Modifikasi isosterisme
Isomer dan aktivitas biologis
a. isomer geometrik
b. isomer konformasi
c. isomer optik
d. diastereoisomer 1.
2.
3. jarak antar atom dan aktivitas biologis
*Pada lnteraksi obat-reseptor, ada 2 hal penting, yaitu:
distribusi muatan elektronik dan bentuk konformasi
obat-reseptor-s aktivitas obat tergantung pada tiga
faktor struktur yg penting:
1. Stereokimia molekul obat
2. Jarak antar atom atau gugus
3. Distribusi elektronik dan konfigurasi molekul
*Perbedaan aktivitas farmakologis dari beberapa
stereoisomer disebabkan oleh 3 faktor:
1. Perbedaan distribusi isomer dalam tubuh
2. Perbedaan sifat-sifat interaksi obat-reseptor
3. Perbedaan adsorbsi isomer pada permukaan
reseptor yang sesuai
*Modifikasi isosterisme
*lsosteris adalah kelompok atom-atom dalam molekul yang mempunyai sifat
kimia atau fisika yang mirip, karena mempunyai persamaan ukuran,
keelektronegatifan atau stereokimia. Contoh:
* Ion karboksilat -COO- dan ion sulfonamid -S02NR•
* Gugus keton -CO- dan gugus sulfon -502-
* Gugus klorida -Cl dan gugus trifluorometi I -CF 3
*Langmuir (1919)� isosteris adalah: senyawa-senyawa, kelompok atom,
radikal atau molekul yang mempunyai jumlah dan pengaturan elektron
sama, bersifat isoelektrik dan mempunyai kemiripan sifat-sifat fisik.
*Ex: N2 dan CO masing-masing memiliki total elektron 14, sama-sama tidak
bermuatan dan menunjukkan sifat fisik yang relatif sama, seperti
kekentalan, kerapatan, indeks refraksi, tetapan dielektrik dan kelarutan
. Berlaku pada N20 dan C02, N3- dan NCO- , CH2N2 dan
CH2=CO
*Modifikasi isosterisme
*Grimm (1925)� HUKUM
PENGGANTIAN HIBRIDA molekul yang Penambahan
atom H (suatu :elektron sunyi) pada atom atau
kekurangan elektron pada orbital terluarnya (pseudo atom)
dapat menghasilkan pasangan isosterik.
*Ex: -CH= dan -N= sama-sama memiliki total ektron: 7 dan
bersifat sbg pseudo atom. Penambahan atom H akan
menghasilkan pasangan isosterik -CH2- dan -NH-
.·� I
"'"'" 'N
· -:.
I
R
:Pro1m1az I.mi.pram i
in n
(cincin d�b idrodiben.mzep
(ei ncg u :fenot �rn,)
iazin)
*Modifikasi isosterisme
2. Turunan dialkiletilamin R - X CH2-CH2-N-(R')2
-
X O, NH, CH2, Senyawa antihistamin
= S
COO, CONH, Senyawa pemblok adrenergik
COS
X=
3. Turunan etiltrimetilamonium _ +
R - COO-CH2-CI-I2-N (CH3)3
R
CH3 Asetilkolin Masa kerja muskarinik singkat
"7
pe11S1antia0a6-hi�tmNM��aflgabtidiaiaibip�af�kgelektron
dapat
meningkatkan kestabilan ester terhadap metabolisrne-eDoa lebih
•
panjang
* Modifikasi isosterisme
4. Antidiabetes turunan sulfonamida
R R' t l l�
0 fja111)
R
n NH:,
- H..JC4H "• Karhutam 0
SO...NH C NH r---1 .. .- , r- . R'
.' 9 •idTolbutamid �
CH]
r, } •.
..
n-C4� .• Klorpropami 5
C
] neC3H • 5.
d
7 7
33
NH2 sangat mudah dirnetabolisme-e T1 /2 paling pendek, CH3 relatif mudah
dimetabolisme menjadi asam karboksilat dibanding Cl
0
II
5. Prokain dan prokainamid ,I C-X-CH1C.H2N(C2Hs)2
'---"
x
0 7 prokain Anestesi lokal
NH7 prokai namid antiaritmia
Gugus dipol C=O berperan spesifik dalam konduksi saraf, resonansi amida
menurunkan kekuatan dipol gugus C=Q7aktivitas anestesi lokal prokainamid <<<
prokain. Prokainamid lebih stabil terhadap enzim esterase 7 dapat digunakan
secara
PO
* Modifikasi isosterisme
6. Antimetabolit Purin
N 4 N R
2 -z-: 3 I NH Adenin Metabolit normal
lN �- ...5 2 Hipoxantin Metabolit normal
OH 6- Merkaptopurin
,/ . - antimetabolit
S
6 -.. H
R
Selain gugus isosterik dan bioisosterik, dikenal juga:
*Gugus haptoforik (gugus yang membantu ikatan obat-reseptor),
Prometazlu Klorpromazlu
@. @ 0: ©
'"c c /:
®�:
i /,!
: c -- c :
=
: ©c ®1, - "t
.�
O I
O I
' x '
- @
O I I
'
I
O f
t
I
'I r � :
:' '
I I 1 •
•' : '
''' •
I
I ' '
'
' 0
!
0 0 O x'
' A A' A A'
'
(') '
Reseptor
0 0 ' Res e pt or
0
C'
B C B
' ' '
Gugus B dan C dalam bentuk Gugus B dan C dalam bentuk
isomer cis, interaksi serasi isomer trans, interaksi kurang serasi
Pada konfigurasi cis keempat gugus dapat berikatan dengan reseptor, pada konfiguasi
trans hanya 2 gugus yang dapat berikatan dengan reseptor 7 aktivitas biologis << cis
Contoh:
OH
HO . �
HO
I �
OH
e
e
a= aksial
b = ekuatorial
a
Contoh:
Histamin
H H NH+
3
/c ..-
\
)= � .
HN
H .: I\
� J (1
•
H
-N
• n .\
II H
•
c
Simetidin
3. Diastereoisomer
*Adalah isomer yang disebabkan oleh senyawa
yang mempunyai dua atau lebih pusat atom
asimetrik, mempunyai gugus fungsional sama dan
memberikan tipe reaksi yang sama pula.
*Kedudukan gugus-gugus substitusi terletak pada
ruang yang relatif berbeda sehingga sifat fisik,
kecepatan reaksi dan sifat biologis juga
berbeda-s mempengaruhi distribusi,
metabolisme dan interaksi obat-reseptor
*Contoh:
Efedrin, mempunyai 2 atom C asimetrik dengan 4 bentuk aktif
optis
Efedrin (eritro) Pseudeefedrtn
(tr,eo,)
9" (+)S,S
(+)R..,S
I .:::-
.:,...
et H=C=OH W=C=OH HO-C-H
I I I
{;l! H-C-NHCH1 IH-C-NHCH3
I!- I H3CHN-C-IH I
'
CH. I CH3
rCH3
,
•• 0 I•
•
. .
. ctr c ident itas "
•
55
• A
0- l
1
C-0.
"t
... . CH2:.
A
3
.
"'i .
Prokaiu ( I
' i
Difenhrdra •11n
Turunan sulfonamida
Memiliki jarak identitas
serupa dengan asam
H
" N/
H···
·
II ··
··
.l
aminobenzoat 6,7 A
j 6,9 A
/c� l...
II-0 •
· ··· ........:· '
o•• ·· I .: Q····
)
• 0/.::::::::-
'... .. I
2,3 A :.R-NII ·
::. ...
Asam p-a1ninobenzoat .. 2,4 A :