Anda di halaman 1dari 12

REFARAT

BLEFARITIS

Pembimbing :
dr. Hasnawati , Sp. M

Disusun Oleh :
Fitriana
1617490

SMF ILMU PENYAKIT MATA RSUD CUT NYAK


DHIEN MEULABOH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

• Blefaritis adalah radang yang sering terjadi


pada kelopak mata (palpebra) yang letaknya
tepat di kelopak mata ataupun pada tepian
kelopak, dapat disebabkan oleh infeksi ataupun
alergi

• Blefaritis dilaporkan sekitar 5% dari


keseluruhan penyakit mata yang ada pada
rumah sakit (2-5% blefaritis merupakan
penyakit penyerta pada penyakit mata).
• Blefaritis lebih dominan pada usia tua tapi
dapat terjadi pada semua umur
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

Anatomi Palpebra
 Satu lapisan permukaan kulit
dihubungkan oleh jaringan ikat yang
halus dengan otot yang ada
dibawahnya
Histologi Palpebra

terdiri atas lempeng jaringan


ikat dan otot skelet

 M. Orbicularis oculi
 Fasia palpebra
 M. Levator paplebrae.
 M. Tarsalis superior Muller.
 M. Siliaris Riolani

 K. Meibom (kel sebasea


yang panjang dalam
lempeng tarsus).
 K. Moll (kel apokrin tak
bercabang)
 Kelenjar Zeiss lebih kecil
(kelenjar sebasea dan
berhubungan dgn folikel
rambut mata)
Definisi Blefaritis : “blepharos” kelopak mata, “itis“ peradangan

• Blefaritis seboroik (usia 50 tahun)


• Blefaritis staphylococcal (usia 42 tahun ) wanita
(80%)
Epidemiologi • Blefaritis 5 % dari penyakit mata (sekita 2-5 %
penyerta pada penyakit mata).
• Blefaritis lebih sering pada usia tua tapi dapat terjadi
pada semua umur.

Blefaritis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri virus,


Etiologi jamur, alergi, kondisi lingkungan, atau mungkin terkait
dengan penyakit sistemik
patofisiologi

blefaritis kolonisasi bakteri


pembentukan minyak berlebihan invasi
mikrobakteri kerusakan sistem imun
produksi toksin bakteri, sisa buangan dan enzim
Klasifikasi Dan Gambaran Klinis

Berdasarkan letaknya:
Blefaritis Anterior Blefaritis Posterior
Berdasarkan
penyebab
 Blefaritis Bakterial  Blefaritis jamur
• Blefaritis Superfisial • Infeksi superfisial
• Blefaritis Sebore • Infeksi jamur dalam
• Blefraitis Skuamosa
• Blefaritis Ulseratif
• Blefaritis Angularis
• Meibomianitis  Blefaritis pedikulosis
• Hordeolum
• Kalazion

Blefaritis Virus
• Herpes zoster
• Herpes simpleks
• Vaksinia
• Moluskum kontagisum
Diagnosis

Blefaritis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang


komprehensif. Pengujian, dengan penekanan kelopak mata dan
permukaan depan bola mata, termasuk :

Riwayat pasien untuk menentukan apakah gejala yang dialami pasien


dan adanya masalah kesehatan umum yang mungkin berkontribusi
terhadap masalah mata.

Pemeriksaan mata luar, termasuk struktur kelopak mata, tekstur kulit


dan penampilan bulu mata.

Evaluasi tepi kelopak mata, dasar bulu mata dan pembukaan kelenjar
meibomian menggunakan cahaya terang dan pembesaran.
Evaluasi kuantitas dan kualitas air mata untuk setiap kelainan
Penatalaksanaan

• Penanganan yang sistematis dan jangka panjang dalam menjaga kebersihan kelopak
mata adalah dasar dari pengobatan blefaritis.
• Pasien umumnya diarahkan untuk menggunakan kompres hangat basah pada kelopak
berulang kali.
• Tepi kelopak mata dicuci secara mekanis untuk menghilangkan bahan yang menempel,
seperti ketombe, dan sisik, juga untuk membersihkan lubang kelenjar.
• Salep antibiotik umum digunakan adalah salep eritromisin atau sulfacetamide.
• Bedah pada blefaritis diperlukan hanya untuk komplikasi seperti pembentukan kalazion,
• Blefaritis anterior, antibiotik natrium asam fusidic topikal, bacitracin atau kloramfenikol
digunakan untuk mengobati folikulitis akut tetapi terbatas dalam kasus-kasus lama. Obat
oral azitromisin (500 mg setiap hari selama tiga hari) dapat membantu untuk mengontrol
penyakit blefaritis ulseratif.
• Pada blefaritis posterior, tetrasiklin sistemik merupakan andalan pengobatan
Komplikasi

• Blefaritis dapat menyebabkan serangan berulang mata merah


(konjungtivitis).
• Syndrome mata kering dapat terjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis,
dermatitis seboroik, dan dermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan
karena kualitas air mata yang kurang baik
• Ulserasi kornea, iritasi yang terus menerus dari kelopak mata yang
meradang atau salah arah bulu mata dapat menyebabkan goresan (ulkus) di
kornea.
Prognosis

Pada pasien yang memiliki beberapa episode blefaritis, kondisi ini jarang
sembuh sepenuhnya. Bahkan dengan pengobatan yang berhasil,
kekambuhan dapat terjadi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai