Anda di halaman 1dari 12

Play Concept

Reservoir in TAF
Disusun Oleh:
Nabila Puti Bungsu (03071381520040)
Pahema Pratiwi Sari Purba (03071381520026)
OUTLINE

Pendahuluan Petroleum
Petroleum System in
System Talang
Referensi
Akar

Your Logo
Pendahuluan

Cekungan Sumatera Selatan


merupakan cekungan busur belakang
(Back Arc Basin) yang terbentuk dari
interaksi antara lempeng Hindia-
Australia dengan lempeng Sunda.
Cekungan ini dibagi menjadi 4 bagian:
1. Sub Cekungan Jambi
2. Sub Cekungan Palembang Utara
3. Sub Cekungan Palembang
Selatan
4. Sub Cekungan Palembang Tengah
Secara regional ada beberapa formasi penyusun
Cekungan Sumatera Selatan, antaranya:
1.Komplek Batuan Pra-Tersier, merupakan batuan dasar
CSS.
2.Tuff Kikim dan Lemat Tua, merupakan batuan klastik
dengan kontak paraconformity di bawah formasi Talang
Akar.
3.Formasi Talang Akar (Fokus Slide), terbentuk secara
tidak selaras di atas formasi lemat.
4.Formasi Baturaja, tersusun atas batuan karbonat.
5.Formasi Telisa, memiliki ciri berupa batuserpih
fossiliferous yang mengandung mineral glukonit.
6.Formasi Palembang yang dibagi menjadi tiga, yaitu:
Air Benakat, Kasai, dan Muara Enim.
Talang Akar Formation

Terdiri dari anggota Gritsand (Grm) dan anggota


Transisi (Trm). Grm: Batupasir Kasar – Sangat
Kasar dengan interkalasi Serpih dan Lanau. Grm
terendapkan pada lingkungan fluvial – delta. Grm
terendapkan tidak selaras di atas formasi Lahat.
Trm: Serpih interkalasi dengan batupasir dan
batubara, kadang juga serpih marine interkalasi
dengan batupasir gampingan. Diendapkan secara
selaras di atas anggota Gritsand.
Petroleum System
Petroleum System
merupakan konsep system
yang menerangkan tentang
kolaborasi elemen dan proses
untuk mengetahui adanya
kandungan hidrokarbon.
Komponen-komponennya
terdiri dari:
1. Source Rock
2. Overburden Rock
3. Reservoir Rock
4. Migrasi
5. Trap
6. Seal
Petroleum System in TAF
Cekungan Sumatera Selatan merupakan salah satu cekungan yang
menghasilkan hidrokarbon terbesar di Indonesia. Formasi Talang
Akar adalah salah satu formasi yang mengandung hidrokarbon.
• Source Rock: kandungan hidrokarbon yang ada di CSS berasal
dari terrestrial coal dan coaly shale TAF. Coal dan coaly shale
terendapkan di area perluasan half-graben. (Fig. 3)
• Overburden Rock: adanya kenaikan muka air laut menyebabkan
endapan formasi Gumai terdeposisi di atas formasi Baturaja
yang terendapkan di dataran hingga tinggian karena adanya
transgresi maksimum pada awal miosen tengah. Proses regresi
yang terjadi kemudian menyebabkan sedimen klastika
terendapkan di akhir miosen tengah dan terus berlanjut sehingga
menyebabkan 1000 – 3000m batuan penimbun terendapkan dan
menyebabkan adanya lipatan dan patahan (Sardjono dan
Sardjito, 1989).
Fig. 3
Cont…
Trap Types:

- Antiklin dengan sudut penunjaman NW – SE yang terbentuk


akibat adanya proses kompresi pada Awal Miosen.
- Adanya beda fasies dengan bentuk membajih (jebakan
stratigrafi).
- Endapan karbonatan yang terbentuk secara local dan
adanya lipatan dan antiklin meningkatkan keefektifan
jebakan hidrokarbon.
• Reservoir Rock: Reservoir TAF tersusun atas litologi
Batupasir Kuarsa, Siltstone, dan Shale yang terendapkan
pada lingkungan deltaic yang kemudian berubah mengarah
ke cekungan sehingga terendapkan di dasar laut dan
menjadi batupasir dan shale marine. Batupasir TAF yang
terendapkan pada proses transgresi menyebabkan
terbentuknya jebakan stratigrafi.
Jumlah cadangan
Terdapat cadangan sebesar 142,6 berrel di
formasi talang akar berdasarkan data
tahun2017
Referensi
Argakoesomah, R.M.I. dan Asril. 2004. ANCIENT TALANG
AKAR DEEPWATER SEDIMENTS IN
SOUTH SUMATRA BASIN: A NEW
EXPLORATION PLAY. DFE04-OR-009.
Bishop, Michele G. 2001. SOUTH SUMATRA BASIN
PROVINCE, INDONESIA: THE LAHAT/TALANG
AKAR-CENOZOIC TOTAL PETROLEUM
SYSTEM. Open-File Report 99-50-S.

Anda mungkin juga menyukai