahui perbedaan dua tingkah laku 3. Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat
tersebut, namun tidak bisa mengembangkan tinggal yang kurang baik.
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai
dengan pengetahuannya.
D.HAL-HAL YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KENAKALAN
REMAJA

Setelah diketahui penyebab terjadinya


kenakalan remaja, maka ada beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi
kenakalan remaja adalah :

(1) Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-
orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
(2) Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
(3) Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
(4) Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
(5) Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
(6) Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan
memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan
teknologi lainnya.
(7) Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan
anakanak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja
(8) Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat berkembang
sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
E. FUNGSI POLRI SESUAI BIDANG DAN TUGASNYA

1. FUNGSI LALU LINTAS BERTUGAS DI BIDANG LALU LINTAS


DENGAN BERPEDOMAN PADA UU LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN YANG SEKARANG DENGAN NO. 22 TAHUN
2009.
2. FUNGSI RESERSE BERTUGAS DI BIDANG PENEGAKAN
HUKUM YANG BERPEDOMAN PADA KUHP DAN KUHAP.

3. FUNGSI INTELKAM BERTUGAS DI BIDANG PENGUMPULAN


INFORMASI MELALUI TINDAKAN INTELIJEN KEPOLISIAN.

4. FUNGSI SAMAPTA BERTUGAS DIBIDANG PATROLI,


PENGAMANAN OBVIT , PENANGANAN UNJUK RASA DLL.

5. FUNGSI BINMAS BERTUGAS DI BIDANG PENYULUHAN KEPADA


MASYARAKAT DENGAN MENGAJAK UNTUK BERSAMA-SAMA
IKUT BERPERAN AKTIF MEMBANTU TUGAS POLRI DALAM
MENCIPTAKAN KAMTIBMAS.
F. KETENTUAN PIDANA UU NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

PSL 273, 274, 275, 276, 277, 278, 279, 282, 284,285, 286, 287, 288, 289, 290,

YANG SERING DILUPAKAN OLEH PENGENDARA :

PSL 280 KENDARAAN BERMOTOR TIDAK DIPASANGI TANDA NOMOR


KENDARAAN DIANCAM PIDANA KURUNGAN PALING LAMA 2 (DUA)
BULAN ATAU DENDA PALING BANYAK RP. 500.000,-

PSL 281 MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR TIDAK MEMILIKI SIM


SBGMN DIMAKSUD PLS 77 (1) DIANCAM PIDANA PALING LAMA 4
(EMPAT) BLN ATAU DENDA PLG BYK RP. 1.000.000,-

PSL 283 MENGEMUDIKAN RANMOR DIJLN TDK WAJAR DAN MELAKUKAN


KEGIATAN LAIN ATAU DIPENGARUHI OLH SUATU KEADAAN YANG
AKIBATKAN GANGGUAN KONSENTRASI DLM MENGAMUDI SBGMN
DIMAKSUD PSL 106 (1) DIANCAM PIDANA KURUNGAN PALING
LAMA 3 (TIGA) BLN ATAU DENDA PLG BYK RP. 750.000,-
PSL 291 (1) MENGEMUDIKAN SEPEDA MTR TDK MENGENAKAN HELM STANDAR
NASIONAL SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 106 (8) DIPIDANA KURUNGAN
PLG LAMA 1 (SATU) BLN ATAU DENDA PLG BESAR RP 250.000,-

(2) MENGAMUDIKAN SEPEDA MTR MEMBIARKAN PENUMPANGNYA TDK


MENGGUNAKAN HELM DIPIDANA KURUNGAN 1 (SATU) BLN ATAU DENDA
PLG BESAR RP. 250.000,-

PSL 293 (1) MENGEMUDIKAN SEPEDA MTR DI MALAM HARI TDK MENYALAKAN
LAMPU UTAMA SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 107 (1) DIPIDANA DEGAN
PIDANA KURUNGAN PLG LAMA 15 HARI ATAU DENDA Rp. 250.000,-

DAN MSH ADA LAGI PASAL-PASAL PELANGGARAN DIANTARANYA PSL 294, 295,
296, 297, 298, 299, 300, 301, 302, 303, 304,305, 306, 307,308,309, 310, 311,
312,313.
PENUTUP
Sebagai penutup, mari kita cermati “aborsi” sebagai salah satu dampak pergaulan bebas
(yang dilakukan oleh remaja yang tidak bertanggungjawab pada janin yang dikandungnya)
dan bentuk kenakalan remaja (yang jelas melanggar norma agama dan masyarakat).
Refleksikan. Maknakan. Apa penyebabnya? Apa solusinya? Apa janjimu untuk dirimu,
temanmu, keluargamu dan negaramu?
Keberfungsian sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta
adaptasi antara keluarga dengan anggotanya, dengan lingkungannya, dan dengan
tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan adaptif bagi sebuah
keluarga salah satunya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan
dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai