TUMBUHAN
K E L O M P O K 3 X I M I PA 4
NAMA KELOMPOK
• Kania Asmarina
• Hilwa Azkya Anniya Afanin
• Inaya
• Adi
• Fajri
• Jauza
JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan adalah sekumpulan satu atau lebih jenis sel yang memiliki fungsi dan
sifat yang sama.
Meristem interkaler
a) Meristem apical (meristem ujung),
Terdapat pada ujung akar,ujungbatang utama,ujung batang lateral.meristem apikal menyebabkan
pemanjangan batang dan akar yg disebut pertumbuhan primer,semua jaringan yang terbentuk di
meristem apikal adalah jaringan primer(daun,bunga,tunas apikal)
b) Meristem interkaler (meristem antara)
Terdapat pada jaringan dewasa atau yang sudah terdeferensiasi. Contoh meristem pada pangkal
ruas jaringan tumbuhan golongan rumput rumputan. meristem interkaler menyebabkan pemanjangan
ruas batang dan menyebabka terbentuknya bunga,jaringan yang terbentuk oleh meristem interkaler
merupakan jaringan primer.
c) Meristem lateral (meristem samping)
Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaan batang atau akar, contohnyakambium
pembuluh(kambiium vaskuler) dan cambium gabus(felogen). Menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder pada batang maupun akar,sehingga batang dan akar tersebut membesar. Kambium
pembuluh berperan dalam penebalan batang dan akar,sedangkan cambium gabus berperan
membentuk lapisan pelindung periderm(gabus
JARINGAN PENGANGKUT
• Jaringan pengangkut juga disebut berkas vaskuler/ berkas pengangkutan (fasis). Jaringan ini
fungsinya mengangkut air dan unsur hara, serta hasil zat makanan hasil fotosintesis dari daun
menuju ke bagian yang lain.
Jaringan
Pengangkut
Xilem Floem
XYLEM
Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu.
Fungsinya ialah mengangkut air serta garam mineral
dari tanah menuju ke dalam tubuh hingga daun. Pada
umumnya, penyusun xilem tersusun atas sel mati
dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lignin.
Di samping itu, xilem juga memiliki fungsi sebagai
jaringan penguat bagi pertumbuhan tanaman.
2. Trakeid
Trakeida merupakan trakea yang mempunyai diameter lebih kecil dibandingkan dengan diameter
trakea. Trakeida memiliki diameter rata-rata 30 mm lebih kecil dibandingkan dengan trakea. Walaupun
dinding selnya juga tebal dan berkayu. Trakeida terdapat pada semua tumbuhan berbiji (spermatophyta).
3. Parenkim Xilem
• Parenkim xilem terdiri dari sel-sel yang masih hidup.
• Dapat ditemukan pada xilem primer dan xilem sekunder.
• Pada xilem sekunder dapat dijumpai 2 macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan jari-jari
empulur.Parenkim kayu sel-selnya dibentuk oleh sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering
mengalami penebalan pada dindingnya.Parenkim jari-jari empulur terdiri dari sel-sel yang pada
umumnya memiliki 2 bentuk dasar, yaitu yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu
panjang ke arah vertikal.
• Sel-sel parenkim xilem mempunyai fungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat
tepung ini biasanya tertimbun sampai pada saat-saat pertumbuhan kemudian akan berkurang
bersamaan dengan kegiatan kambium.
4. Serabut Xilem
Serabut xilem tersusun atas sel-sel panjang dengan
ujung yang runcing. Pada dinding sel serabut xilem juga
mengandung lignin dan pori-pori yang lebih sempit
dibandingkan dengan trakeid.
FLOEM
• adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungsi dalam
transportasi hasil fotosintesis, terutama gula sukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari daun
menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi.
Proses transpor ini disebut sebagai translokasi.
• Floem dinamakan juga pembuluh tapis. Sel-sel yang menyusun jaringan floem terdiri dari sel-
sel yang hidup dan sel yang mati.
KOMPONEN PEMBENTUK FLOEM
1. Sel Buluh Tapis
Sel buluh tapis memiliki bentuk seperti tabung
dimana pada bagian ujungnya saling bertemu
sehingga membentuk sebuah saluran. Sel ini
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tanaman.
4. Sel Albumin
Sel albumin merupakan sel jari empelur
yang kaya akan zat putih telur. Sel ini berupa
sel mati yang mempunyai fungsi sebagai
pelindung sel pengantar.
5. Unsur Tapis
C. Radial
Tipe radial terjadi apabila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkarannya. Contohnya
terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil.
KONSENTRIS
RADIAL KOLATERAL
JARINGAN SEKRETORI
• Jaringan Sekretori adalah jaringan tumbuhan yang terdiri dari satu sel atau lebih yang berfungsi
sebagai tempat pengeluaran senyawa-senyawa (Sekret) dari dalam tumbuhan, seperti lendir,
getah minyak dan lemak
• Struktur sekretori
Struktur yang mengandung zat dari hasil penyisihan bahan yang spesifik baik dalam bentuk
satu sel khusus atau struktur multiseluler.
• Zat yang disisihkan pada peristiwa sekresi mungkin dikeluarkan dari tumbuh tumbuhan melalui
struktur sekretori eksternal atau mungkin ditampung dalam suatu ruangan di dalam sel
penghasilnya di dalam tubuh tumbuhan itu sendiri atau struktur sekretori internal
SENYAWA YANG DIHASILKAN OLEH JARINGAN SEKRETORI ADALAH
1. Senyawa Rekresi
Adalah Senyawa yang belum masuk metabolisme tubuh.
Dihasilkan oleh : Hidatoda, Kelenjar garam
2. Senyawa Sekresi
Senyawa yang masih digunakan tubuh dalam proses metabolisme
Dihasilkan oleh : Sel kelenjar, Ruang kelenjar, Saluran getah
3. Senyawa Ekskresi
Senyawa sisa hasil metabolisme
Dihasilkan oleh : Rambut kelenjar, Osmofora, Kelenjar madu
B. JARINGAN PERMANEN
(JARINGAN DEWASA)
Adalah jaringan dari pembelahan sel-sel meristem premier maupun sekunder yang mengalami
perubahan bentuk sesuai fungsinya.jaringan ini bersifat nonmeristematik atau tidak tumbuh lagi.
Ciri ciri :
• -tidak melakukan perbanyakan diri
• -Sel selnya relatif besar
• -memiliki vakuola yang besar dan sedikit plasma sel
• -sel telah mengalami penebalan pada dindingnya sesuai fungsinya.
• -terkadang sel-selnya telah mati-terdapat ruang antar sel
Ciri ciri :
-terdiri atas satu lapis sel
-sel-selnya tersusun rapat
-bentuknya bervariasi
-memiliki banyak vakuola dan
protoplas
-ketebalan dindingnya berbeda beda
Sel-sel epidermis sebagian dapat berkembang dan bermodifikasi menjadi alat-alat tambahan lain
yang disebut derivat epidermis, seperti stomata, trikoma, emergensia, spina , sel kipas sel kersik,
velamen, dan litokis.
a) Stomata(mulut daun)
Stomata adalah celah atau lubang (pori) yang diapit oleh sepasang sel penjaga dan terdapat pada
epidermis tumbuhan yang berwarna hijau.
Fungsi : sebagai jalan masuk dan keluarnya CO2 dan O2 pada proses respirasi (pernapasan).
b) Trikoma (rambut-rambut)
Trikoma adalah rambut-rambut dari epidermis yang terdiri
atas sel tunggal atau banyak sel.
Fungsi :
-mengurangi penguapan
-meneruskan rangsangan
-mengurangi dari gangguan hewan herbivora Trikoma glanduler
-membantu penyebaran biji, membantu penyerbukan bunga
-membantu perkecambahan biji
-membantu perambatan bagi tumbuhan yang merambat
-membantu penyerapan air dan garam-garam mineral dari
dalam tanah.
Berdasarkan adanya fungsi sekresi, trikoma dibedakan
menjadi dua macam, yaitu trikoma non glanduler (tidak
menghasilkan sekret) dan trikoma glanduler
Trikoma non glanduler
(menghasilkan sekret).
c) Emergensia
Emergensia adalah tonjolan pada permukaan organ yang terbentuk dari jaringan epidermis dan
jaringan subepidermis (sel-sel yang terdapat di daerah korteks). Contohnya adalah duri tempel
pada batang mawar (Rosa sp) dan rambut rambut pada kulit rambutan.
d) Spina (duri)
Spina atau duri adalah
tonjolan pada permukaan
epidermis batang yang
terbentuk dari jaringan stele
di bawah korteks,
contohnya duri pada batang
tumbuhan bunga kertas
(Bougainvillea spectabilis).
e) Sel kipas
Sel kipas (bulliform cell atau motor cell) adalah alat tambahan pada epidermis daun bagian atas.
-tersusun dari beberapa sel berdinding tipis
-memiliki vakuola yang besar
-tidak mengandung kloroplas
- bentuk sel seperti kipas dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan sel – sel epidermis di
sekitarnya.
Fungsi : untuk menyimpan air dan mengurangi penguapan.
Sel kipas terdapat pada tumbuhan famili Graminae.
f) Sel kersik (silika)
Sel kersik adalah bagian sel epidermis yang
berbentuk bulat, elips, halter atau pelana dan berisi
kristal kersik . Adanya sel kersik pada tumbuhan
g) Velamen
menyebabkan permukaan batang pada tumbuhan
tersebut menjadi keras. Velamen tersusun dari sel-sel mati yang terdapat di
dalam epidermis akar gantung (akar udara) pada
Fungsi : memperkuat batang tumbuhan.
tumbuhan epifit (tumbuhan menempel pada benda
atau tumbuhan lain).
Fungsi : menimbun yang diperolehnya dan
mengikat oksigen.
h)Litokis
Litokis adalah sel epidermis yang dindingnya mengalami penebalan dan
mengandung sistolit. Sel litokis berukuran lebih besar daripada sel-sel
epidermis di sekitarnya. Sel tersebut terdapat pada permukaan bawah atau
atas daun tumbuhan.
JARINGAN DASAR (PARENKIM)
Yaitu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi yang bervariasi. disebut
sebagai jaringan dasar karena dapat dijumpai pada setiap bagian tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut.
-Sel hidup, berukuran besar, pada umumnya berdinding primer tipis dan berbentuk polihedron.
-Memiliki inti sel dan banyak vakuola.
-Memiliki ruang antarsel sehingga letak sel tidak rapat.
-Bersifat meristematik karena sel-selnya dapat membelah diri bahkan ketika dewasa sehingga
berperan penting dalam regenerasi.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim
dibedakan menjadi 6 macam.
a. Parenkim palisade, terdiri atas sel-sel berbentuk panjang tegak dan mengandung banyak
kloroplas.
b. Parenkim bunga karang, terdiri atas sel-sel yang bentuk dan ukurannya tidak teratur dan
memiliki ruang antar sel yang lebih besar.
c. Parenkim bintang (aktinenkim), terdiri atas sel-sel berbentuk seperti bintang dan saling
bersambungan di bagian ujung parenkim bintang.
d. Parenkim lipatan, terdiri atas sel-sel dengan dinding sel yang mengalami lipatan ke arah dalam
dan banyak mengandung kloroplas.
BERDASARKAN BENTUK DAN SIFATNYA, JARINGAN
PENYOKONG DIBEDAKAN MENJADI 2 MACAM
1. Jaringan kolenkim
Yaitu jaringan penguat pada organ-organ yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan
perkembangan
Ciri ciri :
- Tersusun dari sel sel hidup
- Ukuran dan bentuknya beragam
- Penebalan dinding sel tidak teratur
- Isi sel mengandung kloroplas dan tanin
2. Jaringan Sklerenkim
Yaitu jaringan penguat pada organ-organ yang sudah
berhenti mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri – ciri :
selnya memiliki dinding sekunder yang tebal
Jaringan ini dikelompokkan menjadi 2 jenis :
1) Serabut (serat sklerenkim) : sel serat panjang yang dapat
ditemukan di organ tumbuhan dalam bentuk untaian.
2) Sklereid (sel batu) : sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi
protoplasnya masih aktif sepanjang organ tersebut
hidup.
ORGAN PADA
TUMBUHAN
AKAR
Akar dapat dikatakan sebagai organ pada tumbuhan yang terbentuk dari beberapa jaringan yang
berbeda. Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu dikotil dan monokotil akarnya sudah merupaka akar
sejati.
