Anda di halaman 1dari 6

Carline Darjanto dan Ria Sarwono

Cotton Ink

Disusun oleh kelompok III


Clarista Ratuwalangon
Veronika Manginsoa
Meysi Munaiseche
Nadia Komaling
Sejarah
• Keduanya sudah mengenal sejak SMP. Dua sahabat ini
memiliki pandangan sama tentang pilihan dress,
accessorizes, pants, dll. Pandangan tersebut lantas
tertuang dalam brand Cotton Ink.
• Ria dan Carline sama- sama berkursus di London
Collage of Fashion. Kursus singkat yang disusul dengan
peluncuran Cotton Ink pada November 2008 akhir.
Carline sendiri selepas SMP, masuk SMA, kemudian
masuk jurusan desainer, Lasalle Collage of Fashion,
Jakarta. Ketemu kembali dengan Ria, keduanya lalu
berbisnis.
----------
• Tahun 2008, Carline dan Ria membuat sebuah label
pakaian wanita bernama cottonink. Dirintis perlahan
melalui penjualan online, saat ini cottonink telah
memiliki toko sendiri di daerah Kem
• ang Timur, Jakarta Selatan.
Baru pada 2011, Cotton Ink membuat situs jual belinya
sendiri. Lalu 4 tahun kemudian membuka toko yang
berlokasi di Jakarta. Cotton Ink saat ini memproduksi
hingga 8.000 pakaian per bulan untuk konsumen
Australia, Malaysia, Singapura, dan Eropa. Selain itu,
produksi ini juga datang dari 280.000 pengikutnya di
media sosial.
KARAKTER
• Positif

• Kreatif
Dalam menjalankan bisnis mereka
• Semangat
• tekun
• Tidak mudah menyerah
STRATEGI BISNIS
• social media
Pemasaran memakai berbagai media, mulai di
berbagai sosial media, Facebook, Twitter,
Instagram, dan Pinterest. Kemudian juga melalui
media blog Tumblr dan website toko
cottonink.co.id
• pembaharuan dan inovasi
seperti meluncurkan new arrivals seminggu
sekali dengan variasi produk 4 kali lebih banyak
dari kompetitor kami. Kami yakin bisa
berkompetisi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai