hidup sebagaimana yang di jelaskan oleh filsuf dan juga sufi Al Ghazali tujuan manusia sebagai individu adalah mencapai kebahagiaan dan kebahagiaan yang paling utama harus diketemukan di kehidupan yang akan datang, sarana utama kepada tujuan itu ada dua macam amal baik lahiriah berupa ketaatan kepada aturan-aturan tingkah laku yang diwahyukan dalam kitab suci dan upaya bathiniah untuk mencapai keutamaan jiwa. ِ س ِإ ََّّل ِليَ ْعبُد ُون ِ ْ ت ْال ِج َّن َو َ اْل ْن ُ َو َما َخلَ ْق “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada- Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56) Upaya untuk mencapai ‘kebahagiaan puncak dan kekal’ pada hakekatnya merupakan apa yang mendorong semua tindakan kita. Namun, setelah kita mencapai tujuan-tujuan duniawi kita, kebahagiaan dan kepuasaan yang dihasilkan hanya bertahan sebentar saja, kemudian kita mengejar mimpi selanjutnya untuk diraih. ‘Kebahagiaan yang puncak dan kekal’ hanya dapat dicapai melalui latihan spiritual. Wujud kebahagiaan tertinggi yaitu Bliss (Kebahagiaan Hakiki) merupakan aspek dari Tuhan. Ketika kita bersatu denganNya, kita pun merasakan Bliss yang terus menerus. Ini bukan berarti bahwa kita harus meninggalkan apa yang kita lakukan dan hanya fokus pada latihan spiritual. Apa yang dimaksud adalah hanya dengan melakukan latihan spiritual bersamaan dengan kehidupan duniawi, barulah kita dapat mengalami kebahagiaan yang puncak dan kekal dalam arti sebenarnya. Singkatnya, semakin tujuan-tujuan hidup kita berselaras dengan tujuan perkembangan spiritual, semakin hidup kita menjadi kaya dan semakin sedikit rasa sakit yang kita alami dari hidup ini.