H+ + H O ↔ H O
Dalam larutan, H3O+ bereaksi dengan etena, membentuk gugus etil. Kemudian
gugus etil segera menarik OH- dari molekul-molekul air membentuk etanol dan
ion-ion H+ atau sejumlah proton terbentuk kembali.
Proton ini tidak pernah berada bebas dalam larutan, segera menempel pada
molekul-molekul air yang lain dan membentuk ion hidronium. Pada persamaan
reaksi semula, ion hidronium adalah asam konjugasi dari basa air yang
terbentuk karena kehadiran asam sulfat yang tergolong asam kuat.
Reaksi hidrasi alkena ini berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama, ikatan π alkena
yang bersifat sebagai nukleofil menyerang atom Hδ+ dari asam, sehingga dihasilkan
karbokation. Selanjutnya, pada tahap kedua, molekul air (H2O) akan menyerang karbokation,
sehingga dihasilkan suatu alkohol. Untuk memahami lebih lanjut mengenai mekanisme
reaksi hidrasi pada alkena tersebut, Anda dapat melihat gambar berikut.
2. Reaksi hidrasi dengan menggunakan asam pekat
Jika alkena direaksikan dengan asam pekat (H2SO4), maka yang bereaksi adalah anion
asamnya (HSO4- atau HOSO3-). Pada reaksi ini, ion H+ asam sulfat akan masuk pada karbon
berikatan rangkap yang mengikat H lebih banyak, sedangkan anion HOSO3- dari asam
sulfat tersebut akan masuk pada karbon rangkap yang lainnya.
Tahap awal mekanisme reaksi hidrasi alkena dengan asam sulfat pekat ini mirip dengan
mekanisme reaksi hidrasi dengan asam encer. Namun, pada tahap kedua, yang menyerang
karbokation bukanlah air, tetapi anion sisa asamnya (HOSO3-) . Untuk memahami lebih
lanjut mengenai mekanisme reaksi hidrasi menggunakan asam sulfat pekat tersebut, Anda
dapat melihat gambar berikut.