SERTIFIKASI
BENDAHARA
4
1. Menentukan kelayakan dan memberikan pengakuan
atas kompetensi bendahara untuk melaksanakan tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN;
2.Meningkatkan dan menjamin pemeliharaan mutu
kompetensi bendahara untuk melaksanakan
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN;
3.Meningkatkan profesionalisme bendahara dalam
pengelolaan keuangan negara; dan
4.Mendukung tercapainya peningkatan kualitas
pengelolaan keuangan negara.
5
PNS, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia;
6
Peserta yang dinyatakan lulus Ujian
Sertifikasi diberikan Sertifikat Bendahara
dengan Nomor Register.
7
PNS, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang telah diangkat sebagai Bendahara
Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, atau Bendahara Pengeluaran
Pembantu sebelum Peraturan Presiden ini mulai berlaku dan belum
memiliki Sertifikat Bendahara, dapat menjalankan kewenangan sesuai
dengan tugas dan fungsinya sampai dengan jangka waktu 4 (empat)
tahun terhitung sejak tanggal Peraturan Presiden ini mulai berlaku.
Dalam jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal Peraturan
Presiden ini mulai berlaku, PNS, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau
anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah menduduki
jabatan Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, atau
Bendahara Pengeluaran Pembantu paling singkat selama 2 (dua) tahun,
dapat mengikuti Ujian Sertifikasi tanpa mengikuti dan dinyatakan lulus
Pendidikan dan Pelatihan Bendahara.
Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Bendahara yang telah diterbitkan oleh
Kementerian Keuangan sebelum Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
diakui dan diterbitkan Sertifikat dengan nomor register sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Presiden ini.
8
Dalam jangka waktu paling lambat 4 (empat) tahun
terhitung sejak tanggal Peraturan Presiden ini mulai
berlaku, PNS, anggota Tentara Nasional Indonesia,
atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang diangkat sebagai Bendahara Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran, atau Bendahara Pengeluaran
Pembantu harus memiliki Sertifikat Bendahara.
9
ALUR PIKIR RANCANGAN PMK
TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN SERTIFIKASI
BENDAHARA PADA SATKER
PENGELOLA APBN
• PNS/TNI/Polri yang akan diangkat sebagai Bendahara harus memiliki Sertifikat
Bendahara.
• Diklat Bendahara diselenggarakan BPPK dan Kementerian Negara/Lembaga bekerja
sama dengan BPPK.
• Sertifikasi diselenggarakan oleh Ditjen Perbendaharaan.
• Mekanisme sertifikasi:
BENDAHARA CALON BENDAHARA
a. Masa Transisi (4 tahun, 2016 s.d. 2019)
Konversi Konversi
Ujian Sertifikasi Ujian Sertifikasi
Ujian Sertifikasi didahului diklat persiapan Ujian Sertifikasi didahului diklat bendahara
sertifikasi
13
Diterbitkan
Konversi
≥ 2011
Diterbitkan
Calon Bendahara Ujian
< 2004 Sertifikasi
didahului
Calon Bendahara diklat
Belum Bersertifikat
Diklat bendahara
Mekanisme
14
Pendidikan &
Sertifikasi Registrasi / Lisensi
Pelatihan Berbasis
Kompetensi Profesi
Kompetensi
B P P K dan Ditjen Perbendaharaan Menkeu selaku BUN
lembaga diklat lainnya (Dit. SP) (Dirjen Perbendaharaan)
Unit Penyelenggara /
Lembaga Diklat Lembaga Sertifikasi Penerbitan Sertifikat
Profesi Bendahara
(Tim Sertifikasi)
15
ALUR PIKIR SERTIFIKASI • PNS, TNI, atau Polri;
BENDAHARA • Pendidikan minimal SLTA atau
sederajat;
• Golongan minimal II/b atau
sederajat.
Bendahar Calon
a Bendahara
Bersertifikat Ya Mekanisme 3:
Ya Diterbitkan Ya Bersertifikat
Diklat BPPK? Konversi Sertifikat Diklat
Bendahara ≥ 2011? Diklat BPPK?
Tida
k Tida
Bersertifikat k Tida
Profesi LSP & diakui Ya Ya Diterbitkan k
Unit Penyelenggara? Mekanisme 2: 2004 - 2010?
Ujian Sertifikasi
Bersertifikat
Tida Ya
Profesi LSP & diakui
k Y Unit Penyelenggara?
Masa jabatan a Diklat Mekanisme Tida
≥ 2 tahun? Persiapan 1: Diklat k
Sertifikasi Bendahara + Tida
Bendahara + Ujian k
Tida Ujian Sertifikasi 16
MEKANISME SERTIFIKASI Tempat Ujian Unit Dirjen
BENDAHARA
Unit/Instan Kompetensi Penyelenggara Perbendahar
BPPK
si (TUK) Sertifikasi aan
Peserta • Diklat Persiapan
Penerbitan Penandatanga
Sertifikasi & Diklat Ujian Sertifikasi
Kegiatan Sertifikat nan Sertifikat
Bendahara Bendahara Bendahara
Bendahara
• Menerbitkan STTD
Diklat +
Ujian Sertifikasi Ya Ujian Ya
Dikla Lul Lul Ketentuan
Syarat Sertifik perpanjanga
t us? us?
Umum: asi n sertifikat:
1. PNS, Jika dalam 5
Mekanisme 1 tahun masih
TNI, Tidak Tidak menjabat
Jika 3x tidak
atau (Max. 2x mengulang) lulus Ujian Bendahara,
Polri; Sertifikasi, Unit sertifikat
Penyelenggara diperoleh
2. Minim merekomendasi kembali
al SLTA kan untuk tanpa Ujian
atau Ujian Sertifikasi diganti atau Sertifikasi.
Ujian tidak diangkat Jika tidak,
sederaj Lul Ya maka harus
at; Sertifik mengikuti
us?
3. Minim asi Ujian
atau k Sertifikat
dengan nomor Sertifika
sederaj Konversi t
register &
at. ditanda-
gelar BNT
diterbitkan tangani
Mekanisme 3 (berlaku 5 17
BPPK PROSES PELAKSANAAN
(Dapat bekerja
sama dengan Tempat Ujian SERTIFIKASI
Kementerian/ Unit Penyelenggara Dirjen
BDK, Kanwil, Kompetensi
Lembaga KPPN,
Sertifikasi Perbendaharaan
(Satker K/L yang
Badan/Lembaga (Dit. SP/Tim Sertifikasi)
ditetapkan oleh DJPB)
Diklat)
3 Mengumumkan rencana
Kepala pelaksanaan/jadwal
Satker atas 2 Mengumumkan 1 Ujian Sertifikasi melalui
rencana
dasar surat ke K/L atau situs
pelaksanaan Ujian
pengumum resmi DJPB
Sertifikasi
an,
4 PENDAFTARAN 5 PENYELENGGARAAN
mengajuka
n nama UJIAN SERTIFIKASI UJIAN SERTIFIKASI 8
calon • Menerima • Menetapkan kuota PENETAPAN
peserta pendaftaran SERTIFIKAT
peserta masing-masing • Menetapkan
Ujian • Verifikasi TUK Sertifikat
Sertifikasi administratif • Mengumumkan Bendahara.
• Daftar peserta peserta Ujian • Penetapan
SERTIFIKASI
6 lolos verifikasi
PELAKSANAAN Sertifikasi Sertifikat
administratif
UJIAN • Menyelenggarakan dimaksud dapat
SERTIFIKASI
• Ujian 7 Ujian Sertifikasi
SERTIFIKAT & GELAR dilakukan oleh
dilaksanakan di Unit
TUK atau secara • Penerbitan Sertifikat Penyelenggara
elektronik Bendahara dengan a.n. Dirjen
• Laporan Nomor Register Perbendaharaa
pelaksanaan • Pemberian gelar BNT n
ujian • Penetapan 18
PROSES PELAKSANAAN DIKLAT, Tempat
Ujian
PENCABUTAN & PERPANJANGAN
Kompetens Dirjen
SERTIFIKAT BPPK i Unit Penyelenggara Sertifikasi
Kementerian/ (Dapat bekerja sama Perbendahar
(Satker K/L (Dit. SP/Tim Sertifikasi)
Lembaga dengan BDK, Kanwil, aan
yang
KPPN, Badan/Lembaga
ditetapkan
Diklat) oleh DJPB)
1 DIKLA 2 LAPORAN DIKLAT
T
• Laporan Rencana • Menerima Laporan Rencana
Diklat Diklat Diklat
• Penyelenggaraan • Menerima Laporan
Diklat Pelaksanaan Diklat
• Evaluasi Kelulusan
Diklat
• Menerbitkan STTD
Pencabutan Sertifikat • Laporan Pelaksanaan 2 PENCABUTAN
Diklat SERTIFIKAT
1 Kepala Satker • Verifikasi usulan pencabutan
Sertifikat Bendahara
mengajukan
• Melakukan pencabutan Sertifikat
usulan
Bendahara
pencabutan
Sertifikat
Bendahara, jika
Bendahara :
• Dijatuhi
hukuman
disiplin tingkat
berat 19
• Diberhentikan
(Ditetapkan oleh Dirjen Perbendaharaan)
Ketua,
Kelompok• Pokja Administrasi &
• Kasubdit SPKPP, Dit. SP Wakil Ketua,
• Kasubdit MRLPPB, Dit. Kerja • Kesekretariatan
PKN
Sekretaris Pokja Penyelenggaraan Sertifikasi
• Pokja Pengendalian Mutu
• Kasie SPKPP I, Dit. SP • Pokja Pengolahan Data
20
N URAIAN BATAS STATUS
O WAKTU
1 Usulan Tambahan Anggaran 4 Februari Sudah diajukan ke Setditjen
2016
2 PMK Tata Cara Sertifikasi Bendahara 31 Maret 2016 Tahap finalisasi
26
I. Latar Belakang
Amanat Perpres Nomor 7 Tahun 2016 PNS, anggota Tentara Nasional
Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang akan
diangkat sebagai Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu harus memiliki Sertifikat Bendahara.
II. Ruang Lingkup Skema Sertifikasi
Mencakup Sertifikasi Bendahara di lingkungan Satuan Kerja Pengelola APBN.
III. Tujuan Sertifikasi
1. Menentukan kelayakan dan memberikan pengakuan atas kompetensi
bendahara untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka
pelaksanaan APBN;
2. Meningkatkan dan menjamin pemeliharaan mutu kompetensi bendahara
untuk melaksanakan kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN;
3. Meningkatkan profesionalisme bendahara dalam pengelolaan keuangan
Negara; dan
4. Mendukung tercapainya peningkatan kualitas pengelolaan keuangan Negara. 27
IV. Acuan Normatif
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
2. PP Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
3. Perpres Nomor 7 Tahun 2016 tentang Sertifikasi Bendahara Satuan Kerja Pengelola APBN.
4. PMK Nomor 190 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
5. PMK Nomor 162 Tahun 2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan
Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. PMK Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN pada Perwakilan Republik
Indonesia di Luar Negeri.
7. Perdirjen Perbendaharaan Nomor 47 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,
Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan Layanan Umum Serta Verifikasi dan
Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan Layanan Umum.
V. Kemasan/Paket Kompetensi
a. Jenis Kemasan: Okupasi Nasional
b. Rincian Unit Kompetensi:
1. Kompetensi Umum Bendahara
2. Kompetensi Inti Bendahara Penerimaan
3. Kompetensi Inti Bendahara Pengeluaran
28
VI. Persyaratan Dasar
1. PNS, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian
Negara Indonesia;
2. Pendidikan minimal SLTA atau sederajat;
3. Golongan paling rendah II/b atau sederajat;
4. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan
Bendahara.
VII. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat
a. Hak Pemohon Sertifikasi
1. Bagi yang lulus memperoleh Sertifikat dengan Nomor Register yang
berlaku 5 tahun;
2. Gelar Bendahara Negara Teregister (BNT).
b. Kewajiban Pemegang Sertifikat:
1. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Bendahara sesuai
peraturan;
2. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sebagai
29
Bendahara secara berkelanjutan;
VIII. Biaya Sertifikasi
1. Biaya Pelaksanaan Ujian Sertifikasi Bendahara, dibebankan
kepada DIPA DJPB;
2. Biaya Pelaksanaan Diklat Bendahara, dibebankan kepada DIPA
BPPK;
3. Biaya Pengawasan Hasil (Surveillance), dibebankan kepada DIPA
DJPB;
4. Biaya Perjalanan Dinas untuk mengikuti proses Sertifikasi
Bendahara, dibebankan kepada DIPA Satker masing-masing.
IX. Proses Sertifikasi
a. Persyaratan Pendaftaran.
1. Formulir pendaftaran berisi data diri calon peserta;
2. Fotokopi ijazah terakhir yang dilegalisir;
3. Fotokopi SK Kepangkatan/Golongan terakhir;
4. Untuk Bendahara, melampirkan fotokopi SK pengangkatan
sebagai Bendahara;
30
5. Fotokopi Surat Tanda Tamat Diklat (STTD) Bendahara BPPK;
b. Proses Asesmen/Uji Kompetensi;
1. Proses untuk menilai kompetensi peserta Sertifikasi Bendahara
melalui metode asesmen/uji kompetensi yang andal dan objektif.
2. Metode Asesmen/Uji Kompetensi:
a) Ujian Tertulis (Essay, isian, pilihan ganda);
b) Ujian Lisan;
c) Observasi/Praktik;
d) Verifikasi Persyaratan Administratif Khusus metode konversi
Sertifikat Diklat Bendahara BPPK.
3. Asesor
Memiliki kompetensi sebagai Asesor Sertifikasi Bendahara dan
ditunjuk oleh Unit Penyelenggara.
Tugas: melaksanakan proses Asesmen/Uji Kompetensi dan
menyampaikan rekomendasi hasil kepada Unit Penyelenggara.
4. Standard Kelulusan Ujian Kompetensi ditetapkan oleh Unit
Penyelenggara berdasarkan Standard Kompetensi Bendahara.
31
5. Evaluasi atas Asesmen/Ujian Kompetensi dilaksanakan oleh Asesor
dan rekomendasi hasil Asesmen/Uji Kompetensi disampaikan kepada
Unit Penyelenggara.
6. Penetapan Hasil Asesmen/Uji Kompetensi dilakukan oleh Unit
Penyelenggara.
7. Pengumuman Hasil Asesmen/Uji Kompetensi diterbitkan oleh Unit
Penyelenggara.
8. Ujian Ulang
a) Jika tidak lulus Ujian Sertifikasi dapat mengikuti ujian ulang
sebanyak 2 kali.
b) Jika tidak lulus Ujian Sertifikasi sebanyak 3 kali:
Untuk Calon Bendahara: Unit Penyelenggara merekomendasikan
untuk tidak diangkat menjadi Bendahara.
Untuk Bendahara: Unit Penyelenggara merekomendasikan untuk
dilakukan penggantian Bendahara. 32
c. Keputusan Sertifikasi
1. Penerbitan Sertifikat: oleh Unit Penyelenggara dan berlaku
selama 5 tahun.
2. Penyerahan Sertifikat: oleh Unit Penyelenggara melalui TUK.
3. Penggantian Sertifikat: oleh Unit Penyelenggara atas usulan
Kepala Satker kepada DJPB.
d. Pencabutan Sertifikat Bendahara
1. Sertifikat Bendahara dapat dicabut jika dijatuhi hukuman tingkat
berat; atau diberhentikan sebagai PNS/TNI/Polri; atau meninggal
dunia.
2. Kepala Satker dapat mengajukan usulan pencabutan Sertifikat
Bendahara untuk kemudian diverifikasi dan ditetapkan oleh Unit
Penyelenggara.
e. Pengawasan Hasil (Surveillance) Sertifikasi Bendahara
1. Untuk memastikan kepatuhan pemegang Sertifikat Bendahara
terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam standar atau skema
sertifikasi.
2. Dilakukan minimal 1 kali dalam setahun. 33
f. Proses Sertifikasi Ulang/Perpanjangan Sertifikat Bendahara
1. Sertifikat yang telah habis masa berlakunya, dapat
diperpanjang dengan mengajukan permohonan kepada
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
2. Untuk Bendahara, sertifikat diperoleh kembali tanpa mengikuti
Ujian Sertifikasi.
3. Untuk pegawai yang sudah tidak menjabat Bendahara,
sertifikat diperoleh kembali dengan mengikuti Ujian Sertifikasi
tanpa harus mengikuti Diklat Bendahara.
g. Penggunaan Sertifikat
Hanya berlaku di lingkup tugas kebendaharaan pada Satuan
Kerja pengelolan APBN.
34
h. Banding atas Penetapan Hasil Ujian Sertifikasi Bendahara.
1. Peserta dapat mengajukan banding atas penetapan
hasil evaluasi Ujian paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak pengumuman hasil Ujian dengan
mengirimkan surat kepada Unit Penyelenggara.
2. TUK penyelenggara menyampaikan hasil Ujian
Kompetensi kepada Unit Penyelenggara sebagai bahan
evaluasi atas Keberatan/Banding yang diajukan.
3. Unit Penyelenggara menjawab keberatan/banding
berdasarkan hasil evaluasi atas keberatan/banding
tersebut.
4. Hasil keputusan banding bersifat final dan mengikat. 35
X. Kode Etik
Akan disusun lebih lanjut.
36
DRAFT STANDAR
KOMPETENSI
1. Menjalankan sistem pengarsipan dokumen keuangan negara
terkait pengelolaan kebendaharaan;
2. Mengoperasikan aplikasi dasar komputer;
3. Mengoperasikan aplikasi-aplikasi keuangan;
4. Melakukan komunikasi efektif;
5. Menerapkan peraturan dan kebijakan bidang keuangan
negara terkait pengelolaan kebendaharaan;
6. Menjelaskan peraturan perundang-undangan pengelolaan
keuangan negara terkait pengelolaan kebendaharaan.
7. Menggunakan bahasa Inggris
38
1. Memungut dan menerima secara langsung setoran dari wajib bayar;
2. Menyetorkan PNBP;
3. Menatausahakan transaksi dan dokumen/bukti-bukti PNBP;
4. Membukukan transaksi PNBP;
5. Mengelola rekening bendahara penerimaan;
6. Menyusun laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan;
7. Membuat berita acara pemeriksaan kas bendahara penerimaan;
8. Melakukan rekonsiliasi LPJ bendahara penerimaan;
9. Mengelola dana operasional BLU;
10. Mengelola dana pengelolaan kas BLU;
11. Mengelola dana kelolaan BLU.
39
1. Menerima, menyimpan, dan menatausahakan uang persediaan;
2. Menguji surat perintah bayar (SPBy) belanja pegawai;
3. Menguji surat perintah bayar (SPBy) belanja non pegawai;
4. Mengelola dana operasional BLU khusus pada Bendahara BLU;
5. Mengelola dana pengelolaan kas BLU khusus pada Bendahara
BLU;
6. Mengelola dana kelolaan BLU khusus pada Bendahara BLU;
7. Melaksanakan pembayaran kepada yang berhak sesuai dengan
persyaratan;
8. Melaksanakan pemotongan/pemungutan pajak;
9. Menyetorkan potongan/pungutan pajak;
10.Menyetorkan PNBP;
11.Menyetorkan Pengembalian Belanja;
12.Menyusun laporan pemotongan/pemungutan pajak; 40
13. Membukukan transaksi belanja pegawai;
14. Membukukan transaksi belanja non pegawai;
15. Menyusun laporan belanja pegawai;
16. Menyusun laporan belanja non pegawai;
17. Mengelola rekening bendahara pengeluaran;
18. Menatausahakan transaksi dan dokumen/bukti-bukti pembayaran;
19. Menatausahakan surat-surat berharga;
20. Membuat berita acara pemeriksaan kas bendahara pengeluaran;
21. Menyusun laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran;
22. Melakukan rekonsiliasi LPJ Bendahara Pengeluaran;
23. Menyalurkan pembayaran langsung secara elektronik;
24. Menyalurkan dana bantuan social;
25. Mengelola dana hibah;
26. Mengelola dana lainnya.
41
KODE UNIT : KEU.OO01.001.01
JUDUL UNIT : Menjalankan Sistem Pengarsipan Dokumen Keuangan Negara
Terkait Pengelolaan Kebendaharaan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan sistem pengarsipan dokumen keuangan negara
42
BATASAN VARIABEL :
1 Konteks Variabel : Unit kompetensi ini berlaku hanya untuk lingkup
pengelolaan APBN dan satuan kerja yang
memiliki DIPA dalam rangka melaksanakan
sistem pengarsipan dokumen keuangan negara
terkait pengelolaan kebendaharaan.
2 Peralatan & Perlengkapan : Lemari arsip;
Peralatan pendukung yang diperlukan dalam
mengarsipkan dokumen keuangan negara
terkait kebendaharaan;
Perlengkapan pengarsipan dokumen (ordner,
kardus, dll).
3 Peraturan yang Diperlukan : ………
4 Norma dan Standar : ………
43
PANDUAN PENILAIAN :
1 Konteks Penilaian : Penilaian atas unit kompetensi ini mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dipersyaratkan untuk melaksanakan sistem
pengarsipan dokumen keuangan negara terkait
pengelolaan kebendaharaan;
Penilaian dilakukan di Tempat Uji Kompetensi
(TUK);
Penilaian dilakukan dengan cara:
lisan/tertulis/praktik melalui Ujian Sertifikasi
Bendahara.
2 Persyaratan Kompetensi : Tidak ada
3 Pengetahuan dan Keterampilan : Jenis dokumen keuangan negara terkait
pengelolaan kebendaharaan;
Metode pengarsipan dokumen yang baik;
Mengidentifikasi dokumen keuangan negara
terkait pengelolaan kebendaharaan.
4 Sikap Kerja : Disiplin
Teliti
5 Aspek Kritis : Ketepatan dalam mengarsipkan dokumen
keuangan negara terkait pengelolaan
kebendaharaan.
44
KEBUTUHAN
NARASUMBER
a) Diklat bendahara akan dilaksanakan selama 5 (lima) hari di 4
(empat) lokasi diklat.
b) Di masing-masing lokasi, kegiatan diklat bendahara akan
diikuti oleh 250 peserta yang terbagi ke dalam 2 (dua)
angkatan (125 peserta/angkatan).
c) Setiap angkatan diklat bendahara akan diikuti oleh 125 peserta
yang dibagi ke dalam 5 (lima) kelas (25 peserta/kelas).
d) Asumsi : 1 (satu) narasumber bertugas selama 1 (satu) hari
dalam 1 (satu) kelas.
e) Kebutuhan narasumber dalam 1 (satu) lokasi 1 narasumber
x 5 hari x 5 kelas = 25 narasumber.
f) Kebutuhan narasumber 25 orang x 4 lokasi = 100
46
narasumber.
KEBUTUHAN ASESOR
1. Diutamakan pelaku (pernah berpengalaman sebagai bendahara);
2. Pejabat Struktural (khususnya atasan langsung bendahara) yang memiliki
kapasitas untuk menilai kompetensi bendahara;
