Larutan Penyangga
Larutan Penyangga
School Name
Date
Tujuan Pembelajaran
1. Mapu menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen
penyusunnya.
2. Mampu merumuskan persamaan untuk menentukan konsentrasi H+
dan OH– suatu larutan penyangga.
3. Mampu menghitung pH dan pOH larutan penyangga dengan
menggunakan prinsip kesetimbangan.
4. Mampu menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit
asam, basa, atau pengenceran.
5. Mampu menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dan kehidupan sehari-hari.
A. Komponen Larutan Penyangga
Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan
larutan penyangga basa.
a. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA)
dengan basa konjugasinya (A–).
Contoh: CH3COOH + NaCH3COO (komponen bufer: CH3COOH
dan CH3COO–)
b. Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dengan asam
konjugasinya (BH+). Contoh: NH3 + NH4Cl (komponen bufer:
NH3 dan NH4+)
Menentukan Larutan Penyangga Periksalah apakah campuran larutan berikut bersifat penyangga atau tidak.
a. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M
b. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,2 M
c. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M
Jawab:
a. Campuran dari 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M bersifat penyangga karena
mengandung asam lemah (CH3COOH) dan basa konjugasinya, yaitu ion CH3COO– yang berasal dari Ca(CH3COO)2.
b. Campuran dari 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,2 M tidak bersifat penyangga karena
CH3COOH tidak bersisa.
c. Campuran dari 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL
larutan NaOH 0,1 M bersifat penyangga karena CH3COOH akan
bereaksi dengan sebagian ion OH– dari NaOH membentuk ion
CH3COO–.