Anda di halaman 1dari 3

Nama ; Ramdani Rachmat Siddiq

Kelas : TRO 16 B

NPM ; 01180

Kenakalan Remaja

Tumbuh kembangnya reamaja pada zaman sekarang, sudah tidak bisa lagi dibanggakan.
Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar di televisi
maupun sosialmedia yang disebabkan oleh kenakalan remaja.

Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya
menjadi kader-kader penerus bangsa, kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan
Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh karena itu, saya
mengangkat permasalahan tersebut untuk menjadi Project Citizen pada kali ini.

Pengertian kenakalan remaja sendiri adaah semua perubahan sikap atau perilaku anak
remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang
diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat
menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.

Kenakalan remaja menurut para ahli

1. Santrock

Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat diterima secara social hingga terjadi tindakan criminal.

2. Drs.B.Simanjutak,S.H.

Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada


dalam masyarakat dimana ia hidup, atau suatu perbuatan anti social dimana
didalamnya terkandung unsur-unsur anti normatif.

Faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja

1. Faktor internal

a. Faktor kepribadian]

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis


dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam
menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter
psikisnya)

b. Faktor kondosi fisik

Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis
kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh
dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik
dalam kenyataan hidup).

c. Faktor status dan peranannya di masyarakat

Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hokum yang


berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari
penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “ex
narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak
tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena merasa
tertolak dan terasingkan.

2. Faktor Eksternal

a. Kondisi lingkungan keluarga

Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya


disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena
bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang.

b. Kontak social dari lembaga masyarakat kurang baik atau kurang efektif

Apabila system pengawasan lembaga-lembaga social masyarakat terhadap


pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan
memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku.

c. Kondisi geografis atau kondisi fisik alam

Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan
terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku.

d. Faktor kesenjangan ekonomi


Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah
memunculkan kecemburuan social dan bentuk kecemburuan social ini bisa
mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan.

e. Faktor perubahan social budaya yang begitu cepat

Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi


komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk
akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik.

Contoh-contoh kenakalan Remaja

1. Tawuran antar pelajar


2. Bolos sekolah
3. Balap liar
4. Mencuri
5. Menonton film porno
6. Melanggar aturan dan tata tertib
7. Penyalahgunaan narkotika
8. Perilaku seksual pranikah

Solusi untuk mengatasi kenakalan remaja

1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan


persoalan yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan
dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agaman, dan budi pekerti.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal
demi perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan
merangsang hubungan social yang baik.
5. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan social keluarga
maupun masyarakat dimana banyak terjadi kenakalan remaja.

Anda mungkin juga menyukai