Fungsi akar pada tumbuhan antara lain:
1. Sebagai alat pernapasan bagi tumbuhan
2. Menyerap air dan garam-garam mineral
3. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi
4. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah
Pada struktur luar akar terdapat bagian-bagian berikut: Merupakan jaringan yang terdiri dari satu lapis sel yang
Tudung Akar ( Kaliptra ) tersusun rapat dengan dinding sel yang tipis sehingga
mudah ditembus oleh air. Pada zona diferensiasi,
Merupakan bagian yang membentuk lapisan yang epidermis membentuk bulu atau rambut akar yang
membungkus akar dan melindungi daerah meristem berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan.
akar, yaitu daerah pertumbuhan yang berada di
belakangnya. Fungsi lain dari tudung akar adalah Korteks
mengurangi gesekan antara akar dan butir tanah, Merupakan jaringan yang tersusun dari lapisan-lapisan
Batang Akar sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang antar
sel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
Percabangan Akar ( hanya pada dikotil )
Endodermis
Bulu Akar Merupakan perluasan permukaan dari
epidermis akar yang digunakan untuk mengoptimalkan Merupangan satu lapis sel yang rapat dengan penebalan
penyerapan air. gabus pada dinding sel. Selain itu endodermis inilah
yang memisahkan antara korteks dan stele.
Pada struktur dalam akar ( anatomi akar ) terdapat
bagian-bagian berikut: Stele/Silinder Pusat
Epidermis Pada bagian ini terdapat berkas pengangkut ( xilem dan
floem ). Pada tumbuhan dikotil diantara xilem dan floem
terdapat kambium vasikuler yang merupakan sebuah
jaringan meristematik.
BATANG
Merupakan salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki
fungsi sebagai penyangga yang tersusun oleh beberapa macam
jaringan sehingga ada beberapa tipe batang seperti batang berkayu,
batang lembut dan lunak ( herbaseus ), serta batang tipe rumput
( kalmus ).
Fungsi batang pada tumbuhan antara lain:
1. Tempat menyimpan cadangan makanan
2.Tempat melekatnya daun, bunga dan buah
3. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun serta
menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh
4. Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari
yang cukup
Berikut struktur batang secara umum:
Epidermis
Bagian ini tersusun rapat oleh selapis sel, dimana pada dinding luarnya terdapat
kutikula. Epidermis berfungsi untuk melindugi jaringan yang ada dibawahnya.
(Baca Juga : Jaringan Penyusun Daun Dikotil)
Korteks
Bagian ini tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan
terdapat banyak ruang antar sel.
Berkas Pengangkut
Memiliki fungsi sebagai alat transportasi dan sebagai penguat daun.
Jaringan Tambahan
Meliputi sel-sel khusus yang secara umum terdapat pada mesofil daun seperti sel-sel kristal dan kelenjar.
BUNGA
• Bunga merupakan alat reproduksi seksual (generatif) pada tumbuhan. Dalam bunga terdapat 2
alat kelamin yaitu jantan (benang sari) dan betina (Putik). Selain sebagai alat reproduksi bunga
berfungsi untuk memikat serangga-serangga dengan mahkotanya yang indah untuk membantu
penyerbukan serta menghasilkan biji.
PROSES TERJADINYA PENYERBUKAN
BUAH
Buah merupakan bagian pada tumbuhan yang pada awalnya merupakan bakal buah tetapi kemudian
menjadi buah setelah mengalami fertilisasi. Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan
berkembang menjadi buah dan biji. Buah berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan pada
tumbuhan. Selain itu buah (daging buah) biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan sifat
dinding buah (perikarpium), buah dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu buah kering pecah, buah
kering tidak pecah, dan buah berdaging.
Bagian buah terdiri dari beberapa lapisan:
• epikarpium, yaitu lapisan buah bagian luar,
Disebut juga kulit buah.
• mesokarpium, yaitu lapisan buah bagian
Tengah atau disebut juga daging buah;
• endokarpium, yaitu lapisan buah bagian dalam,
karpel yaitu pembungkusan buah.
