Anda di halaman 1dari 13

JARINGAN MERISTEM,

PARENKIM &
EPIDERMIS
DISUSUN OLEH
ILHAM NURSIDDIK
FITRA MULIA LUBIS
ANNISA AINA RAYA
ANGGI SILVI SULISTIAWATI
DINDA KHAIRUNNISA
JARINGAN MERISTEM
Adalah jaringan khusus tumbuhan
yang sel nya masih bersifat embrio
yaitu mampu melakukan
pembelahan terus menerus.
Pembelahan sel dapat juga terjadi
selain jaringan meristem contohnya
dalam konteks batang muda dan
pada perkembangan jaringan
berpembuluh. Pertumbuhan dan
pengkhususan secra morfofisiologi
sel tang dihasilkan oleh meristem
disebut diferensiasi. Jaringan yang
mengalami diferensiasi akan
kehilangan sifat embrionalnya dan
mendapatkan status dewasa.
PENGELOMPOKAN MERISTEM
Pengelompokan pada sistem meristem dalam tubuh
tumbuhan dibedakan menjadi 3

• Meristem pucuk
• Meristem interkalar
• Meristem lateral
JARINGAN MERISTEM
BERDASARKAN ASALNYA

• PRO MERISTEM : Jaringan yang telah ada ketika


tumbuhan masih berada dalam masa
embrional
• MERISTEM PRIMER : Perkembangan lebih lanjut dari
pertumbuhan embrio.
• MERISTEM SEKUNDER: Meristem yang berkembang
dari jaringan dewasa yang telah
mengalami diferensiasi dan
spesialisasi
CIRI – CIRI MERISTEM
• Umumnya lebih mudah ditemukan diujung
tanaman (seperti ujung akar ataupun ujung akar
• Sel penyusun jaringan meristem memiliki dinding
yang tipis
• Sel – selnya merupakan sel muda yang
berukuran kecil
• Sel penyusun memiliki bentuk dan ukuran yang
sama
• Sel jaringan meristem bersifat embrional (selalu
aktif membelah)
FUNGSI JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem memiliki fungsi sebagai jaringan


penunjang pertumbuhan tinggi tanaman penyebaran
kenopi cabang dan ranting, serta jaringan yang dapat
memperpanjang jangkauan penyerapan air
JARINGAN PARENKIM
Adalah jaringan yang umum dan
belum terdiferensiasi, jaringan ini
memiliki fungsi yang utama pada
tumbuhan. Sel – sel pada jaringan
parenkim tidak terspesiliasi, oleh
karena itu dapat berubah menjadi
jaringan lain. Jaringan ini menyusun
hampir semua organ pada tumbuhan
dan terdiri dari sel sel hidup serta
membentuk bagian dalam organ
tanaman
CIRI DAN SIFAT JARINGAN PARENKIM
• Letak antar selnya tidak terlalu padat (sel satu dengan sel
yang lainnya terdapat rongga/ruang)
• Sel – selnya hidup & memiliki ukuran yang besar.
• Dinding sel tipis sehingga bersifat lentur
• Berbentuk heksagonal / segi enam
• Memiliki banyak Vakuola (ruang sel dengan kandungan
air, makanan, dll)
• Dapat bersifat meristematik ( melakukan proses
pembelahan diri untuk proses regenerasi parenkim baru
PARENKIM BERDASARKAN
FUNGSINYA

• Parenkim asimilasi (skerenkima)


• Parenkim penimbun
• Parenkim air
• Parenkim udara (aerenkim)
MACAM – MACAM BENTUK SEL
PARENKIM
• Parenkim palisade : penyusun mesofil. Pada biji selnya
berbentuk panjang, tegak dan mengandung banyak klorofil.
• Parenkim aktinenkim : berbentuk seperti bintang, ujungnya
bersambungan.
• Parenkim bunga karang (spons) : parenkim penyusun daun
dan ukuran tidak teratur serta ruang antar sel yang lebih besar.
• Parenkim lipatan : dinding selnya mengadakan lipatan kearah
dalam dan mengandung banyak kloroplas. Biasanya terdapat
pada padi dan pinus.
• Aerenkim (Parenkim penyimpan udara) : sebagai penyimpanan
udara pada ruang antarsel. Ruang antar selnya luas, sel-sel
penyusunnya bulat sebagai alat penggabung di air. Biasanya
terdapat di tangkai daun tumbuhan eceng gondok.
JARINGAN EPIDERMIS
Merupakan lapisan terluar dari daun, buah, bunga, biji,
akar, batang sebelum mengalami penebalan sekunder.
Pada dasarnya, epidermis berfungsi sebagai jaringan
pelindung, jaringan pelindung berperan untuk mencegah
keluar masuknya air yang berlebihan, kerasakan mekanis,
melindungi perubahan suhu Yang ekstrim, dan menjaga
kehilanghan zat zat makanan dari tumbuhan. Sel – sel
epidermis dan derivatnya terletak pada seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang paling luar, sehingga membentuk
suatu sistem yang disebut jaringan kulit.
SENYAWA DALAM JARINGAN
EPIDERMIS
• Dinding sel, terdiri dari:
1. Kutin
2. Lilin
3. Filamen
4. kutikula
5. Lignin
• Protoplas, mengandung
1. Leukoplas
2. Antosian
3. Tanin
4. Lendir
5. kristal
TURUNAN ATAU DERIVAT JARINGAN
EPIDERMIS
• SEL SILIKA & GABUS
• SEL KIPAS
• LITOSIT
• SEL MIROSIN
• SEL PENUTUP(STOMATA)

Anda mungkin juga menyukai