3. Memahami skema sertifikasi;
4. Setiap asesor wajib mengikuti TOT.
Dibutuhkan 200 (dua ratus) asesor untuk sertifikasi bagi
1.000 (seribu) bendahara, dengan asumsi 1 (satu) asesor
menguji 5 (lima) bendahara
48
Asumsi :
1. Mekanisme konversi 5.000 bendahara
2. Mekanisme Ujian Sertifikasi 25.000 bendahara
3. 1 (satu) asesor menguji 5 (lima) bendahara
4. 1 (satu) asesor dapat menguji lebih dari 1 (satu) lokasi atau 1
(satu) gelombang
2016 2017 2018 2019 Total
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Alternati Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Bendahar Bendahar Bendahar Bendahar
f kebutuhan kebutuhan kebutuha Bendahara kebutuha kebutuha
a yang a yang a yang a yang
asesor asesor n asesor yang diuji n asesor n asesor
diuji diuji diuji diuji
1 1.000 200 5.000 1.000 9.000 1.800 10.000 2.000 25.000 5.000
2 1.000 50 5.000 250 9.000 450 10.000 500 25.000 1.250
3 0 0 5.000 250 10.000 500 10.000 0 25.000 750
Keterangan :
1. Alternatif 1 : Ujian Sertifikasi dilaksanakan serentak
2. Alternatif 2 : Ujian Sertifikasi dilaksanakan dalam 4 (empat)
gelombang
3. Alternatif 3 : Ujian Sertifikasi dilaksanakan dalam 4 (empat)
gelombang
49
Asumsi :
1. Mekanisme konversi 5.000 bendahara
2. Mekanisme Ujian Sertifikasi 25.000 bendahara
3. 1 (satu) asesor menguji 5 (lima) bendahara
4. 1 (satu) asesor dapat menguji lebih dari 1 (satu) lokasi atau 1
(satu) gelombang
2016 2017 2018 2019 Total
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Alternati Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Bendahar Bendahar Bendahar Bendahar
f kebutuhan kebutuhan kebutuha Bendahara kebutuha kebutuha
a yang a yang a yang a yang
asesor asesor n asesor yang diuji n asesor n asesor
diuji diuji diuji diuji
1 1.000 200 5.000 800 9.000 800 10.000 200 25.000 2.000
2 1.000 50 5.000 200 9.000 200 10.000 50 25.000 500
3 0 0 5.000 250 10.000 250 10.000 0 25.000 500
Keterangan :
1. Alternatif 1 : Ujian Sertifikasi dilaksanakan serentak
2. Alternatif 2 : Ujian Sertifikasi dilaksanakan dalam 4 (empat)
gelombang
3. Alternatif 3 : Ujian Sertifikasi dilaksanakan dalam 4 (empat)
gelombang
50
SURAT-SURAT
N Nomor Surat Tgl. Alamat Hal Surat Target
o. Surat Surat Penyampai
an
1 Surat Dirjen 1 Kepala Pendataan Pengelola 24 Maret
Perbendaharaan Maret Kanwil Perbendaharaan 2016
S-1954/PB/2016 2016 DJPBN (KPA/PPK/PPSPM/Bend
se- ahara) Pada Satuan Kerja
Indonesi Pengelola APBN TA 2016
a
2 Surat Direktur 3 Kepala Pendataan Bendahara 24 Maret
Sistem Maret KPPN Bersertifikat Diklat 2016
Perbendaharaan 2016 se- Bendahara Pada Satuan
S- Indonesi Kerja Pengelola APBN TA
1994/PB.7/2016 a 2016
52
No. Hal Surat Yang Sudah Merespon Posisi Update
Data
1 Pendataan Pejabat Belum ada satupun Kanwil 16 Maret 2016
Perbendaharaan Pada DJPBN yang melaporkan
Satuan Kerja Pengelola
APBN TA 2016
53
DUKUNGAN/KESIAPAN
KANWIL DJPB/KPPN
Dukungan instansi vertikal DJPB (Kanwil DJPB dan KPPN) untuk sosialisasi
program sertifikasi bendahara.
1
Dukungan instansi vertikal DJPB (Kanwil DJPB dan KPPN) untuk menjadi
assessment center (Tempat Uji Kompetensi/TUK) dalam ujian sertifikasi
2 bendahara tahap I.
Dukungan instansi vertikal DJPB (Kanwil DJPB dan KPPN) dalam mengidentifikasi
asesor : Diutamakan pelaku (pernah berpengalaman sebagai bendahara), Pejabat
3 Struktural (khususnya atasan langsung bendahara) yang memiliki kapasitas untuk
menilai kompetensi bendahara, memahami skema sertifikasi, setiap asesor wajib
mengikuti TOT
Dukungan instansi vertikal DJPB (Kanwil DJPB dan KPPN) untuk mengidentifikasi
4 Penyuluh Perbendaharaan yang berpotensi menjadi narasumber diklat.
55
Terima Kasih
56