BIJI
• Biji merupakan alat perkembangbiakan utama pada
tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Biji mengandung bakal
biji tumbuhan baru sehingga dapat dikatakan bahwa biji
juga berfungsi untuk mempertahankan kelestarian
tumbuhan.
Pada beberapa tumbuhan gymnospermae (pinus dan
cemara) biji-bijinya dihasilkan pada permukaan sisik. Biji-
bijinya berkumpul dalam kelompok-kelompok yang disebut
tunjung.
• Pada tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbunga) biji
dihasilkan dalam bangun pengurung yang dikenal sebagai
buah. makanan yang tersimpan di dalam endosperm atau
kotiledon. Biji tersusun atas kulit biji, keping biji, dan
embrio.
BAGIAN BAGIAN BIJI
1. Kulit Biji
Kulit biji antara satu buah dengan buah yang lain memiliki perbedaan struktur.
• Umumnya tersusun dari jaringan epidermis dan jaringan parenkim yang tebal.
• Fungsi utama kulit biji adalah untuk melindungi lembaga dan endosperm dari kekeringan dan dari serangan serangga,
jamur atau bakteri.
2. Endosperm
Merupakan jairngan penyimpan cadangan makanan ketika masa pertumbuhan.
• Bahan utama yang disimpan di endosperm adalah karbohidrat, protein dan lemak.
3. Lembaga (embrio)
Merupakan calon tumbuhan baru
• Lembaga terdiri atas : (1) akar lembaga (radikula) (2) daun lembagai (kotiledon) dan (3) batang lembaga (kaulikula)
• Bagian ujung bawah akar lembaga disebut dengan hipokotil. Fungsinya adalah untuk membentuk akar primer.
• Kotiledon (daun lembaga) terdapat di kedua sisi lembaga. Kotiledon berfungsi menyimpan cadangan makanan.
• Batang lembaga nantinya akan berkembang menjadi batang tumbuhan.
PERBEDAAN DIKOTIL DAN
MONOKOTIL PADA TUMBUHAN
SIFAT
TOTIPOTENSI
“KEMAMPUAN SETIAP SEL TUMBUHAN
UNTUK TUMBUH MENJADI INDIVIDU BARU
YA N G S E M P U R N A ”
KULTUR JARINGAN
• Teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman kemudian menumbuhkannya
pada media buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormone) secara aseptic (steril),
dalam wadah tertutup tembus cahaya pada suhu tertentu sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap
a) Sel dari suatu Organisme mutiseluler di manapun letaknya, sebenarnya sama dengan sel Zigot
karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel)
b) Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memiliki potensi genetic seperti
zigot, yaitu mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap
c) Pada tumbuhan masih terdapat sel atau jaringan yang belum berdiferensiasi, yaitu jaringan
meristem dan jaringan dasar (parenkim) yang masih aktif membelah
JENIS KULTUR JARINGAN
• Meristem Culture
Yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari jaringan
muda atau meristem
• Pollen (Anther
Culture)
Yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari serbuk sari
atau benang sari
• Protoplast
Culture
Yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari
protoplasma (sel hidup yang telah
dihilangkan dinding selnya)
• Chloroplast
Culture
Yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan kloroplas
untuk tujuan perbaikan sifat tanaman
dengan membuat varietas baru
• Silangan
Protoplasma
(Somatic Cross)
• Inisiasi Autoklaf
• Pengakaran
Adalah fase eksplan menunjukkan
pertumbuhan akar, yang menandai bahwa
proses kultur jaringan berjalan baik. Proses
pengamatan fase ini juga ditujukan untuk
melihat adanya kontaminasi
• Aklimatisasi
Merupakan proses pengkondisian planlet atau
tunas mikro di lingkungan baru. Lingkungan
baru yang dimaksud disini ialah lingkungan
yang non aseptic seperti botol dengan media
tanah atau pakis, sehingga planlet dapat terus
bertahan menjadi tanaman yang siap untuk
diindukkan
MANFAAT KULTUR JARINGAN
• Dapat diperoleh bibit yang bersifat identic dengan induknya
• Tidak membutuhkan tempat yang luas
• Kualitas dan kesehatan bibit lebih terjamin
• Bibit yang dihasilkan seragam
• Dapat mendapatkan bibit dengan jumlah yang banyak dalam waktu singkat